145 research outputs found
PENERAPAN DISTRIBUTION REQUIREMENT PLANNING (DRP) UNTUK PERENCANAAN PENGIRIMAN PAKAN TERNAK (Studi Kasus di PT. Bintang Terang Gemilang Gedangan - Sidoarjo)
Masalah distribusi yang banyak dialami oleh perusahaan adalah bagaimana mengatur perencanaan kuantitas produk dan memanajemen waktu agar produk sampai ke tangan konsumen secara cepat dan tepat, sehingga dapat memenuhi kepuasan pelanggan. Distribusi yang dilakukan Perusahaan Pakan Ternak didasarkan atas permintaan dari para agen-agen yang bertindak sebagai warehouse. Di dalam perusahaan ini belum terdapat adanya suatu perencanaan distribusi produk yang terkoordinasi dengan baik, sehingga permintaan untuk semua jenis produk yang datang pada waktu, jumlah dan tempat yang berlainan untuk masing-masing jenis produk kurang terkontrol sehingga mengakibatkan terjadinya kekurangan atau kelebihan persediaan. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk perencanaan distribusi adalah dengan menggunakan Distribution Requirement Planning (DRP). Tujuan utama DRP adalah mensimulasi kejadian yang sebenarnya terjadi di dalam perusahaan serta membuat perencanaan agar dapat mengetahui apa yang akan dilakukan untuk masa yang akan datang. Hasil Penelitian didapatkan Perencanaan dan Penjadwalan Aktivitas Distribusi metode perusahaan, Total Costnya sebesar Rp.9.001.204.430. Sedangkan dengan metode DRP, Total Costnya sebesar Rp. 8.140.830.624. terjadi penurunan sebesar 9,55 %. Dengan menggunakan metode DRP Perencanaan Distribusi Produk untuk bulan Mei 2010 adalah Minggu 1 pengiriman ke Agen Jombang sebanyak 364.600 Kg, Kediri 722.700 Kg, Malang 831.400 Kg, Jember 707.000 Kg; Minggu 2 pengiriman ke Agen Jombang sebanyak 330.600 Kg, Kediri 356.600 Kg, Malang 831.400 Kg, Jember 0 Kg; Minggu 3 pengiriman ke Agen Jombang sebanyak 695.200 Kg, Kediri 366.100 Kg, Malang 440.500 Kg, Jember 707.000 Kg; Minggu 4 pengiriman ke Agen Jombang sebanyak 364.600 Kg, Kediri 722.700 Kg, Malang 390.900 Kg, Jember 371.200 Kg; Minggu 5 pengiriman ke Agen Jombang sebanyak 521.700 Kg, Kediri 551.500 Kg, Malang 831.400 Kg, Jember 528.000 Kg
PENGELOLAAN PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT DI KECAMATAN PANGGANG KABUPATEN GUNUNGKIDUL DALAM PROGRAM PEMBERANTASAN BUTA AKSARA
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengelolaan Pusat Kegiatan
Belajar Masyarakat (PKBM) dalam pemberantasan buta aksara di Kecamatan
Panggang Kabupaten Gunungkidul. Pengelolaan PKBM dalam memberantas buta
aksara meliputi: perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan
pendekatan kualitatif. Sumber informasi dalam penelitian ini adalah ketua PKBM
atau pengelola dan tutor PKBM. Metode pengumpulan data menggunakan
wawancara. Untuk menjaga keabsahan data, maka digunakan teknik pengamatan
lapangan dan triangulasi sumber data. Pengumpulan data dilakukan dengan cara
menggali informasi yang sama dari sumber data yang berbeda dengan sumber
data diantaranya ketua PKBM atau pengelola dan tutor. Data yang diperoleh
dianalisis secara kualitatif dengan tahapan pengumpulan data, reduksi data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) perencanaan pengelolaan PKBM
dalam pemberantasan buta aksara dilakukan sebelum program kegiatan berjalan,
dengan tahapan menyusun kepengurusan PKBM, melakukan sosialisasi
pentingnya pendidikan dan mendata warga masyarakat yang buta aksara maupun
