104 research outputs found

    Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis Android Menggunakan Pendekatan Inkuiri Untuk Menguatkan Technological Pedagogical and Content Knowledge (TPACK) Calon Guru

    Get PDF
    The purpose of this study is to find out the description of the use of Android-based learning media using an inquiry approach to strengthen technological pedagogical and content knowledge (TPACK) for preservice teachers. The type of research used in this research is library research using descriptive analysis. The data used comes from secondary data, namely scientific journals in the form of articles. The data collection method used is documentation with data analysis techniques in the form of content analysis. Based on the results of the review of the journals that have been carried out, the results show that the use of Android-based learning media using the inquiry approach can strengthen the Technological Pedagogical and Content Knowledge (TPACK) of preservice teachers because it can train, shape habbit and provide confidence for prospective teachers to master the content of the material to be taught as well as integrating pedagogy with the technology used.  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pemanfaatan media pembelajaran berbasis android menggunakan pendekatan inkuiri untuk menguatkan technological pedagogical and content knowledge (TPACK) calon guru. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah  library research dengan menggunakan analisis deskriptif. Data yang digunakan berasal dari data sekunder yaitu jurnal ilmiah berupa artikel. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu dokumentasi dengan teknik analisis data berupa analisis isi (content analysis). Berdasarkan hasil review jurnal yang telah dilakukan didapatkan hasil bahwa pemanfaatan media pembelajaran berbasis android menggunakan pendekatan Inkuiri dapat menguatkan Technological Pedagogical and Content Knowledge (TPACK) calon Guru karena dapat melatih, membentuk habbit dan memberikan kepercayaan diri bagi calon guru untuk menguasai konten materi yang akan diajarkan serta memadukan pedagogi dengan teknologi yang digunakan. &nbsp

    Legal Protection Of Business Activities In Monopoly Practices And Unfair Competition Through Eletronic Transactions

    Get PDF
    Abstract: This study aims to determine how the legal protection of business actors in monopolistic practices and unfair competition through electronic transactions. The type of research used in this research is normative research which includes legal principles, legal systematics, legal history, and comparative law. The approach used in this research is the Legislative Approach  The data analysis technique used in this research is the deductive method. The results of this study indicate that unhealthy business protection has an impact on business actors where the absence of regulations governing the setting of low prices is currently lacking. In addition, marketplace business actors have mushroomed by selling the same goods as those in the marketplace. So that sales through the marketplace have dominated offline retail business actors. The form of legal protection for activities carried out by the marketplace has been regulated by legislation on information and electronic transactions and unfair business competition practices but does not regulate in detail the existence of legal protection itself. Therefore, the role of government officials, both as policymakers and as supervisors and regulatory apparatus for a legal product, must make laws and regulations that can later become social engineering for all Indonesian people.Keywords: Protection; Competition; Monopoly

    Tahuli dan Tahuda: Tradisi Lisan dan Pembentuk Karakter Bangsa di Masyarakat Gorontalo

    Full text link
    Sastra dan tradisi lisan selalu memiliki pengaruh tersendiri dalam pola pikir setiap individu, tidak terkecuali sastra dan tradisi lisan Tahuli dan Tahuda di Gorontalo, warisan sastra sebagai pembentuk karakter bangsa, meskipun dalam lingkup lokalitas kedaerahan. Tujuan dari kajian ini untuk menunjukkan bahwa sastra dan tradisi lisan dapat menjadi salah satu alternatif wadah untuk pembentukan karakter bangsa. Tulisan ini menggunakan metode deskriptif-analisis. Hasil dari kajian ini menujukkan bahwa sastra dan tradisi lisan menjadi salah satu pendukung pembentukan karakter bangsa di masyarakat Gorontalo yang sesuai dengan pedoman “Adat bersendikan syara', syara' bersendikan Kitabullah”

