76 research outputs found

    The Community Empowerment Through Social and Educational Institutions

    Get PDF
    Abstract: The purpose of this study is to explore the role of social and educational institutions in Bajulmati in the process of community empowerment. This research uses a qualitative approach. The informants in this study consisted of government institutions, empowerment activists from social and educational institutions, and the surrounding community. The results of the study show the role of social and educational institutions in empowering Bajulmati people. Communities are empowered through the utilization of natural and human resources, to always be optimistic and independent, and empowered through school education institutions aimed at increasing competitiveness, education outside the school system to maintain the culture and noble values of Bajulmati people.Key Words: community empowerment, education, economy, social Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah menggali peran lembaga sosial dan pendidikan di Bajulmati dalam proses pemberdayaan masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Informan dalam penelitian ini terdiri dari institusi pemerintahan, pegiat pemberdayaan dari lembaga sosial dan pendidikan, serta masyarakat sekitar. Hasil penelitian menunjukkan peran lembaga sosial dan pendidikan dalam memberdayakan masyarakat Bajulmati. Masyarakat diberdayakan melalui pemanfaatan potensi alam maupun sumber daya manusia, untuk selalu bersikap optimis dan mandiri, serta diberdayakan melalui institusi pendidikan pendidikan persekolahan bertujuan untuk meningkatkan daya saing, pendidikan di luar sistem persekolahan untuk menjaga budaya dan nilai-nilai luhur masyarakat Bajulmati.Kata kunci: pemberdayaan masyarakat, pendidikan, ekonomi, sosia

    HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS SEDENTARI DENGAN KEBUGARAN JASMANI (STUDI PADA PESERTA KELAS VII DIDIK SMP NEGERI 1 NGIMBANG)

    Get PDF
    Abstrak Aktivitas sedentari merupakan aktivitas duduk atau berbaring seseorang dalam kesehariannya, baik di tempat kerja, di rumah dan di transportasi, tetapi tidak dalam waktu tidurnya. Perilaku seperti itu lebih sering dijumpai pada anak-anak atau remaja yang kini dimanjakan oleh perkembangan teknologi. Perilaku sedentari pada anak-anak atau remaja sering diikuti dengan konsumsi snack yang lebih tinggi dan pengeluaran energi yang rendah, dimana hal itu bisa mengganggu kebugaran jasmani. Untuk mempertahankan kebugarannya, anak-anak atau remaja dituntut untuk teratur dalam beraktivitas atau berolahraga dan mengonsumsi makanan yang diperlukan oleh tubuh, dengan begitu akan mendapatkan kebugaran yang diinginkan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara aktivitas sedentari dengan kebugaran jasmani dan seberapa besar sumbangan aktivitas sedentari terhadap kebugaran jasmani. Jenis penelitian ini adalah penelitian non-eksperimen menggunakan desain penelitian korelasional dengan model sebab akibat dan instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner aktivitas sedentari remaja untuk mengetahui seberapa lama aktivitas sedentari yang dilakukan selama satu minggu dan Multistage Fitness Test (MFT) untuk mengukur tingkat kebugaran jasmani peserta didik. Sampel yang digunakan sebanyak 53 peserta didik dengan teknik pengambilan sampel cluster random sampling. Analisis penelitian ini menggunakan SPSS versi 25.0 dengan uji korelasi gamma. Dari hasil pengolahan data yang menggunakan teknik analisis data uji korelasi gamma didapatkan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa nilai sig 0,689 > sig 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara aktivitas sedentari dengan kebugaran jasmani. Berdasarkan hasil dari perhitungan value 0,087 dapat diartikan bahwa sumbangan aktivitas sedentari terhadap kebugaran jasmani sebesar 8,7%. Kata kunci: aktivitas sedentari, kebugaran jasmani, peserta didik Abstract Sedentary activity is the one’s sitting and laying down activity in their daily, either in working place, in home, or in transportation, but not in their sleeping time. This behavior is commonly seen in the children or teenagers who were spoiled with the technology development. Sedentary behavior in children and teenager was mostly followed by higher snack consumption and lower energy usage, where it can distract the physical fitness. To maintain the vitality, children and teenager are demanded to do activity or sport regularly and consume the food needed by the body, so the desired fitness result will be obtained. The aim of this research were to know the relationship between sedentary activity with physical fitness and how much it contributes to the physical fitness. This research’s type was non-experiment using correlational research design with cause-effect model and teenager sedentary activity questionnaire as the instrument used in this research in order to know how long the sedentary activity that were done within a week is, moreover the Multistage Fitness Test (MFT) was also applied to measure the level of students’ physical vitality. The sample of this research was 53 students with random sampling cluster as the sampling technique. The analysis of this research was SPSS version 25 with gamma correlation test. Based on the data tabulation using gamma correlation data test analysis technique, the result was obtained which shows that the value was sig 0,689 > sig 0,05, thus it can be concluded that there was no significant relationship between sedentary activity and physical fitness. Based on the calculation result, the value of 0,087 can be interpreted that the sedentary activity contribution to physical fitness was 8,7%. Keywords: sedentary activity, physical fitness, student

