15 research outputs found

    KONTRUKSI DAN RANCANG BANGUN BUBU (FISHING TRAP) DALAM UPAYA PENINGKATAN HASIL TANGKAPAN IKAN

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah; (1) Mengetahui dan mendeskripsikan konstruksi dan rancang bangun bubu (fishing trap) yang dioperasikan di perairan Gorontalo. (2) Mengetahui dan menghitung hasil tangkapan bubu (Fishing trap) yang dioperasikan di perairan Gorontalo meliputi: Komposisi, Frekuensi kemunculan ikan dan indeks dominansi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari-Juni 2019 bertempat di Perairan Gorontalo sebagai tempat ujicoba lapangan. Metode yang digunakan didalam penelitian ini adalah Experimental Fishing yaitu metode penelitian dengan menggunakan sampel objek penelitian yang tertangkap pada alat tangkap untuk diamati. Didalam penelitian ini dilakukan penyeleksian nelayan sebagai tahap pengumpulan informasi dengan wawancara untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer merupakan hasil tangkapan ikan dari hasil upaya tangkap selama Penelitian. Data primer berupa jumlah seluruh hasil tangkapan, bobot ikan, komposisi jenis ikan hasil tangkapan, dan perbandingan jumlah hasil tangkapan. Pengukuran parameter lingkungan dilakukan dengan mengukur kondisi oseanografi yaitu kecepatan dan arah arus, serta tipe substrat. Bentuk modifikasi alat tangkap adalah berbentuk persegi panjang, bujur sangkar dan berbentuk tabung dengan memiliki empat pintu masuk/multi pintu. Data yang diperoleh akan dianalisis menggunakan beberapa analisis di bawah ini berdasarkan perbedaan jenis bubu yang diguanakan. Analaisis yang akan digunakan adalah sebagai berikut: (1) Analisis komposisi hasil tangkapan, (2) Analisis frekuensi kemunculan ikan, (3) Uji Selektifitas Alat tangkap. Hasil penelitian ditemukan bahwa: 1). Bubu yang digunakan memiliki dimensi persegi panjang denan bagian depan sedikit lebih kecil. Panjang bubu sekitar 75 Cm, Lebar 79 Cm pada bagian depan, 81 Cm pada bagian belakang dan tinggi 23 cm. Khusus untuk celah masuk/pintu masuk ikan pada bubu berbentuk kerucut dengan ukuran mulut berdiameter 27 Cm dengan panjang 51 cm dan diletakkan dibagian belakang dari bubu itu sendiri. Material penyusun bubu itu sendiri terbuat dari bamboo pada bagian rangka dan dinding bubu. 2). Komposisi Hasil tangkapan Dari 20 kali Operasi Penangkapan Ikan menggunakan Bubu, ditemukan total 109 ekor dengan total berat 36. 4 Kg yang terbagi pada kedalaman 5 meter dan 15 Meter. ikan hasil tangkapan bubu adalah ikan kakap (Lutjanus sp), ikan kerapu (Epinephelus sp), ikan lolosi (Caesio sp), ikan Kurisi (Nemipterus virgatus), ikan Lencam (Lethrinidae sp), Ikan Swanggi (Priacanthus macracanthus ), Abudefduf vaigiensis, Ctenochaetus striatus, Chaetodon kleinii, dan Ikan Kuwe (Caranx ignobilis). Frekuensi kemunculan ikan kakap (Lutjanus sp), ikan kerapu (Epinephelus sp), ikan lolosi (Caesio sp), Abudefduf vaigiensis, Ctenochaetus striatus, dan Chaetodon kleinii memiliki prefukensi kemunculan yang cukup tinggi dengen frekunsi yang berebda beda, nilai tertinggi diperoleh pada ikan kerapu (Epinephelus sp) dengan nilai 75 %. Indeks Dominansi berkisar pada 0.001 – 0.034, dengan nilai tertinggi ditemukan pada jenis ikan kerapu (Epinephelus sp), dan nilai terendah ditemukan pada jenis ikan Kurisi (Nemipterus virgatus), ikan Lencam (Lethrinidae sp), Ikan Swanggi (Priacanthus macracanthus). indeks dominansi dari hasil tangkapan bubu adalah sebesar 0.131, yang juga merupakan hasil penjumlahan dari semua indeks dominansi ikan tertangkap. Nilai tersebut menandakan bahwa alat tangkap bubu memiliki nilai indeks dominansi rendah sehingga dapat disimpulkan bahwa alat tangkap ini memiliki selektivitas yang rendah pula

