971 research outputs found

    STUDI ALOKASI SUMBER DAYA AIR DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) TIRO

    Get PDF
    Sebagai sumber kehidupan di bumi, air mempunyai peranan sangat penting bagi keberlangsungan kehidupan. Perkembangan kehidupan tentunya harus didukung oleh adanya potensi ketersediaan sumber air yang cukup dan pemanfaatannya secara maksimal untuk meningkatkan kesejahteraan. Daerah aliran sungai (DAS) Tiro menjadi sumber air utama bagi Kabupaten Pidie khususnya untuk kebutuhan air irigasi dan air baku di bagian timur dari Kabupaten Pidie dengan luas DAS 311,71 Km2. Studi ini berhubungan dengan alokasi sumber daya air daerah aliran sungai (DAS) Tiro. Tujuan dari studi ini adalah menganalisis ketersediaan air, menghitung kebutuhan air bersih, irigasi, ternak, tambak dan pemeliharaan sungai serta pengalokasian air untuk saat ini (tahun 2015) dan 20 tahun yang akan datang (tahun 2035). Ruang lingkup studi dibatasi pada perhitungan ketersediaan air, perhitungan kebutuhan air saat ini dan 20 tahun yang akan datang dan pengalokasian air untuk masing-masing kebutuhan. Perhitungan ketersediaan air dan kebutuhan air dilakukan berdasarkan pembagian DAS yaitu sub DAS 1, sub DAS 1a, sub DAS 2, sub DAS 3 dan sub DAS 4 dengan keandalan 95% dan 80% yang disesuaikan dengan masing-masing kebutuhan. Sub DAS 1 pada lokasi Instalasi Pengolahan Air (IPA) Tiro dengan luas DAS 174,24 Km2 ketersediaan air saat ini (2015) 4,858 m3/dt (keandalan 80%) , kebutuhan 13,212 m3/dt defisit 63,23%. Sub DAS 1a pada lokasi IPA Rukoh dengan luas DAS 19,63 Km2 ketersediaan air saat ini (2015) 0,358 m3/dt (keandalan 95%), kebutuhan 0,066 m3/dt, surplus 81,45%. Sub DAS 2 pada lokasi IPA Beureunun 1 dan 2 dengan luas DAS 243,31 Km2 ketersediaan air saat ini (2015) 4,438 m3/dt (keandalan 95%), kebutuhan 0,929 m3/dt, surplus 79,06%. Sub DAS 3 pada lokasi IPA Kembang Tanjong dengan luas DAS 275,55 Km2 ketersediaan air saat ini (2015) 5,026 m3/dt (keandalan 95%), kebutuhan 0,0,824 m3/dt, surplus 83,61% dan sub DAS 4 pada lokasi pengambilan untuk tambak dengan luas DAS 292,03 Km2 ketersediaan air saat ini (2015) 8,142 m3/dt (keandalan 80%), kebutuhan 1,835 m3/dt, surplus 77,46%. Penyusunan skema alokasi air menunjukkan terjadnya kekurangan air pada sub DAS 1 saat ini dan 20 tahun ke depan khususnya untuk kebutuhan air irigasi, pada sub DAS lainnya terjadi kelebihan air.Kata Kunci : Ketersediaan air, debit andalan, kebutuhan air, alokasi air, neraca ai

    HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN BOLA VOLI PUTRI PADA KLUB SMP NEGERI 3 WOYLA

    Get PDF

    Kandungan Selulosa, Hemiselulosa dan Lignin Jerami Padi yang Difermentasi dengan Berbagai Probiotik

