37 research outputs found

    Pelindung Dinding Terhadap Hujan Asam Menggunakan Geopolimer Berbasis Nanosilika dan Cellulose Nanocrystals

    Get PDF
    Geopolymers have a weakness in durability against exposure to acid rain. Nano-silica and Cellulose Nanocrystals (CNCs) can be incorporated to enhance the acid rain resistance of geopolymers. This study aims to investigate the durability of geopolymer-based nano-silica and CNCs against exposure to acid rain. This study employed a rain simulation infiltration method. The concentrations of nano-silica and CNCs used were 4% and 1%, respectively. The compressive strength of the geopolymer specimens was tested before and after exposure to assess the effects of acid rain. Additionally, SEM and XRD tests were conducted to analyze microstructural changes. The results revealed a significant reduction in the compressive strength of the geopolymer without nano silica and CNCs (36.14% and 26.73% at pH 4 and 5, respectively). In contrast, the geopolymer paste containing nano-silica and CNCs exhibited lower reductions of 22.93% and 19.77% at pH 4 and 5, respectively. These findings indicate that the addition of nano-silica and CNCs contributes to the preservation of compressive strength. The observed effect is attributed to the ability of nano-silica and CNCs to impede acid attack on the geopolymer paste, thereby preventing the degradation of calcium levels present in the fly ash within the geopolymer. The strength degradation of the geopolymer paste resulted from the breakdown of Al–O, Si–O, and calcium bonds within the system, triggered by the reaction with H2SO4 from the acid rain. Nano-silica and CNCs-based geopolymers exhibit positive effects and can be utilized as a coating on the walls of buildings

    Perbanyakan Tanaman Nilam Aceh (Pogostemon cablin Benth.) Dengan Kombinasi IAA Dan Kinetin Secara In Vitro

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian beberapa konsentrasi IAA dan Kinetin terhadap pertumbuhan tanaman nilam Aceh secara in vitro. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala, pada bulan Juni sampai dengan November 2020. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan faktor konsentrasi IAA yang terdiri dari empat taraf, yaitu 0 mg L-1; 0,25 mg L-1; 0,5 mg L-1; dan 0,75 mg L-1 serta faktor konsentrasi Kinetin yang terdiri dari empat taraf, yaitu 0 mg L-1; 1 mg L-1; 2 mg L-1; dan 3 mg L-1. Hasil penelitian menunjukkan persentase eksplan hidup tertinggi 60% dan persentase kontaminasi terendah 20% adalah pada perlakuan 0 mg L-1 IAA + 1 mg L-1 kinetin. Persentase hidup tertinggi 60% dan persentase browning terendah 0% adalah pada perlakuan 0 mg L-1 IAA + 2 mg L-1 kinetin. Eksplan tanaman nilam tertinggi dan jumlah tunas terbanyak pada umur 10 MSI, serta jumlah daun terbanyak pada umur 5 MSI dan 10 MSI adalah pada perlakuan 0,75 mg L-1 IAA + 0 mg L-1 Kinetin.Kata kunci ; Nilam, IAA, Kinetin, in vitr

    Economic Empowerment for Santri By Making Pulp Paper in Dayah of Ulumuddin, Lhokseumawe

    Get PDF
    Ulumuddin foundation situated between the coastal area and forest area is surrounded bytraditional and industry plantation. The foundation has been holding some bording school education such as SDIT, MTs, MA, and SMK, and esspecially Traditional Islamic School (Dayah). Most of santri look like lack ofliving cost because they only hope the morney from their parent who is only pre whealfers’ family. Given thesecircumstances, an effort was needed to improve the santris’ life. A partnership in technology, mentoring andcapital provision was taken through the Ipteks bagi Masyarakat (IbM) Program. A design of big blender wasprepared and introduced to two group of santri. A group of ten santri was involved to the program of makingpulp system technology aimed to increase the partners’ revenue. The results of the cost analysis concluded thatthe rate of return was 30%; the Break Event Point (BEP) was Rp.7.500/kg pulp; and return of inverment periodwas 0.6 years in-service. Copyright © 2017 Department of Mechanical Engineering. All rights reserved

