254 research outputs found

    KAJIAN NILAI OVERALL THERMAL TRANSFER VALUE (OTTV) TERHADAP MATERIAL SELUBUNG BANGUNAN DI GEDUNG INSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT MEURAXA BANDA ACEH

    Get PDF
    KAJIAN NILAI OVERALL THERMAL TRANSFER VALUE (OTTV) TERHADAP MATERIAL SELUBUNG BANGUNAN DI GEDUNG INSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT MEURAXA BANDA ACEHOleh : BAMBANG WAHYUDINIM : 1109200060060Pembimbing :1. Dr. Abdul Munir,ST.MT2. Dr. Ir.Moch. Afifuddin,M.EngABSTRAKGedung Instalasi Gawat Darurat merupakan salah satu dari gedung yang ada di komplek Rumah Sakit Meuraxa Banda Aceh yang terdiri dari beberapa bangunan dengan lokasi di jalan Soekarno Hatta km 2 Kota Banda Aceh. Wilayah Banda Aceh yang beriklim tropis dengan suhu berkisar antara 25,5 ? hingga 32,5? berada di belahan bumi Utara menyebabkan matahari bersinar 12 jam setiap harinya sehingga berdampak pada tingginya konsumsi energi listrik dari penggunaan penghawaan buatan. Perkembangan kota yang berkesan modern dan futuristik merupakan fenomena arsitektur dengan bercirikan penggunaan kaca yang dominan pada selubung bangunan seperti halnya fasad IGD RS.Meuraxa. Dalam upaya konservasi energi pemerintah melalui Badan Standarisasi Nasional Indonesia yang dimuat dalam SNI 03-6389-2011 memberikan batasan nilai perpindahan termal menyeluruh pada dinding luar atau disebut dengan Overall Thermal Transfer Value (OTTV) maksimal 35 Watt/m2. Penelitian ini bertujuan menghasilkan acuan desain selubung dan mendapatkan faktor penyebab yang mempengaruhi besaran nilai OTTV dari hasil melakukan simulasi perhitungan terhadap semua variabelnya. Hasil perhitungan diperoleh total nilai OTTV 51,47 Watt/m2. Untuk menurunkan nilai dilakukan beberapa variasi simulasi modifikasi dengan menginput semua data nilai koefisien material yang dimungkinakan untuk diaplikasikan dalam desain. Simulasi terdiri dari modifikasi Uf (kaca ganda), Uw (Isolasi Dinding Luar), WWR (Rasio perbandingan kaca), ? (warna cat), SC (alat peneduh dan spec.kaca). Hasil simulasi dimasukkan dalam tabel dan grafik trendline linear sehingga didapatkan nilai slope /kemiringan untuk dianalisis tingkat pengaruh/ signifikan terhadap nilai OTTV. Hasil penelitian diperoleh bahwa modifikasi SC(kaca dan effectif) yaitu pemasangan alat peneduh dan modifikasi spesifikasi kaca sangat mempengaruhi penurunan nilai OTTV dalam upaya konservasi energi dengan tetap mengedepankan konsep arsitektur tropis yang bertemakan tradisional Aceh.Kata Kunci : IGD RS. Meuraxa, SNI Konservasi Energi, Nilai OTT

    Transforming Land Conflicts in Building Peace in Urut Sewu, Kebumen Regency, Central Java

    Get PDF
    This research discusses post-land conflict transformation efforts between the AD Dislitbang and the community in Urut Sewu. Agrarian conflict is a conflict that often occurs in Indonesia. This unclear land ownership has resulted in problems between the TNI, in this case Dislitbangad, and the farming community; the TNI uses the land for training and testing heavy weapons, while the community uses the land to cultivate secondary crops. This research uses a qualitative descriptive method, where the research results show the dynamics of land conflicts in Urutsewu and efforts to transform the conflict towards peace. The results of the research show that the dynamics of conflict between the Urut Sewu Dislitbangad, Kebumen Regency can be seen from the factors causing the conflict, which are based on socio-economic aspects in the form of the community's need and dependence on agricultural land as a necessity for their life which makes the Urutsewu community use all means, including violence, to defend their agricultural land. Meanwhile, conflict transformation is a long-term peace process that includes various efforts to reconstruct new relationships, build trust, empathy and cooperation through reconciliation, and strengthen social resilience at the personal, relational, structural and cultural levels