    Get PDF
    ABSTRAKIlham Karim, 2022. Kandungan Selulosa, Hemiselulosa dan Lignin Jerami Padi yang difermentasi dengan Berbagai Probiotik. Dibimbing oleh Syamsul Bahri dan Syahruddin.Pemanfaatan jerami padi merupakan solusi mengatasi kebutuhan pakan ternak ruminansia, namun terdapat kendala pemanfaatan jerami padi sebagai pakan tunggal ialah kandungan nutrisinya yang rendah, sehingga perlu pengelolaan sebelum digunakan sebagai pakan ternak yaitu dengan metode fermentasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan selulosa, hemiselulosa dan lignin jerami padi yang difermentasi dengan berbagai probiotik. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan terdiri dari: P0 = jerami padi 90%  + konsentrat 10%, P1 = jerami padi 90% + konsentrat 10% + probiotik bio EM+, P2 = jerami padi 90% + konsentrat 10% + probiotik starbio, P3 = jerami padi 90% + konsentrat 10% + probiotik winprob, P4 = jerami padi 90% + konsentrat 10% + Kombinasi probiotik (bio EM+, starbio, dan winprob). Parameter yang diukur adalah kandungan selulosa, hemiselulosa, dan lignin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh sangat nyata (P0,01) terhadap kandungan selulosa dan hemiselulosa tetapi tidak berpengaruh nyata (P0,05) terhadap kandungan lignin jerami padi. Disimpulkan bahwa perlakuan P1 (probiotik EM+) dapat menurunkan kandungan selulosa jerami padi. Sedangkan penambahan berbagai probiotik pada fermentasi jerami padi tidak dapat menurunkan kandungan hemiselulosa dan lignin secara signifikan.Kata Kunci: Fermentasi, Hemiselulosa, Jerami Padi, Lignin, Probiotik, Selulos

    ANALISA USAHA IKAN TERI KERING (Stolephorus Sp) DI DESA LAMAHALA JAYA KECAMATAN ADONARA TIMUR KABUPATEN FLORES TIMUR

    Get PDF
    Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui besarnya biaya, penerimaan dan keuntungan, nilai imbangan penerimaan dan biaya, waktu pengembalian modal dan titik impas dari usaha ikan Teri kering (Stolephorus sp) di Desa Lamahala Jaya Kabupaten Flores Timur. Responden diambil sebanyak 55 orang, menggunakan teknik Simple Random Sampling (Sampling Acak Sederhana), dengan cara undian. Data dalam penelitian ini bersumber data primer, yaitu data yang dikumpulkan secara langsung melalui wawancara responden dengan menggunakan kuisioner yang telah disusun sebelumnya dan data sekunder, yaitu data-data yang mendukung penelitian diperoleh dari nelayan di Desa Lamahala Jaya Kecamatan Adonara Timur Kabupaten Flores Timur. Hasil penelitian menunjukan bahwa biaya total usaha pengeringan ikan kering Teri (Stolephorus Sp),sebesar Rp.276.935.000 terdiri dari biaya tetap sebesar Rp.103.645.000 dan biaya variabel sebesar Rp.173.290.000,- ; penerimaan kotor Rp. 342.850.000 sedangkan penerimaan bersih sebesar Rp.65.915.000 Nilai Imbangan Penerimaan (Reveneu Cost Ratio)sebesar 1,24, waktu pengembalian modal (Payback Period) selama 1,6 tahun, dan titik impas dicapai pada jumlah produksi sebanyak 4781,997 Kg dan titik impas harga dicapai pada harga Rp.209.569.994

    The Role of Philosophy of Science in Scientific Research

    Get PDF
    Philosophy of science is a continuation of the development of philosophy of knowledge, which is also a branch of philosophy that has three components as a pillar body of the knowledge. The component are ontology, epistemology and axiology. By understanding these three types of elements, it will help us to distinguish the different types of knowledge contained in the treasures of human life. It helps to recognize a wide range of existing knowledge such as science, art and religion, and puts each science in place so that it enriches human life. The ontology, epistemology and axiology have an important role in carrying out research methodology in solving the problem. Philosophy of science is the process of reflective thinking on the issues concerning all matters concerning both the foundation of science and the relationship of science with all aspects of human life

    PENGELOLAAN ALANG-ALANG DAN PEMBERIAN JENIS SOIL CONDITIONER BERPENGARUH TERHADAP PERUBAHAN BEBERAPA SIFAT FISIKA DAN HASIL JAGUNG.