belum tuntas wajib belajar 9 tahun atau 12 tahun, menentukan program yang akan
dilaksanakan, mengangkat tutor yang sesuai dengan program yang akan
dilaksanakan oleh PKBM, melakukan koordinasi dengan pihak terkait,
menentukan hari pelaksanaan kegiatan program yang akan dilaksanakan. (2)
pelaksanaan pengelolaan dikelompokkan menjadi empat jenis kegiatan yaitu
pengorganisasian, pengarahan dan pembinaan, pengkoordinasian, dan
pengkomunikasian. PKBM juga melakukan kerjasama atau menjalin hubungan
kemitraan dengan masyarakat maupun Dinas. Pelaksanaan pengelolaan PKBM di
Kecamatan Panggang belum sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 17
Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan. PKBM
melakukan pembenahan terhadap hal yang dianggap belum baik waktu
pelaksanaan. (3) evaluasi pengelolaan pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM)
dalam pemberantasan buta aksara dilakukan di akhir program kegiatan. Evaluasi
terdiri dari evaluasi program, evaluasi proses kegiatan, evaluasi hasil belajar
peserta didik
Evaluasi pemungutan pajak daerah di kabupaten Ngawi
Dalam rangka otonomi daerah yang luas, nyata dan bertanggung jawab,
pemerintah daerah dituntut harus dapat membiayai diri melalui sumber-sumber
keuangan yang dikuasainya. Dari beberapa sumber-sumber pendapatan yang ada,
pajak merupakan salah satu sumber pendapatan daerah yang paling penting karena
setiap tahunnya pajak daerah mampu memberikan sumbangan yang cukup besar
bagi penerimaan daerah. Mengingat pentingnya pajak daerah sebagai salah satu
sumber Penerimaan Asli Daerah (PAD) maka setiap pemerintah daerah harus
berusaha meningkatkan efektivitas dan pertumbuhan pemungutan pajak
daerahnya. Pajak daerah dalam hal ini adalah pajak daerah tingkat II yang
terdiri dari pajak hotel, pajak restoran, pajak hiburan, pajak reklame, pajak
penerangan jalan, dan pajak pengambilan bahan galian golongan C.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pencapaian target
penerimaan pajak daerah dan pertumbuhan pemungutan pajak daerah di
Kabupaten Ngawi. Penelitian ini dikhususkan pada tahun 2007-2009. Adapun
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah target, realisasi pemungutan
pajak daerah, data-data dari buku literatur, undang-undang serta peraturan daerah.
Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, dokumentasi dan
studi kepustakaan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemungutan pajak daerah di
Kabupaten Ngawi sudah mencapai target dan juga sudah bertumbuh. Rata-rata
tingkat pencapaian target penerimaan pajak daerah yaitu : Pada tahun 2007 target
yang ingin dicapai oleh DPPKA Kabupaten Ngawi sebesar 6.274.438.156 dengan
realisasi sebesar 6.348.835.434. hal ini membuktikan bahwa terjadi peningkatan
pertumbuhan pendapatan sebesar 101,19%. Sedangkan pada tahun 2008 target yang
ingin dicapai sebesar 6.274.438.156 dengan realisasi pendapatan sebesar 8.391.451.764
dengan tingkat prosentase sebesar 133,74%, dan pada tahun 2009 DPPKA kabupaten
Ngawi mencoba menaikkan target pendapatan daerah sebesar 7.996.029.100 dengan
realisasi pendapatan mencapai 8.794.830.081 dengan tingkat prosentase sebesar
109,99%. Dengan hasil pendapatan yang telah ditargetkan hendaknya dapat terus
meningkatkan pertumbuhan dan efektivitas pajak untuk meningkatkan jumlah
pendapatan pajak daerah Kabupaten Ngawi agar lebih efisien dan efektif dalam
meningkatkan pembangunan daerah.
