5 research outputs found

    STUDENT’S ATTITUDE TOWARDS DICTIONARY AND ITS USAGE : A Case of Study for English Department Students Diponegoro University

    Get PDF
    In learning a foreign language, dictionary is one of learning aids to assist students in making decision about making sense of words in usage –in the target language. This research is conducted to discover how English Department students in Universitas Diponegoro perceive dictionary and use it to assist meaning discovery. The data in this paper is obtained from returned questionnaires previously distributed across four academic years in. The results show that dictionary is not the primary source of English vocabulary intake. Most dictionaries are bilingual (English-Indonesian or Indonesian-English), and may take the form of printed or electronic dictionary. We also discovered that the respondents tend to choose a dictionary based on the number of words listed. Further clarifications of the respondents’ answers indicate the preference of vocabulary intake, where dictionary is not a priority. Bilingual dictionaries are preferred as compared to monolingual ones with the assumption that they are easier to understand. Although the definition of word is still very loose, students seem to be more attracted to dictionaries, which claim to have vast number of entries. For practical purposes, portable dictionary or application dictionary is more preferred as they support mobility. From the results, we may conclude that dictionaries are used by the respondents with restriction in meaning discovery. We suggest that they take it to the next level, where existing linguistic features from dictionaries might also be used to assist writing

    Alat Penahan Bakalan Pada Proses Penarikan Dalam Dengan Jarak Celah (Gap) Tetap Dan Dapat Diatur Secara Manual

    Get PDF
    Cacat produk hasil penarikan dalam yang sering terjadi adalah pengerutan dan robek. Salah satu cara pencegahannya adalah menggunakan penahan bakalan, dimana penahan bakalan diberi gaya tekan untuk menekan pelat bakalan ke permukaan atas rongga cetakan. Gaya tekan harus diatur dengan baik karena jika terlalu kecil, akan terjadi pengerutan. Jika terlalu besar, menyebabkan bakalan menipis dan robek. Gaya tekan dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya jarak celah antara penahan bakalan dan sisi atas rongga cetakan. Hal tersebut menyebabkan penentuan gaya tekan tidak mudah, memerlukan waktu lama dan biaya besar. Saat ini, gaya tekan dihitung menggunakan rumus dan diimplementasikan dengan mekanisme tertentu untuk menghasilkan gaya tekan yang tetap, namun belum mempertimbangkan jarak celah. Kendalanya adalah, sulit memperoleh nilai gaya tekan yang diinginkan, sehingga operator harus mencoba berulang kali. Invensi ini berupa alat pemegang bakalan pada proses penarikan dalam, dengan jarak celah antara penahan bakalan dan sisi atas rongga cetakan dibuat tetap, dapat diatur manual dan mudah, menggunakan baut dan ulir, nilai gap ditentukan dengan menggunakan alat ukur celah. Invensi ini terdiri dari tiga bagian, yaitu penahan, baut pengencang, dan alat ukur celah. Melalui invensi ini, kesulitan penentuan gaya tekan dapat diminimalkan dan berdampak positif pada waktu dan biaya

    REPRESENTATION OF MORAL VALUES AND CHARACTERIZATIONS IN PUTU WIJAYA’S “PERADILAN RAKYAT” (A Study of Ideational Meaning)

    Get PDF
    Cerita pendek merupakan karya sastra yang mengandung ekspresi, ide, maupun refleksi pengalaman yang dicurahkan penulis yang bertujuan untuk menyampaikan pesan/amanat kepada pembaca. Dalam hal ini, ideational meaning sebagai salah satu bidang kajian Linguistik Fungsional Sistemik (LFS) memandang bahasa sebagai sistem tanda yang dapat dianalisis secara struktural untuk menginterpretasikan pengalaman, konsep, dan ide yang ada di dalam cerpen melalui sistem transitivitas sebagai alat penentunya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan representasi nilai – nilai moral dan penokohan yang terdapat dalam cerita pendek karya Putu Wijaya yang berjudul “Peradilan Rakyat” melalui analisis ideational meaning. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dimana penulis menjelaskan hasil peneltian melalui makna ideasional yang terdapat dalam cerpen. Dalam mengumpulkan data, penulis menggunakan metode non – participant observation serta purposive sampling technique karena penulis hanya mengambil sample yang merepresentasikan nilai moral dan penokohan yang dimaksud. Metode yang digunakan dalam menganalisis data adalah metode padan referensial dan metode agih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 6 jenis nilai moral yang terkandung dalam cerpen “Peradilan Rakyat”. Keenam jenis tersebut antara lain: Being Professional, Being Critical, Having Confidence, Having Honesty, Having Wisdom, dan Having Love

    Analisis Social Return on Investment (SROI) pada Program “Sabi Bisa” dengan Tema Together Grow Stronger di UPT RSBD Pasuruan

    No full text
    Tujuh prinsip SROI adalah melibatkan pemangku kepentingan, memahami perubahan, menilai hal yang prioritas, hanya memberikan input yang penting, jangan klaim berlebihan, transparan dan selalu periksa ulang. SROI banyak berkaitan dengan pemangku kepentingan atau stakeholder. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kuantitatif atau penelitian kausal, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menguji hipotesis tentang pengaruh satu atau beberapa variabel bebas terhadap variabel terikat. Berdasarkan perhitungan rasio, dapat disimpulkan bahwa setiap Rp 1 yang diinvestasikan pada kegiatan Together Grow Stronger akan menghasilkan timbal balik social sebesar Rp 23,60. Angka rasio ini terbilang cukup tinggi dan menjanjikan return yang tinggi. Empat elemen utama yang diperlukan untuk mengukur SROI, yaitu input, output, hasil dan dampak. Tujuh prinsip SROI adalah melibatkan pemangku kepentingan, memahami perubahan, menilai hal yang prioritas, hanya memberikan input yang penting, jangan klaim berlebihan, transparan dan selalu periksa ulang

    Researching EFL Students' Disengagement in an Online Content-Teaching Classroom

    No full text
    Research proves that students’ engagement becomes an important role in the teaching and learning process in English as a Foreign Language (EFL) classroom. However, due to the COVID-19 pandemic, the teaching and learning process had to be conducted online with its restrictions such as the limitation of doing face-to-face communication and the technological issue. Referring to those limitations, students’ disengagement is more likely to increase in online classroom setting. As based on Egbert’s (2021) task-engagement principles, this study explores factors that cause students’ learning disengagement in a Teaching English for Adult Learners (TEAL) class, especially during lecturers’ presentation sessions that were conducted through the Zoom application. To achieve the research goal, a total of seven (7) TEAL students in an English Language Education Program (ELEP) at a private university in Central Java, Indonesia were involved in this study. To collect the data, a semi-structured interview was used as the research instrument. Through a thematic analysis on the interview transcripts, the researcher revealed three main factors that caused students’ disengagement: social interaction, learning support, and task difficulty. Each of these factors were discussed and placed in the discourse of the engagement-related literature. At the end of the paper, the researcher presented practical recommendations for language teachers teaching in a similar context to improve their EFL student’s learning engagement and ideas for future research
    corecore