63 research outputs found

    COMPARISON OF FOUR METHODS TO DETECT ADVERSE EVENTS IN HOSPITAL

    Get PDF
    AbstrakDeteksi terjadinya kejadian yang tidak diharapkan (KTD) telah menjadi salah satu tantangan dalam keselamatan pasien oleh karena itu metode untuk mendeteksi terjadinya KTD sangatlah penting untuk meningkatkan keselamatan pasien. Tujuan dari artikel ini adalah untuk membandingkan kelebihan dan kekurangan dari beberapa metode untuk mendeteksi terjadinya KTD di rumah sakit, meliputi review rekam medis, pelaporan insiden secara mandiri, teknologi informasi, dan pelaporan oleh pasien. Studi ini merupakan kajian literatur untuk membandingkan dan menganalisa metode terbaik untuk mendeteksi KTD yang dapat diimplementasikan oleh rumah sakit. Semua dari empat metode telah terbukti mampu untuk mendeteksi terjadinya KTD di rumah sakit, tetapi masing-masing metode mempunyai kelebihan dan kekurangan yang perlu diatasi. Tidak ada satu metode terbaik yang akan memberikan hasil terbaik untuk mendeteksi KTD di rumah sakit. Sehingga untuk mendeteksi lebih banyak KTD yang seharusnya dapat dicegah, atau KTD yang telah terjadi, rumah sakit seharusnya mengkombinasikan lebih dari satu metode untuk mendeteksi, karena masing-masing metode mempunyai sensitivitas berbeda-beda.AbstractDetecting adverse events has become one of the challenges in patient safety thus methods to detect adverse events become critical for improving patient safety. The purpose of this paper is to compare the strengths and weaknesses of several methods of identifying adverse events in hospital, including medical records reviews, self-reported incidents, information technology, and patient self-reports. This study is a literature review to compared and analyzed to determine the best method implemented by the hospital. All of four methods have been proved in their ability in detecting adverse events in hospitals, but each method had strengths and limitations to be overcome. There is no ‘best’ single method that will give the best results for adverse events detection in hospital. Thus to detect more preventable adverse events, or adverse events that have already occurred, hospitals should combine more than one method of detection, since each method has a different sensitivity

    Faktor yang Menghambat Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien di Rumah Sakit: Literature Review

    Get PDF
    Pelaporan insiden keselamatan pasien merupakan hal yang sangat penting dalam sistem perawatan kesehatan, karena bermanfaat untuk mengidentifikasi risiko dasar dan mencegah kesalahan yang sama terulang kembali. Rendahnya tingkat pelaporan insiden keselamatan pasien di rumah sakit menyebabkan sulitnya identifikasi kesalahan dan melakukan investigasi lebih lanjut. Tujuan: Menentukan faktor yang menghambat atau mempengaruhi pelaporan insiden keselamatan pasien di rumah sakit. Metode: Penelusuran artikel dilakukan melalui database PubMed, Sciencedirect, dan Google Scholar menggunakan kata kunci "patient safety incident" AND "incident reporting" OR "medical error reporting" AND "barriers incident reporting" OR "under reporting" AND "hospital". Total temuan artikel sebanyak 385, tetapi hanya 12 artikel yang sesuai dengan kriteria inklusi. Hasil: Terdapat total studi pada 23 rumah sakit di sembilan negara yang menunjukkan bahwa masing-masing rumah sakit memiliki beberapa faktor yang menghambat atau mempengaruhi pelaporan insiden keselamatan pasien. Paling banyak ditemukan yaitu ketakutan staf terhadap hukuman dan intimidasi, kurangnya pengetahuan terhadap prosedur melapor, rendahnya umpan balik yang positif dari manajemen, serta undang-undang yang tidak melindungi pelapor. Simpulan: Hambatan pelaporan insiden keselamatan pasien di rumah sakit dipengaruhi oleh 3 faktor penting yaitu faktor individu, faktor organisasi, dan faktor pemerintah.Kata kunci: hambatan pelaporan insiden, insiden keselamatan pasien, pelaporan insiden, rumah saki

    FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERAWAT DALAM PENERAPAN KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT: Literature Review

