21 research outputs found

    Pengaruh Struktur Organisasi dalam Peningkatan Kinerja Karyawan pada PT. BANK SULSELBAR Syariah Cabang Makassar

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimanakah peranan struktur organisasi dalam peningkatan kinerja karyawan perusahaan. Ditinjau dari penelitian ini, digunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian dilakukan dengan menyebar kuesioner 35 karyawan Bank syariah sulselbar cabang makassar, kemudian dilakukan uji validitas dan uji realibilitas terhadap data yang diperoleh. Analisis data yang menggunakan analisis regresi berganda dan untuk menguji hipotesis digunakan uji simultan dan uji parsial. Hasil regresi berganda didapatkan persamaan sebagai berikut: =6,980+0,459 +1,670 +1,204 +0,600 +1,023 +0,589 Hasil analisis regresi berganda diatas, menunjukkan bahwa struktur organisasi mempengaruhi peningkatan kinerja karyawan. Kemudian uji simultan maka diperoleh Fhitung = 516,606 > nilai Ftabel = 2,45 yang berarti Ha diterima dan H0 ditolak. Sedangakan analisis secara parsial diperoleh variabel pembagian kerja (X1) Thitung = 3,173 > Ttabel = 1,69236 variabel rantai komando (X2) Thitung = 5,452 > Ttabel = 1,69236 variabel formalitas (X3) Thitung = 6,175 > Ttabel = 1,69236 variabel departementalisasi (X4) Thitung = 4,331 > Ttabel = 1,69236 variabel koordinasi (X5) Thitung = 7,605 > Ttabel = 1,69236 dan variabel sentralisasi Thitung = 2,914 > Ttabel = 1,69236 dari hasil tersebut berarti Ha diterima dan H0 ditolak. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa secara simultan dan parsial struktur organisasi semakin meningkat dalam peningkatan kinerja karyawan dan variabel yang paling signifikan adalah variabel rantai komando dengan nilai koefisien beta = 0,339

    Produksi dan kualitas kompos dari ternak sapi potong yang diberi pakan limbah organik pasar

    Get PDF
    Limbah organik atau biasa dikatakan sampah pasar sebenarnya selain berpotensi sebagai bahan pakan ternak, hasil samping dari usaha agribisnis peternakan adalah limbah feses. Limbah yang dihasilkan dari usaha peternakan jika dikelola dengan baik maka akan mendukung model pertanian-peternakan zero waste yakni model pertanian yang tidak membiarkan hasil ikutan menjadi limbah/tidak bermanfaat. Penelitian ini bertujuan untuk melihat produksi dan kualitas kompos yang dihasilkan dari sapi potong yang diberi pakan limbah sampah organik pasar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen di laboratorium dengan Peubah yang diamati adalah kandungan Nitrogen (N), Karbon (C), warna dan pH. Hasil penelitian yang telah dilakukan rata-rata produksi feses tertinggi adalah perlakuan P0 (30,4 kg), kemudian P2 (24 kg) dan P1 (21 kg). faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah feses per ekor/hari salah satunya adalah kemampuan ternak mencerna bahan pakan yang tersedia, dengan kata lain kecernaan adalah selisih anatara zat makanan yang dikonsumsi dengan yang dieksresikan dalam feses. Kata Kunci : produksi dan kualitas kompos, sapi potong, sampah organik pasar PENDAHULUAN Peningkatan jumlah penduduk terutama didaera

    Analisis Antioksidan Ekstrak Etil Asetat Dari Kulit Buah Rambutan (Nephelium Lappaceum) dengan Menggunakan Metode dpph (1,1 difenil-2-pikrilhidrakzil)

    Get PDF
     Rapiah rambutan fruit leather (Nephelium lappaceum) is one of the traditional medicine to cure various diseases such as fever and dysentery. Scientific research previously stated rambutan fruit peel skin Rapiah rambutan (Nephelium lappaceum) potentially have antioxidant content. Through this research can know the effect of solvent ethyl acetate to extract optimal rambutan fruit skin in antioxidants withdrawal. The method used for extraction is macerated using methanol and partitioned with liquid-liquid extraction using ethyl acetate solvent with a ratio (1:3), (1:4) and (1:5) which produces a thick rind extract rambutan. The extract was tested color and separated by thin layer chromatography (TLC) using the eluent butanol: glacial acetic acid: water (BAA) (4: 1: 5). Antioxidants are determined by testing against DPPH free radicals by measuring the absorbance of DPPH (1,1-diphenyl-2-pikrilhidraksil) at a wavelength of 517 nm. So that the results of this study showed the highest % reduction obtained at a ratio (1:3)

