Peranan Kompensasi Karyawan Dalam Peningkatan Motivasi Kerja (Studi Kasus Di PT. Kusumahadi Santosa)

The aims of this research are to investigate the compensation system applied by PT. Kusumahadi Santosa weaving department on production division, and also to investigate the role of compensation on improving work motivation. This research was descriptive study used qualitative approach. The kind of research used was case study with one-pile strategy. The sources of the data were got from the informants, places and events, and also documents and archives. The researcher used purposive sampling and snowball sampling technique. The techniques of collecting data were interview, observation and documentation. The validity of the data was trianggulation of sources and method. The technique of analyzing the data was interactive analysis where the data reduction, data presentation and the drawing of the conclusion were related one each other. The result shows that the compensation system applied by PT. Kusumahadi Santosa is good. Whereas, the implementation of this system is included the purpose of compensation, kinds of compensation, compensation methods, basic principle of compensation-given, and the factors influence the compensation-given. Beside, The role of compensation system applied by PT. Kusumahadi Santosa had been well and proper. It supports of employee\u27s motivation improvement

Pengaruh Durasi Bermain Advergame Terhadap Levels of Comprehension (Tingkat Pemahaman) Dari Brand Message (Pesan Merek)

Cool Cubes, sebuah advergame yang dirancang khusus untukmenyampaikan brand message (pesan merek) dari Lipton Ice Tea. Brand message(pesan merek) di dalam advergame ini disampaikan melalui konten-konten yangada di dalam advergame. Advergame sendiri merupakan salah satu alatkomunikasi pemasaran yang sudah lama digunakan di luar negeri, tetapi masihjarang digunakan di Indonesia.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh durasi bermainadvergame terhadap levels of comprehension (tingkat pemahaman) dari brandmessage (pesan merek). Dengan pendekatan positivism, penelitian ini digunakanuntuk menjelaskan relasi sebab-akibat antar 2 variabel, dengan total 24 indikator.Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah eksperimental dengan tekniknon-probability sampling dengan jumlah total populasi sampling sebanyak 30sample. Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan empat proseduryaitu uji normalitas Kolomogrov Smirnov dengan uji beda dua kali pengukuranWilcoxon dan uji normalitas Saphiro Wilk dengan analisis komparatif duakelompok beda Independent Sample T-Test sehingga ditemukan pemgaruh durasibermain advergame terhadap levels of comprehension (tingkat pemahaman) daribrand message (pesan merek).Hasil penelitian menemukan bahwa ada pengaruh antara durasi bermainadvergame terhadap levels of comprehension (tingkat pemahaman) dari brandmessage (pesan merek). Pengaruh ini ditunjukan melalui perbedaan nilai rata-ratadari levels of comprehension (tingkat pemahaman) pada dua kelompok yang diuji.Kelompok yang memainkan advergame dengan durasi yang tinggi memiliki levelsof comprehension (tingkat pemahaman) yang lebih tinggi dibandingkan dengankelompok yang memainkan advergame dengan durasi rendah

Partisipasi petani pada usahatani padi, jagung, dan kedelai perspektif gender

Sektor pertanian memegang peranan yang sangat penting dalam pembangunan. Adanya kultur masyarakat yang menempatkan perempuan dengan perspektif tertentu mengakibatkan terjadinya bias gender dalam kegiatan usahatani. Partisipasi petani sangat diperlukan untuk mewujudkan ketahanan pangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat partisipasi petani Pajale perspektif gender dan  menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat partisipasi petani dalam usahatani padi, jagung, dan kedelai perspektif gender. Penelitian dilakukan mulai bulan April sampai Juni 2017. Lokasi Penelitian di Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak Provinsi Banten. Sampel dalam penelitian ini adalah suami istri petani padi, jagung, dan kedelai sebanyak 216 keluarga petani. Data yang dikumpulkan dan diolah dengan statistik inferensi yaitu Structural Equation Modelling (SEM) LISREL 8.72 dan Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: ciri  kepribadian petani, intensitas pemberdayaan, ketersediaan informasi pertanian, dan dukungan terhadap lingkungan fisik dan sosio-ekonom mempengaruhi partisipasi petani persprktif gender. Dengan demikian model partisipasi petani perspektif gender dapat tercapai dengan cara meningkatkan kepribadian petani, meningkatkan  intensitas pemberdayaan, ketersediaan informasi pertanian yang sesuai dengan kebutuhan petani, serta dukungan lingkungan fisik dan sosial ekonomi

Gender Analisis in the Management of Rice, Corn, and Soybean Farming in Banten Province