    PENERAPAN POLA PARAMETRIK FORCE FIELD PADA PEMBUATAN POLA MOTIF KAWUNG UNTUK ELEMEN BANGUNAN

    Get PDF
    The kawung motif is one of the traditional batik motifs and has been known since the Mataram era. Now the kawung motif is not only used on batik cloth, but this motif has been used as part of the exterior and interior elements of buildings. The kawung motif as a building element is used on various materials. Whether found on fabric or as a building element, the kawung motif is often used repeatedly to form a grid pattern. In this horizontal and vertical repetition, a kawung motifis repeated while maintaining its shape, size and orientation. The parametric force field pattern is one of the parametric patterns that is commonly used in creating a shape using a Parametric Design approach. In a force field, the scale of each element that forms a grid pattern can vary, depending on how close the element is to the affector. In this study, we will show an algorithm that can produce a grid pattern from the kawung motif which has a parametric force field pattern. The aim of this study is to show that a certain algorithm, with certain user input, can produce various variations of grid patterns from the kawung motif. The algorithm for applying the force field was created by utilizing the Geometry Nodes feature of the Blender software and analog node diagram. From the results of this study it appears that the kawung motif can be displayed in a grid pattern but with various variations according to user input. Keywords: kawung, parametric design, force field, geometry nodes. ABSTRAKMotif kawung merupakan salah satu motif batik tradisional dan telah dikenal sejak zaman Mataram. Kini motif kawung tidak hanya digunakan pada kain batik saja, namun motif ini telah digunakan sebagai bagian dari elemen eksterior dan interior bangunan. Motif kawung sebagai elemen bangunan digunakan pada berbagai material. Baik yang terdapat pada kain maupun sebagai elemen bangunan, motif kawung amat sering digunakan secara berulang sehingga membentuk pola grid. Dalam pengulangan secara horizontal dan vertikal tersebut, sebuah motif kawung direpetisi dengan tetap mempertahankan bentuk, ukuran dan orientasinya. Pola parametrik force field merupakan salah satu pola parametrik yang umum digunakan dalam membuat sebuah bentuk yang menggunakan pendekatan Parametric Design. Dalam force field, skala dari setiap elemen yang membentuk pola grid dapat berbeda-beda, tergantung dari seberapa dekat elemen tersebut dengan affectornya. Dalam kajian ini akan diperlihatkan sebuah algoritma yang dapat menghasilkan sebuah pola grid dari motif kawung yang memiliki pola parametrik force field. Tujuan dari kajian ini adalah untuk menunjukkan bahwa sebuah algoritma tertentu, dengan user input yang tertentu pula dapat menghasilkan berbagai variasi pola grid dari motif kawung. Algoritma untuk menerapkan force field dibuat dengan menggunakan node diagram analog dan memanfaatkan fitur Geometry Nodes dari piranti lunak Blender untuk visualisasinya. Dari hasil kajian ini tampak bahwa motif kawung dapat ditampilkan dalam pola grid namun dengan berbagai variasi sesuai dengan user inputnya. Kata Kunci: kawung, desain parametrik, force field, geometry nodes

    Analisa Agregat terhadap Kuat Tekan Beton pada Pembangunan Jalan Isimu-paguyaman Metode Paving Rigid

