656 research outputs found
PENGARUH UPAH MINIMUM DAN TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR DI PULAU SUMATERA TAHUN 2012-2015
ABSTRACT
IMAM BUCHARI. Influence of Minimum Wages and Education Level to Labor absorbtion on Manufacturing Industry in Sumatera island Year on year 2012 - 2015. Education Cooperative Economics, Economics and Administration, Faculty of Economics, University of Jakarta, in 2016.
This study aims to determine whether the minimum wages and education level have an impact on Labor absorbtion on Manufacturing industry in Sumatera Island year on year 2012- 2015. The research method used in this study is shaped Time Series of the 2012-2015 and the cross section amounts to 10 provinces in Sumatera Island, with ex post facto method. The data presented each year obtained from BPS (Central Bureau of Statistics) and Ministry of Labour. This study uses panel data regression model Fixed effect.
Based on the results of simultaneous analysis, minimum wages and education level significantly affect Labor Absorbtion on Manufacturing industry in Sumatera Island. Based on the results of the analysis Minimum wages have negative coefficient but minimum wages is not giving impact partially and not significant to labor absorbtion. the education level giving impact significantly positive on Labor Absorbtion.
Keywords: Minimum Wages, Education Level, Labor Absorbtion
DETERMINAN DIVIDEN PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN SUBSUBSEKTOR PERDAGANGAN ECERAN
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi Dividen Payout Ratio pada perusahaan subsubsektor perdagangan eceran. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif, dengan menggunakan model fixed effect pada model regresi terbaik. Hasil penelitian yang ditemukan adalah ATO secara parsial memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Dividen Payout Ratio. SIZE secara parsial memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Dividen Payout Ratio. DER secara parsial memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap Dividen Payout Ratio. CR secara parsial tidak berpengaruh terhadap Dividen Payout Ratio. ROA secara parsial memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap Dividen Payout Ratio. Sehingga perusahaan subsekor perdagangan eceran dapat meningkatkan Dividend Payout Ratio dengan cara meningkatkan ATO dan SIZE kemudian menurunkan DER dan ROA serta tetap menjaga nilai CR pada kondisi optimal. Kata Kunci: Asset Turnover, Current Ratio Debt to Equity Ratio, Dividend Payout Ratio, Return On Asset, Ukuran Perusahaan
Pengaruh Gaji, Upah, dan Tunjangan Karyawan terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Xyz
Kinerja karyawan merupakan hal yang sangat penting di dalam Perusahaan. Rendahnya gaji, upah,dan tunjangan menjadi salah satu faktor rendahnya kinerja karyawan, sehingga PT. XYZ sering sekali tidakdapat memenuhi pesanan pelanggan dan tidak tercapainya target produksi, yang mengakibatkan PT. XYZharus meminta bantuan kepada Perusahaan sejenis untuk menyelesaikan order. Bulan Januari 2012- Juli 2012,tercatat selama 6 bulan PT. XYZ tidak dapat memenuhi pesanan pelanggan. Oleh karena itu PT. XYZ inginmengetahui faktor apa yang paling berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Metode pengumpulan dataadalah dengan penyebaran kuesioner yang berisi pertanyaan mengenai gaji, upah, dan tunjangan kepadakaryawan. Setelah kuesioner disebar dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas untuk mengetahui kelayakankuesioner. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan software SPSS dan melalui beberapa tahap yaituanalisis regresi linier berganda, uji statistik f, dan uji statistik t. Hasil yang didapat menunjukkan secarasimultan gaji (upah) dan tunjangan berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji fyang menghasilkan nilai Fhitung > Ftabel yaitu 25,854 > 3,32. Secara parsial, faktor yang berpengaruh terhadapkinerja karyawan adalah faktor gaji (upah). Hal ini dapat dilihat dari hasil uji t yang menghasilkan nilai thitung >ttabel, yaitu 6,927 > 2,042 untuk gaji dan 3,646 > 2,570 untuk upah
Studi Potensiometri dalam Membran Cair Berpendukung Ptfe dengan Amina Sekunder sebagai Pengemban dalam Upaya Penentuan Penisilin
Penisilin G atau benzilpenisilin merupakan antibiotik yang dihasilkan oleh jamur Penicillium notatum. Antibiotik ini merupakan jenis obat yang sering digunakan untuk pengobatan infeksi yang disebabkan oleh bakteri aerob dan anaerob. Penentuan kadar dari penisilin dalam sediaan farmasi biasanya diwajibkan untukdilakukan dalam upaya menjaga kualitas sediaan farmasi yang dihasilkan. Elektroda selektif ion (ESI) merupakan sensor elektrokimia potensiometri yang berfungsi sebagai pengesan keberadaan dan kuantitas analit dan banyak digunakan karena selektif, peka, akurat dan batas deteksinya cukup rendah. Berdasarkan penelusuran metoda analisis untuk penisilin diketahui bahwa penentuan penisilin menggunakan elektroda selektif dalam membran cair berpendukung PTFE dengan amina sekunder sebagai pengemban belum pernahdilakukan. Agar respon potensiometri dari ESI yang dihasilkan dapat diprediksi dan ditingkatkan sensitivitas dan selektivitasnya, maka diperlukan studi potensiometrik dalam membran untuk memahami proses kinetika transfer muatan yang terjadi pada antarmuka larutan-membran. Tujuan penelitian ini adalah membuat ESI penisilin dalam membran cair berpendukung PTFE menggunakan amina sekunder sebagai pengemban yang memiliki karakteristik optimal untuk pengukuran analisis. Dari penelitian yang dilakukan diperoleh hasil: terdapat hubungan linier antara potensial dengan konsentrasi analit melalui pengukuran potensial membran pada arus nol. Dari karakterisasi non transport diketahui terjadi proses swelling pada membran yang telahdiimpregnasi amina sekunder dengan volume efektif membran yang terisi pelarut sebesar 12,7%. Transport ion penisilin ke dan dari membran dipengaruhi oleh perbedaan konsentrasi dan pH. Dari hasil penelitian ini, terlihatadanya peluang bagi membran cair berpendukung PTFE dengan amina sekunder sebagai pengemban untuk digunakan sebagai sensor potensiometri pada penentuan penisilin
Teacher’s Recast and Corrective Feedback In Classroom Interaction