    MOTIVASI DAN DUKUNGAN ATASAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING TERHADAP HASIL PELATIHAN DAN KEAHLIAN MEMANFAATKAN TEKNOLOGI PADA KINERJA KARYAWAN (Study Empiris Pada Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Jawa Timur)

    Get PDF
    This type of research is a comparative causal research. This research uses a sample of 46 employees. The results of this study indicate that all variables can affect employee performance

    Pengaruh Pengumuman Dividen Tunai Ditinjau dari Kenaikan dan Penurunan Dividen Terhadap Variabilitas Tingkat Keuntungan Saham di Bursa Efek Indonesia (Studi Empiris pada Perusahaan Go Public di BEI)

    Get PDF
    Pengumuman dividen adalah informasi yang mengungkapkan besarnya bagian pendapatan yang diberikan kepada para pemegang saham dan bagian yang akan dimiliki perusahaan. Reaksi pasar atas suatu pengumuman dividen yang meningkat atau menurun dapat diidentikasi dari adanya perubahan variabilitas tingkat keuntungan saham. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pengumuman dividen tunai ditinjau dari kenaikan dan penurunan dividen terhadap variabilitas tingkat keuntungan saham. Penelitian ini termasuk jenis event study yang mengamati pengaruh dari suatu kejadian tertentu dan hanya mengambil sampel pada waktu dan kejadian pada suatu waktu tertentu. Populasi dalam penelitian adalah seluruh perusahaan go public yang mengumumkan dividen tahun 2004-2007. Sampel yang diambil adalah 33 perusahaan go public Sampel diambil dengan teknik purposive sampling. Penelitian ini menggunakan periode jendela 5 hari sebelum tanggal pengumuman dan 5 hari sesudah tanggal pengumuman dividen. Perhitungan dalam pengukuran variabel adalah dengan menghitung Security Return Variability (SRV) dan analisis data menggunakan uji normalitas dan Paired Sample t-test. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Terdapat perbedaan tingkat keuntungan saham Security Return Variability (SRV) pada hari-hari sebelum dan sesudah pengumuman dividen naik dan H1 diterima. Hasil Paired Sample t-test memperoleh nilai thitung sebesar 2,528 diterima pada taraf signifikansi 5%. Nilai rata-rata SRV sesudah pengumuman dividen naik (1,32182) lebih tinggi daripada SRV pada lima hari sebelum pengumuman dividen naik (0,95821); 2) Tidak terdapat perbedaan tingkat keuntungan saham Security Return Variability (SRV) pada hari-hari sebelum dan sesudah pengumuman dividen turun dan H2 ditolak. Hasil Paired Sample t-test memperoleh nilai thitung sebesar 1,160 ditolak pada taraf signifikansi 5%. Nilai rata-rata SRV sesudah pengumuman dividen turun (1,09277) hanya sedikit lebih tinggi daripada SRV pada hari-hari sebelum pengumuman dividen turun (0,92179)

