27 research outputs found

    Zero stunting setiap rumah di Desa Labuaja, Maros

    Get PDF
    Stunting memerlukan perhatian khusus karena meningkatkan risiko terhambatnya pertumbuhan motorik dan mental, penurunan kemampuan intelektual, produktivitas serta peningkatan risiko obesitas dan penyakit tidak menular/degeneratif. Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang  stunting dan bagaimana cara mencegah stunting di rumah. Pengabdian ini menggunakan model ABCD (Asset Based Community Development). Sasaran dari kegiatan ini adalah ibu hamil dan ibu yang memiliki bayi dan balita. Adapun bertempat di Dusun Pattiro Desa Labuaja, Maros. Target dalam kegiatan ini ialah 10 orang perempuan usia reproduktif dalam hal ini ibu hamil dan ibu yang memiliki bayi dan balita yang hadir dalam kegiatan tersebut. Indicator  keberhasilan  dalam  kegiatan  ini  ialah  30%  peningkatan pemahaman  masyarakat yang hadir dalam penyuluhan.  Hasil dari kegiatan yang telah dilaksanakan adalah adanya peningkatan pengetahuan dan informasi terkait materi yang dapat dilihat dari perbandingan hasil pre-test dan post-test. Penanganan stunting perlu kerja sama dalam berbagai hal antara masyarakat dengan bagian pemerintahan setempat, agar pemerintah dapat mengetahui secara langsung masalah yang terjadi dalam masyarakat

    Indeks Keluarga Sehat Wilayah Pengalaman Belajar Lapangan Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Alauddin Makassar

    Get PDF
    Health is an investment in the economic development of a nation and as the efforts to reduce poverty. Indonesia's health development efforts are carried out by all components of the nation with the aim of fostering awareness, desire and ability to live a healthy life for everyone, in order to realize the highest degree of health. To achieve the development priorities in the health sector for 2015-2019, the Healthy Indonesia Program will be implemented by empowering all potentials and assets owned by the Indonesian nation, both from the central, provincial, district/city governments, and the community. Health development efforts begin with the smallest unit, namely the family. This study aimed to determine the achievement of the healthy family index in the Learning Experience area of the Public Health Study Program at UIN Alauddin Makassar. This research was an observational study with descriptive analysis. The research population was all families who live in Limapoccoe Village, Cenrana District, Maros Regency. The samples were 232 households in Mappasaile hamlet and 118 in Kaluku hamlet. The results showed that the healthy family index in Mappasaile Hamlet was 0.219 (unhealthy family) and Kaluku Hamlet was 0.169 (unhealthy family), thus the healthy family index in Limapoccoe Village was 0.202 (unhealthy family). The government is suggested to make policies for supporting the implementation of the 12 indicators of healthy families such as recipients of cash assistance not having family members who smoke, and more intensive officers going into the field to educate the public to implement the 12 indicators of healthy families.   Keywords: healthy family index, health, learning service areaKesehatan merupakan investasi pembangunan ekonomi suatu bangsa dan sangat penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Upaya pembangunan kesehatan Indonesia dilakukan oleh semua komponen bangsa dengan tujuan untuk memupuk kesadaran, keinginan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang, agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Dalam upaya pencapaian prioritas pembangunan dalam bidang kesehatan tahun 2015-2019, Program menuju Indonesia Sehat, pelaksanaannya dengan memberdayakan segala potensi dan aset yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, baik dari pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota, maupun masyarakat. Upaya pembangunan kesehatan diawali dari unit paling kecil yaitu keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui capaian indeks keluarga sehat pada wilayah Pengalaman Belajar Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Alauddin Makassar. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan analisis deskriptif. Populasi penelitian yaitu semua kepala keluarga (KK) yang menetap di Desa Limapoccoe Kecamatan Cenrana Kabupaten Maros. Dengan sampel sebanyak 232 KK di Dusun Mappasaile dan 118 di dusun Kaluku. Hasil penelitian menunjukkan Capaian indeks keluarga sehat di dusun Mappasaile yaitu sebesar 0,219 (keluarga tidak sehat) dan Dusun Kaluku  sebesar 0,169 (keluarga tidak sehat), sehingga IKS di Desa Limapoccoe sebesar 0,202 (keluarga tidak sehat). Diharapkan kepada pemerintah untuk membuat kebijakan dalam mendukung terlaksananya 12 indikator keluarga sehat seperti penerima bantuan tunai tidak boleh ada anggota keluarganya yang merokok, dan petugas lebih intensif turun ke lapangan mengedukasi masyarakat untuk menerapkan 12 indikator keluarga sehat. Kata kunci : indeks keluarga sehat; kesehatan, wilayah pengalaman belaja