    INCIDENCE OF DENTAL CARIES IN JUNIOR HIGH SCHOOL (SMP) N 1 MUARA KELINGI MUSI RAWAS REGENCY

    Get PDF
     The increasing case of dental caries among developing country rather than the establish country which showed the decreasing of case. The high incidence of dental caries in children requires optimal handling, especially in preventing the incidence of dental caries in children This research is a quantitative research. The sample in this study is the 7th grade of public junior high school Muara Kelingi students (195 students) using total sampling technique. The data in this study were obtained using secondary data from surveillance data and medical record . Then analyzed using the Chi- Square test. This research was conducted in June 2020 at SMP N 1 Muara Kelingi Kabupaten Musi Rawas. The results showed the variable age (p 0.002), gender variable (p 0.200), knowledge variable (p 0.001), cariogenic food habits variable (p 0.001), nutritional status (p 0.212), toothbrush habit variable (p 0.015). and variable utilization of service facilities (p 0.002). In the multivariate analysis, it was found that the most dominant variable associated with the incidence of dental caries was the habit of toothbrushes with a p value of 0.012. Based on the research results, it is necessary to have facilities and information related to dental health and the need for support and an active role from parents

    Hubungan Pengalaman Kerja, Motivasi, dan Struktur Organisasi Terhadap Kinerja Pengelola Program HIV/AIDS di Puskesmas

    Get PDF
    Percepatan pencapaian tiga zero menjadi keharusan bagi pemerintah dan stekholder terkait dalam pelaksanaan program penanggulangan HIV-AIDS, yang meliputi zero infeksi baru, zero kematian terkait AIDS dan zero stigma dan diskriminasi menuju Indonesia bebas AIDS di tahun 2030. Jika tidak dikelola petugas kesehatan yang profesional maka hal tersebut tidak akan tercapai. Tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisa hubungan antara variabel pengalaman kerja, motivasi dan struktur organisasi dengan kinerja pengelola program HIV/AIDS Puskesmas di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin tahun 2023. Metode penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan rancangan cross sectional pengelola program HIV/AIDS Puskesmas di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin. Analisis data secara univariat berupa distribusi frekuensi dan bivariat menggunakan Chi-square. Hasil penelitian ini yaitu ada hubungan pengalaman kerja dengan kinerja (p-Value = 0,023), struktur organisasi dengan kinerja (p-Value = 0,001) dan tidak ada hubungan antara motivasi dengan kinerja (p-Value = 0,056). Diharapkan kepala dinas kesehatan untuk melakukan monitoring dan evaluasi perumusan struktur organisasi di puskesmas secara berkala dan memastikan terdapat pembagian tugas pekerjaan sesuai dengan kemampuan yang terdistribusi secara merata dan diinformasikan secara formal kepada setiap petugas kesehatan di puskesmas

