Amar ma'ruf nahi munkar dalam kode etik jurnalistik Dewan Pers (content analysis)

Dewan Pers adalah sebuah lembaga independen di Indonesia yang berfungsi untuk mengembangkan dan melindungi kehidupan pers di Indonesia. Saat ini dalam kehidupan pers Indonesia telah memiliki perkembangan yang sangat pesat, olah karena itu Dewan Pers menetapkan Kode Etik Jurnalistik yang baru yang berlaku secara nasional sebagai landasan moral atau etika profesi dan menjadi pedoman operasional dalam menegakkan integritas dan profesionalitas wartawan. Tidak hanya wartawan yang bertugas menyampaikan informasi, Da’i dalam menyampaikan dakwahnya perlu ada kode etik yang harus dipatuhi. Amar ma’ruf nahi munkar adalah salah satu strategi yang digunakan untuk menjalankan perintah Allah. Seorang wartawan dalam menyampaikan informasi tidak semua mengandung nilai islami, tetapi mereka ketika melaksanakan tugas harus mematuhi Kode Etik Jurnalistik Dewan Pers dengan menjalankan perintah dan menjauhi larangan yang telah diterapkan. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “AMAR MA’RUF NAHI MUNKAR DALAM KODE ETIK JURNALISTIK DEWAN PERS (CONTENT ANALYSIS)”. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, pendekatan yang dilakukan oleh peneliti adalah pendekatan analisis isi yang diperkenalkan oleh Klaus Krippendorf yaitu penelitian untuk membuat rumusan kesimpulan-kesimpulan dengan mengidentifikasikan karakteristik spesifik secara sistematis dan objektif dari suatu teks. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa isi Kode Etik Jurnalistik Dewan Pers sejalan dengan prinsip-prinsip islami. Bisa dijadikan pedoman bagi wartawan dalam menjalankan tugasnya untuk mencari, menghimpun dan menuliskan berita karena berlandaskan amar ma’ruf nahi munkar. Masih ada wartawan yang melanggar Kode Etik Jurnalistik Dewan Pers, oleh karena itu perlu pemahaman dan penguasaan terhadap wartawan tentang Kode Etik Jurnalistik Dewan Pers

Acompañamiento Pedagógico Y Desempeño Docente En La Red Educativa Kuka K’intucha De Yanatile-Quebrada.

El presente trabajo de investigación titulado: “Acompañamiento Pedagógico y Desempeño Docente en la Red educativa Kuka Kíntucha de Yanati-Quebrada” tuvo como objetivo determinar en qué medida el Acompañamiento pedagógico se relaciona con el Desempeño Docente, en la Red Educativa Kuka K´intuchaQuebrada. En el estudio se muestra la importancia que tiene el Acompañamiento Pedagógico, porque contribuye a mejorar la calidad educativa y por ende la mejora del Desempeño Docente en el ámbito de la provincia de Calca especialmente en la RED Educativa Kuka K´intucha Distrito de Yanatile-Quebrada. El estudio, corresponde a una investigación sustantiva y básica de tipo correlacional, en un diseño no experimental de tipo descriptivo correlacional de corte transversal porque los datos fueron obtenidos en un solo momento y tiempo único, en una muestra de 25 docentes seleccionados de manera no probabilística e intencionada. Para lo cual se diseñó y elaboró un instrumento denominado encuesta de escala valorativa 30 ítems, sobre las percepciones del Acompañamiento Pedagógico y otro de 30 ítems sobre el Desempeño Docente, la cual fue sometida a prueba de confiablidad y validación por juicio de expertos. Para el procesamiento y análisis de los datos obtenidos se utilizó el Ms Excel y el SPSS v21, que consistió en el tratamiento estadístico y la prueba de hipótesis a través de la prueba chi cuadrada de Pearson y asociación Tau de Kendall

A Biogeographic Perspective on the Evolution of Fire Syndromes in Pine Trees (Pinus: Pinaceae)

Our goals were to explore the relationship between biogeography and the evolution of fire-adaptive syndromes in the genus Pinus. We used a previously published time-calibrated phylogeny and conducted ancestral trait reconstruction to estimate the likely timing of diversification in Pinus, and to determine when fire-adaptive syndromes evolved in the lineage. To explore trait conservation among fire syndromes and to investigate historical biogeography, we constructed ancestral state reconstructions using the program RASP and estimated the degree of conservatism for fire-adapted traits in the program BaTS. Our reconstructions suggest that the Bering land bridge, which connected North America and Asia, probably played a major role in early pine evolution. Our estimates indicated that fire-adaptive syndromes seem to have evolved more frequently in New World taxa and probably are related to the uplift of major North American mountain ranges. Our data suggest that certain geographically widespread adaptations to fire evolved repeatedly, possibly due to localized changes in climate and environment, rather than resulting from large dispersal events of pre-adapted individuals

Fundamental of Entrepreneurship ENT300 : Burger Borneo House / Veronica Badik Aloi Angy... [et al.]