    Sintesis dan Karakterisasi Hidroksiapatit Dari Tulang Ikan Tuna (Thunnus Albacores) Dengan Xrf, Ftir, Dan Xrd

    Get PDF
    Hydroxyapatite (Hap) were inorganic compounds with constituent of bones and teeth has the molecular formula Ca5(PO4)3OH. Synthesis of hydroxyapatite can be done with  hydrothermal method  with calcium precursors tuna fish bone calcination process to obtain calcium compounds in the form   of calcium oxide. Calsium wich has been obtained added  phosphate precursor NH4H2PO4 0.547 M. On research conducted long stirring time variation and its effect on rendement and the resulting crystallites products. As for the variation of the long time of stirring used are 1, 2, 3, 4 and 5 hours. The optimum time of formation of hydroxyapatite obtained within 3 hours stirring from which content was 96.4156%. The material was analyzed by FTIR,XRF and XRD. Results showed their characterization by FTIR indicated the presence of OH groups,PO4  and CO3.  Based on the resulting diffraction of  XRF and XRD analysis, crystallite size obtained each of 41,9753  within 2 hours of stirring structure was hexagonal

    Potensi Instrumen FTIR dan GC-MS dalam Mengkarakterisasi dan Membedakan Gelatin Lemak Ayam, Itik dan Babi

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan mengkarakterisasi gelatin tulang kaki ayam, kulit itik dan kulit babi serta membedakan profil asam lemak dari ketiga material tersebut. Metode yang digunakan: proses curing dan hidrolisis dengan variasi suhu. Hasil yang diperoleh dikarakteisasi dengan FTIR dan GC-MS. Hasil yang diperoleh menunjukkan gelatin yang dihasilkan dari tulang kaki ayam, kulit babi dan kulit itik pada suhu 80á”’C masing-masing 2.02%; 9.33% dan 1.1%. Kadar air dari tulang kaki ayam, kulit babi, dan kulit itik yaitu 11.19%; 7.73% dan 7.7%. kadar air tersebut telah memenuhi standar kadar air SNI yaitu maksimum 16%. Hasil karakterisasi gelatin dengan FTIR  menunjukkan serapan gugus fungsi yang spesifik. Pada spektrum FTIR gelatin kulit babi terdapat gugus N−H dan O−H (3433,79 cm-1), CH2 (2931,01 cm-1), C═O (1655,21 cm-1), N−H dan C-N (1544,38 cm-1), N−H (1237,39 cm-1) dan gugus C−O (1079,69 cm-1). Peak yang dihasilkan kulit babi lebih sedikit. Sedangkan  GC-MS mampu membedakan komponen asam lemak babi dengan asam lemak ayam dan itik. Diperoleh hasil bahwa komposisi asam lemak utama pada lemak babi adalah asam oleat C18:1 (58,79%), stearat C18:0 (11,66%) dan palmitat C16:0 (11,44%). Komponen asam lemak utama pada lemak babi murni secara keseluruhan memiliki asam arakidonat dan asam eikosenat yang tidak terdeteksi pada lemak lain

    Uji Aktivitas Antiplasmodium Dari Isolat Kulit Batang Kayu Tammate (Lannea coromandelica Houtt. Merr.) Secara In-Vitro

    Get PDF
    One of the main causes of death and a major public health problem is malaria. Some drug resistance and the limited number of effective drugs have given the community a sense of worry. This makes the discovery of new antimalarial compounds very necessary. Based on the results of exploration of natural materials, Javanese wood is one of the plants that is efficacious as an antimicrobial and is thought to be efficacious as antiplasmodium. This study was then conducted to find hexan and ethyl acetate isolates from the Java wood fraction (Lannea coromandelica Houtt. Merr.) Which effectively inhibited the development of Plasmodium falciparum in vitro. This research is a follow-up study from previous studies in testing the fraction of Javanese bark against antioxidant activity. The procedure starts from hexan and ethyl acetate isolates with five concentrations of 10 (”g / ml), 1 (”g / ml), 0.1 (”g / ml), 0.01 (”g / ml) and 0.001 (”g / ml) 3D7 strain of Plasmodium falciparum was measured based on the average percent resistance. The results of this study indicate that etil asetat isolate have IC50 2,727 ”g/ml, its mean moderate activity as antiplasmodium. While hexan isolate have IC50 >10 ”g/ml its mean not have or low antiplasmodium activity