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan penelitian ini bertujuan untuk mengkaji lebih mendalam tentang perubahan beberapa sifat fisika dan hasil jagung akibat pemberian berbagai soil conditioneer dan pengelolaan alang-alang. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK)  dengan pola faktorial,  yang terdiri dari 2  faktor yaitu  Perlakuan  Alang- alang (A) dan Soil Conditioner (S). Faktor Perlakuan  Alang- alang (A)  terdiri dari 3 (tiga) macam yaitu :                 A1  =  Olah tanah dilakukan bersama-sama alang-alang yang tumbuh diatasnya, A2  =  Olah tanah dilakukan setelah terlebih dahulu alang-alang yang tumbuh diatasnya dibakar, A3  =  Olah tanah dilakukan setelah terlebih dahulu alang-alang yang tumbuh diatasnya dibuang/dipotong dan Faktor Soil Conditioneer  terdiri dari 4 (empat) macam yaitu  :  S0  =  Tanpa pemberian Soil Conditionee,  S1  =  Soil Conditioneer Latek alam, S2  =  Soil Conditioneer Pupuk Kandang,  S3  =  Soil Conditioneer Humega, dengan demikian terdapat 12 kombinasi perlakuan, setiap kombinasi perlakuan diulang  3 (tiga) kali,  sehingga diperoleh 36 satuan   percobaan. Adapun parameter yang diamati adalah bobot isi, porositas total, indeks stabilitas agregat dan respon terhadap tanaman yaitu tinggi tanaman umur 15, 30 dan 45 hari setelah tanam dan berat kering pipilan jagung. Berdasarkan uji BNJ perlakuan olah tanah dilakukan bersama-sama alang-alang yang tumbuh diatasnya dan pemberian soil conditioner pupuk kandang berpengaruh nyata terhadap bobot isi, porositas total, indeks stabilitas agregat, tinggi tanaman pada umur  15, 30 dan 45 hari setelah tanam (HST) dan berat pipilan kering (ton ha-1)

    RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL TIGA VARIETAS KEDELAI (Glycine max, L.) TERHADAP CEKAMAN KEKERINGAN

    Get PDF
    This study was conducted to determine the growth response and yield of three soybean varieties (Glycine max, L.) "against drought stress and interaction. This research was conducted in Birem Rayeuk, Kabupaten Aceh Timur with height of place 3 meter from sea level and soil pH 5,5. Implementation of research start from February until June 2017. This research use Randomized Block Design (RAK) with factorial pattern consisting of 2 (two) factors, namely: Factor three varieties are: V1 = Agromulyo, V2 = Wilis and V3 = Kaba and drought stress factors are: K1 = 80% of KL = 1.3 l, K2 = 60% of KL = 0.97 l, K3 = 40% of KL = 0.65 l and K4 = 20% of KL = 0.32 l. To illustrate the growth and production of soybean crops, observations were made on the parameters of plant height, number of productive branches, root length, number of pods per polybag, number of pods, dry seed weight per polybag and 100 grains of dry beans. The results showed that the treatment of three varieties had a very significant effect on plant height at age 50 HST and number of pods per polibag and significantly effect on plant height at age 35 HST. The best varieties are found in V1 treatment (Agromulyo). the drought stress treatment had a very significant effect on plant height at age 35 and 50 HST, root length, number of pods and weight of 100 grains of dried beans and significantly affect the number of productive branches and the weight of dry beans per polybag. The best growth and production of soybean due to drought stress was found in the treatment of K2 (0.97 l). The interaction between three varieties and drought stress had no significant effect on all parameters tested. In relation to the results of this study for the cultivation of soybean crops it is advisable to use Agromulyo varity and drought stress levels of 60% of KL = 0.97 l performed separately

