6 research outputs found

    Efektivitas modifikasi kognitif perilaku untuk menurunkan kecemasan sosial pada remaja dengan Borderline Intellectual Functioning (BIF)

    Get PDF
    AbstractChildren with Borderline Intellectual Functioning (BIF) are prone to experiencing social anxiety caused by cognitive distortions. Psychological interventions that emphasize the conversion of cognitive is a cognitive-behavioral modification (CBM). Research on the application of CBM for children BIF has not been carried out. The aim of this study was to examine the effectiveness of CBM to reduce social anxiety on children with BIF. Social anxiety was measured by the Social Anxiety Scale for Adolescent (SAS-A). Data in this study also were obtained through observation and interviews with subjects and parents. This research using single subject A-B-A’ design and involve one subject, 13 years old female adolescent. This intervention conducted in 6 sessions with 90-120 minutes/session. Data on this study is analyzed by comparing SAS-A scores before and after the intervention. The result shows a change in social anxiety level on the subject. Therefore, Cognitive Behavior Modification is effective to reduce the level of social anxiety on an adolescent with BIF.Keywords: Borderline Intellectual Functioning; Cognitive Behavior Modification; Social anxiety AbstrakAnak dengan borderline intellectual functioning (BIF) rentan mengalami masalah kecemasan sosial yang disebabkan oleh distorsi kognitif. Intervensi psikologis yang bisa dilakukan adalah modifikasi kognitif-perilaku. Penelitian mengenai penerapan modifikasi kognitif-perilaku untuk anak dengan BIF belum banyak dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat keefektifan Modifikasi Kognitif-Perilaku untuk menurunkan kecemasan sosial pada anak dengan BIF. Kecemasan sosial diukur menggunakan kuesioner Social Anxiety Scale for Adolescent (SAS-A). Data dalam penelitian ini juga diperoleh melalui observasi dan wawancara dengan subjek dan orang tua. Design penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah single subject A-B-A’ design, penelitian ini melibatkan satu subjek yaitu seorang remaja perempuan berusia 13 tahun. Terapi ini dilakukan dalam 6 sesi, dengan durasi 90-120 menit/sesi. Teknik analisis data dilakukan dengan membandingkan skor SAS-A sebelum dan sesudah intervensi. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perubahan tingkat kecemasan sosial pada subjek. Dengan demikian, Modifikasi Kognitif-Perilaku terbukti efektif untuk menurunkan tingkat kecemasan sosial pada remaja dengan BIF.Kata Kunci: Borderline Intellectual Functioning; Kecemasan Sosial; Modifikasi Kognitif Perilak

    Efektivitas Teknik Antecedent Control dan Token Economy dalam Meningkatkan Durasi Perilaku Belajar pada Anak dengan Gangguan Intelektual Taraf Ringan

    Get PDF
    Perilaku belajar yang konsisten bagi anak dengan mild intellectual disability (MID) merupakan hal penting yang perlu dilakukan untuk dapat memaksimalkan kapasitas kemampuan anak, terutama dalam aspek konseptual. Belajar perlu di lakukan tidak hanya di sekolah, namun juga di rumah. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menerapkan perilaku belajar di rumah adalah menggunakan teknik antecedent control dan token economy. Teknik antecedent control dapat dilakukan untuk mengontrol stimulus anteseden, sedangkan teknik token economy diterapkan untuk memanipulasi konsekuensi yang didapatkan dari munculnya perilaku. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan teknik antecedent control dan token economy dalam meningkatkan durasi perilaku belajar anak usia sekolah dengan MID. Metode penelitian terbagi menjadi 3 tahap, yaitu tahap baseline, intervensi, dan follow up yang dilakukan dalam 25 sesi pertemuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan durasi perilaku belajar dari sesi baseline hingga sesi follow up. Rata-rata durasi perilaku belajar anak dengan MID meningkat sebanyak 3 kali lebih lama, yaitu dari 22 menit menjadi 66,2 menit. Hasil penelitian membuktikan bahwa teknik antecedent control dan token economy cukup efektif dalam meningkatkan durasi perilaku belajar di rumah pada anak usia sekolah dengan MID, yang juga berimplikasi pada pengembangan kemampuan pemahaman aspek konseptual. Dengan demikian, teknik tersebut dapat menjadi alternatif intervensi yang bisa diterapkan oleh orangtua terhadap anak MID di rumah untuk mengoptimalkan kapasitas yang mereka miliki

