28 research outputs found

    STUDI PERILAKU KONSUMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMBELI KAMPAS REM MOTOR MEREK KGW DI SURABAYA

    Get PDF
    Kampas rem adalah plat yang bergesekan dengan piringan rem pada saat rem diaplikasikan sehingga kecepatan kendaraan menjadi lambat atau bahkan berhenti. Kampas rem merek KGW, merupakan salah satu merek yang masih diminati karena bebas dari bahan asbes. Keputusan seseorang dalam membeli kampas rem, tidak terlepas dari rangkaian proses perilaku konsumen. Menurut Kotler dan Amstrong (2008:179) ada lima tahap yang dilalui oleh konsumen sebelum memutuskan ketika akan membeli barang, yaitu: pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi informasi, pembelian, dan pasca pembelian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan metode pengambilan data berupa wawancara, dan observasi. Hasil yang didapatkan kelima informan mengambil keputusan membeli kampas rem merek KGW karena adanya harga murah, pengemasan yang baik, mudah didapatkan, dan adanya garansi yang diberikan

    ANALISIS KUALITAS PELAYANAN YANG DIBERIKAN OLEH PEGAWAI ADMINISTRASI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS (FEB) DITINJAU DARI KEPMEN PPAN NO.63 TAHUN 2003

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui harapan dan perasaan mahasiswa di lingkungan FEB Undiksha berkaitan dengan kualitas pelayanan yang diberikan oleh pegawai administrasi, serta untuk mengetahui kualitas pelayanan yang diberikan oleh pegawai administrasi di lingkungan FEB Undiksha.Penelitian ini dilaksanakan di FEB Undiksha dengan jumlah responden sebanyak 110 orang. Data yang dikumpulkan dengan metode kuesioner, dianalisis dengan menggunakan rumus Servqual yaitu membandingkan setiap dimensi dan secara total yaitu persepsi pelanggan (perceived service) dengan pelayanan yang diharapkan pelanggan (expected service).Hasil penelitian menunjukkan bahwa harapan mahasiswa baik secara total maupun perdimensi berada dalam kategori penting, sedangkan perasaan mahasiswa baik secara total maupun perdimensi berada dalam kategori cukup baik. Kualitas pelayanan secara total berada dalam kategori baik dengan skor 0,70, sedangkan kalau dilihat perdimensi, dimensi kesederhanaan memiliki skor sebesar 0,69 (kategori baik), dimensi kejelasan dan keterbukaan memiliki skor sebesar 0,69 (kategori baik), dimensi ketepatan waktu memiliki skor sebesar 0,62 (kategori cukup baik), dimensi akurasi memiliki skor sebesar 0,67 (kategori baik), dimensi keamanan memiliki skor sebesar 0,71 (kategori baik), dimensi efisien memiliki skor sebesar 0,71 (kategori baik), dimensi efektif memiliki skor sebesar 0,76 (kategori baik), dimensi ekonomis memiliki skor sebesar 0,72 (kategori baik), dan dimensi keadilan memiliki skor sebesar 0,73 (kategori baik). Walaupun kualitas layanan yang dilihat perdimensi dan secara total berada dalam kategori baik, tetapi masih adanya gap/kesenjangan antara harapan dengan apa yang dirasakan oleh mahasiswa. Hal ini mengindikasikan bahwa pelayanan yang diberikan pegawai administrasi FEB Undiksha belum sepenuhnya memenuhi harapan mahasiswa.Oleh karena itu masih diperlukan untuk melakukan beberapa perbaikan-perbaikan terkait dengan layanan administrasi yang diterima oleh mahasiswa. Kata kunci: administrasi,kualitas pelayananThis research aims to determine the expectations and feelings of the students in the FEB Undiksha related to thequality of services providedby the administrative staff, as well asto determine thequality of services providedby the administrative staff at Undiksha FEB. This research was carried out in FEB Undiksha the number of respondents were 110 people. Data were collectedby questionnaire, were analyzed by using a formula that compareseach Servqual dimensions and total customer perceptions (perceived service) with customer service expected (expected service).The results showed that the expectations of students either totally or dimensionsare in aimportal category, while the student feeling totally or dimensionsare in acategory quite well. Quality of servicein totalare in good category with a score of0.70, while judging dimensions, simplicity dimension has a scoreof 0.69 (good categories), the dimensions of clarity and openness has a scoreof 0.69 (good categories), timeliness dimension has a scoreof 0.62 (category quitewell), dimension alaccuracy scores of 0.67(good categories), the security dimension has a score of 0.71 (good categories), efficient dimension has a score of 0.71 (good  categories),the effective dimension has a scoreof 0.76 (good categories), the economic dimension has a score of 0.72 (good categories), and the dimensions of fairness has a score of 0.73 (good categories). Although the quality of service that is seen dimensions and in total are in good category, but there still existsa gap between the expectations with what is perceived by the students. This indicates that the service provided administrative officer FEB Undiksha not fully meet the expectations of students. The refore, it is necessary to carry out some improvements related to administrative services received by students. Keywords: administration, quality of servic