    Analisa Kebutuhan terhadap Model Monitoring Berbasis Gsuite dalam Pelaksanaan Pembelajaran Daring Sebagai Langkah Pengendalian Mutu Sekolah

    Get PDF
    Abstract: This study aims to describe the needs and determine strategic steps in monitoring activities during online learning as a quality control measure at Satya Wacana Christian Elementary School Salatiga. This research is a qualitative descriptive research. Data collection in this study was carried out by means of FGD (Forum Group Discussion), observation, and documentation studies involving 20 respondents consisting of principals and teachers at the Satya Wacana Christian Elementary School, Salatiga. The results or data obtained are then analyzed and measured using SWOT analysis to determine the steps and strategies to be taken in the development of the next Gsuite-based monitoring model. This research was conducted in three stages (early stage, process stage, and development stage). In the initial stage, 5 strategic steps were generated, in the process stage 5 strategic steps were generated, and in the final stage 3 strategic steps were generated for the development of a Gsuite-based monitoring model. Keywords: quality control; online learning; monitoring Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kebutuhan dan menentukan langkah-langkah strategis dalam kegiatan monitoring selama pembelajaran daring sebagai langkah pengendalian mutu pada SD Kristen Satya Wacana Salatiga. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Pengambilan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara FGD (Forum Group Discussion), observasi, dan studi dokumentasi yang melibatkan 20 responden yang terdiri kepala sekolah dan guru pada lingkungan SD Kristen Satya Wacana Salatiga. Hasil atau data yang didapatkan kemudian dianalisa dan diukur dengan menggunakan analisis SWOT untuk menetukan langkah dan strategi yang akan diambil dalam pengembangan model monitoring berbasis Gsuite selanjutnya. Penelitian ini dilakukan dalam tiga tahap (tahap awal, tahap proses, dan tahap pengembangan). Pada tahap awal dihasilkan 5 langkah strategis, pada tahap proses dihasilkan 5 langkah strategis, dan pada tahap Akhir dihasilkan 3 langkah strategis untuk pengembangan model monitoring berbasis Gsuite. Kata kunci:pengendalian mutu; pembelajaran daring; monitoring

    ANALISIS KEBISINGAN DI KAWASAN INDUSTRI PT. SEMEN INDONESIA (Persero) Tbk KABUPATEN TUBAN

    Get PDF
    AbstrakKebisingan didefinisikan sebagai suara yang tidak dikehendaki oleh mansia. Penyumbang utama darikebisingan pada penelitian ini adalah kebisingan dari industri semen. Kebisingan berdampak secara fisikmaupun non fisik seperti gangguan fisiologis, gangguan psikologis, gangguan patologis organ maupungangguan komunikasi. Data pra survei bahwa tingkat nilai kebisingan rata-rata 85 dB dan masyarakatmaupun peladang merasa tidak nyaman (pusing, nyeri kepala, gangguan pendengaran) dengan kebisinganindustri PT. Semen indonesia.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi tingkat nilai kebisingan, mengetahui persebarankebisingan, dan bagaimana tindakan masyarakat dalam mengantisipasi gangguan kebisingan tersebut. Jenispenelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Lokasi penelitian di area PT. Semen Indonesia(Persero) Tbk Kabupaten Tuban. Sampel penelitian adalah 137 responden yang terdiri dari masyarakat danpeladang di area PT. Semen Indonesia Tbk. Teknik pengumpulan data menggunakan pengukuran dilapangan, wawancara dan dokumentasi. Pengukuran kebisingan dilakukan pada 8 titik pengamatan denganmenggunakan alat Sound Level Meter (SLM). Teknik pengolahan data menggunakan rumus Ls sesuaidengan KEP-48/MENLH/11/1996. Analisis data menggunakan analisis deskriptif berupa grafik.Hasil penelitian menunjukkan tingkat nilai kebisingan di 8 titik pengukuran di sekitar PT. SemenIndonesia telah melebihi Nilai Ambang Batas (NAB) KEP-48/MENLH/11/1996 yaitu sebesar 80 - 85 dBAtiap hari. Nilai ambang yang ditetapkan 70 dB untuk industri, sedangkan untuk nilai ambang perumahan 55dB dan nilai ambang ruang terbuka 50 dB. Sebanyak 33% responden mengetahui adanya kebisingan dandampak kebisingan terhadap kesehatan namun responden mengabaikannya. Sebanyak 57% respondenmengetahui kebisingan namun tidak tahu dampaknya terhadap kesehatan. Sebanyak 10% responden telahmelakukan upaya mereduksi kebisingan dengan cara menggunakan headgear (penutup kepala).Kata kunci: Tingkat kebisingan, Antisipasi Masyarakat

