8 research outputs found

    KERANGKA EPISTEMOLOGI (Metode Rekonstruksi Pendidikan Agama Islam)

    Get PDF
    ABSTRACTThe epistemology of Islamic education study is an attempt to dismantle the studies that are in it, both essentially, methods, foundation, source, and validity of this Islamic education. Islamic education is a conscious effort in forming perfect individuals, namely individuals who are able to live their lives in an Islamic way. Discussion in Islamic education has three aspects, namely, aspects of faith, creed, and worship. With such a realm of morality, ethics and morals will become a major thing in Islamic education. Therefore the scope of the discussion of Islamic education is more likely to develop in accordance with the era, to make education as a balance against the development of the era by originating in faith and piety as a fundamental mentality in Islam itself. ABSTRAKKajian epistemologi pendidikan Islam merupakan sebuah usaha dalam membongkar kajian-kajian yang ada didalamnya, baik secara hakekat, metode, landasan, sumber, dan validitas pendidikan agama Islam ini. Pendidikan Islam merupakan usaha sadar dalam membentuk individu yang sempurna, yaitu individu yang mampu menjalani kehidupannya secara Islami. Bahasan dalam pendidikan Islam mempunyai tiga aspek. yaitu, aspek keimanan, akidah, dan ibadah. Dengan seperti itu ranah akhlak, etika dan moral akan menjadi suatu hal yang utama dalam pendidikan Islam. Jadi, ruang lingkup bahasan pendidikan Islam lebih dimungkinkan berkembang sesuai dengan perkembangan zaman, hingga menjadikan pendidikan sebagai pengeimbangan terhadap perkembangan zaman tersebut dengan bersumber pada iman dan takwa sebagai mental fundamental dalam Islam sendiri

    RESPON PERTUMBUHAN SELADA (Lactuca sativa L.) DENGAN BERBAGAI MEDIA TANAM PADA SISTEM BUDIDAYA AKUAPONIK

    Get PDF
    Ketersediaan lahan pertanian diperkotaan sangat terbatas sehingga memberikan dampak pada mahalnya harga pangan utamanya komoditas hortikultura dan hewan. Teknik budidaya sistem akuaponik menjadi alternatif bagi pertanian perkotaan. Sistem akuaponik tidak membutuhkan lahan yang luas dan tanpa tanah. Tujuan penelitian ini adalah bertujuan untuk  mengetahui respon pertumbuhan selada pada berbagai media tanam dan menetapkan media tanam terbaik dalam menurunkan konsentrasi karbon organik total dan ammonia dalam mendukung pertumbuhan selada yang optimal. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan satu faktor yaitu media tanam yang terdiri dari 4 taraf, yaitu: batu apung tunggal, batu apung dan cocopeat perbandingan 3:1, batu apung dan cocopeat 1:3, dan cocopeat tunggal. Hasil penelitian menunjukkan pertumbuhan selada dipengaruhi perlakuan media tanam tunggal (batu apung) pada parameter tinggi tanaman dan luas daun. Parameter panjang akar dipengaruhi perlakuan media campur (batu apung dan cocopeat dengan perbandingan 3:1). Pertumbuhan ikan dipengaruhi oleh perlakuan media tanam campuran (batu apung dan cocopeat), yaitu pada parameter panjang ikan (perbandingan 1:3) dan kualitas air (KOT) (perbandingan 3:1). Media tanam terbaik untuk menurunkan konsentrasi amonia dan karbon organik total dalah media campuran antara batu apung dan cocopeat, baik dengan perbandingan 1:3 (menurunkan konsentrasi ammonia) dan 3:1 (menurunkan konsentrasi Karbon Organik Total).

    Respon Pertumbuhan Tanaman Iler (Coleus scutellarioides (L.) Benth) pada Kondisi Cekaman Kekeringan terhadap Inokulasi Fungi Mikoriza Arbuskular (FMA)

    Get PDF
    Iler plant (Coleus artopurporeus L benth) is a plant that was originally cultivated as an ornamental plant and then developed as a medicinal plant because it contains flavonoids and anthocyanins. Drought stress is a major environmental problem that causes various changes in plant morphological, metabolic and physiological functions. Utilization of Arbuscular Mycorrhizal Fungi (AMF) is an effort to support the growth and development of iler plants in drought stress conditions. This study aims to determine the effect of AMF inoculation on the growth of iler plants under drought stress conditions, determine the optimal level of drought stress for ilher plant growth, and determine the best interaction between AMF inoculation and the level of drought stress on the growth of iler plants. The design used in this study was a completely randomized factorial 2-factor design. The first factor is AMF inoculation consisting of 2 levels, namely, without administration of AMF inoculum and AMF inoculum administration. The second factor is drought stress consists of 3 levels namely, 100% field capacity, 90% drought stress, and 45% drought stress. The results showed the effectiveness of the AMF inoculum test was able to increase the growth of iler plants based on parameters plant height, number of leaves, number of branches, leaf area, root length, root volume, root dry weight, number of spores and root infection. The optimal level of drought stress for iler plant growth is 90% drought stress, it is based on the parameters of plant height, number of leaves, number of branches, leaf area, root length, number of spores and root infection. There is the best interaction between AMF inoculation and 90% drought stress level on the growth of iler plants. These interactions can increase plant height, leaf area, number of spores and root infection. Keywords: arbuscular mycorrhizal fungi (FMA), drought stress, iler plant

