69 research outputs found

    Analisis Probabilitas Autage dari Alamouti Stbc untuk Sistem Miso 2x1 dan 2x2 Mimo pada Kanal Slow Fading Rayleigh

    Full text link
    MIMO adalah singkatan dari Multiple Input Multiple Output. Teknologi ini diperkenalkan kali pertama oleh seorang ahli dari Bell Laboratories pada tahun 1984. Dengan teknologi MIMO, sebuah receiver atau transmitter menggunakan lebih dari satu antena, tujuannya adalah untuk menjadikan sinyal pantulan sebagai penguat sinyal utama sehingga tidak saling menggagalkan. MIMO juga memilki kelemahan, yaitu adanya waktu interval yang menyebabkan adanya sedikit delay pada antena saat mengirimkan sinyal, meskipun pengiriman sinyalnya sendiri lebih cepat. Waktu interval ini terjadi karena adanya proses dimana system harus membagi sinyal mengikuti jumlah antena yang dimiliki oleh perangkat MIMO yang jumlahnya lebih dari satu. Dalam sistemnya, MIMO tidak hanya menggunakan satu antena tetapi menggunakan dua atau lebih banyak (jamak) baik pada pemancar maupun penerimanya. Dengan menggunakan antena jamak tersebut mengakibatkan kinerja menjadi lebih baik, hal tersebut dapat dibandingkan dengan sistem Singel Input Singel Output (SISO). Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai rekomendasi untuk peningkatan efektivitas layanan dan keunggulan layanan komunikasi data dan seluler. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini diadaptasi dari kerangka berpikir metodologi penelitian sistem informasi yaitu dimulai dari tahap eksplorasi konsep, analisis, pengumpulan dan analisis data serta penarikan kesimpulan. Hasil penelitian maka didapatkan bahwa semakin banyak antenna maka kapasitas sistem akan semakin besar pula.

    Analisis Potensi Tangkap Sumberdaya Rajungan (Blue Swimming Crab) di Perairan Demak

    Full text link
    Pengelolaan perikanan merupakan hal yang berperan penting dalam kelestarian sumberdaya perikanan. Potensi tangkap didefinisikan sebagai besaran nilai yang dapat diupayakan dalam pemanfaatan sumberdaya perikanan tangkap. Sumberdaya Rajungan sebagai salah satu komoditas penting perikanan tangkap banyak dieksploitasi berlebih, salah satunya di Perairan Demak. Desa Betahwalang Kabupaten Demak, Jawa Tengah menjadi salah satu pusat pendaratan perikanan Rajungan dari berbagai wilayah, termasuk dari perairan Jepara, Semarang dan Kendal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengestimasi biomassa, kepadatan stok, MSY dan rekomendasi kebijakan pengelolaan perikanan Rajungan di Perairan Demak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Pengambilan sampel menggunakan metode swept area. Hasil penelitian diketahui Rajungan ditangkap menggunakan alat tangkap arad. Berdasarkan hasil Perumusan diperoleh estimasi biomassa sumberdaya Rajungan di perairan Demak dengan luasan 189,46 km2 adalah sebesar 9,64 ton. Kepadatan stok Rajungan pada lokasi sampling adalah 0,0418 ton/km2. Maximum Sustainable Yield (MSY) sumberdaya Rajungan sebesar 8,47 kg per tahun. Hasil tersebut menunjukan potensi sumberdaya Rajungan yang semakin kritis karena nilai Produksi pertahun melebihi nilai MSY. Untuk itulah perlu adanya pengelolaan yang berkelanjutan berupa pembatasan penggunaan alat tangkap, pembatasan ukuran rajungan yang ditangkap, kontrol terhadap musim penangkapan, kontrol terhadap daerah penangkapan, pengaturan terhadap penggunaan alat tangkap, perbaikan sumberdaya Rajungan, penentuan jenis dan kondisi Rajungan tertangkap dan penyadaran terhadap masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian Rajungan. Fisheries management is an important role in maintaining of fisheries resources sustainability. Potential stock is defined as a value of stock that could be explored by fishing operation. Blue swimming crab resources have been exploiting excessively, Betahwalang can be an example of the matter. Betahwalang waters located in Demak , Central Java. The village became one of the center of the crab fishery landings of various regions include Betahwalang, Jepara, Semarang and Kendal waters. The purpose of this study is to estimate the biomass, stock density, MSY and recommendation crab fishery management policy in Demak waters. The method which used in this research descriptive method. To obtain sample, we used the swept area method. Results of a study using a small crab catches gear Arad. Based on the results obtained biomass estimates formulation crab resources in the waters area of 189.46 km2 was 9,64 tons. Then, the crab stocks are 0.0418 ton/km 2 in the sampling location density. The Maximum Sustainable Yield (MSY) of crab resource is 8.47 per year. These results show the potential of the crab resource is increasingly critical. That is why the need for sustainable management in the form of restrictions on the use of fishing gear, restrictions on the size of the crab is caught, the control of the fishing season, control of fishing areas, regulation of the use of fishing gear, crab resource improvement, determination of the type and condition of crab caught and awareness of the public about the importance of preserving the crab