    PEMANENAN AIR HUJAN DAN PREDIKSI ALIRAN LIMPASAN DARI ATAP DAN HALAMAN RUMAH SEBAGAI ALTERNATIF PENYEDIAAN AIR BERSIH

    Get PDF
    Rain water is a potential source of water as a source of clean water for households if accommodated and stored properly. This paper attempts to illustrate the results of calculations on the potential of rain harvest and surface runoff prediction using android applications from rooftops and home yards as an alternative to the provision of clean water. The method used in this study is to observe the amount of rain that is harvested in an integrated rain harvest at Bukit Sejahtera Palembang. Rainfall prediction that falls in all catchment area using android application (runoff prediction). In the event of moderate rain for a long time and lasted several days during the rainy season accommodated the amount of rainwater in the whole rain harvest area around 50-100 m3, while during the dry season the amount of rainwater accommodated about 5-10 m3 or equivalent with rainfall 30 mm per day. The calculation result of maximum runoff rate in rainy season falling from roof and land is 31 liters per second, while in dry season less than five liters per second. The prediction results are plausible and evident from the shelter on the concrete tank is never dry throughout the year, so also the fish pond is never dry throughout the year, which means with proper rain harvesting and storage the rainfall harvesting house experiences never dry and never flooded. There are a number of recommendations that must be met if rainwater is harvested from the roof and the yard as alternative provision of clean water in the cities

    Evaluation Tool of Land Suitability for Medicinal Plants

    Get PDF
    Medicinal plants have been very important plants that are responsible in maintaining the health of millions of people in the world  since a very long time. Planting these crops must be carried out on a land that is suitable based on the results of a land suitability evaluation.  A framework to evaluate the land suitability for many land uses is initiated by Food and Agricultural Organization (FAO) in the late 1970’s. As the advent of smart phone nowadays becoming ubiquitous technology to solve problems in most settings, such as education, agriculture, medicine, psychology, and many others. This paper is to capitalize such advantage by converting the framework into a mobile app. This solution is hoped to help land users or planners to be more effective and efficient in evaluating their land. An algorithm is employed in the form the Rule Based System (RBS) in a way to construct the framework into bunch of rules that connect each other, resulting the conclusion of suitability. The rules itself are working on some variables, namely annual rainfall, altitude, drainage, soils’ type, pH, flood risk, fertility of the soils, soil solumn depth, etc. This study focuses on three medicinal crops only, which are candlenut, cardamom and onion to be evaluated. Data of agro climatic that were determining the suitability of the crops were developed into general and specific criteria for the plants. A usability model was studied from 40 respondents using the app. It is found that the usability of the app was in “very good” classification, with dimension scores, ranging from 3.79 and 4.22

    Perencanaan Panen Air Hujan Sebagai Sumber Air Bersih Alternatif Di Kampus STIK Bina Husada Palembang

    Get PDF
    Rainfall harvest planning is planned as an alternative clean water source on theSTIK Bina Husada Palembang campus. Planning for building rainwaterharvesting in the form of tanks and other buildings that are suitable to the needs.Planning for rainwater harvesting on this campus will be calculated according tothe needs of clean water and the amount of rainwater that can be harvested everyrainy event every month. The calculation results of water requirements on theBina Husada STIK campus, especially the Grand building and Graha building in2018 are 315 m3 / month for average needs, 8.2 m3 for daily maximumrequirements and 2.5 m3 / hour for water requirements during peak hours. Everyyear PDAM water usage for the Grand building and Graha building requires 3,790m3 of water or the equivalent of Rp 31.7 million in tariff payments. The rainharvesting system used is an underground tank building and the rest of the rainthat is not collected is directly discharged into the sewer and then to the waterbody. The use of gutters in a rain reservoir measuring 15x20 cm, on the roof sideused splash guards and metal sheets with a width of 30 cm installed every 3 m,and used pipes with a diameter of 100 mm. For now rainwater that can beaccommodated is 6.8 m3 per rainy day, 25 percent of the total potential ofrainwater that exists

    ANALISIS KEJADIAN ISPA PADA ANAK DALAM LINGKUNGAN KELUARGA PEROKOK DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS X KOTA PALEMBANG