    Pengembangan Tanah Lot Sebagai Wisata Spiritual: Suatu Kreasi Model Pembangunan Berkelanjutan

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pariwisata spiritual dan pembangunan ekonomi berkelanjutan di tanah lot, bagaimana nilai laut bagi krama hindu, pembangunan berbasis partisipasi masyarakat, dan tanah lot sebagai ojek wisata spiritual: kreasi pembangunan daerah yang berkelanjutan. Metode yang dipakai dalam penelitian ini literature review dengan menggunakan metode yang sistematis, eksplisit, dan berulang untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mensintesis hasil penelitian dan gagasan yang telah dihasilkan oleh peneliti dan praktisi dalam bentuk penjelasan atau pembahasan teori. Hasil penelitian didapatkan Wisata spiritual merupakan trend baru dalam pengembangan pariwisata yang berkualitas karena dapat membantu menata kehidupan sosial budaya dengan keunikan yang berbeda-beda sebagai cara untuk meningkatkan pendapatan daerah, menciptakan lapangan kerja, dan berusaha meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Hal ini merupakan peluang besar bagi Kabupaten Tabanan untuk mempercepat pertumbuhan ekonominya secara berkelanjutan dengan lebih mengutamakan wisata spiritual. Unsur pemicu dan pemangku kepentingan perlu membuat terobosan nyata, terutama dalam hal mengemas dan memasarkan wisata rohani secara profesional

    PENGEMBANGAN MODUL PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN BERBASIS POTENSI KEARIFAN LOKAL UNTUK MENINGKATKAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA SMK N DI KABUPATEN GIANYAR

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui analisis kebutuhan dalam pengembangan modul prakarya dan kewirausahaan bebasis potensi kearifan lokal pada kelas XI SMK N di Kabupaten Gianyar, Bali; (2) menguji kelayakan modul prakarya dan kewirausahaan berbasis potensi kearifan lokal pada kelas XI SMK N di Kabupaten Gianyar, Bali; (3) menguji efektivitas modul prakarya dan kewirausahaan berbasis potensi kearifan lokal pada kelas XI SMK N di Kabupaten Gianyar, Bali dalam meningkatkan minat berwirausaha siswa. Penelitian dan pengembangan modul prakarya dan kewirausahaan ini mengambil 8 dari 10 tahap pengembangan Borg and Gall yang telah dimodifikasi oleh Sugiyono. Analisis data yang digunakan selama pengembangan adalah analisis deskriptif, analisis kelayakan modul berdasarkan skor kriteria, dan analisis angket minat berwirausaha siswa dengan menggunakan t-test. Berdasarka hasil dari analisis deskriptif dari validator modul prakarya dan kewirausahaan berbasis potensi kearifan lokal memperoleh hasil yaitu: (1) ahli materi pembelajaran sebesar 86,20 dengan kriteria sangat baik; (2) ahli media sebesar 89,82 dengan kriteria sangat baik; (3) ahli bahasa sebesar 100 dengan kriteria sangat baik; (4) ahli praktisi I sebesar 93,89 dengan kriteria sangat baik; (5) ahli praktisi II sebesar 94,45 dengan kriteria sangat baik. Berdasarkan hasil uji efektifitas dengan menggunakan softwere SPSS 16 dengan rumus t-test, nilai signifikansi sebesar 0,000, nilai signifikansi tersebut kurang dari 0,05 yang berarti H1 diterima, serta nilai thitung sebesar 10,605 > dari ttabel yaitu 1,664 yang berarti kelas kelas eksperimen mengalami peningkatan yang lebih baik dari pada kelas kontrol. Dapat disimpulkan bahwa modul prakarya dan kewirausahaan berbasis potensi kearifan lokal efektif untuk meningkatkan minat berwirausaha siswa. Kata kunci: Pengembangan, modul, kearifan lokal, minat berwirausah

    Analisis Dinding Penahan Tanah Dengan Pondasi Tiang Bor (Studi Kasus Tower Pln No. 71 Sutt 150 Kv Di Jalan Gatot Subroto Barat Denpasar)

