611 research outputs found
Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions (Stad) untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Sawan Tahun Pelajaran 2012/2013
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPS Terpadu serta mengetahui respons siswa melalui implementasi model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Sawan. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan secara kolaboratif dengan guru mata pelajaran IPS Terpadu. Subjek penelitian ini adalah 26 siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Sawan tahun pelajaran 2012/2013. Data aktivitas belajar siswa dikumpulkan dengan metode observasi, data hasil belajar siswa dikumpulkan melalui tes hasil belajar, dan data mengenai respons siswa dikumpulkan melalui angket.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, pertama, implementasi model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dengan perbedaan skor yang tidak signifikan yang ditunjukkan oleh hasil penelitian pada siklus I dengan rata-rata skor aktivitas sebesar 45,04 yang berada pada kategori aktif selanjutnya menjadi 46,4 yang berada pada kategori aktif pada siklus II. Kedua, implementasi model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan perbedaan nilai siswa yang tidak signifikan, yaitu pada siklus I rata-rata nilai siswa sebesar 75,9 selanjutnya meningkat menjadi 76,92 pada siklus II. Adapun respons siswa terhadap implementasi model pembelajaran kooperatif tipe STAD berada pada kategori positif dengan skor rata-rata respons siswa sebesar 38,7.Kata Kunci: aktivitas belajar, hasil belajar, model pembelajaran kooperatif, dan respons siswa
Analisis Demand dan Supply Konsumsi Garam Beryodium Tingkat Rumah Tangga
Nasionaly, the consumption of iodized salt is 62,3% and in Province of West Jawa is 58,3%. The coverage consumption of iodezed in household level in Bekasi city only about 62,14%. The monitoring iodezed salt in household level by district health departemen in 2004 showed that the enough iodezed salt is 51%.This research was conducted to determine the factor analysis of demand and supply of iodized salt consumption at household level in the District of West Bekasi. This iodesed salt udy used cross sectional design. The population that was studied was 110 mothers using chi square test. On the demand factor, the result shows that there is a relationship between knowledge and the consumption of iodized salt at household level. However, there is no relationship between the revenue and the consumption of iodized salt at household level. While in the supply factor, shows that there is no relationship between availability and price in the market and the con- sumption of iodized salt at household level. To improve the coverage of iodized salt consumption at household level, it is required cooperation from various partie
PERLINDUNGAN HUKUM BAGI NOTARIS ATAS TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG YANG DILAKUKAN OLEH PENGHADAPNYA
ABSTRACTSalah satu modus pencucian uang yang secara langsung atau tidak langsung melibatkan Notaris dan PPAT yang dilakukan oleh penghadapnya. Notaris dan PPAT dari sudut pandang Undang-Undang Pencucian Uang belum secara khusus dikategorikan sebagai pihak pelapor atas transaksi keuangan mencurigakan. Dengan demikian bagaimana perlindungan hukum dari bagi Notaris dan PPAT serta bagaimana cara mengantisipasinya. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian normatif. Hasil penelitian ini menunjukan pertama, bahwa Notaris dan PPAT dapat bertindak sebagai pihak pelapor atas transaksi keuangan mencurigakan terkait tindak pidana pencucian uang terhadap penghadapnya. kedua dengan mempertegas dan menambahkan kategori Non-Financial Business and Professions seperti Notaris dan PPAT ke dalam pasal 17 ayat (1) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 adalah salah satu cara pencegahan tindak pidana pencucian uang. Kata Kunci: Perlindungan hukum, Notaris, Pencucian uan
Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Dengan Menggunakan Media Gambar Kelas 1 Di Min Buol