    No full text
    Latar Belakang: Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah penyebab utama morbiditas dan mortalitas penyakit menular di dunia. Tingkat mortalitas sangat tinggi pada balita, anak dan lansia terutama di negara berkembang. dengan presentase sebesar 25%-30%. Tujuan Penelitian: Menganalisa hubungan Jenis kelamin, Luas Ventilasi, kepadatan hunian, dan kebiasaan merokok dalam rumah dengan kejadian ISPA pada anak. Metode: Desain Penelitian dengan pedekatan kuantitatif cross sectional. Populasi adalah semua ibu yang memiliki anak yang berobat kepuskesmas X. Analisa data univariat, dan bivariat didapatkan responden mengalami ISPA yaitu 51 responden (71.8%),48 responden (67.6%) dengan ventilasi yang tidak memenuhi syarat, 50 responden (70.4%) kepadatan hunian yang padat, 67 responden (94.4%) anggota keluarga merokok, 38 responden (53.5%) kelembaban tidak memenuhi syarat. Ada hubungan yang bermakna antara kepadatan hunian dengan kejadian ISPA didapatkan pValue=0.000 < dari nilai α=0.05, OR=9.182. Ada Hubungan bermakna antara Keadaan Ventilasi dengan kejadian ISPA didapatkan pValue=0.002 < dari nilai α=0.05, OR=7.711. Ada Hubungan bermakna antara Anggota Keluarga Merokok dengan kejadian ISPA didapatkan pValue=0.032 < dari nilai α=0.05. Tidak Ada Hubungan bermakna antara Kelembaban Udara dengan kejadian ISPA didapatkan pValue=0.876 > dari nilai α=0.05

    PENILAIAN RISIKO KESEHATAN LINGKUNGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) DI KELURAHAN KERTAPATI

    No full text
    Sanitasi merupakan salah satu prasarana dasar perkotaan dan memerlukan perhatian yang khusus dalam pengelolaannya. Risiko sanitasi didefinisikan sebagai penurunan kualitas hidup, kesehatan dan lingkungan yang disebabkan oleh rendahnya akses terhadap layanan dan fasilitas sanitasi serta buruknya perilaku higiene. Studi Environmental Health Risk Assessment (EHRA) merupakan salah satu studi primer yang memberi data ilmiah dan faktual tentang ketersediaan layanan sanitasi serta perilaku dalam rumah tangga. Studi EHRA berfokus pada fasilitas sanitasi dan perilaku masyarakat, seperti air minum, layanan pembuangan sampah, jamban, dan saluran pembuangan rumah tangga. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data yang representatif tentang kondisi fasilitas sanitasi dan perilaku masyarakat di tingkat kelurahan/desa yang berisiko terhadap kesehatan lingkungan, serta memberikan advokasi kepada masyarakat tentang pentingnya layanan sanitasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif dengan teknik pengumpulan data wawancara terstruktur dan pengisian kuesioner. Metode yang digunakan adalah random sampling. Kesimpulan didapatkan bahwa penyaluran air limbah rumah tangga masih menggunakan saluran terbuka ke sungai, rawa/selokan dan genangan air

    IMPLEMENTATION OF SEX EDUCATION IN CHILDREN IN ELEMENTARY SCHOOL 108 PALEMBANG

    No full text
     The implementation of sex education to children is an application what children aged 8-10 years get about things related to sex education in the form of children tau and maintaining the cleanliness of their reproductive organs, children know what forms of sexual abuse are, children are able to protect themselves from sexual harassment.  The purpose of this study was to analyze the implementation of sex education in children at elementary school 108 Palembang. The population in this study were all 6th grade students aged 10-13 years, sample taken in this study 96 respondents using a total sampling technique. The chi square test results show that there is an association between the implementation of sex education in children with knowledge (P = 0.001, OR = 4.8, 95% CI = 1.9-12), role of parents (P = 0.000, OR = 6.95 CI = 2.6-13.6), role of homeroom teacher (P = 0,000, OR = 8.03, 95% CI = 3.05-21.1), role of friends (P = 0.010, OR = 3.8, 95% CI = 1.4-10), social media (P = 0.003, OR = 4.2, 95% CI = 1.6-10.4), facilities (P = 0.004, OR = 4.2, 95% CI = 1.6-11), religious norms (P = 0.036, OR = 2.7, 95% CI = 1.1-6.6). With the most dominant variable with the implementation of sex education in children is the role of the homeroom teacher (OR=8.519, 95% CI= 2.58-28.09). It is recommended that through this research, especially the parents to maintain the provision of good sex education to their students and start giving them to grade 5 children according to curriculum 13, and it is even better to provide sex education as early as possible to all students using appropriate language according to age
    corecore