1,813 research outputs found

    Manajemen Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif Dan Menyenangkan (PAKEM) Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Di MIN Simpang IV Upah Kecamatan Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang

    Get PDF
    Pokok permasalahan pada penelitian ini berfokus pada manajemen Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM) dalam meningkatkan mutu pendidikan di MIN Simpang IV Upah Kecamatan Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang yang berkaitan dengan perencanaan pelaksanaan dan evaluasi yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran di madrasah. Temuan penelitian ini ada tiga, yaitu: 1. Perencanaan yang dilakukan guru ketika akan melakukan pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAKEM) antara lain menyusun program tahunan, program semester, menyusun silabus, dan membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Pembuatan program tahunan dan program semester menggunakan analisis alokasi waktu yang ditetapkan dan hasil pemetaan kompetensi dasar per unit. Program tahunan dan program semester tersebut meliputi menghitung hari dan jam efektif selama kurun waktu tertentu, menjelaskan kegiatan guru dan siswa, mencatat mata pelajaran yang akan diajarkan dan menyusun alokasi waktu yang tersedia selama kurun waktu tertentu. Dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) guru menganalisis materi yang akan diajarkan untuk menentukan metode dan sarana belajar sehingga perencanaan pelaksanaan pembelajaran mengacu pada Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM). 2. Pelaksanaan Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM) di MIN Simpang IV Upah Kecamatan Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang, terdiri dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Metode penyampaian mengacu pada penggunaan multi metode artinya dalam Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM) tidak hanya menggunakan satu metode tetapi bervariasi antara satu metode dengan metode yang lain. Dengan menggunakan multi metode ini diharapkan siswa dapat termotivasi untuk lebih aktif dan kreatif dalam belajar. 3. Evaluasi yang dilakukan dalam Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM) di MIN Simpang IV Upah Kecamatan Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang dilakukan dalam 2 bentuk, yaitu evaluasi dalam proses dan evaluasi pada hasil. Yakni ketika siswa melakukan kolaborasi dalam kelompok, caranya dengan mengamati keaktifan siswa dalam kelompoknya, sedangkan penilaian hasil dilakukan dengan melakukan pengamatan dan observasi terhadap kelompok yang melakukan presentasi di depan kelas dan nilai hasil belajar

    PENGARUH PENGGUNAAN VIDEO PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN GEOGRAFI PADA SISWAKELAS VIII SMP NEGERI 3 PUJANANTING KABUPATEN BARRU

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh video edukasi terhadap hasil belajar siswa kelas VIII Geografi SMP Negeri 3 Pujananting Kabupaten Barru. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah dampak video pembelajaran terhadap hasil belajar geografi siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Pujananting, dengan manfaat yang diharapkan baik secara teori maupun praktik. Hasil penelitian ini harus dipahami sebagai rekomendasi untuk desain pembelajaran berkualitas tinggi di sekolah. Pendekatan dan jenis penelitian, pendekatan desain deskriptif kuantitatif, sedangkan jenis penelitian yang digunakan adalah pra-eksperimental. Variabel dan desain penelitian. Jenis variabel dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel terikat sedangkan desain penelitian ini menggunakan One Group Pretest-Postest. Populasi dan sampel, populasinya adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Pujananting, sampel terdiri dari sejumlah anggota terpilih. Metode pengumpulan data: observasi, tes, dokumentasi. Teknik analisis data: analisis statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial. Hasil penelitian ini menunjukkan pengaruh penggunaan Windows Movie Maker terhadap hasil belajar geografi siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Pujananting

    Pengaruh Variasi Tebal Orifice dan Bilangan Reynolds (Re) terhadap Penurunan Tekanan (Pressure Drop) pada Entrance Region