Kata kunci : Pencapaian Target, Pertumbuhan , Pemungutan Pajak Daera
KORELASI ANTARA TINEA KORPORIS DENGAN DIABETES MELLITUS DI POLIKLINIK PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DOKTER SOEDARSO PONTIANAK JANUARI SAMPAI DESEMBER TAHUN 2012
Latar Belakang : Tinea korporis adalah salah satu manifestasi infeksidermatofitosis yang sering terjadi di negara-negara tropis sepertiIndonesia. Diabetes mellitus (DM) merupakan salah satu faktor risikountuk menderita tinea korporis yang jumlah penderitanya terus meningkatsejak 2 dekade terakhir dan belum banyak penelitian yang mengungkapkorelasi tinea korporis dengan DM. Tujuan : Penelitian ini dilakukan untukmengkaji korelasi antara tinea korporis dengan DM pada pasien rawatjalan di Poliklinik Penyakit Kulit dan Kelamin RSUD dr. SoedarsoPontianak. Metode : Penelitian ini merupakan studi analitik obsevasionaldengan pendekatan case control. Cara pengambilan sampel adalahdengan teknik non-probability sampling (consecutive sampling) denganjumlah sampel kasus dan kontrol sebanyak 190 subjek. Untukmenentukan riwayat tinea korporis dan DM dilakukan dengan penelusuranrekam medik. Data mengenai karakteristik pasien meliputi umur, jeniskelamin, dan kadar gula darah sewaktu. Data dianalisis menggunakanprogram Statistical Product and Service Solutions (SPSS) versi 20.0.Hasil : Tinea korporis berkorelasi dengan DM dengan derajat sedang (r =0,400; p = 0,000) dengan odd ratio 5,616. Kesimpulan : Terdapathubungan yang bermakna dan berkorelasi derajat sedang antara tineakorporis dengan DM. Hubungan koherensi yang menyatakan distribusi DMlebih banyak ditemukan pada tinea korporis (kasus) dibandingkan nontinea korporis (kontrol).Kata kunci : Tinea korporis, Diabetes mellitus, Khasiat Kulit Manggi
IMPLEMENTASI MEDIA MOTARO BERBASIS TPACK PADA PEMBELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK
The purpose of this research is to improve students learning motivation by using TPACK-based MOTARO media in social studies subjects. The type of research method is classroom research which is carried out for 2 cycles. Data analysis was carried out through interviews, observations, questionnaires and documentation to see the level of students learning motivation after using TPACK-based MOTARO media in social studies subjects. The results of observing student motivation obtained a score percentage of 71%, including the high motivation category, and at the second meeting using media, the average class obtained a score percentage of 82%, including the very high motivation category. Then it was obtained through a learning motivation questionnaire that students got the class average score at the first meeting with a percentage of 74% which was included in the high motivation category and at the second meeting there was an increase with the class average with a percentage of 88% which was included in the very high motivation category. So, from the results of the questionnaire and observations obtained, the implementation of TPACK-based MOTARO media in social studies subjects can increase students learning motivation
PENGEMBANGAN TRACER STUDY BERBASIS WEB
Sebagai salah satu sekolah tinggi dituntut untuk selalu melakukan evaluasi diri guna menjaga relevansi program pengembangan akademiknya sesuai dengan peran yang diembannya. Tuntutan akan kompetensi lulusan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja serta perkembangan teknologi menjadi faktor pendorong untuk melakukan perbaikan akademik untuk mendukung tercapainya visi dan misi. Tracer Study salah satu teknologi yang tepat untuk melakukan pengevaluasi akademik. Penelusuran ini ditunjukan kepada alumni Sekolah Tinggi tersebut. Pembuatan perancangan Sistem Pengembangan Tracer Study Berbasis Web ini, memungkinkan terorganisirnya data - data Tacer Study dengan baik dan dapat mengolahnya dari mana saja. Sistem Informasi ini mampu mengolah data baik berupa inputan, edit dan hapus data-data Tracer sehingga memberikan solusi yang baik dalam menyimpan maupun mengolah data-data Alumni
APLIKASI PEMILIHAN UMUM BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA FAKULTAS ILMU TERAPAN TELKOM UNIVERSITY (STUDI KASUS BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA FAKULTAS ILMU TERAPAN)
Organisasi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Merupakan organisasi kemahasiswaan (ORMAWA) merupakan wadah aktualisasi dan pengembangan diri dalam rangka meningkatkat softskills dan karakter kepemimpinan mahasiswa. Setiap sekali setahun BEM mengadakan pemilihan umum untuk menggantikan kepengurusan organisasi yang lama. Biasanya untuk menggantikan kepengurusan yang lama maka diadakan pemilihan umum untuk menentukan siapa yang akan memimpin selanjutnya yaitu dengan cara coblos. Di zaman yang telah modern sekrang mungkin coblos adalah cara yang kuno dan sebaiknya mengganti dengan cara yang lebih modern yaitu dengan E-voting. Suatu sistem pemilihan dimana data dicatat, disimpan dan diproses dalam bentuk informasi digital. Dengan kata lain, e-voting merupakan pemungutan suara yang proses pelaksanaannya mulai dari pendaftaraan pemilih, pelaksanaan pemilihan, perhitungan suara dan pengiriman hasil suara dilaksanakan secara elektonik (digital). Solusi yang diberikan adalah membuat aplikasi E-voting membantu dalam penghitungan suara. Aplikasi ini bernama Aplikasi Pemilihan Umum Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Terapan Telkom University yang akan membantu dalam menghitung suara pemilu dan serta memberikan informasi seputar pemilu ke pada mahasiswa.