    Get PDF
    Pemenuhan kebutuhan terhadap listrik sangat tinggi dan memerlukan jaringan yang mampu menjangkau ke seluruh pelanggan. Jaringan untuk mendistribusikan  listrik ke masyarakat sangat kompleks terdiri dari jaringan bawah tanah dan tiang-tiang serta tower. Bangunan tiang-tiang dan tower-tower tersebut sering menimbulkan masalah dalam pengunaan lahan karena memerlukan tempat yang cukup luas. Masalah penggunaaan lahan ini banyak timbul di daerah perkotaan karena semakin sulitnya lahan yang tidak terpakai dan harga lahan yang mahal. Salah satu lokasi yang mengalami permasalahan adalah di daerah Jalan Gatot Subroto Barat, Denpasar. Permasalahan yang terjadi di daerah ini adalah tower milik PLN yaitu tower SUTT 150 kV no.71 menghalangi jalan masuk ke lahan milik warga, sehingga harus melakukan rekayasa dinding penahan tanah dan pondasi dengan memotong sebagian tanah timbunan serta dinding penahan tanah tanpa mengurangi keamanan konstruksi tower SUTT. Untuk mengatasi masalah tersebut direncanakan suatu dinding penahan tanah dari tiang bor (bored pile) untuk mengganti dinding penahan tanah tipe gravitasi yang telah digunakan sebelumya. Sebelum dilakukan perhitungan perlu dilakukan penyelidikan kondisi tanah dasar di lokasi proyek sehingga dapat direncanakan dinding penahan tanah yang sesuai dan memadai. Setelah melakukan penyelidikan tanah di laboratorium dihasilkan nilai sudut geser tanah (ϕ) = 30º dan berat volume (γ) = 1,6 gr/cm3 dan setelah melakukan analisis pada dinding penahan tanah diperoleh nilai momen maksimum (M maks) = 2384,248 kg.m dan gaya geser maksimum (D maks) =  1098,952 kg.  Hasil perhitungan bahan dinding penahan tanah digunakan beton bertulang dinding susunan bored piled diameter 40 cm dengan kedalaman pancang 4,5 m dari tanah eksisting dan tinggi dinding penahan tanah 3,5 m diatas tanah, sehingga dibutuhkan struktur beton bertulang tiang bor (bored piled) panjang 8 m sebanyak 35 buah. Struktur beton bertulang bored piled diameter 40 cm menggunakan tulangan utama longitudinal 6D16 (6 buah besi ulir  dengan diameter 16 mm) dan tulangan geser menggunakan Ø10-250 (besi polos diameter 10 mm dengan jarak 250 mm).  Luas lahan baru yang didapatkan akibat pengurangan eksisting 10,20 x 13,10 m2 menjadi 5,2 x 6,3 m2, di bagian utara (depan) diperoleh  lahan sebesar 5,0 x 11,7 m2 dan jalan akses di bagian timur dari 2,5 m menjadi 3,9 m

    ANALISIS DAYA DUKUNG PONDASI DANGKAL PADA TANAH LUNAK DI DAERAH DENGAN MUKA AIR TANAH DANGKAL (STUDI KASUS PADA DAERAH SUWUNG KAUH)

    Get PDF
    Perencanaan pondasi perlu diperhatikan dalam perencanaan bangunan agar tercapai suatu kestabilan dan keamanan. Dalam perencanaan pondasi dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya kondisi tanah. Dengan kondisi tanah yang berbeda dalam hal ini kedalaman yang berbeda dan dengan adanya muka air tanah yang dangkal mempengaruhi perencanaan pondasi. Seperti halnya tanah di daerah Suwung yang berdaya dukung rendah dengan muka air tanah yang cukup dangkal, sehingga perlu diketahui tipe pondasi dangkal yang dapat memenuhi syarat untuk kondisi tanah di Suwung. Untuk mengetahui karakteristik tanah dilakukan dengan pengujian di laboratorium yaitu pegujian sifat fisik dan mekanik. Pengujian sifat fisik tanah yaitu pengujian kadar air (Wc), berat jenis (Gs), batas-batas Aterberg dan berat volume tanah (γ). Pegujian mekanik dengan tes triaksial UU. Berdasarkan tes triaksial UU yang dilakukan di laboratorium diperoleh daya dukung tanah (qu), nilai kohesi (c), dengan sudut geser (Ø) untuk tanah yang terletak di atas muka air tanah yaitu tanah pada kedalaman 1 meter dan tanah yang terletak di bawah muka air tanah yaitu tanah pada kedalaman 2 dan 4 meter. Dari nilai daya dukung tanah yang dihitung dengan rumus Terzaghi, diperoleh besarnya nilai daya dukung tanah terendah pada kedalaman 1 meter sebesar 54,09 kN/m2, nilai daya dukung terendah pada kedalaman 2 meter sebesar 57,37 kN/m2 dan pada kedalaman 4 meter diperoleh daya dukung terendah 66,51 kN/m2. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa perencanaan pondasi telapak biasa dengan beban aksial kolom yang cukup besar P = 2253,122 kN tidak memenuhi syarat, karena akan menutupi lebih dari sebagian areal bangunan, sehingga dalam hal ini sebaiknya dipergunakan jenis pondasi dangkal yang lain yaitu pondasi pelat. Pondasi pelat yang direncanakan adalah pondasi pelat dengan balok. Pondasi pelat direncanakan pada kedalaman 1 meter karena daya dukung tanah telah memenuhi syarat. Setelah melakukan perhitungan maka diperoleh bahwa pondasi pelat dengan balok dengan tebal pelat 25 cm dan balok pondasi 45 cm × 90 cm, dapat memenuhi persyaratan sesuai daya dukung tanah yang diijinkan. Kata kunci: pondasi dangkal, lempung lunak, muka air tanah dangkal