    Edukasi Pilah Sampah pada Masyarakat Desa Labuaja, Kabupaten Maros

    Get PDF
    Garbage is one of the environmental health problems in Indonesia. Household waste management requires the active involvement of individuals and community groups, in addition to the government's role as a facilitator. Urban solid waste management requires active access by individuals and community groups, in addition to the role of government facilitators. One of the groups that should be given an understanding of the importance of protecting the environment by sorting waste is elementary school teachers. This service aims to provide increased knowledge about how to sort waste. The service method used is Asset Based Community Development (ABCD) at SDN 247 Pattiro, Labuaja Village, Maros Regency. The service was carried out on December 11, 2021 with a total of 56 students (i). The service was carried out by giving the pre-test questionnaire first, then providing counseling, then giving the post-test questionnaire again with the same questions. Data were analyzed using the dependent t-test. The results of the service show that there is an increase in students' knowledge after education is given. It is suggested to the school to follow up on the waste sorting education that has been carried out so that the perceived benefits can be sustainable

    Evaluasi intervensi pemasangan papan wicara: Pemeliharaan air tanah

    Get PDF
    Air bersih merupakan hal yang sangat berharga bagi masyarakat Kelurahan Bawasalo, Kecamatan Segeri, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan yang akan menjadi penghambat bagi kehidupan masyarakat sekitar apabila terkontaminasi. Intervensi yang dilakukan pada PBL II merupakan upaya agar air tanah yang ada di kawasan tersebut tidak terkontaminasi dengan air asin yang nantinya menghasilkan air payau dengan cara memasang papan wicara terkait pemeliharaan air tanah, yang nantinya dievaluasi untuk mengetahui apakah intervensi tersebut berhasil. Metode yang dilakukan pada saat proses evaluasi adalah dengan melakukan wawancara langsung kepada masyarakat sekitar titik pemasangan papan wicara, metode selanjutnya adalah dengan melakukan observasi untuk melihat kondisi fisik dari papan wicara tersebut. Hasil dari wawancara langsung didapatkan respon yang hampir sama yakni papan wicara tersebut sudah cukup menarik, mudah dilihat karena warnanya yang terang, begitu pula dengan tulisan yang mudah dibaca, serta pemilihan kata yang mudah dipahami. Berdasarkan hasil observasi kondisi fisik didapatkan satu dari tiga papan wicara tersebut rusak dan tercabut sedangkan dua lainnya dalam kondisi baik. Dari proses evaluasi tersebut dapat disimpulkan bahwa intervensi mengenai pemeliharan air dengan metode papan wicara belum sepenuhnya berhasil, sebab terdapat satu papan wicara yang rusak

    Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada Bidang Konstruksi

    Get PDF
    Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah sebuah pemikiran dan usaha untuk memastikan terjaminnya kesehatan dan keutuhan jasmani dan rohani setiap tenaga kerja, termasuk manusia. Oleh karena itu, harus diperhatikan aspek kesehatan dan keselamatan kerja dalam pelaksanaan kegiatan sehingga pekerja dapat terhindar dari penyakit akibat kerja serta kecelakaan saat bekerja. Hal tersebut tentu berdampak pada peningkatan produktivitas kerja serta profit yang didapatkan oleh perusahaan

    Perbandingan Efektivitas Air Perasan Kulit Jeruk Manis dan Temephos terhadap Kematian Larva Aedes Aegypti