    OPTIMALISASI PERAN PEMILIH PEMULA PADA PEMILU 2024 DAN TANTANGAN DEMOKRASI INDONESIA KE DEPAN

    Get PDF
    Optimalisasi Partisipasi Pemilih Pemula memiliki peran penting dalam proses pemilihan umum (Pemilu). Tahun 2024 Indonesia akan melaksanakan Pemilu untuk memilih DPR, DPRD, Presiden dan wakil, Presiden serta DPD. Dalam Pemilu kali ini Jenis pemilih yang menjadi diperhatikan penting guna melihat tingkat partisipasi pemilih khususnya pemilih pemula. Minimnya kesadaran dalam pemahaman demokrasi dan rendahnya pendidikan politik bagi para pemilih pemula tentu dapat menurunkan tingkat partisipasi pemilih pada pemilu 2024 mendatang. Mengingat pentingnya partisipasi pemilih pemula dalam pemiluyang akan datang, maka perlu dilakukan Sosialisasi pengetahuan dan studi tentang Partisipasi Pemilih Pemula pada pemuda di Desa Plalangan Kabupaten Situbondo.Pengabdian Masyarakat ini bertujuan untuk memberikan sosialisasi pendidikan politik bagi pemilih pemula menjelang Pemilu 2024, mengetahui peran partai politik, KPU, maupun perguruan tinggi dalam memberikan pemahaman Demokrasi dan pendidikan politik bagi pemilih pemula, mengetahui peran para pemilih pemula dalam Pemilu.Dalam penelitian ini di gunakan metode penelitian doktrinal atau normatif dilakukan melalui pendekatan terhadap peraturan perundang undangan (Statute approach), dan metode pendekatan Konseptual (Conceptual approach), dilengkapi dengan doktrin – doktrin yang telah berkembang di dalam ilmu pengetahuan hukum dimana ini merupakan referensi bagi penyusunan argumentasi dalam pemecahan isu hukum tentang rendahnya partisipasi pemilih pemula dalam pemilu. Sasaran Pengabdian ini adalah para pemilih pemula yang telah mempunyai hak pilih sesuai dengan peraturan perundang-undangan.Hasil sosialisasi dan Pengabdian ini diharapkan mampu memberikan rangsangan kepada pemilih pemilu untuk terlibat aktif dalam pesta demokrasi lima tahunan  (Pemilu) dan pemilih pemula dapat memiliki kesiapan yang maksimal dalam menentukan pilihan serta mengetahui pentingnya pemilu dalam perjalan demokrasi bangsa ini. Dan kedua dapat menentukan pilihan sesuai hati nurani dan dapat melihat Track record calon,  faktor karakter  (jujur, amanah, merakyat, dan tidak pernah terkena kasus hukum).

    PENGARUH PERLAKUAN PEMATAHAN DORMANSI TERHADAP KEMAMPUAN PERKECAMBAHAN BENIH AREN (Arenga pinnata Merr.)

    Get PDF
    Tanaman aren (Arenga pinnata Merr.) merupakan tanaman yang memiliki potensi untuk dikembangkan pada masa yang akan datang dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Akan tetapi populasi tanaman aren semakin berkurang dan semakin langka karena hanya dapat diperbanyak secara generatif (biji) dan membutuhkan waktu yang lama untuk perkecambahan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perlakuan pematahan dormansi terhadap kemampuan perkecambahan biji aren. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktor tunggal dengan 5 ulangan yang terdiri dari 5 perlakuan yaitu tanpa perlakuan (kontrol) (K0), Skarifikasi Mekanis (K1), skarifikasi mekanis + NaOCl 1% selama 10 menit (K2), skarifikasi mekanis +  GA3 100 ppm selama 20 menit (K3) dan skarifikasi mekanis +  Asam Sulfat 85% selama 50 menit (K4). Terdapat 25 unit percobaan dengan setiap unit percobaan terdiri dari 5 biji aren sehingga diperoleh 125 biji aren. Data yang didapatkan dianalisis dengan Analysis of variance (ANOVA) dengan taraf 5% dan apabila ada perbedaan dilakukan uji lanjut dengan Duncan Multiple Range Test (DMRT) dengan taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan skarifikasi mekanis + NaOCl 1% selama 10 menit berpengaruh mempercepat prosess perkecambahan biji aren dapat dilihat pada semua parameter, yaitu laju perkecambahan, uji perkecambahan, indeks vigor, potensi tumbuh maksimum, Panjang plumula kecambah dan panjang akar

