39 research outputs found

    The Development of Climbing Mechanism for Cable Inspection Robot

    Get PDF
    For the maintenance of large cable-stayed bridge,cable inspection task using robot becomes an alternative methodthat is safer, easier and more efficient than a manual inspection.The method is believed to be superior than using drone or humanin performing the cable inspection. Our research work focuses onthe development of climbing mechanism for cable inspectionrobot. Our design of climbing mechanism enables the robot toclimb on 115 mm cylindrical object, e.g. supporting cable or beamof the bridge. The mechanism can be controlled wirelessly to climbthe cylindrical object with the diameter between 100 mm to 120mm at maximum speed of 10 mm/s. The mechanism is powered byLi-Ion battery that is capable to reach 50 meter distance withoutthe need of charging. The mechanism is also equipped with camerato take pictures of physical inspected objects, e.g. outer part ofcable

    Workpiece Handling System using 6-DOF Manipulator Robot for CNC Lathe Machine

    Get PDF
    Sistem pengumpan benda kerja berbasis robot manipulator 6-DOF bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pada proses berbasis bubut menggunakan CNC. Sistem ini terdiri dari aktuator pneumatik, robot, control unit, dan sensor-sensor yang didedikasikan untuk mengumpan/menangani benda kerja di mesin CNC. Program yang ditanamkan kedalam sistem dapat membantu operator (manusia) dalam proses pemasangan benda kerja pada mesin CNC melalui kerja sebuah robot manipulator. Eksperimen untuk mengukur kinerja sistem dalam mengumpan benda kerja pada mesin bubut CNC telah dilakukan melalui 4 sesi eksperimen dimana pada setiap sesi diambil 100 data terkait proses pemasangan maupun pengambilan benda kerja

    Rancang Bangun Sistem Informasi Posisi Untuk Robot Beroda Berbasis Rotary Encoder dan GPS Receiver

    Get PDF
    Dalam pengoperasian mobile robot (robot beroda), informasi terkait posisi dari sebuah robot yang sedang dioperasikan merupakan hal yang sangat penting. Informasi posisi robot diperlukan untuk menyelesaikan tugas yang telah diberikan kepada robot. Salah satu contoh tugas dari sebuah robot adalah melakukan patroli keamanan pada area terbuka yang telah ditentukan dengan cara berkeliling atau berpindah tempat dari suatu posisi ke posisi lain. Untuk tujuan tersebut, informasi terkait posisi robot bisa didapatkan dari penggunaan beberapa sensor posisi yang diintegrasikan ke dalam sistem robot. Pada kerja penelitian ini telah dikembangkan sebuah sistem informasi posisi yang ditujukan untuk mobile robot pada ruang terbuka dengan berbasis sensor rotary encoder dan GPS (Global Positioning System). Melalui kerja penelitian ini dapat diketahui bahwa kombinasi sensor rotary encoder dengan GPS dapat digunakan untuk mendapatkan informasi posisi robot dengan hasil error 1,46 m pada arah sumbu x dan 1,54 m pada arah sumbu y untuk sensor rotary encoder, sedangkan untuk GPS receiver error 1,15 m pada arah sumbu x dan 1,23 m pada arah sumbu y dari koordinat ruang kerja

    KAJI EKSPERIMEN PEMANFAATAN KALOR TERBUANG PADA AIR CONDITIONER (AC) TIPE SPLIT UNTUK MEMANASKAN AIR

    Get PDF
    Air Conditioner pada umumnya digunakan sebagai pengkondisian udara di dalam ruangan agar mendapatkan kenyamanan termal. Pada sistem Air Conditioner (AC) ada kalor yang dibuang ke lingkungan pada saat refrigerant berada di kondensor tanpa dimanfaatkan. Mempertimbangkan bahwa energi panas yang terbuang di kondenser ini cukup besar, kaji eksperimental dilakukan untuk mengukur efek penggunaan kalor terbuang ini untuk memanaskan air dengan cara menambahkan Heat Exchanger (HE) pada bagian kondensor AC tipe split berukuran ¾ pk dalam meningkatkan kinerja Air Conditioner. Pengujian sistem AC dilakukan selama 60 menit untuk mendinginkan ruangan berukuran 3 m x 5 m hingga temerature di dalamnya mencapai 25,2oC. Dari hasil pengukuran didapatkan rata-rata Coefficient of Performance (COP) untuk AC yang dilengkapi dengan Heat Exchanger adalah 5,99, sedangkan untuk AC standar diperoleh nilai COP rata-rata sebesar 4,98. Hal ini berarti penambahan Heat Exchanger pada AC split dapat menghasilkan peningkatan COP sebesar 20,32%. AC dengan Heat Exchanger juga dapat memghasilkan air hangat dengan temperatur 45,9° C dalam waktu 60 menit