    PENGARUH BAURAN PEMASARAN DALAM UPAYA PENETRASI PASAR PRODUK DODOL RUMPUT LAUT PADA UKM AISYIAH KUPANG

    Get PDF
    The purpose of this research is 1). To describe the product, pricing, distributionchannels and promotion in an effort to market penetration of products dodol seaweed onUKM Aisyiah Kupang, 2). To determine the significant influence of product, price,distribution channels and partially on the promotion of market penetration of products dodolseaweed on UKM Aisyiah Kupang, 3). To determine the significance of the effect of theproduct, price, distribution and promotion channels simultaneously to the market penetrationof products dodol seaweed on UKM Aisyiah Kupang.The population in this study is consumers who buy dodol seaweed. While therespondents amounted to 96 people were taken by purposive sampling method withconsideration is that consumers who buy dodol more than twice. Methods of data collectionusing the questionnaire.The results showed 1). Descriptive product, price, distribution channels, promotionand market penetration in the high category with the value of the highest average rat is thevariable product of 4.09 and the lowest price variable of 3.45 2). Partial influence of theproduct on the market penetration in this study is more dominant compared to the price,distribution channels and promotion in the amount of 13.234 while price, distributionchannels and promotion of 1.686, 1.591 and -1.528 3). Simultaneously four variablesinfluence the market penetration shown by F test 117.723 with a significance level of 0.0004). The coefficient of determination obtained by 0,838 this means 83.8% market penetrationexplained by the variable product, price, distribution channels and promotion

    Analisis Kebijakan Dana Desa Dalam Meningkatkan Pembangunan Dan Ekonomi Masyarakat Desa Di Indonesia

    Get PDF
        Abstract:The Village Fund, which was legally inaugurated in 2015, is expected to provide benefits to the development and economy of the community at the village level so as to reduce inequality in the welfare of the community in villages and cities. This study uses a systematic literature review approach where data is taken from various studies related to the impact of village fund allocation, constraints and obstacles found in the implementation of village funds. The results showed that the allocation of village funds had an impact on the development and economy of the village in the 2018-2020 period, this can be seen from village development involving the community such as road construction, irrigation, bridges, markets, Polyndes, clean water connections and so on. However, the realization of the budget in the 2019 and 2020 periods is still not optimal due to various obstacles faced in management such as dynamically changing regulations, the competence of stakeholders in managing and developing programs, and corruption crimes that occur in the distribution of village funds. Keywords: Village Fund, Impact, Barriers. Abstrak:Dana Desa yang secara undang-undang diresmikan tahun 2015 diharapkan dapat memberikan manfaat terhadap pembangunan dan ekonomi masyarakat pada tingkat desa sehingga dapat mengurangi ketimpangan kesejahteraan masyarakat di desa dan kota. Penelitian ini menggunakan pendekatan systematic literature review dimana data diambil dari berbagai penelitian yang berkaitan dengan dampak alokasi atau penyaluaran dana desa, kendala yang menghambatan pada pelaksanaan alokasi dana desa. Penelitian menyatakan pengaplikasian dana desa berdampak pada pembangunan dan ekonomi desa pada periode 2018-2020, penyebab hal ini terjadi adalah terlibatnya masyarakat dalam hal kontribusi terhadap pembangunan jalan, irigasi, jembatan, pasar, Polindes, sambungan air bersih dan lain sebagainya. Akan tetapi realisasi anggaran pada periode 2019 dan 2020 masih belum optimal dikarenakan berbagai kendala yang dihadapi dalam pengelolaan seperti peraturan yang mengalami perubahan secara dinamis, kompetensi stakeholder dalam mengelola dan menyusun program, dan tindak pidana korupsi yang terjadi dalam penyaluran dana desa.   &nbsp
    • …
    corecore