Permasalahan utama dan mendasar dalam penelitian ini adalah apakah melalui media gambar kemampuan membaca siswa dapat ditingkatkan? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemapuan membaca permulaan siswa kelas 1 di MIN Buol melalui media gambar. Untuk menjawab permasalahan diatas peneliti melakukan penelitian tindakan kelas. Rancangan penelitian tindakan kelas ini menggunakan model siklus yang sesuai dengan kriteria penelitian tindakan kelas. Data yang dikumpulkan yakni melalui Observasi dan tes setiap akhir siklus. Metode yang digunakan pada peneliti kali ini yakni metode deskripsi, komunikatif dan kualitatif. Rumusan hipotesis tindakan pada penelitian ini adalah ; apabila penyampaian atau pengelolaan pembelajaran dilakukan dengan menggunakan media gambar, maka kemampuan membaca permulaan pada murid kelas 1 MIN Buol dapat ditingkatkan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan penelitian tindakan kelas menunjukkan bahwa melalui media gambar kemampuan membaca permulaan siswa kelas 1 di MIN Buol dapat ditingkatkan. Hal ini dapat dilihat melalui ketuntasan siklus pertama diketahui bahwa siswa yang dinyatakan tuntas 19 orang dengan presentase 73,07 % dengan nilai rata-rata 71,8 dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 7 orang dengan presentase 26,9 % dengan nilai rata-rata 12,3 presentase ketuntasan dan nilai rata-rata pada siklus pertama belum mencapai indikator ketuntasan yang dijadikan acuan dalam penelitian ini sehingga perlu dilanjutkan pada siklus kedua. Setelah dilkakukan siklus kedua diketahui bahwa siswa yang tuntas 26 orang siswa dengan presentase ketuntasan klasikal sebesar 100 % dengan nilai rata-rata 92,3. Dari hasil yang didapatkan peneliti menyimpulkan bahwa Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan dengan Menggunakan Media Gambar kelas 1 MIN Buol dapat ditingkatkan dan dinyatakan tuntas
Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Dengan Menggunakan Media Gambar Kelas 1 Di Min Buol
Permasalahan utama dan mendasar dalam penelitian ini adalah apakah melalui media gambar kemampuan membaca siswa dapat ditingkatkan? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemapuan membaca permulaan siswa kelas 1 di MIN Buol melalui media gambar. Untuk menjawab permasalahan diatas peneliti melakukan penelitian tindakan kelas. Rancangan penelitian tindakan kelas ini menggunakan model siklus yang sesuai dengan kriteria penelitian tindakan kelas. Data yang dikumpulkan yakni melalui Observasi dan tes setiap akhir siklus. Metode yang digunakan pada peneliti kali ini yakni metode deskripsi, komunikatif dan kualitatif. Rumusan hipotesis tindakan pada penelitian ini adalah ; apabila penyampaian atau pengelolaan pembelajaran dilakukan dengan menggunakan media gambar, maka kemampuan membaca permulaan pada murid kelas 1 MIN Buol dapat ditingkatkan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan penelitian tindakan kelas menunjukkan bahwa melalui media gambar kemampuan membaca permulaan siswa kelas 1 di MIN Buol dapat ditingkatkan. Hal ini dapat dilihat melalui ketuntasan siklus pertama diketahui bahwa siswa yang dinyatakan tuntas 19 orang dengan presentase 73,07 % dengan nilai rata-rata 71,8 dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 7 orang dengan presentase 26,9 % dengan nilai rata-rata 12,3 presentase ketuntasan dan nilai rata-rata pada siklus pertama belum mencapai indikator ketuntasan yang dijadikan acuan dalam penelitian ini sehingga perlu dilanjutkan pada siklus kedua. Setelah dilkakukan siklus kedua diketahui bahwa siswa yang tuntas 26 orang siswa dengan presentase ketuntasan klasikal sebesar 100 % dengan nilai rata-rata 92,3. Dari hasil yang didapatkan peneliti menyimpulkan bahwa Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan dengan Menggunakan Media Gambar kelas 1 MIN Buol dapat ditingkatkan dan dinyatakan tuntas
WAYANG KULIT “CENK BLONK” DALAM MEDIAN REKAM
Di tengah-tengah modernisasi yang melanda Bali telah menjadi interaksi antara bentuk-
bentuk seni budaya tradisional dengan bentuk-bentuk budaya modern. Hal ini terlihat dalam
penggunaan teknologi modern oleh bentuk-bentuk kesenian tradisional Bali. Wayang Kulit “Cenk
Blonk” Lakon Diah Ratna Takeshi dalam kemasan audio kaset dan video CD (VCD) adalah salah satu
contoh kesenian tradisional Bali yang telah berhasil masuk kedalam industri rekaman.
Tulisan ini adalah penelitian kualitatif tehadap seni pertunjukan dalam kemasan audio kaset
dan video CD yang telah banyak beredar khususnya di Bali dan beberapa daerah diluar Bali.