    Get PDF
    Pendahuluan: Patient Safety merupakan parameter utama dalam sistem pelayanan kesehatan yang diharapkan dapat menjadi acuan untuk menghasilkan pelayanan kesehatan yang ideal dan menurunkan insiden bagi pasien. Faktor perawat menjadi faktor utama yang berkaitan dengan keselamatan pasien, karena perawat lebih sering berinteraksi dengan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor - faktor yang mempengaruhi perawat dalam penerapan keselamatan pasien di rumah sakit. Metode: Penulisan artikel ini menggunakan metode literature review dengan mengumpulkan beberapa jurnal dan artikel dari database Indonesia One Search dan Google Scholar dengan kriteria inklusi yang ditetapkan. Hasil: Dari hasil telaah enam literatur, menunjukkan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi perawat dalam penerapan keselamatan pasien, meliputi usia, sikap, pengetahuan, motivasi kerja, beban kerja, lama kerja, supervisi, dan budaya organisasi. Kesimpulan: Penerapan sasaran keselamatan pasien oleh perawat di rumah sakit dapat dikategorikan baik dan kurang baik karena dipengaruhi oleh beberapa faktor. Untuk itu diperlukan adanya koordinasi dari pihak rumah sakit agar melaksanakan kegiatan untuk memperkuat faktor – faktor yang berpengaruh pada perawat sehingga keselamatan pasien dapat diimplementasikan dengan baik

    FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KERJA PEREKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT (LITERATURE REVIEW)

    Get PDF
    Petugas rekam medis berperan penting dalam menunjang pelayanan kesehatan yang diberikan di rumah sakit. Kepuasan kerja dari petugas rekam medis akan mempengaruhi kinerja dari petugas sehingga berpengaruh secara tidak langsung terhadap kualitas pelayanan rumah sakit. Rendahnya kinerja unit rekam medis menyebabkan pelayanan kesehatan menjadi terhambat sehingga kepuasan pasien terhadap pelayanan rumah sakit dapat menurun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja petugas rekam medis di rumah sakit. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu literature review. Strategi penelusuran artikel sesuai topik penelitian dilakukan melalui database PubMed, ScienceDirect, dan Google Scholar menggunakan kata kunci “factor” AND “job satisfaction” AND “medical record officer” OR “medical record unit” AND “hospital” dan kriteria inklusi pada tahun 2019-2023. Total temuan artikel sebanyak 257 artikel, tetapi hanya 10 artikel yang sesuai dengan kriteria inklusi. Terdapat total studi pada dua negara, yaitu Indonesia dan Polandia. Faktor paling banyak ditemukan yaitu faktor lingkungan kerja terkait kondisi kerja dan fasilitas kerja yang tidak memadai menyebabkan ketidakpuasan pada petugas rekam medis. Faktor kedua yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja adalah kompensasi atau penghargaan yang diberikan. Kemudian, dilanjutkan karena faktor beban kerja yang berlebihan dan menyebabkan stress kerja sehingga menurunkan kepuasan dari petugas rekam medis. Berdasarkan studi literatur, dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja petugas rekam medis di rumah sakit dikategorikan menjadi 2 faktor, yaitu faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik

    COMPARISON OF FOUR METHODS TO DETECT ADVERSE EVENTS IN HOSPITAL

    Get PDF
    AbstrakDeteksi terjadinya kejadian yang tidak diharapkan (KTD) telah menjadi salah satu tantangan dalam keselamatan pasien oleh karena itu metode untuk mendeteksi terjadinya KTD sangatlah penting untuk meningkatkan keselamatan pasien. Tujuan dari artikel ini adalah untuk membandingkan kelebihan dan kekurangan dari beberapa metode untuk mendeteksi terjadinya KTD di rumah sakit, meliputi review rekam medis, pelaporan insiden secara mandiri, teknologi informasi, dan pelaporan oleh pasien. Studi ini merupakan kajian literatur untuk membandingkan dan menganalisa metode terbaik untuk mendeteksi KTD yang dapat diimplementasikan oleh rumah sakit. Semua dari empat metode telah terbukti mampu untuk mendeteksi terjadinya KTD di rumah sakit, tetapi masing-masing metode mempunyai kelebihan dan kekurangan yang perlu diatasi. Tidak ada satu metode terbaik yang akan memberikan hasil terbaik untuk mendeteksi KTD di rumah sakit. Sehingga untuk mendeteksi lebih banyak KTD yang seharusnya dapat dicegah, atau KTD yang telah terjadi, rumah sakit seharusnya mengkombinasikan lebih dari satu metode untuk mendeteksi, karena masing-masing metode mempunyai sensitivitas berbeda-beda.AbstractDetecting adverse events has become one of the challenges in patient safety thus methods to detect adverse events become critical for improving patient safety. The purpose of this paper is to compare the strengths and weaknesses of several methods of identifying adverse events in hospital, including medical records reviews, self-reported incidents, information technology, and patient self-reports. This study is a literature review to compared and analyzed to determine the best method implemented by the hospital. All of four methods have been proved in their ability in detecting adverse events in hospitals, but each method had strengths and limitations to be overcome. There is no ‘best’ single method that will give the best results for adverse events detection in hospital. Thus to detect more preventable adverse events, or adverse events that have already occurred, hospitals should combine more than one method of detection, since each method has a different sensitivity.<br /