    Review of Corporate Social Responsibility (CSR) Regulations in Supporting Development in West Java: Kajian Regulasi Corporate Social Responsibility (CSR) Dalam Mendukung Pembangunan di Jawa Barat

    Get PDF
    In improving the quality of development in West Java, the local government involves the social responsibility of companies through the regulation of Corporate social responsibility policies/corporate environmental social responsibility/environmental development partnership programs in West Java along with optimization in its implementation. In this study, researchers used descriptive research methods with qualitative approach methods, and data collection techniques using literature studies. The data analysis used is the SWOT analysis method so that it is found things that are strengths in West Java's CSR regulatory policies, weaknesses, opportunities in improving the quality of their implementation and threats that can hinder the implementation of CSR in supporting development in West Java. Dalam meningkatkan kualitas pembangunan di Jawa Barat, Pemerintah Daerah melibatkan kewajiban sosial dari perusahaan-peusahaan melalui regulasi kebijakan mengenai program Corporate Social Responsibility (CSR) di Jawa Barat berikut dengan optimalisasi dalam implementasinya. Dalam kajiannya, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dalam penelitiannya dan menggunakan metode penelitian  deskriptif, untuk pengumpulan data menggunakan studi literatur/kajian kepustakaan. Teknik analisis datanya menggunakan metode analisis SWOT sehingga ditemukan hal-hal yang menjadi keunngulan dalam kebijakan regulasi CSR Jawa Barat, kelemahan, peluang dalam peningkatan kualitas pelaksanaannya dan ancaman yang dapat menghambat implementasi CSR tersebut dalam mendukung pembangunan di Jawa Bara

    Current Guidelines on Antithrombotic Management in Patients Undergoing Gastrointestinal Endoscopy

    Get PDF
    Endoscopic procedure is commonly used to make diagnosis or therapy. Endoscopy has risk on the procedure or after the procedure. Patient with antithrombotic therapy, both antiplatelet and/or anticoagulant, for underlying diseases has higher risk for bleeding and thromboembolic events in this procedure. The physician should consider risk and benefit for adjusting the antithrombotic therapy, in addition to minimize bleeding and thromboembolic events. For low risk procedure, adjustments in antithrombotic therapy usually not necessarily needed. For high risk procedure, there are several adjustments based on the type of medication and patient’s condition in specific. European Society of Gastrointestinal Guidelines Endoscopy (ESGE) and British Society of Gastrointestinal (BSG); American Society of Gastrointestinal Endoscopy (ASGE); and lastly Asian Pacific Association of Gastroenterology (APAGE) and Asian Pacific Society for Digestive Endoscopy (APSDE) have published guidelines to help physician to make decisions regarding antithrombotic therapy management during endoscopy. This article compares and contrasts the approach of each guideline, in design to help the decision-making process. However, each patient’s clinical condition may differ from one to another and should be considered carefully in making a final decision

    Pencarian Rute Terpendek untuk Pendistribusian Logistik Bencana Alam Menggunakan Metode Dijkstra