    Full text link
    Penggunaan larvasida merupakan salah satu cara untuk mengurangi jumlah larva Aedes aegypti yang dapat berkembang menjadi vektor penular penyakit DBD. Larvasida kimia yang paling sering digunakan adalah temephos, selain itu adapula larvasida alami yang dapat digunakan, yaitu air perasan kulit jeruk manis. Penelitian ini bertujuan membandingkan efektivitas larvasida kimia, yaitu temephos dan air perasan kulit jeruk manis. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimental murni dengan rancangan penelitian post-test only with control group design. Jumlah sampel yang digunakan sebesar 1450 larva Aedes aegypti instar III-IV. Replikasi dilakukan sebanyak 10 kali menggunakan analisis probit diawali dengan uji pendahuluan. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa air perasan kulit jeruk manis dengan konsentrasi 2,81% (LC95) dapat membunuh 84,4% larva dengan LT95 sebesar 1568,54 menit. Namun, temephos dapat membunuh larva sebesar 91,6% dengan dosis 0,69mg/L (LD95) serta nilai LT95 dari temephos adalah 1379,23 menit. Ada hubungan yang signifikan (p=0,000) antara pemberian kedua jenis larvasida dalam mematikan larva Aedes aegypti. Tidak terdapat perbedaan efektivitas yang signifikan antara air perasan kulit jeruk manis dan temephos untuk mematikan larva Aedes aegypti baik dari segi rata-rata kematian (p=0,075) maupun dari segi rata-rata lama waktu kematian larva (p=0,161)

    Kepemilikan Jamban di Dusun Tandotana Desa Laguruda Kecamatan Sanrobone Kabupaten Takalar

    Get PDF
    Derajat Kesehatan masyarakat sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan yang sehat dian-taranya kepemilikan jamban keluarga. Jamban sebagai tempat untuk membuang tinja atau kotoran manusia sehingga tidak menjadi penyebab penularan penyakit dan mencemari lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pendapatan dan ketersediaan air bersih dengan kepemilikan jamban di Dusun Tandotana Desa Laguruda Kecamatan Sanrobone Kabupaten Takalar. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 103 KK dan sampel dalam penelitian ini sebanyak 86 KK yang ditarik dengan menggunakan accidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat hubungan antara tingkat pendapatan (P=0,629) dan ketersediaan air bersih (P=0,241) dengan kepemilikan jamban. Di-harapkan pemerintah setempat untuk memberikan perhatian dan dukungan kepada masyarakat da-lam mewujudkan lingkungan yang sehat. Keywords: Jamban, tingkat pendapatan, ketersediaan air bersihDerajat Kesehatan masyarakat sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan yang sehat dian-taranya kepemilikan jamban keluarga. Jamban sebagai tempat untuk membuang tinja atau kotoran manusia sehingga tidak menjadi penyebab penularan penyakit dan mencemari lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pendapatan dan ketersediaan air bersih dengan kepemilikan jamban di Dusun Tandotana Desa Laguruda Kecamatan Sanrobone Kabupaten Takalar. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 103 KK dan sampel dalam penelitian ini sebanyak 86 KK yang ditarik dengan menggunakan accidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat hubungan antara tingkat pendapatan (P=0,629) dan ketersediaan air bersih (P=0,241) dengan kepemilikan jamban. Di-harapkan pemerintah setempat untuk memberikan perhatian dan dukungan kepada masyarakat da-lam mewujudkan lingkungan yang sehat. Keywords: Jamban, tingkat pendapatan, ketersediaan air bersi