    Full text link
    Perkerasan jalan beton semen portland atau lebih sering disebut perkerasan kaku atau juga disebut rigid pavement, terdiri dari pelat beton semen portland dan lapisan pondasi diatas tanah dasar. Perkerasan beton yang kaku dan memiliki  modulus elastisitas yang tinggi, akan mendistribusikan beban terhadap bidang area tanah yang cukup luas, sehingga bagian terbesar dari kapasitas struktur perkerasan diperoleh dari lapisan-lapisan tebal pondasi bawah, pondasi dan lapisan permukaan. Karena yang paling penting adalah mengetahui kapasitas struktur yang menanggung beban, maka faktor yang paling diperhatikan dalam perancangan perkerasan jalan beton semen portland adalah kekuatan beton itu sendiri. Agregat merupakan bahan utama penyusun beton yang harus memperhatikan variabel-variabel dari kualitas beton. Adapun variabel-variabel yang harus diperhatikan untuk mendapatkan kualitas beton yang diinginkan diantaranya: kadar air, kadar lumpur, berat jenis, berat isi, gradasi agregat, dan permukaan agregat. Sehingga perlu adanya penelitian terhadap agregat itu sendiri. Berdasarkan hasil kuat tekan beton maka nilai kuat tekan beton yang diperoleh yaitu 188,675 kg/cm2 tidak memenuhi kuat tekan yang direncanakan yakni 350 kg/cm2.   Kata Kunci : Beton, Kualitas Agregat, Kuat Tekan Beto

    ANALISA AGREGAT TERHADAP KUAT TEKAN BETON PADA PEMBANGUNAN JALAN ISIMU-PAGUYAMAN METODE PAVING RIGID

    Get PDF
    Perkerasan jalan beton semen portland atau lebih sering disebut perkerasan kaku atau juga disebut rigid pavement, terdiri dari pelat beton semen portland dan lapisan pondasi diatas tanah dasar. Perkerasan beton yang kaku dan memiliki  modulus elastisitas yang tinggi, akan mendistribusikan beban terhadap bidang area tanah yang cukup luas, sehingga bagian terbesar dari kapasitas struktur perkerasan diperoleh dari lapisan-lapisan tebal pondasi bawah, pondasi dan lapisan permukaan. Karena yang paling penting adalah mengetahui kapasitas struktur yang menanggung beban, maka faktor yang paling diperhatikan dalam perancangan perkerasan jalan beton semen portland adalah kekuatan beton itu sendiri. Agregat merupakan bahan utama penyusun beton yang harus memperhatikan variabel-variabel dari kualitas beton. Adapun variabel-variabel yang harus diperhatikan untuk mendapatkan kualitas beton yang diinginkan diantaranya: kadar air, kadar lumpur, berat jenis, berat isi, gradasi agregat, dan permukaan agregat. Sehingga perlu adanya penelitian terhadap agregat itu sendiri. Berdasarkan hasil kuat tekan beton maka nilai kuat tekan beton yang diperoleh yaitu 188,675 kg/cm2 tidak memenuhi kuat tekan yang direncanakan yakni 350 kg/cm2.   Kata Kunci : Beton, Kualitas Agregat, Kuat Tekan Beto

    Pengaruh Pengalaman Kerja, Kompetensi, Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Dengan Motivasi Sebagai Variabel Moderasi

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui pengaruh pengalaman kerja, kompetensi, danlingkungan kerja terhadap kinerja pegawai baik secara parsial maupun simultan, dan (2) untukmengetahui pengaruh pengalaman kerja, kompetensi, dan lingkungan kerja terhadap kinerjapegawai dengan motivasi sebagai variabel moderasi. Populasi penelitian sebanyak 42 pegawaidan semua populasi ditetapkan sebagai sampel. Penentuan sampel menggunakan teknik sampeljenuh. Data dikumpulkan dengan instrument utama yaitu kuesioner. Teknik analisis datamenggunakan regresi liner berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Secara parsialkompetensi dan lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai, sedangkanpengalaman kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai; dan (2) Secarasimultan pengalaman kerja, kompetensi, dan lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadapkinerja pegawai; (3) Pengalaman kerja, kompetensi, dan lingkungan kerja berpengaruh signifikanterhadap kinerja pegawai dengan motivasi sebagai variabel moderas

    Evaluasi Kinerja Dan Koordinasi Simpang Bersinyal Pada Simpang Empat Jl. Jend. Sudirman – Jl. Lagaligo Dan Jl. Syarif Al Qadri Dengan Simpang Empat Jl. H. Bau Dan Jl. Monginsidi, Makassar, Sulawesi Selatan