    Aplikasi Program HEC-RAS 5.0.3 Pada Studi Penanganan Banjir

    Get PDF
    Sungai Krueng Tukah memiliki DAS 59,51 Km2 dan panjang 25 Km serta bermuara di Selat Malaka. Sungai Krueng Tukah mengalami perubahan  kondisi sungai, tataguna lahan dan pertumbuhan penduduk sehingga sungai tidak lagi berfungsi secara optimal. Banjir pada Sungai Krueng Tukah menimbulkan kerusakan bangunan, lahan pertanian, dan lingkungan hidup. Hal ini terjadi di Kabupaten Pidie, khususnya di Daerah Aliran Sungai (DAS) Krueng Tukah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan volume tampang sungai Krueng Tukah dalam menampung debit periode ulang Q2, Q5, Q10, Q25 sampai Q50 tahun dengan menggunakan Program HEC-RAS 5.0.3 dan memberikan solusi persoalan banjir yang ada di sepanjang sungai. Metode yang digunakan adalah studi kasus. Lokasi penelitian adalah Sungai Krueng Tukah, Kota Sigli, Kabupaten Pidie, Aceh Data primer diperoleh dengan melakukan survei topografi dan pengamatan langsung kondisi sungai dan wawancara. Data sekunder berupa data curah hujan dari stasiun Keumala, Kota Bakti dan Padang Tiji. Hasil penelitian menunjukkan Curah hujan R2 sebesar 94,85 mm, R5=125,56 mm, R10= 48.65 mm, R25=181,21 mm dan R50=211,82 mm. Debit banjir diperoleh sebesar Q2=59,28 m3/det, Q5=96,05 m3/det, Q10=123,71 m3/det, Q25=155,52 m3/det dan Q50=201,47 m3/det. Dari hasil perhitungan terlihat Sungai Krueng Tukah tidak mampu menampung banjir lebih dari Q25 tahun. Penanganan normalisasi sungai dan kolam retensi adalah upaya penanganan banjir sungai Krueng Tukah yang harus dilakukan.Krueng Tukah River with a catchment area 59.51 Km2 and length is 25 km and downstream into the Malacca Strait. The Krueng Tukah River experienced changes in river conditions, land use, and population growth so that the river no longer functioned optimally. Floods on the Krueng Tukah River caused damage to buildings, agricultural land, and the environment. This happened in Pidie District, especially in the Krueng Tukah catchment area. This study aims to analyze the bankfull capacity of the Krueng Tukah river to accommodate return period Q2, Q5, Q10, Q25 to Q50 years with the HEC-RAS 5.0.3 Program and provide solutions to flood problems the river. The method used is a case study. The research locations were the Krueng Tukah River, Sigli City, Pidie District, Aceh. Primary data was obtained by topographic surveys and field observation of river conditions and interviews. Secondary data in the form of rainfall data from Keumala Station, Bakti City, and Padang Tiji. The results showed that R2 rainfall was 94.85 mm, R5 = 125.56 mm, R10 = 48.65 mm, R25 = 181.21 mm and R50 = 211.82 mm. Flow discharge was obtained at Q2 = 59.28 m3 / sec, Q5 = 96.05 m3 / sec, Q10 = 123.71 m3 / sec, Q25 = 155.52 m3 / sec and Q50 = 201.47 m3 / sec. The calculation results, it was that the Krueng Tukah River was unable to accommodate floods for more than Q25 years. Handling the normalization of rivers and retention ponds is an effort to handle the floods of the Krueng Tukah river that must be done

