24 research outputs found

    Reconstruction of Planar Multilayered Structures using Multiplicative-Regularized Contrast Source Inversion

    Get PDF
     There is an increasing interest to have an access to hidden objects without making any destructive action. Such non-destructive method is able to give a picture of the inner part of the structure by measuring some external entities. The problem of reconstructing planar multilayered structures based on given scattering data is an inverse problem. Inverse problems are ill-posed, beside matrix inversion tools, a regularization procedure must be applied additionally. Multiplicative regularization was considered as an appropriate penalty method to solve this problem. The Gauss-Newton inversion method as an optimization procedure was used to find the permittivity values, which minimized some cost functions. Several dielectric layers with different thickness and profiles were observed. Some layers needed more discretization elements and more iteration steps to give the correct profiles.

    Design of Chebychevâs Low Pass Filters Using Nonuniform Transmission Lines

    Get PDF
    Transmission lines are utilized in many applications to convey energy as well as information. Nonuniform transmission lines (NTLs) are obtained through variation of the characteristic quantities along the axial direction. Such NTLs can be used to design network elements, like matching circuits, delay equalizers, filters, VLSI interconnections, etc. In this work, NTLs were analyzed with a numerical method based on the implementation of method of moment. In order to approximate the voltage and current distribution along the transmission line, a sum of basis functions with unknown amplitudes was introduced. As basis function, a constant function was used. In this work, we observed several cases such as lossless and lossy uniform transmission lines with matching and arbitrary load. These cases verified the algorithm developed in this work. The second example consists of nonuniform transmission lines in the form of abruptly changing transmission lines. This structure was used to design a Chebychevâs low pass filter. The calculated reflection and transmission factors of the filters showed some coincidences with the measurements

    Perancangan Jaringan Transmisi Gelombang Mikro Pada Link Site Mranggen 2 Dengan Site Pucang Gading

    Get PDF
    Perencanaan link budget merupakan salah satu bagian penting dari pemasangan jaringan transmisi microwave ini. Analisa yang dilakukan secara menyeluruh dari tahap awal penentuan lokasi, yaitu site Mranggen 2 dengan site Pucang Gading. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap path profil untuk lintasan transmisi untuk menghubungkan site Mranggen 2 dengan site Pucang Gading diperoleh daerah fresnel dalam keadaan bersih dari halangan. Sehingga untuk perencanaan jaringan dapat dilaksanakan dengan optimal. Desain link budget akan dilaksanakan dalam microwave radio link point-to-point dari site Mranggen 2 dengan site Pucang Gading hasil dengan jarak 2.76 km, Menggunakan microwave RTN950 Frekuensi 23 GHz dengan antenna A23S06HAC berdiameter 0,6 meter, dengan pemancar daya 20 dBm dan menerima tingkat sinyal -31,65 dBm, Transmisi masih dapat bekerja dalam range KPI pada saat Power Transmit diturunkan ke 10 dBm up link Fade margin diperoleh 41,481 dB. saat down link diperoleh nilai Fade margin 41,870 dB

    Studi Analisa Performansi Internet Service Msan

    Get PDF
    Performance dari setiap teknologi pasti menghadapi kendala dalam penerapannya, termasuk teknologi MSAN . Layanan internet adalah layanan utama dari MSAN, banyaknya keluhan pelanggan Telkom untuk layanan internet, menjadi perhatian khusus PT Telkom untuk masalah ini. Perlu dilakukan analisa performance internet service MSAN, agar tidak ada lagi keluhan – keluhan gangguan internet pelanggan Telkom serta meningkatkan performance internet service MSAN yang sempat turun karena adanya gangguan – gangguan internet.Penyebab turunnya service internet pada MSAN pada penelitian disebabkan oleh kabel tembaga. Jaringan kabel tembaga eksisting yang sudah menahun bisa menyebabkan turunnya kualitas elektrik pada tembaga. Sehingga ketika jaringan tembaga tersebut terkoneksi dengan perangkat baru, kualitas elektrik yang ada di tembaga sangat mudah untuk dideteksi.Pemeliharaan jaringan tembaga dengan rutin akan mengurangi penyebab terjadinya gangguan-gangguan yang disebabkan oleh jaringan tembaga. Dan pemeliharaan pada jaringan tembaga tidak hanya diperhatikan pada fisik suatu tembaga, namun juga harus memperhatikan kualitas elektirk tembaga yang pasti berkurang setiap tahunnya atau karena sesuatu yang bisa menyebabkan kualitas elektrik tembaga itu berkurang, salah satu contohnya tembaga di line A dengan line B dalam satu pair bersentuhan satu sama lain