Kata kunci: E-voting, Badan Eksekutif Mahasiswa
PENGEMBANGAN TES KETERAMPILAN DASAR PENGGUNAAN ALAT PERBENGKELAN MATERI PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DI SMKN 2 DEPOK YOGYAKARTA
Penelitian ini merupakan penelitian Pengembangan Tes Keterampilan Penggunaan Alat Perbengkelan (Multimeter) materi pelajaran teknik elektronika. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui: (1) cara membuat perangkat tes keterampilan yang memenuhi validitas dan reliabilitas (2) validitas dan reliabiltas perangkat tes keterampilan yang dikembangkan dalam menggunakan alat perbengkelan (3) ketercapaian siswa khususnya keterampilan dalam menggunakan alat perbengkelan.
Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Perangkat tes dikembangkan berdasarkan silabus SMK N 2 Depok dan disempurnakan berdasarkan masukan dari validator dan hasil uji empiris sebanyak dua kali. Validator dalam penelitian ini adalah dosen ahli dan guru mata pelajaran terkait.
Hasil penelitian yang diperoleh yakni: (1) perangkat tes keterampilan siswa SMK jurusan Audio-Video dalam menggunakan alat perbengkelan (multimeter untuk mengukur komponen elektronika), yang dikembangkan dalam penelitian ini terdiri atas Jobsheet Lembar Latihan, Kisi-Kisi Penskoran, Pedoman Penskoran, Lembar Penskoran Tes, dan Lembar Panduan Penyelenggaraan Tes (2) Pengujian tes keterampilan secara empiris tahap pertama dan kedua dengan analisis validasi butir tes dengan uji korelasi Pearson Product Moment dan dengan formula alpha (α) menunjukkan bahwa koefisien Cronbach's Alpha sebesar 0.91 pada tahap pertama dan 0.79 pada tahap kedua diperoleh semua butir soal valid. Tingkat kesukaran butir soal pada tahap pertama yaitu berkisar antara 0.65-0.73, sedangkan tahap kedua berkisar antara 0,71-0,78. (3) Perhitungan ketercapaian keterampilan siswa uji coba empiris tahap pertama dan kedua penggunaan alat perbengkelan diperoleh hasil pada kategori baik dengan frekuensi berturut-turut yaitu 62,50% dan 71,87%.
Kata Kunci: pengembangan tes, keterampilan siswa, alat perbengkelan
TRAINING PROGRAM FOR DESIGNING WOOD AND RESIN-BASED JEWELLERY IN SATRIA SRENGSENG VOCATIONAL HIGH SCHOOL WEST JAKARTA
Jewellery craft is a business with promising opportunity since nowadays numerous materials might be processed into wonderful jewellery as long as the aspects of aesthetic in the jewellery draw the interest of the potential customers and possess the values of beauty and uniqueness. Therefore, rather than being a part of individual collection, jewellery offers good business potentials. In relation to the statement, simple material design in the form of wood waste in combination with resin starts to be an excellent alternative both in the domestic and in the foreign market. In the same time, many designers and also businessmen start to pay attention to market potentials of the products that have been the combination of the two materials. Based on the consideration toward the simple design yet special skills and high level of creativity, the combination of wood waste and resin should be introduced to the public, especially to the students or the teenagers, so that the spirit of creativity altogether with the business potentials might be a role model of entrepreneurship in the future. For ensuring the achievement ofthis end, a training program in the form of practical materials for the designing process should be designed altogether with the creativity development and the marketing initiatives with low budget. Thereby, the participants of the training program might design jewellery with high sale value yet low budget. Departing from this elaboration, the researcher would like to implement such training program into the community directly. Through the implementation of such program, it is expected that the given community might develop their marketing potentials and business quality. Furthermore, through the implementation of such program, it is also expected that the young designers within the given community becomes well-trained to design the export-scale products to meet both the domestic market and the foreign market. The researcher believes that by introducing the design skills to the young generation, especially to the students, the business spirit and interest might be developed. Then, the training program of designing wood and resin-based jewellery offer good aspects in directing the active business potentials and the positive creativity within the community. One of the efforts that might be pursued in achieving this objective is introducing the design of such jewellery altogether with the practice of jewellery design in the senior and vocational high schools located throughout West Jakarta. Withinthis initiative, the focus of the study, as part of Community Service Program, is one of the vocational high schools in West Jakarta namely Satria Jakarta Vocational High Schools located in Srengseng 26A RT 5/RW 6, Srengseng, Kembangan, West Jakarta
- …