    The Development of Climbing Mechanism for Cable Inspection Robot

    Get PDF
    For the maintenance of large cable-stayed bridge, cable inspection task using robot becomes an alternative method that is safer, easier and more efficient than a manual inspection. The method is believed to be superior than using drone or human in performing the cable inspection. Our research work focuses on the development of climbing mechanism for cable inspection robot. Our design of climbing mechanism enables the robot to climb on 115 mm cylindrical object, e.g. supporting cable or beam of the bridge. The mechanism can be controlled wirelessly to climb the cylindrical object with the diameter between 100 mm to 120 mm at maximum speed of 10 mm/s. The mechanism is powered by Li-Ion battery that is capable to reach 50 meter distance without the need of charging. The mechanism is also equipped with camera to take pictures of physical inspected objects, e.g. outer part of cable

    Rancang Bangun Jig Multiguna Untuk Mesin Drill

    Get PDF
    Jig dan fixture adalah perkakas pembantu yangsering digunakan oleh perusahaan industri manufaktur.Penggunaan jig dan fixture berlaku untuk perusahaan besarmaupun perusahaan kecil. Sebuah kelemahan dari jig dan fixtureyaitu penggunaan yang dikhususkan untuk sebuah benda kerja,tetapi bila produksi benda tersebut telah selesai, jig dan fixturemenjadi barang yang sudah tidak terpakai lagi. Kelemahantersebut dapat diatasi dengan menggunakan jig multiguna. Jigmultiguna adalah sebuat alat bantu jig yang memiliki beberapabagian (part) untuk dimodifikasi sesuai dengan barang yangakan dibuat, sehingga jig dan fixture tidak perlu dibuat ulangsecara menyeluruh bila ada benda kerja baru yang akandiproduksi. Fungsi dari jig multiguna tetap memenuhi seluruhaspek penting dari jig dan fixture. Metode perancangan dimulaidari penjabaran tugas, perancangan konsep, perhitunganperancangan, perancangan wujud, dan perancangan detail.Selanjutnya rancangan dilakukan proses manufaktur untukmewujudkan jig multiguna. Setelah jig multiguna sudahterwujud, dilakukan beberapa pengujian pada 3 jenis spesimenyang berbeda bentuk, lalu menganalisa keseragaman spesimenhasil dari penggunaan jig multiguna. Hasil rancanganmenunjukkan bahwa tegangan geser yang terjadi jauh lebih kecildari kekuatan yang dimiliki baut itu sendiri yaitu 50,2 MPa ≤ 800MPa. Rancangan juga menunjukkan bahwa penyimpangan ratarataspesimen 1 adalah 0,635mm, spesimen 2 adalah 0,25mm danspesimen 3 adalah 0,021mm. Rancangan ini juga memilikitingkat keberhasilan penggunaan jig multiguna sebesar 96,875%atau 31 dari 32 spesimen dapat diterima

    Rancang Bangun Sistem Informasi Posisi Untuk Robot Beroda Berbasis Rotary Encoder dan GPS Receiver

    Get PDF
    Dalam pengoperasian mobile robot (robot beroda), informasi terkait posisi dari sebuah robot yang sedang dioperasikan merupakan hal yang sangat penting. Informasi posisi robot diperlukan untuk menyelesaikan tugas yang telah diberikan kepada robot. Salah satu contoh tugas dari sebuah robot adalah melakukan patroli keamanan pada area terbuka yang telah ditentukan dengan cara berkeliling atau berpindah tempat dari suatu posisi ke posisi lain. Untuk tujuan tersebut, informasi terkait posisi robot bisa didapatkan dari penggunaan beberapa sensor posisi yang diintegrasikan ke dalam sistem robot. Pada kerja penelitian ini telah dikembangkan sebuah sistem informasi posisi yang ditujukan untuk mobile robot pada ruang terbuka dengan berbasis sensor rotary encoder dan GPS (Global Positioning System). Melalui kerja penelitian ini dapat diketahui bahwa kombinasi sensor rotary encoder dengan GPS dapat digunakan untuk mendapatkan informasi posisi robot dengan hasil error 1,46 m pada arah sumbu x dan 1,54 m pada arah sumbu y untuk sensor rotary encoder, sedangkan untuk GPS receiver error 1,15 m pada arah sumbu x dan 1,23 m pada arah sumbu y dari koordinat ruang kerja

    ANALISIS PENGARUH PROSES PERENCANAAN DAN PERANCANGAN DESAIN TERHADAP KEGAGALAN KOMPONEN HASIL PRODUKSI DI PT “X” DENGAN METODE FAULT TREE ANALYSIS