    Prototype Pretreatment Proses Pengecatan Part Motor Menggunakan Metode Logika Fuzzy Berbasis Internet Of Thing (IoT)

    Get PDF
    Abstrak— Proses pengecatan part motor memiliki beberapa tahapan. Salah satu proses dalam pengecatan adalah pretreatment. Proses ini adalah proses pembersihan part motor menggunakan air yang di campur dengan bahan kimia, berfungsi untuk membersihkan part yang akan dicat dari kotoran yang menempel pada part Pada saat penyemprotan part proses penyemprotannya dilakukan terus menerus tanpa adanya penghematan penggunaan air dan tidak ada indikator level air. Sehingga dapat menggangu proses didalam pretreatment pembilasan part. Permasalahannya adalah pengecekan level air, suhu dan penyemprotan air ke part tidak terkontrol. Dan juga akan berdampak pada proses kualitas dalam produksi. Dalam hal ini system pengontrolan sangat diperlukan guna mengontrol seluruh parameter yang ada pada pretreatment sehingga dapat memaksimalkan proses produksi. Sehingga penelitian membahas implementasi logika fuzzy pada pengontrol motor pompa, temperatur dan ketinggian air. untuk proses penyemprotan bagian di area preatreatment, guna membantu proses pengontrolan kecepatan pompa air dan pengontrolan kecepatan pompa air. suhu dan ketinggian air pada proses pretreatment pembilasan bagian. Konsep IoT diterapkan dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil analisa dan pengujian yang dilakukan pada penelitian ini, pada pengukuran suhu sensor DS18b20 mempunyai error sebesar 0.73%, pengukuran level menggunakan sensor ultrasonic mempunyai error sebesar 2.07%. Pada pengukuran kecepatan motor mempunyai error sebesar 1.6 %. Kecepatan transfer data IoT sebesar 14 second menggunakan ThinkSpeak. Dan untuk pengukuran nilai keluaran fuzzy logic mempunyai nilai yang hampir sama dengan peracangan menggunakan matlab. Dengan sample pengujian menggunakan suhu 44 C dan level 10 cm menghasilkan nilai pwm 12

    STUDI ANALISA PERFORMANSI TROUBLESHOOTING NATIVE IP TRANSMISI MINILINK TN PADA LINK SINDANGRASA – RANCAMAYA

    Get PDF
    Untuk menyelesaikan masalah transmisi data besar salah satu solusinya adalah penggunaan peralatan transmisi berbasis IP (Native IP). Penelitian ini dilakukan analisa hasil penerapan peralatan transmisi berbasis IP pada jalur transmisi Rancamaya – Sindangrasa. Analisa ini melihat adanya bottleneck pada sisi peralatan transmisi dengan melihat bandwidth uility yang mencapai 100%. Akibat dari terjadinya bottlenect tersebut adalah munculnya alarm NTP Server pada Node-B (BTS 3G) ericsson, dan congestion disertai dropcall pada sisi BTS 2G ericsson. Dengan melakukan aktifitas upgrade peralatan transmisi berbasis IP dari 18 Mbps menjadi 51 Mbps diharapkan dapat menyelesaikan masalah bottleneck akibat transmisi data yang besar tersebut.Hasil dari aktifitas upgrade kapasitas transmisi berbasis IP tersebut ternyata dapat menghilangkan adanya bottleneck tersebut, dengan melihat bandwidth utility yang turun sampai 50% serta hilangnya alarm NTP Server pada sisi Node-B (BTS 3G) ericsson, congestion dan dropcall pada sisi BTS 2G ericsson membuktikan hal tersebut. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa peralatan transmisi berbasis IP adalah mutlak untuk diterapkan pada masa sekarang ini.Kata kunci : E1toIP, Transmission Link, HSDPA, HSUPA, Native IP, Ericsson Minilink T