    Pengaruh Bauran Ritel Terhadap Loyalitas Konsumen Di Supermarket Sri Ratu Peterongan

    Full text link
    This research aims to investigate customer\u27s perception concerning retailing mix that has been done by Sri Ratu Peterongan Supermarket, its influence towards customer loyalty, and which variable influence customer loyalty the most. Population that was used is Sri Ratu Peterongan Supermarket\u27s customer who has SATU card. Number of sample is 100 people. Sampling technique that was used is nonprobability sampling. Sample was taken by purposive sampling method. Data which is obtained was analyzed qualitatively and quantitatively using validity and reliability test, crosstab analysis, correlation coefficient, simple linear regression, double linear regression, determination coefficient, t and F test with SPSS 18 for windows. Research results are retailing mix, consist of store location, merchandise, price, customer service, promotion, and store atmosfer, have positive influence towards customer loyalty, and customer service variabel has the biggest influence towards customer loyalty

    Beternak Kelinci Menggunakan Teknik Swapter

    Full text link
    The human's need of protein from meat is very high. However, in the market recently found unhealthy meat such as beef and chicken. That's why; it's very natural if the society tries to find the other source of meat, for example rabbits' meat. Rabbits' livestock now days become a rare activity in our society, in the other hand the global market of rabbits' meat become a potential business. The expectations from rabbits' livestock are able to minimize the finance and maximize the profit, create the profitable and inovative job opportunities. However, those still give the efective time. To realize this, the rabbits' livestock business is conducted with swapter technique. Swapter technique is an effort conducted to create or to make its livestock woof. Water spinach is given as the staple food and also the rice powder and curcumma as the medicine or appetite supplement

    Upaya Peningkatan Sikap Ilmiah Dan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Project Based Learning (Pjbl) Dilengkapi Media Webquest Pada Pembelajaran Kimia Materi Sistem Koloid Kelas XI IPA 2 Sman Gondangrejo Tahun Pelajaran 2015/2016

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan sikap ilmiah dan prestasi belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) dilengkapi media WebQuest pada pembelajaran kimia materi sistem koloid. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang terdiri dari dua siklus. Pada setiap siklusnya terdapat empat tahapan yang terdiri dari perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri Gondangrejo semester genap tahun pelajaran 2015/2016. Teknik pengumpulan data melalui observasi, angket, tes dan wawancara. Teknik analisis yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) dilengkapi media WebQuest pada materi sistem koloid dapat meningkatkan sikap ilmiah dan prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan ketercapaian sikap ilmiah dan prestasi belajar siswa pada siklus I dan II. Persentase ketercapaian sikap ilmiah siswa pada siklus I sebesar 65,21% dan meningkat pada siklus II menjadi 78,26%. Persentase ketercapaian prestasi belajar untuk ranah kognitif pada siklus I sebesar 56,52%, meningkat pada siklus II menjadi 82,60%, untuk ranah afektif persentase ketercapaian pada siklus I sebesar 82,61% dan meningkat pada siklus II menjadi 91,30%. Sedangkan untuk ranah psikomotor hanya dilakukan pada siklus I dengan persentase ketercapaian sebesar 100%

    IbM PENERAPAN IPTEKS ASAP CAIR PADA SENTRA PENGASAPAN IKAN DI DESA WONOSARI, KECAMATAN BONANG, KABUPATEN DEMAK

    Get PDF
    ABSTRAKPengembangan penelitian yang berkaitan dengan produksi dan aplikasi asap cair, antara lain telah dilakukan sejak tahun 2006, 2007, 2009 dan 2012 melalui skim Penelitian Hibah Bersaing, MP3EI dan Teknologi Tepat Guna oleh Tim Peneliti UNDIP. Serangkaian kegiatan tersebut telah menghasilkan beberapa output, seperti publikasi di jurnal internasional, seminar internasional, patent dan buku ajar. Produk asap cair dan aplikasinya untuk pengasapan berbagai ikan juga telah dilakukan dalam skala kecil mengacu pada SNI dan Cara-Cara Berproduksi Yang Baik serta memperhatikan aspek kesehatan lingkungan. Transfer IPTEKS Tim UNDIP kepada masyarakat, khususnya di Desa Wonosari, Demak, Jawa Tengah, dapat diterima dan diaplikasikan sehingga berdampak positif pada kualitas dan produktifitas ikan asap yang dihasilkan. Keamanan produk dari pengasapan ikan jika tidak terkontrol dikhawatirkan akan berakibat terbentuknya senyawa benzopyrene yang bersifat karsinogenik. Dalam kegiatan ini juga dilakukan uji mutu ikan segar dan ikan asap yang diolah dengan tungku dan asap cair. Hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa mutu ikan asap KUB mitra sebelum program adalah Nilai Fenol (17,4 + 0,16); pH (8,88 + 0,04); TPC (3 x 102 + 0,85); dan E.coli (41,4 + 2,27) dan organoleptik (6,43 < µ < 7,52). Produk ikan asap mitra masih belum memenuhi standar SNI 2725:2013 karena nilai Escherichia coli diatas standar yaitu maksimal <3 APM/g. Adanya bakteri E.coli sebagai indikator bahwa tingkat sanitasi dan higene air maupun proses pengolahan kurang memenuhi standar. Pelaksanaan program mutu ikan asap mitra adalah Nilai Fenol (13,26 + 1,19); pH (6,27 + 0,08); TPC (2,2 x 102 + 0,42); dan E.coli (12,95 + 2,48) dan organoleptik (7,33 < µ < 8,20). Setelah penerapan Cara-Cara Berproduksi yang Baik menjadi lebih baik karena terjadi penurunan jenis bakteri E.coli, namun masih belum memnuhi standar SNI. Hasil analisa kelayakan usaha ikan asap dengan asap cair didapatkan nilai NPV (Rp) 628.022.252; IRR (%)Tidak Teridentifikasi (Tinggi); Payback Periods (0,16 Tahun)