    Get PDF
    Industri manufaktur memegang peranan penting dalam proses mengolah bahan mentah menjadi produk jadi. Dalam praktiknya, proses perencanaan dan perancangan desain yang merupakan tahapan awal pada proses manufaktur merupakan faktor penentu dalam menunjang hasil produksi yang berkualitas dari segi spesifikasi dan fungsi. Akan tetapi, masih ada permasalah di manan pada tahapan Quality Control ditemukan adanaya kecacatan pada sejumlah komponen hasil produksi. Oleh sebab itu, studi kasus ini dilakukan untuk melakukan analisis penyebab cacat produk untuk komponen chuck dengan menggunakan metode Fault Tree Analysis (FTA) sebagai upaya pengendalian produk gagal untuk mengkaji pengaruh tahapan perencanaan dan perancangan desain terhadap kualitas hasil permesinan. Pengumpulan dan pengolahan data penelitian kuantitatif dalam wujud check sheet dilakukan untuk membuat diagram pohon akar penyebab kesalahan (Fault Tree Analysis). Dari hasil Fault Tree Analysis ditemukan bahwa faktor kesalahan manusia, adalah penyebab utama atas cacat pada komponen Jigs yang diproduksi. Solusi dari Fault Tree Analysis dipakai untuk meningkatkan alur kerja dan produktivitas sistem manufaktur yang telah berlaku di lapangan

    PENGUKURAN EFISIENSI VOLUMETRIK DENGAN MENGGUNAKAN BANGKU UJI MESIN MOTOR BENSIN BERBASIS FUEL INJECTION

    Get PDF
    Hampir semua kendaraan baru pada saat ini menggunakan sistem distribusi bahan bakar berbasis sistem fuel injection. Keunggulan utama dari fuel injection adalah kemampuan untuk menyemprotkan jumlah bahan bakar yang dibutuhkan secara akurat ke dalam ruang bakar dengan bantuan Electronic Control Unit (ECU) untuk mengatur sistem tersebut. Oleh sebab itu, mesin dengan menggunakan fuel injection system secara teori mengalami peningkatan efisiensi. Di penelitian ini, sebuah alat bangku uji (test bench) berbasis mesin motor empat-langkah dengan system bahan bakar injeksi telah sukses dirancang dan dibangun. Studi eksperimental dengan alat bangku uji dilaksanakan untuk mengukur untuk efisiensi volumetrik dan engine power loss dalam kondisi tanpa beban. Berdasarkan hasil pengamatan, diketahui bahwa efisiensi volumetrik dari mesin sebesar 61,7% pada saat throttle sepenuhnya dibuka. Selain itu, putaran mesin juga merupakan faktor yang mempengaruhi efisiensi volumetrik dari mesin di mana peningkatan putaran mesin akan menghasilkan penurunan efisiensi volumetric. Lebih jauh lagi, Engine Power Losses (EPL) semakin meningkat seiring dengan peningkatan putaran mesin dengan nilai power loss tertinggi yang dihasilkan mesin sebesar 3,4 J/s pada putaran mesin 8000 RPM yang disebabkan oleh gabungan friction loss dan pumping loss

    KAJI EKSPERIMEN PEMANFAATAN KALOR TERBUANG PADA AIR CONDITIONER (AC) TIPE SPLIT UNTUK MEMANASKAN AIR

    Get PDF
    Air Conditioner pada umumnya digunakan sebagai pengkondisian udara di dalam ruangan agar mendapatkan kenyamanan termal. Pada sistem Air Conditioner (AC) ada kalor yang dibuang ke lingkungan pada saat refrigerant berada di kondensor tanpa dimanfaatkan. Mempertimbangkan bahwa energi panas yang terbuang di kondenser ini cukup besar, kaji eksperimental dilakukan untuk mengukur efek penggunaan kalor terbuang ini untuk memanaskan air dengan cara menambahkan Heat Exchanger (HE) pada bagian kondensor AC tipe split berukuran ¾ pk dalam meningkatkan kinerja Air Conditioner. Pengujian sistem AC dilakukan selama 60 menit untuk mendinginkan ruangan berukuran 3 m x 5 m hingga temerature di dalamnya mencapai 25,2oC. Dari hasil pengukuran didapatkan rata-rata Coefficient of Performance (COP) untuk AC yang dilengkapi dengan Heat Exchanger adalah 5,99, sedangkan untuk AC standar diperoleh nilai COP rata-rata sebesar 4,98. Hal ini berarti penambahan Heat Exchanger pada AC split dapat menghasilkan peningkatan COP sebesar 20,32%. AC dengan Heat Exchanger juga dapat memghasilkan air hangat dengan temperatur 45,9° C dalam waktu 60 menit
    corecore