    STUDI ANALISIS KEGAGALAN KOMUNIKASI POINT TO POINT PADA PERANGKAT TRANSMISI NEC PASOLINK V4

    Get PDF
    Pada penelitian ini terdapat dua studi kasus yang akan dibahas yaitu kegagalan komunikasi point to point link JKT_06A330 ITC BSD facing JKT_06B1052 IBS BSD Junction dan kegagalan omunikasi point to point link JKT_06N412 Klebet kemiri facing JKT_06N411 Kampung kelapa. Peneliti menganalisis penyebab kegagalan tersebut dengan melakukan perbandingan nilai receive level (RSL) yang dapat dimonitoring lewat PNMT ketika terjadi gangguan dan setelah dilakukan perbaikan, dengan menggunakan metode perhitungan secara empiris ( rumus) dan dengan menggunakan software ( menggunakan Pathloss). Kesimpulan yang peneliti tarik dari analisis ini permasalahan terletak pada sisi instalasi dan kondisi cuaca . Pemasangan sistem grounding pada ODU dan kekencangan instalasi menjadi fokus utama yang harus diperhatikan. Faktor lain diluar sisi teknis, keadaan cuaca yang buruk seperti hujan,angin dan petir dapat menyebabkan terjadinya kegagalan sistem komunikasi point to point tersebut .Untuk meminimalisasi gangguan tersebut sebaiknya dalam jangka waktu satu sampai tiga bulan sekali dilakukan pengecekan instalasi yang meliputi pengecekan sistem grounding perangkat transmisi, sistem instalasi fixedstruth untuk antenna dengan diameter 1.2 m atau lebih, sistem instalasi kabel IF dan pengecekan lainnya yang ditemukan di lapangan . Kata kunci : Komunikasi point to point , Receive level (RSL), Instalas

    Sistem Pemantau Kecepatan Angin dan Arah Angin Untuk Engine Ground Run Area Berbasis Internet of Things

    Get PDF
    Abstrak— Kecepatan angin dan arah angin adalah bagian penting dalam melaksanakan pengecekan operasional mesin pesawat terbang. Hal ini dikarenakan kecepatan angin dan arah angin dapat mempengaruhi stabilitas yang dapat menyebabkan overheat dan stall pada mesin pesawat terbang. Oleh karena itu dibutuhkan suatu sistem pemantau kecepatan angin dan arah angin yang dapat memberikan informasi kecepatan angin dan arah angin di Engine Ground run area. Informasi yang diberikan dapat diakses secara real-time dan dimana saja melalui Telegram Messenger, sehingga proses pengecekan performa dan kelaikan mesin pesawat terbang dapat berjalan dengan lancar. Sistem pemantau ini berbasis development board Arduino Uno R3 yang akan mengolah data dari sensor kecepatan angin berbasis sensor optocoupler dan sensor arah angin berbasis IC A3144. Data tersebut dikirim ke NodeMCU V3 menggunakan komunikasi data serial. Kemudian NodeMCU V3 akan mengirimkan data kecepatan angin dan arah angin melalui jaringan WiFi ke Telegram Messenger dan IoT server Thingspeak. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sistem pemantau kecepatan angin dan arah angin dapat berkerja dengan baik. Dari hasil pengujian didapat nilai error rata-rata pengukuran kecepatan angin adalah 4.7637613% dan waktu rata-rata yang dibutuhkan Bot Telegram dalam membalas pesan adalah 5.28 detik

    Artificial Intelligence For Banana's Ripeness Detection Using Conventional Neural Network Algorithm

    Get PDF
    Sistem pendeteksian tingkat kematangan buah pisang ini dirancang untuk melihat perbedaan buah yang layak dikonsumsi dan tidak layak dikonsumsi. Menggunakan metode Convolutional Neural Network yang telah dilatih, Metode CNN merupakan salah satu metode deep learning yang mampu melakukan proses pembelajaran mandiri untuk pengenalan objek, ekstraksi objek dan klasifikasi serta dapat diterapkan dapat diterapkan pada citra resolusi tinggi yang memiliki model distribusi nonparametrik. Kemudian gambar yang telah diterima dijalankan menggunakan Bahasa pemrograman python pada laptop operasional menggunakan platform google chrome. Setelah program dijalankan maka outputnya adalah sebuah citra yang dengan keterangan pisang mentah untuk buah pisang dengan kondisi yang mentah atau tidak layak di konsumsi, pisang matang dengan kondisi yang layak di konsumsi dan pisang busuk untuik buah pisang dengan kondisi tidak layak dikonsumsi. Penelitian menggunakan empat kelompok gambar percobaan dan menggunakan jarak, gambar kelompok pertama berisikan gambar dengan objek buah pisang dengan kondisi mentah, kelompok gambar kedua berisikan buah pisang dengan kondisi matang, kelompok gambar ketiga berisikan buah pisang dengan kondisi busuk dan kelompok gambar selain buah pisang. Pada percobaan kelompok pertama hasil deteksi mencapai 100%, Dan kelompok kedua di dapat hasil deteksi mencapai 78%, Dan kelompok ketiga di dapat hasil deteksi mencapai 89%. Dan pada percobaan gambar kelompok keempat system tidak mendeteksi adanya pola buah pisang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan metode CNN berpotensi untuk pendekatan pengenalan objek secara otomatis dalam membedakan jenis pola buah pisang bahan pertimbangan interpreter dalam menentukan objek pada citr
    corecore