The agricultural sector has an important role in development. The existence of a community culture that places women with a particular perspective leads to gender biased in farming activities. The purpose of this research is to analyze the pattern of division of labor and gender relation and the gender gap in Rice, Corn, and Soybean (Pajale) farming. The research was conducted for three months, starting from April to June 2017. The research location in Pandeglang and Lebak regencies is the center of the Pajale plant in Banten Province. The number of samples in this study was 216 farming families (husband and wife). The data collected were processed using Mann Whitney's inferential statistics because the type of data in this research is ordinal and gender gap analysis using the Gender Disparity Index (IPG). The result of this research is there is the difference of pattern of division of labor and gender relation in farmer of men and women and there is the gender gap between male and female farmer. This situation is caused by patriarchal culture in Banten society is still very strong. Conclusion, appropriate extension strategies are needed to ensure that gender equality in their farming can be achieved

Design of Portable Catalytic Converter with Temperature Control Based on Arduino for Waste Gas Diesel Engine

Catalityc  converter is  device  that  using  of  catalyst  media.The  media of  catalyst is  expected  to  accelerate  the reaction  rate  at  a  certain  temperature.  In  the  process  of  combustion  of  fuel  and  air  in  addition  to  enthalpy, residual  combustion  products  are  emissions  or  pollutants  of  CO,  CO2,  NOx,  HC,  soot  or  smoke  and  other elements that can pollute the  environment and can endanger human  health. Diesel engines produce more soot and NOx gas pollutants than gasoline motors, but produce lower CO2. With the regulation of the temperature of the  catalytic  converter  installed  in the  exhaust  manifold  system  or  diesel  engine  exhaust  can  reduce  exhaust emissions in the  form of black smoke or soot. The testing  of this study  used a quasi experimental  method by comparing the exhaust gas data produced by diesel motors on the exhaust manifold system both those using and without catalytic converters.  Data retrieval is carried out conditioned at room  temperature during testing. The test starts at the rotation of the diesel engine 1500 RPM to 4000 RPM with an increase in rotation every 500 RPM. The overall results of using catalytic converters are very effective in reducing the density of the smoke or opacity of the diesel engine its was average of 18.69%

Pembangunan Simulasi Persiapan ISO 9001:2015 Pada Sistem Manajemen Mutu Rumah Sakit Berbasis Web

Sertifikasi ISO merupakan salah satu sertifikasi yang menjadi standarisasi bagi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Gambiran Kota Kediri terkait dengan mutu layanan rumah sakit. RSUD Gambiran Kota Kediri ingin memperbarui sertifikasi ISO 9001:2008 menjadi ISO 9001:2015 untuk meningkatkan sistem manajemen mutu. Permasalahan pada RSUD Gambiran terkait persiapan sertifikasi ISO 9001:2008 yaitu pengelolaan dokumentasi. Banyaknya tumpukan dokumen menyebabkan sulitnya pencarian dan perawatan dokumen. Padahal dokumen – dokumen tersebut dapat digunakan dan diperlukan sewaktu - waktu. Dana yang dialokasikan untuk tinta dan kertas juga terbilang tidak sedikit jumlahnya. Permasalahan selanjutnya adalah pendistribusian dokumen dengan cara memberikan kepada masing – masing unit terkait. Proses pendistribusian yang masih dilakukan secara manual seperti itu akan memakan waktu dan tenaga yang banyak. Pada penelitian ini dikembangkan sebuah sistem simulasi persiapan sertifikasi ISO 9001:2015 yang diharapkan dapat menangani permasalahan yang terjadi pada RSUD Gambiran. Pengembangan sistem dilakukan menggunakan pendekatan waterfall. Pengujian perangkat lunak dilakukan menggunakan lima jenis pengujian yaitu, pengujian unit dan pengujian integrasi dengan menggunakan metode white-box testing, pengujian validasi dengan menggunakan metode black-box testing, serta pengujian compatibility dan pengujian usability. Pengujian unit menghasilkan status valid pada enam kasus uji dan pengujian integrasi menghasilkan status valid pada dua kasus uji. Pengujian validasi menghasilkan status valid pada 94 kasus uji. Pengujian compatibility menunjukan bahwa tidak terdapat permasalahan pada sistem serta sistem dapat berjalan dengan baik pada delapan browser. Pengujian usability menghasilkan skor 78,75 yang menandakan bahwa sistem dapat diterima oleh pengguna

A New Adaptive Online Learning using Computational Intelligence

This study aimed to develop an online learning system that was adaptive to students who wishedto learn electrical machine modules based on their abilities. Adaptive use of online learning functioned to determine the category of students' ability to access modules in online learning. Online learning was also able to provide the determination of modules which can then be done by students, so students can learn independently. Adaptive capabilities in online learning were implemented by utilizing computational intelligence algorithms, namely Naive Bayes and Bayes Network. Naive Bayes was tasked with processing students 'pre-test data in adaptive online learning for the classificationof students' abilities so that after the results of the pretest appeared, students will be given modules that matched their abilities. Whereas Bayes Network used to process student post-test data after students worked on the modules that have been given, adaptive online learning provided the nextmodule to work according to the abilities and desires of students. The testing results of the use of Naive Bayes and Bayes Network on Adaptive Online Learning obtained an average accuracy of 85%