4 research outputs found

    Ekstrak Methanol Daun Ficus Religiosa Menginduksi Peningkatan Epithelisasi Jaringan Luka pada Tikus (Rattus Novergicus) Model Diabetes Terinduksi Streptozotocin

    Get PDF
    Diabetes merupakan penyakit metabolik yang ditandai dengan meningkatnya kadar gula darah dalam tubuh yang tidak terkendali. Selain itu diabetes juga dapat menimbulkan komplikasi luka pada penderita dia¬betes yang susah sembuh, karena proses penyembuhan luka baik dalam proses inflamasi, proliferasi, atau pun remodeling luka terhambat. Apabila luka dibiarkan, akan menginduksi terjadinya berbagai komplikasi. Ekstrak daun Ficus religiosa memiliki kandungan yang potensial digunakan sebagai terapi luka diabetes berdasarkan analisis senyawa HPLC dan GC-MS. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak metanol daun Ficus religiosa terhadap proses epitelisasi luka diabetes serta menganalisis dosis efektif ointment. Penelitian ini adalah eksperimen murni dengan metode Randomized Post Test Only Controlled Group Design. Penelitian dilakukan secara in vivo menggunakan subjek Tikus wistar (Rattus novergicus) terbagi menjadi 5 kelompok yaitu kontrol negative, kontrol positif, perlakuan 1 (ointment 5%), perlakuan 2 (ointment 10%), dan perlakuan 3 (ointment 15%). Tikus diinduksi diabetes dengan menggunakan Streptozotocin 50 mg/KgBB. Semua kelompok perlakuan diinduksi luka eksisi 3cm2, kelompok negative merupakan kelompok tanpa perlakuan, kontrol positif diberi terapi standar Povidone iodine ointment 5%. Ke¬lompok perlakuan 1, 2, dan 3 diterapi dengan ekstrak methanol Ficus re¬ligiosa ointment berdosis 5w/w, 10w/w, dan 15w/w. Hasil penelitian pada pengamatan epithelisasi luka melalui mikroskop pada hari ke-12 perlakuan menunjukkan pembentukan epitel yang signifikan pada ointment dosis 5%w/w dibandingkan dengan perlakuan lainnya dan kontrol (p=0.001). Sedangkan ointment 10%w/w dan 15%w/w mengalami penurunan efektifitas dengan dosis 15%w/w adalah yang terendah dan mengindikasikan bahwa kedua dosis telah menginjak dosis toksik. Kesimpulan penelitian adalah dosis ointment 5%w/w adalah dosis efektif
    corecore