    Get PDF
    Bencana alam yang sering terjadi dibeberapa kota di Jawa Tengah menuntut instansi pemerintah terkait untuk memberikan bantuan kepada para korban bencana alam. Pendistribusian bantuan sering mengalami permasalahan dalam menentukan rute terpendek mana yang harus dipilih secara tepat. Metode Dijkstra dapat diterapkan dalam permasalahan penentuan rute terpendek. Metode Dijkstra adalah suatu metode yang dapat menentukan jarak terpendek dari lokasi awal ke lokasi tujuan dengan bobot nilai terkecil, untuk menampilkan ke dalam map dibutuhkan teknologi Google Maps API. Google Maps API adalah layanan free yang diberikan oleh google yang dapat diakses dari suatu browser. Penelitian ini menghasilkan aplikasi pencarian rute terpendek untuk pendistribusian logistik bencana alam dengan menerapkan metode Dijkstra.Natural disasters which often happens in several cities in central java demanding the government institutions to help the victims. The distribution itself has problems in determining the shortest route which should be chosen properly. dijkstra method is applied in choosing the shortest route. Dijkstra method is a method that can determine the shortest line from the boarding point to the arrival point by the smallest weight, to display into a map that used google maps api technology. Google maps api is free services provided by google that can be accessed by a browser. This research application search shortest route to the distribution of logistics natural disasters with applying dijkstra method

    AN ANALYSIS OF HUMAN RESOURCE INFORMATION SYSTEM MANAGEMENT ON COMPANY PERFORMANCE

    Get PDF
    This investigation plans to decide the administration of HR data frameworks at CV. Samaco, which is occupied with development administrations, is to discover how much impact HR data frameworks have on organization execution. The exploration method was to convey surveys to representatives with a populace of 60 workers, but since specialists zeroed in on research on development representatives, the examples taken were 30 representatives. The consequences of this examination demonstrate that HR data framework administration affects organization execution. In this structure, the ends that can be acknowledged from this examination are that the speculation can be acknowledged and its legitimacy is demonstrated. This demonstrates that the better the execution of human asset data framework administration, the better the organization execution CV. Samac

    The Assumption of Adult Education (Andragogy) in Gita Wirjawan's Podcast With Maudy Ayunda: Modern Kartini Dares To Challenge The Status Quo [Endgame 53e25]: Asumsi Pendidikan Orang Dewasa (Andragogy) Dalam Podcast Gita Wirjawan Bersama Maudy Ayunda: Kartini Modern Berani Tantang Status Quo [Endgame 53e25]

    Get PDF
    The purpose of this research is to find the assumptions of adult education (andragogy) in Gita Wirjawan's podcast with Maudy Ayunda. This research uses a qualitative approach with content analysis. The documentation material in this research is a podcast video with the title Maudy Ayunda: Kartini Modern Berani Tantang Status Quo [Endgame 53E25] with a duration of 1 hour 29 minutes 15 seconds and taken from the YouTube video sharing site. The total dialog related to adult assumptions is 30 points, including three assumptions, namely the assumption of knowledge needs, self-concept assumptions, and motivational assumptions. Meanwhile, three other assumptions such as experience, learning readiness and learning orientation did not appear. Of the 30 dialog points, the most common is the assumption of knowledge needs with 13 points, while there are 9 dialog points each containing self-concept assumptions and motivational assumptions. But the three assumptions are all continuous with each other. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan asumsi pendidikan orang dewasa (andragogy) dalam podcast Gita Wirjawan bersama Maudy Ayunda. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis konten atau isi. Bahan dokumentasi dalam penelitian ini adalah video podcast dengan judul Maudy Ayunda : Kartini Modern Berani Tantang Status Quo[Endgame 53E25] dengan durasi 1 jam 29 menit 15 detik serta diambil dari situs video berbagi youtube. Total dialog yang berkaitan dengan asumsi orang dewasa terdapat 30 poin yang diantaranya memuat tiga asumsi yaitu asumsi kebutuhan pengetahuan, asumsi konsep diri, dan asumsi motivasi. Sedangkan tiga asumsi lain seperti pengalaman, kesiapan belajar serta orientasi belajar tidak mucul. Dari 30 poin dialog yang paling banyak muncul adalah asumsi kebutuhan pengetahuan sebanyak 13 poin, sedangkan poin dialog yang memuat asumsi konsep diri dan asumsi motivasi masing-masing terdapat 9 poin. Tetapi dari ketiga asumsi tersebut seluruhnya berkesinambungan antara satu sama lain
    • …
    corecore