    The EEC Beyond 1992 and the Implications on the SEACEN Countries

    Get PDF
    This study analyses the implications of the single EEC market's trade-diverting and trade- creating affects on the SEACEN economies beyond 1992. A review of the plans of the Euro- pean Community in the integration of their respective national markets into a single market is also presented in terms of bringing down physical, technical and fiscal frontiers. Lastly, it examines the strategies that could be taken by the SEACEN countries in response to this important development.

    Long-Term Financing for Manufacturing and Agricultural Sectors in The SEACEN Countries

    Get PDF
    This collaborative research study is a comparative analysis of the way government and regulatory practices affect the performance of long-term financing for manufacturing and agricultural sectors in the SEACEN countries. The study also identifies policies and regulations which make the financing for these two sectors more adaptable, efficient and effective. It also evaluates the appropriate role of the central bank at participating in the provision of long-term financing for these two sectors and the implications arising from their participation.

    The Power of Inclusive Interaction in Resolving The Religious Conflict (An Interactional Case of JAI, NU, and Muhammadiyah Activists in Bandung City)

    Get PDF
    This paper elaborates the power of inclusive interaction in resolving the social conflicts triggered by religious beliefs that is studied based on a case of Ahmadiyya marginalization in Indonesia during 2000 – 2012. In many pressures from both state and many nationalism communities, JAI has a sufficient empowerment through its counter responses against MUI and through its continuously sustainable existence. The research method used is in-depth data analysis mechanism, involving key informants from members of Indonesian Ahmadiyya Community (JAI), activist board of Nahdhotul Ulama (NU), and Muhammadiyah Mubaligh activists in Bandung city and numerous responses from mainstream Islamic organizations. The power of inclusive interaction is actualized by Indonesian Ahmadiyya Community (JAI) and subsequently responded by an accommodative attempt from activists of both Muhammadiyah Mubaligh and Nahdhotul Ulama in Bandung city. Pertaining to the difference of thought or ideology, the construction of inclusive interaction possesses certain power in resolving horizontal conflicts through interaction catalyst that reinforces the value of ukhuwah insaniyah (humanism), without any hatred but mutual trust, and open space for interaction among institutions from any religious streams. Disagreement shall be resolved through dialogs (tabayyun), and shall not be perceived as a part of conflict because disagreement is considered as a part of necessity (sunnatullah). Differences of belief shall be resolved through tolerance, mutual respect, and shall not be perceived as a part of hostility.Copyright (c) 2017 by KARSA. All right reserved DOI: 10.19105/karsa.v25i2.141

    PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PELIPAT BAJU DENGAN PENGONTROL SISTEM ELEKTRO PNEUMATIK DAN PLC UNTUK INDUSTRI KONVEKSI

