Perancangan Jaringan Backbone dan Distribusi 4g Lte di Sleman Berbasis Jaringan Optik

Seiring meningkatnya kebutuhan pengguna seluler di seluruh dunia maka 3GPP menggagas suatu teknologi baru generasi keempat 4G long term evolution (LTE). 4G (LTE) adalah teknologi yang memungkinkan sebagai solusi dari permasalahan kapasitas dan kualitas jaringan pada daerah yang memiliki demand cukup tinggi seperti Kabupaten Sleman. Keberhasilan penggelaran 4G LTE didukung oleh jaringan backbone dan jaringan distribusi. Perancangan penggelaran jaringan fiber optik untuk jaringan backbone 4G LTE di Kabupaten Sleman membutuhkan kabel optik G-652 sepanjang 85 km dengan topologi ring dan teknologi WDM-STM64. Jaringan distribusi 4G LTE di Sleman menggunakan teknologi GPON dan kabel optik tipe G984 sepanjang 61,35 km. Nilai power yang diterima pada titik end-point (ONU) -25,010 dBm pada simulasi Optisystem dan -26,626 dB melalui hasil perhitungan real. Nilai tersebut diatas nilai minimum power (receiver sensitivity) -28 dBm yang mengacu pada standar parameter ITU-T G.984.2. Rata-rata nilai rise time adalah 69 ps, nilai tersebut masih dibawah nilai standar maksimum yang diperbolehkan sebesar 70 ps. Bit Error Rate rata-rata link backbone yaitu 5x10-4

PHYLOGENETIC ANALYSIS OF BACTERIAL COMMUNITIES IN PANCURAN 7 BATURRADEN HOT SPRING

The diversity of the bacterial communities supported by culturing and capturing through 0.2 m-pore-size filter was studied. The Pancuran 7 hot spring has temperature at around 52°C and pH 7. Community fingerprint analysis by denaturing gradient gel electrophoresis (DGGE) of the PCR-amplified highly variable V9 region of the 16S rRNA gene from the domain Bacteria was performed. Three distinct DGGE bands have been analyzed for phylogenetic relationship. The 16S rDNA sequence fragment analysis of these bands revealed a high relationship with Bacillus group, two of them have a high similarity with Anoxybacillus sp. and one of the single colony that grown at ½ LB medium closely related to Geobacillus lituanicus

EKONOMI PEMBANGUNAN

Istilah Ekonomi pembangunan diartikan sebagai suatu cabang ilmu ekonomi yang mempelajari aspek-aspek ekonomi dalam proses pembangunan di negara berkembang yang berfokus pada metode pembangunan ekonomi, pertumbuhan ekonomi, dan perubahan sosial, ekonomi pembangunan juga memperluas kesempatan bagi penduduk dengan mendukung perbaikan kondisi kesehatan, pendidikan, dan tempat kerja melalui sektor publik atau swasta. Ekonomi Pembangunan juga merupakan salah satu bagian dari ilmu Ekonomi yang secara spesifik mempelajari persoalan pembangunan yang sudah, sedang, dan akan terjadi di negara berkembang. Pembangunan tersebut mencakup industri, perbankan, keuangan, dan bisnis. Selain dari pada itu juga dihadirkan sebuah analisis berbagai isu isu perekonomian untuk kemudian mencari dan menemukan solusi dari berbagai persoalan ekonomi secara kritis, kreatif, dan inovatif. Kemudian memberikan kesiapan pada setiap komponennya untuk menjadi perencana bidang pembangunan ekonomi sehingga bisa turut membantu terciptanya kesejahteraan bersama. Berdasarkan hal tersebut maka, buku ini menyajikan segala yang dibutuhkan oleh para pelaku ekonomi pembangunan dalam menjalankan roda perputaran perekonomiannya agar dapat menciptakan kualitas dan kuantitas perekonomiannya yang baik. Oleh sebab itu buku ini hadir kehadapan sidang pembaca sebagai bagian dari upaya diskusi sekaligus dalam rangka melengkapi khazanah keilmuan dibidang ekonomi pembangunan, sehingga buku ini sangat cocok untuk dijadikan bahan acuan bagi kalangan intelektual dilingkungan perguruan tinggi ataupun praktisi yang berkecimpung langsung dibidang ekonomi pembangunan

Standardization of Nomenclature for Ocular Tuberculosis - Results of Collaborative Ocular Tuberculosis Study (COTS) Workshop.

: To standardize a nomenclature system for defining clinical phenotypes, and outcome measures for reporting clinical and research data in patients with ocular tuberculosis (OTB).: Uveitis experts initially administered and further deliberated the survey in an open meeting to determine and propose the preferred nomenclature for terms related to the OTB, terms describing the clinical phenotypes and treatment and reporting outcomes.: The group of experts reached a consensus on terming uveitis attributable to tuberculosis (TB) as tubercular uveitis. The working group introduced a SUN-compatible nomenclature that also defines disease "remission" and "cure", both of which are relevant for reporting treatment outcomes.: A consensus nomenclature system has been adopted by a large group of international uveitis experts for OTB. The working group recommends the use of standardized nomenclature to prevent ambiguity in communication and to achieve the goal of spreading awareness of this blinding uveitis entity

The Collaborative Ocular Tuberculosis Study (COTS) Consensus (CON) Group Meeting Proceedings

An international, expert led consensus initiative was set up by the Collaborative Ocular Tuberculosis Study (COTS) group to develop systematic, evidence, and experience-based recommendations for the treatment of ocular TB using a modified Delphi technique process. In the first round of Delphi, the group identified clinical scenarios pertinent to ocular TB based on five clinical phenotypes (anterior uveitis, intermediate uveitis, choroiditis, retinal vasculitis, and panuveitis). Using an interactive online questionnaires, guided by background knowledge from published literature, 486 consensus statements for initiating ATT were generated and deliberated amongst 81 global uveitis experts. The median score of five was considered reaching consensus for initiating ATT. The median score of four was tabled for deliberation through Delphi round 2 in a face-to-face meeting. This report describes the methodology adopted and followed through the consensus process, which help elucidate the guidelines for initiating ATT in patients with choroidal TB. © 2020 Taylor & Francis Group, LLC

The Collaborative Ocular Tuberculosis Study (COTS) Consensus (CON) Group Meeting Proceedings

An international, expert led consensus initiative was set up by the Collaborative Ocular Tuberculosis Study (COTS) group to develop systematic, evidence, and experience-based recommendations for the treatment of ocular TB using a modified Delphi technique process. In the first round of Delphi, the group identified clinical scenarios pertinent to ocular TB based on five clinical phenotypes (anterior uveitis, intermediate uveitis, choroiditis, retinal vasculitis, and panuveitis). Using an interactive online questionnaires, guided by background knowledge from published literature, 486 consensus statements for initiating ATT were generated and deliberated amongst 81 global uveitis experts. The median score of five was considered reaching consensus for initiating ATT. The median score of four was tabled for deliberation through Delphi round 2 in a face-to-face meeting. This report describes the methodology adopted and followed through the consensus process, which help elucidate the guidelines for initiating ATT in patients with choroidal TB