    Infections Prevention and Control (IPC) Programs in Hospitals

    Get PDF
    Healthcare Associated Infections (HAIs) atau infeksi nosokomial masih menjadi masalah yang paling sering terjadi pada pelayanan kesehatan. Rumah sakit perlu melaksanakan pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) sebagai standar mutu pelayanan rumah sakit serta untuk melindungi pasien, petugas kesehatan dan pengunjung dari kejadian infeksi yang tidak diharapkan. Pada kenyataannya, pelaksanaan program pencegahan dan pengendalian infeksi di berbagai rumah sakit belum terlaksana dengan baik. Penelitian ini menganalisis faktor yang mempengaruhi pelaksanaan program pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit. Penelitian ini menggunakan metode literature review dengan menggunakan 11 artikel yang berasal dari berbagai data sources. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor yang memengaruhi pelaksanaan program pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit yaitu faktor fungsi manajemen, peran dan fungsi kepala ruangan, ketersediaan sarana dan prasarana, serta faktor budaya organisasi

    Analisis Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Perorangan (UKP) Di Puskesmas Sebelum dan Selama Pandemi Covid-19: Literature Review

    Get PDF
    The Covid-19 pandemic has an impact on health services, where there is a change in providing services to the community in order to avoid Covid-19 transmission in health service facilities. Therefore, this study aims to find out the changes carried out by public health center in providing individual health services, including outpatient, inpatient and delivery, emergency, pharmacy service, laboratory service, referral system, and funeral services. The method used in this study was a literature review. The type of review was narrative review, where the researcher looked for reference sources through policies, laws and regulations, guide book, or technical instructions regarding individual health services in Puskesmas before and during the Covid-19 pandemic. The study found some changes carried out including the application of triage/screening for every visitor, the application of physical distancing, changes in service flow, patient seating arrangement, use of transparent screen. Moreover, there was a modification of service schedule, the limitation of dental polyclinic service, and the utilization of information and communication systems in providing health services during the Covid-19 pandemic. Changes made by public health centers in the provision of individual health services are part of an effort to prevent and control the spread of Covid-19 infection on health services

    Pola Penggunaan Obat pada Disabilitas Tunanetra: Kajian Naratif

    Get PDF
    Penggunaan obat merupakan salah satu kesulitan yang dialami oleh disabilitas tunanetra dalam meningkatkan kualitas kesehatannya. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui pola penggunaan obat di kalangan penyandang disabilitas tunanetra. Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah literature review. Pencarian artikel dilakukan melalui Google Scholar dan PubMed dengan kata kunci berupa medication problems, drug use, dan visual impairments. Jumlah artikel yang berhasil dikumpulkan sebanyak 292 artikel, namun hanya empat artikel yang termasuk dalam kriteria inklusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat dua pola penggunaan obat utama yang digunakan oleh disabilitas tunanetra, yaitu mengandalkan bantuan orang lain dengan penglihatan normal dan menerima obat sendiri. Kedua pola ini memberikan bentuk bantuan yang berbeda bagi disabilitas tunanetra untuk dapat menggunakan obat dengan cara yang benar. &nbsp; The use of drugs is one of the difficulties experienced by the visually impaired in improving the quality of their health. The purpose of this review article is to find out the pattern of drug use among blind people with disabilities. The method used in writing this article is a literature review. Article searches were conducted through Google Scholar and PubMed with keywords such as medication problems, drug use, and visual impairments. The total number of articles found was 292, but only four articles met the inclusion criteria. The results showed that there were two main patterns of drug use for blind people, namely, relying on the help of others with normal vision and receiving the drug itself. These two patterns provide different forms of assistance for the visually impaired to use drugs in the right way
    • 

    corecore