    Pengaruh Umur dan Jenis Kelamin Terhadap Pertambahan Bobot Badan Sapi Bali

    No full text
    SITI CHADIJAH (I 111 08 257). Pengaruh Umur dan Jenis Kelamin Terhadap Pertambahan Berat Badan Sapi Bali. Dibawah bimbingan Sudirman Baco sebagai ketua komisi pembimbing dan Lellah Rahim sebagai anggota komisi pembimbing.\ud \ud Suatu penelitian telah dilakukan untuk melihat pengaruh umur dan jenis kelamin terhadap pertumbuhan sapi Bali. Percobaan ini menggunakan pola faktorial dengan rancangan dasar rancangan acak lengkap (RAL), dengan 2 faktor yaitu umur dan jenis kelamin dengan ulangan tidak sama yang terdiri dari : Faktor A = Umur yakni A1 = 8-12 Bulan (Weaner) dan A2 = 20-24 Bulan (yearling) dan Faktor B = Jenis Kelamin yakni S1 = Betina, dan S2 = Jantan. Bahan utama penelitian ini adalah sapi Bali sebanyak 15 ekor yang terdiri atas 7 ekor betina dan 8 ekor jantan. Bahan ??? bahan pendukung antara lain yaitu konsentrat 1% dari berat badan dan hijauan 10% dari berat badan. Hasil penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa sapi Bali umur 2 tahun lebih baik dalam peningkatan pertumbuhan maupun rata-rata pertambahan bobot badan harian dibandingkan dengan sapi Bali umur 1 tahun karena sapi Bali umur 2 tahun berada pada fase puncak pertumbuhan sehingga umur yang optimum berkisar 2 tahun. Namun, jika dilihat dari jenis kelamin, sapi Bali jantan lebih efisien dalam penggunaan pakan dibandingkan dengan sapi Bali betina yang memiliki rata-rata konsumsi pakan tinggi tetapi memiliki pertambahan bobot badan yang rendah.\ud \ud Kata Kunci : Umur, Jenis Kelamin, Pertumbuhan, Sapi BaliST. CHADIJAH ( I 111 08257). The Effects of Age and Sex to the daily gain of Bali Cattle. Supervised by Sudirman Baco as the supervision Leader and Lellah Rahim as the supervision member.\ud \ud A study was conducted to know the effects of age and sex to the growth of Bali cattle. Experiment used the factorial experiment with the simple random design, with two factors namely age and sex with unbalance data. Factorts consisting of : factor A = age i.e. A1 = 8-12 month (weaner) and A2 = 20-24 month (yearling) and factor B = Sex i.e. S1 = female and S2 = male. The main material of this research was Bali Cattle amount 17 female and 18 male. The support materials for example concentrate 1% from body weight and grass 10 % from body weight. The results showed that Bali Cattle with two years old was better in increasing growth and average daily gain or the increase of body weight compared with Bali Cattle with one years old because Bali Cattle with two years existed in the peak phase so the optimum old of growth rate about two years. However, sex effects show that male Bali Cattle was more efficient in using feeding compared with female Bali Cattle. Female Bali cattle was average feed consumption was high but the increase of body weight was low.\ud \ud Keywords : Age, Sex, Growth traits, Bali Cattl

    Pengaruh Konsentrasi Aktivator Asam Klorida (HCl) Terhadap Kapasitas Adsorpsi Arang Aktif Kulit Buah Kakao (Theobroma cacao. L) Pada Zat Warna Methanil Yellow

    Get PDF
    Cocoa’s peel is a waste which usually burned, stacked or disintegrated and can make pollution to the environment. This condition motivates the researcher to produce the value-added product from the cocoa’s peel, such as activated carbon and as well as it can solve the environmental problems. This research aims to know the influence to use variation of concentration of activator HCl whice produces the optimum adsorption capacity from  charcoal active of cocoa’s peel to the substance color of methanil yellow. Active carbon which is used in this research   comes from cocoa’s peel which granular  types with standard -100+40 mesh. Carbon is activated by physics in furnace with 600°C heat during 2 hours and is activated by chemistry with submerged of HCI 1M, 2M, 3M, 4M and 5M during 24 hours. The result of this research shows that optimum concentration in HCI 1M with adsorption capacity from charcoal active of cocoa’s peel is as large as 1,572 mg/g. Whereas knowing the influence of activator is used tabulation method by statistically, where we can get FHitung 0,003 is smaller from FTabel 10,127. It explains that H0 is accepted to reject  H1. Therefore, it can conclude that there is not significant influence to use variation of concentration of activator HCl to adsorption capacity of charcoal active from cocoa’s peel in substance methanil yellow
    corecore