    Get PDF
    Orifice is a device that is placed in a pipe flow to inhibit the flow of fluid and cause a pressure drop. The measurement of the flow rate (flow rate) is obtained from the difference in pressure due to the pressure drop. In this study, it analyzed the influence of differences in plate orifice thickness variations used ranging from 2 mm to 4 mm thick with variations in increments every 0.5 mm with an orifice center hole diameter of 1.5 cm. Orifice placement is placed in an area whose speed profile is still changing or called the entrance region with a pipe diameter used 2.54 cm (1 Inch) diameter in the pipe. Then along the entrance area are paired 12 piezometer points along 75 cm with a position of laying 6 piezometer points before the orifice valve and 6 piezometer points after the orifice valve and in this experiment set the Re value to 3 Variations of Re, namely Re 1: 9784.5; Re2: 14647.5; Re 3: 19510.45 and this experiment was carried out at a temperature of 27 °C. In this study, the results were obtained for the highest irrecoverable pressure drop value located in the flow discharge with Re 19510.45 and at the thickness of the plate orifice 4 mm with an irrecoverable pressure drop value of 3033.01 Pa and while for the lowest irrecoverable pressure drop value, it was located in the flow discharge with a value of Re 9784.5 at an orifice plate thickness of 2 mm with an irrecoverable pressure drop value of 548.26 Pa. The highest discharge of coefficient (Cd) value lies in the flow discharge with a value of Re 14647.5 at the plate orifice thickness of 3.5 with a Cd value of 0.718 and while for the lowest discharge of coefficient (Cd) value lies in the flow discharge with Re 14647.5 with an orifice plate thickness of 2 mm with a Cd value of 0.609

    Reliability Analysis of Heat Recovery Steam Generator Based on Creep

    Get PDF
    Heat Recovery Steam Generator (HRSG) is a massive heat exchanger that converts exhaust gas energy from gas turbine into steam. Since HRSG operates at high temperature, the machine is subjected to structural failure such as creep damage. According to ASM Handbook Volume 11, Failure Analysis and Prevention, creep rupture can occur within a thin-section component such as steam pipes and boiler tubes with a uniform stress and high temperature such as superheater and reheater tubes in HRSG. Reliability analysis will be used to assess the reliability due to creep at superheater and reheater tubing systems. The methodology for the research is determined based on the research by Carazas et al. (2010) to determine the reliability of a HRSG from a case study. The analysis will be a stepping stone for other HRSGs reliability analysis such as the one in Universiti Teknologi PETRONAS (UTP) which use HRSG in a cogeneration power plant. With its reliability assessed, the result can be used by the maintenance team for maintenance purpose to increase production and reduce downtime

    Tanggungjawab Hukum Dokter dan Apoteker Dalam Pelayanan Resep

    Get PDF
    Resep adalah permintaan tertulis oleh dokter kepada apoteker untuk menyiapkan dan menyerahkan obat kepada pasien. Terdapat problematika yang telah lama terjadi dan secara terus menerus berlangsung, berupa penulisan resep dokter yang sulit dibaca dan ketidaklengkapan administrasi resep sebagai informasi pengobatan pasien (legalitas). Ini merupakan salah satu faktor yang dapat mengakibatkan medication error dari sebuah pelayanan kesehatan. Didasarkan hal itu, maka perlu dikaji bagaimana pertanggungjawaban dokter dan apoteker dalam pelayanan resep yang menyebabkan medication error. Penelitian bertujuan untuk memahami bentuk pertanggungjawaban hukum dokter dalam penulisan resep dokter yang sulit dibaca yang menyebabkan medication error pada pasien dan untuk memahami tanggungjawab Apoteker Pengelola Apotek (APA) dalam pelayanan resep dokter yang dapat menyebabkan medication error. Metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode penelitian normatif-empiris, yakni dengan melihat fakta-fakta yang ada di lapangan dan kemudian dibandingkan dengan aturan yang berlaku. Data lapangan dibutuhkan untuk memahami permasalahan-permasalahan yang terjadi di lapangan, dan upaya mengatasi permasalahan tersebut ditinjau dari aspek hukum yakni peraturan perudang-undangan yang berlaku. Dari hasil penelitian, pertanggungjawaban hukum dokter terhadap pelayanan resep meliputi tahap Prescribing error menyangkut segala permintaan dalam resep, sedangkan APA bertanggungjawab terhadap segala sesuatu menyangkut transcribing error (error terjadi pada saat pembacaan resep), dispensing error (kesalahan penyebaran/distribusi), administrasion error (kesalahan pemberian obat), dan patient compliance error (kesalahan kepatuhan penggunaan obat oleh pasien). Tanggung jawab dokter selaku profesi dalam pelaksanaan tugas profesional di bidang kesehatan, didasarkan tanggung jawab norma etik dokter serta tanggung jawab hukum yang didasarkan pada ketentuan hukum perdata, pidana, dan administrasi. Tanggung jawab APA adalah memberikan obat pada pasien sesuai dengan yang tertulis di dalam resep sebagai suatu kuasa, tetapi didasarkan ilmu, keterampilan dan wewenang yang dimilikinya. Kata kunci: dokter, apoteker, medication error, tanggungjawab huk