    Profit maximization of whiteleg shrimp (Litopenaeus vannamei) intensive culture in Situbondo Regency, Indonesia

    Get PDF
    Shrimp is one of the major commodities of aquaculture in Indonesia. The culture of whiteleg shrimp (Litopenaeus vannamei) in Indonesia has an important role in economic growth, employment and welfare of coastal communities in Indonesia, including Situbondo Regency. This research purpose was to estimate the maximal profit at the intensive culture of whiteleg shrimp in Situbondo Regency, Indonesia. Our research model used polynomial growth model and profit maximization to estimate the optimal time of whiteleg shrimp culture at the maximal profit. This research model was applied to whiteleg shrimp intensive culture at BPBAP Situbondo, especially at IPU (location unit) of Gelung Village. The profit maximization used the first derivative of profit equation to culture time equal to zero. We used singleprice and multi-price in the simulation of research. In the case of our research, the intensive culture of whiteleg shrimp can reach the maximum profit in 159 days (single-price model) or 160 days (multi-price model). But, if we calculate the opportunity cost, so the intensive culture of whiteleg shrimp can make the optimal benefit if use three cycle of culture per year

    Modal Intelektual Pada Perusahaan-Perusahaan Di Sektor Keuangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014

    Get PDF
    This study aimed to analyze the company's intellectual capital in the financial sector. The financial sector companies listed in the Indonesian Stock Exchange (BEI) 2010-2014 was used as the sample. The sample selection using purposive sampling method. The data used in this study were secondary data from company annual report obtained from the official website of Indonesia Stock Exchange. Measurement of intellectual capital in this study using a model of Value Added Intellectual Coefficients (VAIC) and measurement of financial performance using ratio analysis with ROA as profitability variable, ATO as productivity variable, and GR as variable growth. The results showed that the overall financial performance of the financial sector in the period of observation were top performers and common performers. Based on the value of company's intellectual capital, the intellectual capital components contributed most was human capital

    Kelembagaan Kemitraan Industri Pengolahan Kayu Bersama Rakyat untuk Membangun Hutan di Pulau Jawa

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efisiensi dan efektifitas kelembagaan kemitraan antara industri pengolahan kayu dan rakyat dalam rangka pembangunan hutan (Kibarhut) di Pulau Jawa. Penelitan dilakukan di 3 Kecamatan (Sukaraja, Bawang, dan Krucil) pada April–October 2008. Sampai dengan tahun 2008, ketiga industri telah melakukan pembangunan hutan Kibarhut seluas 14.537,12 ha tersebar di 4 provinsi di Pulau Jawa. Hubungan kemitraan dilakukan di lahan milik (Tipe 1 dan 2) dan lahan Negara (Tipe 3) dengan kontrak non-formal (Tipe 1) dan formal (Tipe 2 dan 3). Kelembagaan Kibarhut ditegakkan dengan aturan formal dalam kontrak, dan secara informal dengan didukung keterlibatan tokoh informal (elite desa). Hasil studi menunjukkan bahwa kelembagaan Kibarhut mempunyai kelayakan finansial bagi semua pelaku yang terlibat, dan memiliki keunggulan kompetitif dan komparatif. Kontrak non-formal memiliki indikasi perilaku oportunis dan resiko ingkar janji yang sangat tinggi sehingga dapat mengancam keberlangsungan kontrak non-formal. Kontrak formal tidak hanya memberikan manfaat (insentif positif) untuk pelakunya tetapi juga penegakan kontrak dapat dilakukan, sehingga keberlanjutan pembangunan hutan Kibarhut di Pulau Jawa dapat terwujud
    • …
    corecore