    Get PDF
    Dunia industri konveksi tidak terlepas dari berkembangnya mesin-mesin produksi, mulai dari bahan baku, pembuatan sampai dengan pengemasan barang yang sudah jadi. Penggunaan sistem otomasi dalam dunia industri konveksi dapat membantu pekerjaan menjadi lebih efisien, menghemat biaya produksi, mutu pada produk dan konsisten. Salah satu peralatan yang dibutuhkan adalah alat pelipat baju. Hal yang mendasari dalam perancangan adalah cara  melipatcara melipat baju secara manual. Setelah mendapatkan skema melipat baju maka selanjutnya dapat membuat sistem yang akan digunakan, desain alat, simulasi, pemilihan komponen dan bahan yang akan digunakan. Software yang digunakan untuk perancangan yaitu Autodesk Inventor Professional 2013, CX-Programmer dan FluidSIM Pneumatic. Tahap selanjutnya yaitu proses pembuatan prototype. Bahan yang digunakan untuk pembuatan yaitu besi hollow, Aluminium Composite Panel (ACP), Akrilik dan plat besi. Sedangkan komponen utama yang digunakan untuk sistem PLC adalah PLC type CP1E, Power Supply. Sedangkan untuk sistem elektro pneumatik meliputi solenoid valve, air service, control flow dan clynder pneumatic. Alat pelipat baju berdimensi panjang 1100 mm lebar 945 mm dan tinggi  895tinggi   mm895 mm.  Uji  cobaUji coba prototype pelipat baju memperoleh waktu 25 (Detik) untuk setiap satu baju. Dengan kecepatan yang didapatkan tersebut dan dioperasikan 8 jam kerja setiap harinya sehingga prototype ini mampu menyelesaikan lipatan baju kurang lebih sebanyak 1152. Untuk biaya pemakaian alat yang harus dikerluarkan untuk melipatan setiap baju sebesar Rp 9.7. Alat ini dapat membantu industri konveksi khususnya Industri Kecil dan Menengah (IKM) untuk memperpendek siklus proses produksiny

    Analisa Torsional Rigidity dan Bending Stiffness pada Bus Elektrik PUI-SKO ITS Konversi ICE ke BEV dengan Variasi Cross Member

    Get PDF
    Perkembangan jumlah transportasi kian hari kian meningkat. Mulai dari kendaraan pribadi hingga kendaraan umum. Hal ini dikarenakan populasi yang terus bertambah dan juga ekonomi yang meningkat. Hal ini berdampak pada populasi kendaraan dijalanan yang meningkat juga, sehingga transportasi umum menjadi solusi yang dapat diambil untuk mengatasi kepadatan kendaraan ini, salah satunya adalah bus. Bus yang beredar di masa kini mayoritas merupakan kendaraan berbahan bakar fosil yang mana memberikan efek buruk pada lingkungan. Bus dengan tenaga listrik sudah ada namun masih terbatas dan terbilang jauh lebih sedikit jumlahnya. ITS melalui PUI-SKO memiliki solusi untuk mengatasi ini dengan ikut mengembangkan bus listrik yang ramah lingkungan. Dengan mencoba menggunakan sistem retrofit, menggunakan chassis dari bus ICE yang masih bisa digunakan untuk dikonversi menjadi BEV, tentunya akan lebih menghemat biaya dalam produksinya. Namun karena ada berbagai kebutuhan yang harus ada dalam kendaraan BEV seperti tempat baterai, maka diperlukan penambahan struktur ataupun modifikasi pada cross member. Dengan adanya perubahan ini tentu karakteristik dari kekakuan torsi dan bending kendaraan akan berubah juga. Metode yang digunakan adalah dengan metode simulasi 3D dan dilakukan pemodelan chassis ICE, chassis konversi BEV, dan chassis alternatif BEV dengan variasi cross member. Uji yang dilakukan merupakan uji torsi dan uji bending untuk mendapatkan nilai torsional rigidity dan bending stiffness. Analisis yang didapatkan berupa chassis ICE memiliki nilai terkecil untuk kekakuan torsi dan bending. Nilai kekakuan torsi terbesar pada chassis alternatif BEV, dan kekakuan bending terbesar pada chassis BEV. Hasil lain didapatkan bahwa cross member berpengaruh terhadap kekakuan torsi namun kurang memberikan pengaruh untuk kekakuan bending
    corecore