Burger Borneo House is a partnership business that consists of five shareholders in the company. Each partners have contributes some capital that already agreed in an agreement. In our business, the main product is burger. Our production of difference types of burger using Burger Gym and determined to become a daily necessity for local burger addict around Kota Samarahan. The purpose of this business plan is to secure additional, long-term funding to open a QSR (Quick Service Retail) franchise in Kota Samarahan, Sarawak. The owners of the company are willing to invest RM25,000, and assume over RM120,000 in short-term liability to secure the funding for inventory, and early operations. The Maybank loan we seek is in the amount of RM50,000, and if approved, will be amortized to 10 years. The chain is positioned somewhere between traditional food and local food restaurant. This segment of the market is attuned to the health benefits of their eating habits, are more conscious of their buying habits than the general population, and more importantly, they have higher incomes and are willing to pay more for a better burger choice. Our goal is to be that choice in the Kota Samarahan area. Our primary goal for this plan is that it help us secure this RM50,000 Maybank loan. Once we have done that, our goal will be to build value for our constituents, ourselves, our employees, our customers, and the community. We see these goals as being consistent with the goals the Maybank expects of itself and its guarantors

Development and recent progress on ammonia synthesis catalysts for Haber–Bosch process

Due to its essential use as a fertilizer, ammonia synthesis from nitrogen and hydrogen is considered to be one of the most important chemical processes of the last 100 years. Since then, an enormous amount of work has been undertaken to investigate and develop effective catalysts for this process. Although the catalytic synthesis of ammonia has been extensively studied in the last century, many new catalysts are still currently being developed to reduce the operating temperature and pressure of the process and to improve the conversion of reactants to ammonia. New catalysts for the Haber–Bosch process are the key to achieving green ammonia production in the foreseeable future. Herein, the history of ammonia synthesis catalyst development is briefly described as well as recent progress in catalyst development with the aim of building an overview of the current state of ammonia synthesis catalysts for the Haber–Bosch process. The new emerging ammonia synthesis catalysts, including electride, hydride, amide, perovskite oxide hydride/oxynitride hydride, nitride, and oxide promoted metals such as Fe, Co, and Ni, are promising alternatives to the conventional fused‐Fe and promoted‐Ru catalysts for existing ammonia synthesis plants and future distributed green ammonia synthesis based on the Haber–Bosch process

ANALISA KEEFEKTIFAN MESIN OVERHEAD CRANE DENGAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) DI PT. BUKAKA TEKNIK UTAMA DIVISI BOARDING BRIDGE

ANALISA KEEFEKTIFAN MESIN OVERHEAD CRANE DENGAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) DI PT. BUKAKA TEKNIK UTAMA DIVISI BOARDING BRIDGE

Visual branding cafeku di Blitar

“Cafeku” merupakan kafe sederhana yang diperuntukkan bagi para pelajar selalu tampak ramai di kunjungi oleh anak-anak muda yang terletak di Kota Blitar. Pada skripsi ini persoalan yang hendak dikaji yaitu bagaimana bentuk visual branding “Cafeku” di Blitar.Untuk mengungkap persoalan tersebut, penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif melalui data-data yang bersifat deskriptif. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif. Pada penelitian ini penulis penggunakan Teori Postioning Differentiation Brand sebagai alat penguji temuan.Hasil penelitian bentuk visual branding di “Cafeku” Blitar yaitu berupa:1) Gambar logo yaitu dengan menggunakan gambar cangkir dengan warna hitam. Makna simbol dari logo “Cafeku” yaitu tempat untuk ngopi. 2) Desain ruangan yaitu menggunakan warna dasar abu-abu dan oranye pada desain ruangan “Cafeku” supaya terlihat mencolok ketika dilihat dari luar. 3) Stiker sebagai media promosi pada “Cafeku”. Memiliki desain yang unik dengan perpaduan kata, gambar logo dan warna pada stiker “Cafeku” 4) Desain menu makanan dan minuman menggunakan tata letak daftar dari atas ke bawah serta memberikan varian menu makanan dan minuman yang bermacam-macam. Desain pewarnaan yang seimbang dengan kombinasi warna biru pada background dan warna kuning pada hurufnya. 5) Desain billboard menggunakan kombinasi desain logo, pewarnaan pada background yang selaras, serta tulisan pelengkap pada billboard. Visual branding dari billboard dapat terbaca oleh audience yang melewatinya. Berdasarkan hasil penelitian ini, terdapat beberapa saran yang dapat diajukan untuk “Cafeku” di Blitar yaitu inovasi ide desain visual branding secara kontinuitas guna melekat pada benak audience