    ANALISIS PERBAIKAN STRUKTUR PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO DI DESA TANGEB, KECAMATAN MENGWI, KABUPATEN BADUNG, BALI

    Get PDF
    ABSTRACT Electricity supply is very important to improve people's lives. In Indonesia electricity is mostly generated by PLN as the state company that provide electricity for the entire people of Indonesia. PLN’s load is very high to provide electricity and to reduce the load of PLN, the potential of the electricity source should be utilized. One of the locations that have been built and used for micro-hydro power plant is the irrigation canal in the Tangeb village, Mengwi, Badung, Bali. Since it was built in 2014, micro-hydro power plant is expected to be used to provide electricity to the Pura Dalem within 100 meters from the power plant site, but can not function as expected because some parts of the structure were damaged, particularly on the foundation. In order for micro-hydro power plants can be used there should be analysis of the feasibility of existing structures. The research process begins with a review of the research sites, further soil sampling and ground testing in the field. The soil samples were tested in the laboratory. The test results of soil samples in the laboratory and field testing is used to calculate the carrying capacity of the land. The results of the soil bearing capacity were used to design the foundation. Analysis of the framework turbine is also conducted to determine whether the order turbines can still be used. Measurement of flow velocity is also performed to calculate the flow rate so that the electrical potential can be known. The results of the analysis of the feasibility of power plant micro-hydro in the Tangeb village obtained subgrade on the location of the turbine has a high bearing capacity that obtained the lowest allowable bearing capacity (qall) = 36.763 t/m2 based on test results in the laboratory, and the position of the hard soil in 1 meter depth. For steel frame buffer turbines, based on the results of the analysis with 9.7 ETABS program obtained that turbines are qualified or steel frame secure enough to support the movement of the turbine. The foundation of the turbine needs to be fixed with shallow foundation with a size of 0.95 m x 0.95 m, with a thickness 0.3 m and foundation depth of 1 meter. Reinforcement of foundation used for tension reinforcement φ 12 with a distance of 9 cm between the reinforcement and shrinkage reinforcement φ 12 with a distance of 18 cm. Potential electricity or power can be produced based on the calculation of the speed of the water, the water discharge resulting in low water level conditions is (W) = 3.3 kW. Keyword: micro-hydro, soil bearing capacity, foundation desig

    DESAIN PONDASI TELAPAK BERDASARKAN UJI CPT DI DAERAH KUTA, BALI

    Get PDF
    Rapid exploitation of land in Bali, especially in the Kuta area due to the development of tourism, makes it difficult to obtain land and the price is expensive, so that the available land should be maximally used. The impact of maximum land use is the influence on the structure of the building to be built. The building structure component which affected is the foundation. Due to the very tight density of the building, it is necessary to consider the shallow foundation design that was widely used in the Kuta area to avoid structural failure, so that the designed buildings could stand safely. If the foundation receives an eccentric load, it will be very dangerous for the building if it does not fit between the load received and the size of the foundation being made. This would be disastrous in case of a construction failure due to a design error, so it was desirable to do research on the design of the shallow foundation with an eccentric load on the buildings located in the Kuta tourist area to obtain an adequate shallow foundation design based on the soil data and structural load will be built. To analyze the bearing capacity of the soil and the design of the foundation, it is necessary to provide data from land investigation in the field. Land investigation in the field was conducted with CPT. Based on CPT results obtained hard layer soil at a depth of 2 - 2.2 m. The shallow foundation was planned at a depth of 1.6 meters and the foot size of 1.5 m x 1.5 m with minimum allowable bearing capacity (qa) was 20,99 t/m2. The result of analysis of 2-storey building structure resulted axial load (P) was 25750.88 kg, moment about the X axis (Mx) was 2529.70 kg m and moment about the Y axis (My) was 2929.65 kg m. The dimensions of the footing are 1.5 m x 1.5 m and the thickness (t) was 580 mm. Minimum pressure on foundation (q min) was 6.238 t/m2 and the maximum pressure on foundation (q max) was 17.583 t/m2. For bending reinforcement was used 19 mm diameter reinforcing steel with a distance of 150 mm
    corecore