    POTENSI LIMBAH KARBIT SEBAGAI PENGGANTI SEMEN PADA BATA RINGAN

    Get PDF
    Bata ringan Cellular Lightweight Concrete (CLC) banyak digunakan pada bangunan tinggi (high rise building) untuk mengurangi berat sendiri bangunan yang akan berdampak pada pembebanan pondasi. Pada penelitian ini digunakan limbah karbit sebagai bahan pembentuk bata ringan karena limbah karbit terbuang begitu saja dan tidak dimanfaatkan. Pemanfaatan limbah karbit sebagai material bata ringan akan sangat membantu dalam menjaga kelestarian lingkungan melalui program Waste Co Processing. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi limbah karbit sebagai pengganti semen dalam peningkatan kuat tekan dan daya serap air. Penelitian dilakukan di laboratorium dengan menganalisis sifat fisis material yang akan digunakan, membuat rancangan campuran dan menganalisis kuat tekan dan daya serap air bata ringan. Kontrol berat jenis dilakukan pada 800 kg/cm3.  Pada benda uji kontrol tanpa penambahan karbit diperoleh kuat tekan sebesar 2,06 Mpa. Penambahan 5% karbit meningkatkan kuat tekan menjadi 2,33Mpa, terjadi peningkatan sebesar 12,95%. Tambahan karbit sebesar 5% menurunkan daya serap air menjadi 17,45%, namun pada konsentrasi 10% dan 15% karbit, nilai daya serap air naik diatas batas normal yang diizinkan. Hal ini disebabkan karena pada persentase 5%, karbit terdistribusi dengan baik dan dapat mengisi pori pada campuran bata ringan. Penambahan karbit menyebabkan penambahan foaming agent membuat pori-pori bata menjadi lebih terbuka dan daya serap air akan meningkat. Hubungan kuat tekan dan daya serap air pada bata ringan adalah semakin tinggi daya serap air pada bata ringan maka semakin rendah kuat tekan bata ringan. Limbah karbit berpotensi sebagai material pengganti semen yaitu pada penggunaan 5% dari berat semen.Kata kunci: karbit, bata ringan, kuat tekan, daya serap air 

    Mineralogical, Microstructural and Compressive Strength Characterization of Fly Ash as Materials in Geopolymer Cement

    Get PDF
    Abstract: This study was designed to examine the mineral, microstructural, and mechanical strength properties of fly ash and its feasibility as a raw material for geopolymer cement. The study used an experimental method by examining the characteristics of fly ash by X-ray Fluorescence Spectrometer (XRF), Fourier transform infrared (FTIR) spectroscopy, X-ray diffraction (XRD), hydrometer method, Scanning electron microscopy (SEM), and compressive strength testing. For creating the geopolymer cement paste, a concentration of NaOH 10M was used, with a ratio of water/solid = 0.4 and a ratio of Na2SiO3/NaOH = 1 using curring at room temperature. The results showed the geopolymer pastes have a compressive strength of 18.1 MPa and 21.5 MPa after 7 days and 28 days. The XRD results showed a decrease in the peak of 2Ξ at 26.54° because the amorphous part had transformed into a C-S-H solution in geopolymer cement. This finding was supported by the FTIR spectra results showing Si-O-Si bending vibration and the functional group of AlO2. It showed that Nagan Raya fly ash-based geopolymer is a potential construction material.Abstrak: Penelitian ini dirancang untuk mendapatkan sifat mineral, mikrostruktural, dan kekuatan mekanis dari fly ash serta kesesuaiannya sebagai material dasar pada semen geopolimer. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan cara  menguji karakteristik dari fly ash dengan pengujian X-ray Fluorescense Spectrometer (XRF), Fourier transform infrared (FTIR) spectoscopy, X-ray diffraction (XRD), hydrometer method, Scanning electron microscopy (SEM) dan kuat tekan.  Untuk pembuatan pasta semen geopolimer digunakan konsentrasi NaOH 10 M, rasio water/solid 0,4 dan rasio Na2SiO3/NaOH = 1 dengan perawatan pada suhu kamar. Hasil menunjukkan setelah 7 hari pasta geopolimer memiliki kuat tekan 18,1 MPa dan 21,5 MPa pada 28 hari. Hasil XRD menunjukkan adanya penurunan puncak 2Ξ pada 26,54° ini disebabkan karena bagian amorf dari fly ash telah menjadi larutan C-S-H pada semen geopolimer. Hasil ini diperkuat dengan analisis FTIR spectra yang menunjukkan adanya Si-O-Si bending vibration dan gugus fungsi dari AlO2. Hasil menunjukkan fly ash dari Nagan Raya potensial sebagai bahan material konstruksi berbasis geopolimer