    PERBANDINGAN EFEKTIVITAS AIR PERASAN KULIT JERUK MANIS DAN TEMEPHOS TERHADAP KEMATIAN LARVA AEDES AEGYPTI

    Get PDF
    Penggunaan larvasida merupakan salah satu cara untuk mengurangi jumlah larva Aedes aegypti yang dapat berkembang menjadi vektor penular penyakit DBD. Larvasida kimia yang paling sering digunakan adalah temephos, selain itu adapula larvasida alami yang dapat digunakan, yaitu air perasan kulit jeruk manis. Penelitian ini bertujuan membandingkan efektivitas larvasida kimia, yaitu temephos dan air perasan kulit jeruk manis. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimental murni dengan rancangan penelitian post-test only with control group design. Jumlah sampel yang digunakan sebesar 1450 larva Aedes aegypti instar III-IV. Replikasi dilakukan sebanyak 10 kali menggunakan analisis probit diawali dengan uji pendahuluan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa air perasan kulit jeruk manis dengan konsentrasi 2,81% (LC95) dapat membunuh 84,4% larva dengan LT95 sebesar 1568,54 menit. Namun, temephos dapat membunuh larva sebesar 91,6% dengan dosis 0,69 mg/L (LD95) serta nilai LT95 dari temephos adalah 1379,23 menit. Ada hubungan yang signifikan (p=0,000) antara pemberian kedua jenis larvasida dalam mematikan larva Aedes aegypti. Tidak terdapat perbedaan efektivitas yang signifikan antara air perasan kulit jeruk manis dan temephos untuk mematikan larva Aedes aegypti baik dari segi rata-rata kematian (p=0,075) maupun dari segi rata-rata lama waktu kematian larva (p=0,161)

    PERBANDINGAN EFEKTIVITAS AIR PERASAN KULIT JERUK MANIS DAN TEMEPHOS TERHADAP KEMATIAN LARVA AEDES AEGYPTI

    Get PDF
    Penggunaan larvasida merupakan salah satu cara untuk mengurangi jumlah larva Aedes aegypti yang dapat berkembang menjadi vektor penular penyakit DBD. Larvasida kimia yang paling sering digunakan adalah temephos, selain itu adapula larvasida alami yang dapat digunakan, yaitu air perasan kulit jeruk manis. Penelitian ini bertujuan membandingkan efektivitas larvasida kimia, yaitu temephos dan air perasan kulit jeruk manis. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimental murni dengan rancangan penelitian post-test only with control group design. Jumlah sampel yang digunakan sebesar 1450 larva Aedes aegypti instar III-IV. Replikasi dilakukan sebanyak 10 kali menggunakan analisis probit diawali dengan uji pendahuluan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa air perasan kulit jeruk manis dengan konsentrasi 2,81% (LC95) dapat membunuh 84,4% larva dengan LT95 sebesar 1568,54 menit. Namun, temephos dapat membunuh larva sebesar 91,6% dengan dosis 0,69 mg/L (LD95) serta nilai LT95 dari temephos adalah 1379,23 menit. Ada hubungan yang signifikan (p=0,000) antara pemberian kedua jenis larvasida dalam mematikan larva Aedes aegypti. Tidak terdapat perbedaan efektivitas yang signifikan antara air perasan kulit jeruk manis dan temephos untuk mematikan larva Aedes aegypti baik dari segi rata-rata kematian (p=0,075) maupun dari segi rata-rata lama waktu kematian larva (p=0,161)

    Peningkatan Literasi Keuangan Syariah Melalui Mata Kuliah Akuntansi Keuangan Syariah Pada Mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta

    Get PDF
    This study aims to describe the improvement of Islamic financial literacy, which includes efforts to increase Islamic financial literacy, the benefits obtained by students after receiving Islamic financial literacy education, and supporting and inhibiting factors for Islamic financial literacy. The research was conducted at the Muhammadiyah University of Surakarta in October 2020. Data collection techniques were through: observation, interviews and documentation. The validity of the data used in the study was data triangulation. The data analysis technique uses a data analysis pattern by following the flow model, namely data reduction, data display, and conclusion drawing. The results showed that (1). Increasing Islamic financial literacy in students is implemented through the preparation of the RPS (Semester Learning Plan). Then students are expected to be able to implement and apply the concept of Islamic finance in everyday life, the learning methods applied by lecturers are lectures and discussions. (2) The benefits that students get after receiving education about Islamic finance are that they understand more about the concept of Islamic finance, but the use of financial products and services for students is still low. (3). The supporting factor for increasing Islamic financial literacy in students is the availability of good facilities and infrastructure that support learning and students can attend seminars or workshops on Islamic finance. While the inhibiting factor is the lack of socialization regarding Islamic finance and students have difficulty in getting to know the terms of Islamic financial accountin
    corecore