The purpose of this study was to find out the use of recast as corrective feedback in classroom interaction. This study examined the most common corrective feedback teachers use in classroom interactions, and why teachers use corrective feedback in classroom interactions. The research used qualitative methods and it used observation sheets and audio recorders. The writer collected data through observations to generate the main data and through interviews to support the primary data. In addition, for audio recorder, the writer listened carefully, played it part by part and make it into a script then analyzed and elaborated it. The sample for this study consisted of 34 students whose English skill were in basic and two English teachers who have been teaching English for more than three years. Data were analyzed by a qualitative procedure based on the Mile and Huberman (2013) model. This includes data reduction through analyzing the core part that consisted of corrective feedback, data display, and inference. Results showed that the most common corrective feedback used by teachers in classroom interactions was recast, it occurred about 66.7% or 64 times in class. The survey turned out to be corrective feedback from the teacher either recast or other corrective feedback types. Interviews revealed that there were three reasons for using corrective feedback by the teacher, namely to help students avoid mistakes; to improve students' grammar, vocabulary, and pronunciation; and to motivate students to learn languages. Those reasons also supported the previous theory or research which conducted by some researchers
DETERMINAN DIVIDEN PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN SUBSUBSEKTOR PERDAGANGAN ECERAN
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi Dividen Payout Ratio pada perusahaan subsubsektor perdagangan eceran. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif, dengan menggunakan model fixed effect pada model regresi terbaik. Hasil penelitian yang ditemukan adalah ATO secara parsial memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Dividen Payout Ratio. SIZE secara parsial memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Dividen Payout Ratio. DER secara parsial memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap Dividen Payout Ratio. CR secara parsial tidak berpengaruh terhadap Dividen Payout Ratio. ROA secara parsial memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap Dividen Payout Ratio. Sehingga perusahaan subsekor perdagangan eceran dapat meningkatkan Dividend Payout Ratio dengan cara meningkatkan ATO dan SIZE kemudian menurunkan DER dan ROA serta tetap menjaga nilai CR pada kondisi optimal. Kata Kunci: Asset Turnover, Current Ratio Debt to Equity Ratio, Dividend Payout Ratio, Return On Asset, Ukuran Perusahaan
Dampak Struktur Modal dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Sektor Properti, Real Estate dan Konstruksi Bangunan
This study aims to determine whether the capital structure (DER) and profitability (ROE) have an impact on the Company Value (PBV) of the property, real estate and building construction sectors listed on the Indonesia Stock Exchange (BEI) for the 2014-2018 period. The research method used is Time Series from 2012-2018 and the number of Cross Sections as many as 10 companies, with the ex post facto method. The data presented annually are obtained from annual reports and financial reports of 10 property, real estate and building construction companies listed on the Indonesia Stock Exchange. This study uses a panel effects data regression model with a fixed effect model as a result of selecting the best regression model. Based on the results of the analysis, it can be concluded that DER partially has a positive and significant influence on firm value (PBV). To increase firm value, all companies in this sector are advised to strengthen their capital structure by increasing DER. Although most of these companies have DER> 1x, the results of the research show the positive influence shown by DER on PBVR, this means that the use of corporate debt to increase company equity is still quite controlled, so that the financial leverage of companies in this sector is still quite safe in using debt. company to increase company value. The company still has the potential to increase firm value by increasing the company's DER as long as the total debt does not exceed the company's total equity. then ROE partially has a positive and significant effect on Firm Value (PBV). So that to increase profitability is done by increasing the ROE indicator so that the Firm Value (PBV) can increase. Increase ROE in various ways, such as increasing company efficiency, reducing non-essential costs, maximizing the company's equity capacity and developing strategies to increase the company's net income so that it can increase the Company's ROE. DER and ROE simultaneously have a significant effect on Firm Value (PBV).Keywords: Capital Structure, Firm Value, Debt to Equity ratio, Price to Book Value, Profitability, Return on Equity
Rearing of Local Earthworms in The Mixed Media of Bagasse and Fish Waste
This study aims to determine the preference of earthworms to a media, their population growth in the media, and their ability to produce vermicompost. This study was designed with a completely randomized design consisted of three (3) treatments and each treatment consisted of 7 replications. The treatments in this study were 3 species of local earthworms (Pheretima javanica, Pheretima asiatica, and Pontoscolex corethrurus). The rearing media used was the mixture of bagasse and fish waste. The parameters studied were the time needed by the earthworms to enter the media, the earthworms population growth rate, and the time needed by the earthworms in producing vermicompost. The results showed the three species tested could be lived on mixed media of bagasse and fish waste. The worm's preference to the media was determined based on the time of earthworms entering media. The fastest was Pheretima javanica (0.23 minutes), followed by Pheretima asiatica (3.09 minutes) and Pontoscolex corethrurus (6.94 minutes) (p<0.05). The population growth rate between Pheretima javanica (5.85) and Pheretima asiatica (5.71) was not significantly different, but both significantly higher than Pontoscolex corethrurus (0.29 individual/month). The time for vermicompost formation in Pheretima javanica (6 weeks) and Pheretima asiatica (6 weeks) was not significantly different, but they were significantly lower from the time for vermicompost formation in Pontoscolex corethrurus (8 weeks)
- …