    The Characterization of Oyster Shell (Crassostrea gigas) as Adsorbent in The Removal of Cr(VI) Ions. A Study of NaOH and H2SO4 Activation Effect

    Get PDF
    Abstract : Oyster shell as one of the highest bio-waste in Alue Naga Aceh Besar District, Indonesia, was used as an adsorbent to remove a heavy metal Cr (VI) ion. The study was started by calcinating oyster shells at a high temperature of 800 ÂșC for 3 hours. The effect of various acid (H2SO4) and base (NaOH) activator was studied using characterization and adsorption experiments. The characterization obtained the sample activated by 10% NaOH (Na10-ACT) and 10% H2SO4 (H10-ACT) had the highest surface area which had 14.23 m2/g, 10.77 m2/g, respectively. Furthermore, the adsorption experiments confirmed the highest surface area by showing the highest Cr (IV) ion removal of 57.66%, 70.7%, respectively. The further investigation using X-ray fluorescence (XRF) determined that the Na10-ACT adsorbent has a better composition compared to the H10-ACT due to its high purities.Abstrak : Cangkang tiram sebagai salah satu bio-limbah padat di Desa Alue Naga Kabupaten Aceh Besar, digunakan sebagai adsorben untuk menghilangkan ion logam berat Cr (IV). Penelitian ini diawali dengan mengkalsinasi cangkang tiram pada temperatur tinggi 800ÂșC selama tiga jam. Pengaruh penambahan aktivator asam (H2SO4) dan basa (NaOH) juga dipelajari melalui karakterisasi dan pengujian adsorpsi. Hasil karakterisasi menunjukkan sampel yang diaktivasi dengan 10% NaOH (Na10-ACT) dan 10% H2SO4 (H10-ACT) memiliki luas permukaan tertinggi yaitu 14,23 m2/g, 10,77 m2/g, masing-masing. Lebih lanjut, pengujian adsorpsi juga mendukung luas permukaan yang tinggi dengan menghilangkan ion Cr (IV) sebesar 57,66%, 70,7%, masing-masing. Investigasi melalui analisa XRF menyimpulkan bahwa Na10-ACT memiliki komposisi yang lebih baik dibanding H10-ACT karena memiliki kemurnian yang tinggi

    SINTESIS NANO SILIKA DARI ABU SEKAM PADI DENGAN METODE SOL GEL

    Get PDF
    Abu sekam padi merupakan penghasil silika yang terbanyak. Untuk melakukan ekstraksi silika dari sekam padi dibutuhkan proses yang tepat agar kemurnian silika yang dihasilkan lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan sintesis nano silika dari abu sekam padi. Tujuan khusus penelitian ini adalah mendapatkan kemurnian silika terbaik dari abu sekam padi yang mendapatkan perlakukan dan yang tidak mendapatkan perlakuan. Perlakukan yang diberikan adalah pencucian abu sekam padi dengan HCL 1N. Metode yang digunakan adalah metode sol gel. Abu sekam padi yang digunakan adalah yang berwarna putih (WRHA). Hasil penelitian menunjukkan persentase silika dari abu sekam padi yang didapat dari proses kalsinasi pada 600-700°C selama 4 jam adalah 93,27%. Hasil pengujian SEM memperlihakan WRHA dengan perlakuan penambahan HCl 1N (WRHA 1) terlihat lebih kompak daripada tanpa perlakuan (WRHA 0). Pembersihan abu sekam padi dengan HCL 1N mengandung nano silika sebesar 89,17% dan tanpa perlakuan sebesar 82,18%. Kehilangan silika ini disebabkan karena proses pembersihan asam pada saat perubahan fase dari sol menjadi gel yang kurang bersih. Hasil uji FTIR pada WRHA 0 dan WRHA 1 menunjukkan adanya puncak silika yang terlihat pada gelombang 1068.56 cm-1 dan 1121.11 cm-1. Ukuran partikel silika yang terbentuk tidak jauh berbeda antara tanpa perlakukan dan dengan perlakukan yaitu berkisar antara 92±25 nm hingga 98±25 nm. Kata kunci: nano silika, sol gel, abu sekam padi