    Characterization of Arbuscular Mychorrizal Fungus from Sugar Palm (Arenga pinnata (Wurmb) Merr.)West Java and Banten KARAKTERISASI FUNGI MIKORIZA ARBUSKULA PADA RHIZOSFER AREN (Arenga pinnata (Wrmb) Merr.) DARI JAWA BARAT DAN BANTEN

    No full text
    The diversity of AMF has been recorded as much as 250 types which associated with certain plants and inhabit the areas of tropical, temperate, and even the arctic. This research aims to find out the diversity of Arbuscular Mycorrhizal Fungus under the sugar palm tree stands in different locations. Soil were sampled from the rhizosphere of sugar palm in three subdistricts i.e. Cianjur, Sukabumi, and Lebak. These samples were processed directly by wet sieving and sentrifugation method to separate the AMF spore., These spores were then identified immediately. The results showed there were four genera and 14 morpho types AMF spores, which consists of: seven types of Glomus sp.; five types of Acaulospora sp.; one Scutellospora sp.; and one Gigaspora sp.Key words : AMF, Banten, diversity, sugar palm, West Java

    Penekanan Pertumbuhan Colletotrichum sp. Penyebab Penyakit Antraknosa Oleh Beberapa Agens Hayati Pada Skala In Vitro

    No full text
    Penyakit antraknosa merupakan salah satu penyakit utama cabai, dengan kehilangan hasil yang ditumbulkan dapat mencapai 50-100%. Salah satu alternatif pengendalian yaitu penggunaan agens hayati. Beberapa agens hayati koleksi BBPOPT telah berhasil diuji penenakannya terhadap Pyricularia grisea, sehingga perlu diuji pada patogen lain. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji beberap agens hayati terhadap penekanan pertumbuhan Colletotrichum. Sejumlah 5 agens hayati (Pseudomonas fluorescens, Gliocladium sp., Paenibacillus polymyxa, Trichoderma sp., dan Bacillus subtilis) akan diuji kemampuan pertumbuhan Colletotrichum sp. Penelitian dilakukan di Laboratorium Menengah Agroteknologi, Program Studi Agroteknologi, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Gunadarma, Kampus F7 Ciracas. Penelitian ini menggunakan rancangan rancangan acak lengkap. Masing-masing agens hayati ditanam pada media PDA untuk diuji antagonis dengan Coletotrichum sp secara dual culture dan diulang sebanyak 4 kali. Analisis statistik menggunakan program SAS 9.1 dengan mengolah data yang diperolah dengan ANOVA. Penelitian menunjukkan hasil bahwa dari semua agens hayati berpengaruh nyata secara statistik terhadap penekanan Colletotrichum dibandingkan dengan kontrol. Agens hayati terbaik menekan pertumbuhan Colletotrichum yaitu P. fluorescens sebesar 36.08%, kemudian diikuti oleh Trichoderma sp dengan penekanan pertumbuhan sebesar 35%. Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa agens hayati yang diuji mempunyai potensi untuk mengendalian Colletotrichum.Penyakit antraknosa merupakan salah satu penyakit utama cabai, dengan kehilangan hasil yang ditumbulkan dapat mencapai 50-100%. Salah satu alternatif pengendalian yaitu penggunaan agens hayati. Beberapa agens hayati koleksi BBPOPT telah berhasil diuji penenakannya terhadap Pyricularia grisea, sehingga perlu diuji pada patogen lain. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji beberap agens hayati terhadap penekanan pertumbuhan Colletotrichum. Sejumlah 5 agens hayati (Pseudomonas fluorescens, Gliocladium sp., Paenibacillus polymyxa, Trichoderma sp., dan Bacillus subtilis) akan diuji kemampuan pertumbuhan Colletotrichum sp. Penelitian dilakukan di Laboratorium Menengah Agroteknologi, Program Studi Agroteknologi, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Gunadarma, Kampus F7 Ciracas. Penelitian ini menggunakan rancangan rancangan acak lengkap. Masing-masing agens hayati ditanam pada media PDA untuk diuji antagonis dengan Coletotrichum sp secara dual culture dan diulang sebanyak 4 kali. Analisis statistik menggunakan program SAS 9.1 dengan mengolah data yang diperolah dengan ANOVA. Penelitian menunjukkan hasil bahwa dari semua agens hayati berpengaruh nyata secara statistik terhadap penekanan Colletotrichum dibandingkan dengan kontrol. Agens hayati terbaik menekan pertumbuhan Colletotrichum yaitu P. fluorescens sebesar 36.08%, kemudian diikuti oleh Trichoderma sp dengan penekanan pertumbuhan sebesar 35%. Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa agens hayati yang diuji mempunyai potensi untuk mengendalian Colletotrichum
    corecore