Penelitian ini menggunakan beberapa konsep dan teori. Konsep yang digunakan, yakni teknologi
media rekam, seni pertunjukan, Wayang Kulit “Cenk Blonk”. Dan Teori yang digunakan untuk
menganalisis bentuk, fungsi dan makna, yakni teori estetika, teori teknoekonomi, teori SDR
(Stimulation – Drive- Response), dan teori komunikasi. Metode yang digunakan adalah metode
kualitatif dengan pendekatan fenomenologi.
Sebagai suatu kesenian popular yang disukai oleh orang banyak, lakon Diah Ratna Takeshi
karya Nardayana (dalang Wayang Kulit “ Cenk Blonk ”) telah diproduksi menjadi “ Seni Media,
yakni dalam bentuk audio kaset dan audio-visual (VCD). Fungsi Seni Media ini adalah sebagai
hiburan disamping fungsi-fungsi lainnya seperti fungsi ekonomi, fungsi dokumentasi, fungsi
publikasi, promisi, dan fungsi pendidikan. Pertunjukan wayang kulit “Cenk Blonk” tang dikemas ke
dalam “ Seni Media ” dan diperdagangkan sehingga ia bermakna untuk meningkatkan kesejateraan
disamping makna budaya, dan estetis. Sekilas media rekam yang dipublikasikan secara luas
berdampak pada meningkatnya popularitas dan kesejahteraan seniam seni pertunjukan, tetapi jika
tidak disikapi dengan bijaksana dan selalu aktif melakukan kreativitas dan inovasi, justru media
rekam akan menghancurkan popularitas yang telah dibangun.
Nardayana adalah salah satu model seniman Bali yang secara berani mengadopsi teknologi
media rekam kedalam aktivitas berkeseniannya. Agar karyanya tetap digemari orang banyak, ia terus
– menerus berkreativitas dan berinovasi. Ia telah membuktikan bahwa jika teknologi media rekam
diberdayakan dengan baik dan benar, justru dapat meningkatkan kesejahteraannya dan mengangkat
popularitasnya di masyarakat. Temuan dilapangan menunjukan keberhasilan Wayang Kulit “ Cenk
Blonk” memanfaatkan media rekam berdampak pada semakin kuat dan meningkatkan eksistensi
wayang kulit yang dikhawatirkan akan ditinggal pendukungnya
Implementation of Information Technology in Local Government in Bali, Indonesia
The adoption and implementation of information technology (IT) has been a source of interest for many people and sectors in developed countries. Research in this field has traditionally focused mainly on organisations in developed countries, without considering how these frameworks and models can be applied and extended to developing countries. This study investigates the adoption and utilisation of IT in local government in Bali.https://research.acer.edu.au/saier/1011/thumbnail.jp
KREATIVITAS DALAM SENISUATU DIMENSI DALAM PROSES PEMBENTUKAN NILAI BUDAYA
Art as an aesthetic expression is an universal need. Artistic expression needs high creativity. A creative artist will produce new creation as a new form or object. Someone may relates creativity to unconventinal, the emergence of super brain as a process toward efficiency and other creative power from ather man. The intellectual level of someone is not the hint for someone’s creativity. Correlation between the intellectual level and creativity is very small; however, attributes that decide creativity is personal eagerness, curiosity, and emotion. Creativity is an expressive process that will produce new innovation. The innovation, since it is invented by the social agent, it reflects the needs of the society. Art is an object that gives pleasurable sensations. Activity will give aesthetic sensation when it matches technical requirements through a certain process to reach a standard of excellence. Art is closely related to religious ceremony and to social interaction in the society, including human interaction to plants and animals. Even much clearer when we apply this perspective to the Wayang Kulit shadow theatre, in which the kayonan puppet reflects and at the same time records values, ideas, and the belief of people within the culture. Their ideas regarding the universe manifest into their art work like kayonan puppet. So too, an ideal hero that manifests into Arjuna and other characters
Family, learning environments, learning approaches, and student outcomes in a Malaysian private university
This paper presents the quantitative findings from a mixed methods study of students and faculty at a private medical university in Malaysia. In particular, the relationships among students’ individual characteristics, general self-efficacy, family context, university and classroom learning environments, curriculum, approaches to learning, and measures of students’ academic achievement, self-directed learning readiness and mental health at the student level. Data were collected from 392 students attending a private medical university in Malaysia. The findings from the partial least square path (PLSPATH) suggest that: (a) parental involvement continues to impact and influence student learning process, and related student outcomes, at the university level, and (b) a surface approach to learning is related to poor quality processes and outcomes and a deep approach to learning is related to high quality processes and outcomes
- …