    Efektivitas Program Modifikasi Perilaku dengan Teknik Shaping untuk Meningkatkan Durasi Perilaku On-task pada Tugas Akademik

    Get PDF
    Masalah perilaku on-task pada tugas akademik seringkali muncul pada anak usia sekolah, seperti kesulitan memusatkan atensi pada tugas, mudah terdistraksi, dan beralih fokusnya pada hal lain dalam situasi pembelajaran. Hal ini dapat mempengaruhi pencapaian akademis anak sehari-hari. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan durasi perilaku on-task pada tugas akademik dengan menggunakan teknik shaping. Penelitian ini menggunakan single case experimental A-B design yang dilakukan dalam 22 sesi. Partisipan adalah seorang anak laki-laki  typical (normal) berusia 10 tahun. Teknik pengumpulan data melalui duration data sheet yang bertujuan untuk mengukur durasi kemunculan target perilaku melalui observasi. Analisis data dilihat dengan membandingkan rata-rata durasi perilaku on-task sebelum dan sesudah intervensi dilakukan. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan rata-rata durasi perilaku on-task yang signifikan pada partisipan, dari 8% sebelum intervensi menjadi 100% setelah intervensi berakhir dan bertahan menjadi 100% saat follow-up. Hal ini membuktikan bahwa penerapan teknik shaping terbukti efektif dalam membantu anak meningkatkan durasi perilaku on-task  pada tugas akademik. Untuk penelitian selanjutnya, perlu dipertimbangkan beberapa hal, yaitu fase baseline dapat dilakukan dalam sesi yang lebih panjang agar dapat menentukan target perilaku yang lebih valid, jarak waktu antara fase baseline dan fase intervensi sebaiknya tidak terlalu berjauhan, serta menggunakan media visual chart untuk memudahkan anak dalam menampilkan perilaku on-task yang tepat

    Penerapan Manajemen Stres Berkelompok Dalam Menurunkan Stres Pada Lanjut Usia Berpenyakit Kronis

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk melihat efekt dari penerapan manajemen stres secara berkelompok dalam menurunkan stres pada lansia penderita penyakit kronis. Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian in menggunakan desain quasi-experimental one-group pre-test post-test dengan within-group analysis. Populasi yang menjadi sasaran dalam penelitian ini adalah lansia berpenyakit kronis. Jumlah partisipan dalam penelitian ini adalah 64 orang yang dibagi ke dalam lima kelompok berdasarkan lokasi tempat tinggal mereka. Pre-test dan post-test pada seluruh kelompok dilakukan dengan menggunakan alat ukur Perceived Stress Questionnaire (PSQ) dan hasilnya dianalisis dengan metode Paired Sample T-Test. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa program manajemen stres berkelompok dapat menurunkan stres yang dialami oleh partisipan. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa program intervensi ini dapat menurunkan tingkat stres yang dimiliki oleh lansia berpenyakit kronis

    COGNITIVE BEHAVIOR THERAPY UNTUK MENINGKATKAN SELF-ESTEEM PADA ANAK USIA SEKOLAH

    Get PDF
    In this research, Cognitive Behavior Therapy (CBT) was used to increase low self-esteem on a school-age children (boy, 10 years old). Cognitive Behavior Therapy (CBT) is a treatment that aimed to reduce psychological distress and maladaptive behavior by altering cognitive processes. The design of this study was single-subject research design specifically experimental study which used one participant to verify the effectiveness of a theraphy. This treatment consists of 13 sessions, with 2 sessions for the assessment (pre-test and post-test), 10 session for the treatment sessions, and 1 session for the evaluation). The duration of each session approximately 1,5 - 2 hours. Based on observations, interviews, pre-test and post-test, CBT was effective to increase selfesteem on the participant
    corecore