    PENGARUH INTERACTIONAL JUSTICE DAN PARTICIPATIVE DECISION MAKING TERHADAP TOTAL EMPLOYEE COMMITMENT DAN IMPLIKASINYA PADA KUALITAS KERJA KARYAWAN PADA BANK BRI CABANG SIGLI

    Get PDF
    ABSTRACTAbstract of Final Paper Submitted of The Examination Committee in Partial Fulfillment of The Requirements for The Degree of Master of Management on Graduated Program of Syiah Kuala UniversityTHE EFFECT OF INTERACTIONAL JUSTICE AND PARTICIPATIVE DECISION MAKING ON TOTAL EMPLOYEE COMMITMENT AND ITS IMPLICATION ON EMPLOYEE PERFORMANCE QUALITY IN BANK BRI BRANCH SIGLIBy: FADHLISN: 1701202010055Concentration : General Management Supervisor: Prof. Dr. Muhammad Adam, SE, MBA Co-Supervisor: Dr. Syafruddin, SE, MBAThe purpose of this study was to see the effect of interactional justice and participative decision making on total employee commitment and its impact on employee work quality. The objects of this research are interactional justice, participative decision making, total employee commitment and the quality of employee work. The population in this study were all employees of PT Bank BRI Sigli Branch totaling 151 people. Sampling with the method of using a census is that all populations are sampled so that the total sample is 151 people. The results showed that of the 5 direct hypotheses there were 4 accepted and 1 hypothesis that was not accepted, namely testing hypothesis 2, namely the influence of participative decision making on employee work quality because it has CR and P values that do not meet the requirements. The results of this study indicate that to create a conducive leadership a leader does not have to always understand his subordinates with the views expressed by his subordinates. Testing the indirect hypothesis that the influence of interactional justice and participative decision making on work quality through total employee commitment the results are significant. Total employee commitment in this case the role is partial mediating. These findings can certainly be used as a basis for managers in developing their human resources better in the future.Keywords: Interactional Justice, Participative Decision Making, Total Employee Commitment, Employee Work Quality, Bank Rakyat Indonesia, SiglixABSTRAKAbstrak Karya Akhir Diserahkan kepada Panitia Ujian Untuk Mendapatkan Gelar Magister Manajemen pada Program Pascasarjana Universitas Syiah KualaPENGARUH INTERACTIONAL JUSTICE DAN PARTICIPATIVE DECISION MAKING TERHADAP TOTAL EMPLOYEE COMMITMENT DAN IMPLIKASINYA PADA KUALITAS KERJA KARYAWAN PADA BANK BRI CABANG SIGLIOleh :FADHLINIM: 1701202010055Konsentrasi : Manajemen Umum Pembimbing Utama : Prof. Dr. Muhammad Adam, SE, MBA Pembimbing Pembantu : Dr. Syafruddin, SE, MBATujuan penelitian ini untuk melihat pengaruh interactional justice dan participative decision making terhadap total employee commitment serta dampaknya terhadap kualitas kerja pegawai. Sebagai objek dari penelitian ini adalah interactional justice, participative decision making, total employee commitment serta kualitas kerja pegawai. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai PT. Bank BRI Cabang Sigli yang berjumlah 151 orang. Pengambilan sampel dengan metode menggunakan sensus yakni semua populasi dijadikan sampel sehingga total sampel menjadi 151 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 5 hipotesis direct yang ada 4 diterima dan 1 hipotesis yang tidak diterima yaitu pengujian hipotesis 2 yakni pengaruh participative decision making terhadap kualitas kerja pegawai karena memiliki nilai CR dan P yang tidak memenuhi syarat. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa untuk menciptakan kepemimpinan yang kondusif seorang pimpinan tidak harus selalu memahami bawahannya dengan pandangan-pandangan yang disampaikan oleh bawahannya. Pengujian hipotesis tidak langsung yakni pengaruh interactional justice dan participative decision making terhadap kualitas kerja melalui total employee commitment hasilnya adalah signifikan. Total employee commitment dalam hal ini perannya adalah partial mediating. Hasil temuan ini tentunya dapat dijadikan dasar bagi manajer dalam mengambangkan sumber daya manusianya lebih baik lagi dimasa yang akan datang. Kata Kunci: Interactional Justice, Participative Decision Making, Total Employee Commitment, Kualitas Kerja Pegawai, Bank Rakyat Indonesia, Sigl

    PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PELANGGAN JASA TELEKOMUNIKASI DALAM REGISTRASI KARTU SELULER PRABAYAR MELALUI GERAI (SUATU PENELITIAN DI KOTA BANDA ACEH)

    Get PDF
    ABSTRAKZawil Fadhli,PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PELANGGAN 2017JASA TELEKOMUNIKASI DALAM REGISTRASI KARTU SELULER PRABAYAR MELALUI GERAI(Suatu Penelitian di Kota Banda Aceh)Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala(vii,57)., pp., bibl., app(Syamsul Bahri, S.Hi., M.A.)Peraturan Menteri Kominfo Nomor 23/M.KOMINFO/10/2005 Tentang Registrasi Terhadap Pelanggan Jasa Telekomunikasi menyebutkan bahwa apabila pelanggan jasa telekomunikasi diketahui menggunakan identitas tidak benar maka wajib dinonaktifkan oleh penyelenggara jasa telekomunikasi. Namun kenyataannya yang terjadi di Banda Aceh masih ditemukan pelaku usaha yang melakukan registrasi tidak sesuai dengan identitas pelanggan.Tujuan penulisan tugas skripsi ini untuk menjelaskan perlindungan hukum terhadap pelanggan jasa telekomunikasi dalam registrasi kartu seluler prabayar melalui gerai,dan menjelaskan faktor-faktor yang mengakibatkan terjadinya registrasi kartu seluler prabayar tidak menggunakan identitas pelanggan, serta menjelaskan upaya yang dapat dilakukan oleh Penyelenggara Jasa Telekomunikasi dalam penerapan Peraturan Menteri Kominfo Nomor 23/M.KOMINFO/10/2005.Metode penelitian menggunakan yuridis empiris dengan data yang diperoleh melalui penelitian lapangan dan kepustakaan. Penelitian kepustakaan untuk mendapatkan sumber data secara teoritis: buku-buku, doktrin, jurnal hukum, dan peraturan undang-undang yang berlaku, sedangkan penelitian lapangan untuk mendapatkan data primer: wawancara dengan responden maupun informan.Hasil dari penelitian ditemukan bahwa perlindungan hukum terhadap pelanggan jasa telekomunikasi dalam registrasi kartu seluler prabayar melalui gerai telah dilakukan dengan menerbitkan surat ketentuan kewajiban registrasi oleh pelaku usaha dan pelanggan. Diantara faktor yang mengakibatkan terjadinya registrasi kartu seluler tidak menggunakan identitas pelanggan adalah karena selama ini kartu telah diregistrasi sendiri oleh penjual. Upaya yang dilakukan yang dapat dilakukan oleh Penyelenggara Jasa Telekomunikasi dalam Penerapan Peraturan Menteri Kominfo Nomor 23/M.KOMINFO/10/2005 adalah dengan memberikan sanksi berupa peringatan tertulis serta peninjauan kembali syarat dan ketentuan pendistribusian atau penjualan terhadap penjual.Disarankan agar dapat berjalannya pengawasan untuk melindungi hak-hak konsumen oleh Penyelenggara Jasa Telekomunikasi terhadap penjual yang tidak memberikan informasi yang benar tentang kondisi produk dengan memberikan sanksi. Selain itu, penjual dan pelanggan harus memiliki itikad baik dengan kesadaran untuk melakukan registrasi secara benar
    corecore