23 research outputs found

    Tata Kelola, Kinerja Rentabilitas, dan Risiko Pembiayaan Perbankan Syariah

    Get PDF
    This research aims to reveal how Good Corporate Governance (GCG) practices of Islamic banks in Indonesia are. It also examines the ability of Good Corporate Governance practices in increasing profitability performance and in decreasing financing risk. A purposive sampling as a sampling technique was used with sample consisting of 10 Islamic banks for the research period of 2010 through 2012. Secondary data were also used in which they were obtained from the financial statement, Good Corporate Governance reports and annual reports of Islamic Banks. It used composite score of Good Corporate Governance based on Peraturan Bank Indonesia 11/33/PBI/2009. The data were analyzed using descriptive analysis and multiple regressions analysis. It shows that Good Corporate Governance of Islamic banks in Indonesia have obeyed the regulation from Bank of Indonesia. Even so, sometimes some the banks have not been assessed in accordance with reality. Thus, sometimes there is no match between the self assessment score with practices. It also shows that Good CorporateGovernance practices of Islamic banks in Indonesia are not able to improve profitabilityperformances but can reduce financing risk

    Analisa Perbandingan Biaya dan Waktu Bangunan Konstruksi Baja Menggunakan Sistem Pre-Engineering Building dan Sistem Konvensional pada Proyek Pabrik Fober Cement Boards Mojosari

    Full text link
    Bangunan konstruksi baja pada umumnya menggunakan sistem konvensional dengan elemen utama adalah hot rollet wf standar yang biasa kita jumpai dipasaran yang lebih berat dari non prismatic yang kemudian dilakukan fabrikasi dilapangan. Metode ini sudah banyak diterapkan dalam pelaksanaan konstruksi baja. Seiring berkembangnya teknologi dan inovasi dibidang konstruksi terdapat alternatif metode konstruksi lain yang dikembangkan untuk menghasilkan konstruksi baja yang lebih murah, implementasi yang efisien dan cepat dengan meminimal resiko kesalahan (akurasi), serta menghasilkan metode erection yang dilakukan secara bertahap, relatif mudah dan cepat. Metode yang dapat diterapkan ini yaitu dinamakan dengan metode konstruksi baja pre-engineering building. Tujuan untuk melakukan perbandingan metode konstruksi baja konvensional dan pre-engineering building dari aspek biaya dan waktu. Proyek yang djadikan objek penelitian adalah Pembangunan Pabrik Fibre Cement Board Mojosari. Masing-masing metode akan dihitung biaya dan waktu pelaksanaan berdasarkan pelaksanaan teknis metode tersebut. Dari hasil perbandingan akan didapat biaya dan waktu yang diperlukan untuk metode konvensional dan pre-engineering building. Dari analisa perhitungan biaya dan waktu pada proyek pembangunan pabrik fibre cement boards didapat hasil untuk pekerjaan bangunan konstruksi baja dengan sistem pre-engineering building dengan biaya sebesar Rp. 1.674.677.166,65 dalam waktu 40 hari dan sistem konvensional dengan biaya sebesar Rp. 2.269.651.094,- dalam waktu 78 hari

    Prediksi Kuat Tekan Beton Berbahan Campuran Fly Ash Dengan Perawatan Uap Menggunakan Metode Kematangan

    Full text link
    Penambahan fly ash dan penggunaan steam curing membuat produksi beton lebih ekonomis, baik dari segi waktu maupun biaya. Selain ekonomis, kualitas beton juga harus dikontrol, salah satunya adalah kuat tekan. Di Indonesia prediksi kuat tekan beton diatur PBI 1971. Peraturan ini hanya dapat digunakan untuk prediksi kekuatan beton normal, sehingga tidaklah akurat jika peraturan ini kita gunakan untuk memprediksi kuat tekan beton berbahan campuran fly ash yang dirawat dengan steam curing. Sebagai solusinya Day (2006) mengusulkan prediksi menggunakan metode kematangan (maturity method). Penelitian ini mencoba memprediksi kuat tekan beton umur 7, 14 dan 28 hari berdasarkan data kuat tekan dan faktor waktu-suhu umur umur dasar 1 dan 2 hari. Benda uji beton yang digunakan berbentuk silinder 15 x 30 cm, berbahan campuran fly ash tipe F dan dirawat dengan perawatan uap (steam curing). Dari hasil penelitian ini diketahui nilai error antara kuat tekan prediksi dengan kuat tekan aktual kurang dari 5% untuk umur 7 dan 28 hari untuk semua benda uji, sedangan untuk umur 14 hari untuk benda uji 2 memberikan error di atas 5%, namun kurang dari 10%. Secara ilmu statistik dapat dikatakan kuat tekan prediksi sama dengan kuat tekan aktualnya. Hal ini dibuktikan dengan nilai t hitung berada di daerah penerimaan

    CAIRAN SULKUS GINGIVA SEBAGAIINDIKATOR KEADAAN JARINGAN PERIODONTAL

    Get PDF
    Cairan sulkus gingiva (CSG) adalah suatu produk filtrasi fisiologis dari pembuluh darah yang termodifikasi, karena asalnya dari darah maka komposisi CSG hampir sama dengan darah. Cairan ini diketahui berperan dalam patogenesis terjadinya penyakit atau kelainan periodontal, sehingga pengukuran terhadap adanya mediator-mediator inflamasi di dalam CSG ini dapat digunakan untuk mengevaluasi adanya faktor-faktor risiko terhadap kehilangan perlekatan gingiva hingga kerusakan tulang alveolar. Tujuan dari pemeriksaan CSG adalah untuk menganalisis bagaimana kondisi inflamasi dari jaringan periodontal yang kemungkinan akan mengakibatkan resorbsi jaringan periodontal yang lebih lanjut. Pada umumnya, dari CSG dapat dideteksi adanya indikator-indikator inflamasi seperti imunoglobulin, komplemen, aktivasi komplell)en, komponen-komponen respon imun, serta indikator lain yang dapat berperan dalam resorbsi tulang alveolar. Dari pembahasan inidiharapkan operator dapat lebih awal mengidentifikasi pasien yang memiliki risiko menderita penyakit periotlontal, sehingga dapat dilakukan terapi lebih awal untuk mencegah perkembangan penyakit periodontallebih lanjut. Kesimpulan:Cairan sulkus gingiva dapat digunakan untuk mendeteksi indikator-indikator inflamasi yang berperan dalam terjadinya penyakit periodontal. Maj Ked GiJuni 201017(1): 81-8

    Application of GGBFS and Bentonite to Auto-Healing Cracks of Cement Paste

    Get PDF
    Cracks are caused by many factors. Shrinkage and external loading are the most common reason. It becomes a problem when the ingression of aggressive and harmful substance penetrates to the concrete gap. This problem reduces the durability of the structures. It is well known that self – healing of cracks significantly improves the durability of the concrete structure. This paper presents self-healing cracks of cement paste containing bentonite associated with ground granulated blast furnace slag. The self-healing properties were evaluated with four parameters: crack width on the surface, crack depth, tensile strength recovery, and flexural recovery. In combination with microscopic observation, a healing process over time is also performed. The results show that bentonite improves the healing properties, in terms of surface crack width and crack depth. On the other hand, GGBFS could also improve the healing process, in terms of crack depth, direst tensile recovery, and flexural stiffness recovery. Carbonation reaction is believed as the main mechanism, which contributes the self-healing process as well as the continuous hydration progress

    Who will bear the cost of REDD+? Evidence from subnational REDD+ initiatives

    No full text
    corecore