    Get PDF
    Kondisi lalu lintas di Kota Makassar secara umum mengalami permasalahan kemacetan. Pada simpang empat Jl. Jend Sudirman – Jl. Lagaligo dan Jl. Syarif Al Qadri (Simpang I) dengan simpang empat Jl. Jend. Sudirman – Jl. H. Bau dan Jl. Monginsidi (Simpang II) kondisi lalu lintasnya padat. Analisa dan evaluasi kinerja persimpangan – persimpangan tersebut dilakukan mengacu pada Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997 dan program bantu KAJI serta dilakukan koordinasi antar simpang satu dengan yang lain. Kondisi eksisting didapatkan hasil Simpang I periode puncak pagi LOS D (tundaan rata – rata simpang 31,83 det/smp), periode puncak siang LOS E (tundaan rata – rata simpang 41,67 det/smp) dan periode puncak sore LOS E (tundaan rata – rata simpang 42,58 det/smp). Simpang II periode puncak pagi LOS C (tundaan rata – rata simpang 22,19 det/smp), periode puncak siang LOS D (tundaan rata – rata simpang 35,28 det/smp) dan periode puncak sore LOS E (tundaan rata – rata simpang 48,36 det/smp). Untuk rencana perbaikan, diperlukan perubahan fase dari 2 fase menjadi 3 fase dan didapatkan hasil Simpang I periode puncak pagi LOS C ======================================================================================================= The General problem in Makassar city is traffic jam. The intersection of Jend. Sudirman street – Lagaligo street and Syarif Al Qadri street (1st intersection) with intersection of Jend. Sudirman street – H. Bau street and Monginsidi street (2st intersection) have very traffic condition crowded. The analysis and evaluation for performing road intersections were related to Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997 and assist program KAJI. Than the intersection will be coordinated between intersections. The existing condition obtained from intersection period. The first intersection peak hour period in the morning LOS D (average delay time of intersection 31,83 sec/pcu), peak hour in the mid day LOS E (average delay time of intersection 41,67 sec/pcu) and peak hour in the evening period LOS E (average delay time of intersection 42,58 sec/pcu). The second intersection peak hour period in the morning LOS C (average delay time of intersection 22,19 sec/pcu), peak hour in the mid day period LOS D (average delay time of intersection 35,28 sec/pcu) and peak hour in the evening period LOS

    Haruki Murakami's Deconstructive Reading of the Myth of Johnnie Walker and Colonel Sanders in Kafka on the Shore

    Full text link
    This study aims to analyze how Haruki Murakami reads the real icons of Johnnie Walker and Colonel Sanders in Kafka on the Shore deconstructively. First, we will focus on the signification process of the icon, which are to a great extent molded by advertisements, and then on the deconstruction of their signifieds. For the purpose, we will apply Barthes' idea of myth. We are also interested in revealing how Murakami constructs Johnnie Walker and Colonel Sanders to be characters in the novel. The analysis shows that the construction of the icons through advertisements leads to the creation of their mtyhs, and then Murakami reads them deconstructively to be opposite signifieds

    Pengembangan E-Modul Berbasis Flip Book Berdasarkan Model Plomp Materi Segi Empat

    Get PDF
    This research aims to develop a flip book-based e-module for mathematics learning media on rectangular material. This is a research and development aiming to produce a product using the Plomp development model. The subjects of this research are the students in grade VII of SMP Negeri 2 Kwandang. The finding shows that the validity assessment by the material expert and media validators for the e-module obtains an average score of 4,25 and 4,43 respectively. In addition, the assessment of teachers and students on flip book-based e-module on rectangular material obtains positive responses with an average percentage from teachers of 85,39% and from students of 79,85%. The average percentage of positive responses from teachers and student assessment in the very good category, so the e-module can be concluded that the flip book-based e-module for mathematics on rectangular material meets the validity and practicality criteria so that it is suitable for use in learning
    • …
    corecore