    Sintesis Silika Dari Abu Sekam Padi Dan Pengaruhnya Terhadap Karakteristik Bata Ringan

    Get PDF
    Pemanfaatan limbah pertanian yaitu abu sekam padi menjadi silika merupakan upaya untuk mengurangi dampak lingkungan. Abu sekam padi mengandung banyak silika sehingga sangat layak untuk dimanfaatkan. Bata ringan sebagai material dinding memiliki kekurangan terutama pada kuat tekan dan daya serap air, hal ini disebabkan karena penggunaan foaming agent menyebabkan pori-pori membesar dan kuat tekan menurun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh silika yang disintesis dari abu sekam padi terhadap karakteristik bata ringan. Kinerja bata ringan ditinjau terhadap kuat tekan, daya serap air, dan kuat tekan setelah terjadi peningkatan suhu. Sintesis silika dengan metode sol-gel menggunakan NaOH 2,5 N dan HCl 1 N. Dari pengamatan XRF dan FTIR menunjukkan silika yang dihasilkan dari abu sekam padi cukup baik dengan kandungan silika 89,17%.  Silika yang dihasilkan dicampurkan ke dalam campuran bata ringan berdasarkan berat semen sebesar 0,5, 10 dan 15%. Massa jenis bata ringan dikontrol pada 800 kg/cm2. Hasil penelitian menunjukkan bata ringan mengalami peningkatan kuat tekan hingga 3,11 MPa, namun pengaruh silika terhadap daya serap air tidak menunjukkan ada pengaruh yang signifikan. Pada pengujian terhadap pembakaran pada suhu 200 – 400°C selama 25 menit menunjukkan ada penurunan kuat tekan, namun bata ringan pada penambahan silika 5% sudah terlihat rapuh. Penambahan silika pada bata ringan dapat diaplikasikan

    Aspek Sosial dalam Novel Tanah Surga Merah Karya Arafat Nur: Tinjauan Sosiologi Sastra dan Implementasinya pada Pembelajaran Sastra di SMK

    Get PDF
    This study aims to: (1) describes the building structure of the novel Tanah Surga Merah by Arafat Nur, (2) describes the social aspect contained in the novel Tanah Surga Merah by Arafat Nur, (3) describes the implementation of research results on literature learning in SMK. This research use desciptive qualitative approach. This research data in the form of words, sentences, and phrases in the novel Tanah Surga Merah by Arafat Nur. The source of this research data is the novel Tanah Surga Merah by Arafat Nur and the supporting sources in this research. Technique of collecting data used is library technique. Data analysis using dialectical method. The technique of data validity uses triangulation theory. Based on the analysis, the results of this research are (1) the structure of the building of the novel Tanah Surga Merah by Arafat Nur covering the theme of the life of a former activist of Gerakan Aceh Merdeka (GAM) who is a police fugitive, the plot is advanced, the place setting is on Aceh Province, the times setting is February 9, 2014 until February 20, 2014. (2) Social aspects contain social evil, poverty, and education. The social evil include of religion evil, political evil, and morality evil. (3) the results of this study are relevant to the study of literature in class XII with KD 3.1 Understanding the text structure and rules of history, news, advertising, editorial / opinion, and novels either through oral and written in the curriculum 2013
    corecore