14 research outputs found

    Penerapan Strategi Pembelajaran The Power of Two untuk Meningkatkan Kemampuan Kerja Sama Siswa Pada Muatan Pelajaran Matematika Materi Pengukuran Sudut Kelas IV Sekolah Dasar Babussalam Pekanbaru.

    Get PDF
    ABSTRAK Salsabila Asri, (2022) : Penerapan Strategi Pembelajaran The Power of Two untuk Meningkatkan Kemampuan Kerja Sama Siswa Pada Muatan Pelajaran Matematika Materi Pengukuran Sudut Kelas IV Sekolah Dasar Babussalam Pekanbaru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan kerja sama siswa melalui strategi pembelajaran the power of two di kelas IV SD Babussalam Pekanbaru. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan subjek penelitian 1 orang guru dan 16 orang siswa kelas IV SD Babussalam Pekanbaru, dan objek penelitiannya adalah strategi pembelajaran the power of two sudut dan kemampuan kerja sama. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, observasi, dan tes, sedangkan teknik analisisnya adalah deskriptif kualitatif dengan persentase. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, diketahui strategi pembelajaran the power of two dapat meningatkan kemampuan kerja sama siswa. Hal tersebut dapat dilihat dari grafik peningkatan kemampuan kerja sama siswa sejak pra-siklus yang hanya mencapai nilai rata-rata 56,87 dengan kategori rendah, lalu meningkat pada siklus I menjadi 57,96 dengan kategori rendah, dan meningkat kembali pada siklus II dengan nilai rata-rata 84,06 atau berada pada kategori baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran the power of two dapat meningkatkan kemampuan kerja sama siswa di kelas IV SD Babussalam Pekanbaru Kata Kunci: Strategi Pembelajaran The Power of Two, Kemampuan Kerja Sam

    Edukasi Risiko Finansial Teknologi pada Pondok Pesantren Rojaul Huda Darun Nasya Kabupaten Bandung Barat

    Get PDF
    Financial Technology is one of the digital-based technological innovations in the era of the industrial revolution 4.0 which massively experienced very rapid growth. The development of financial technology is followed by the community’s ability to adapt financial technology and use it massively in everyday life. Theease of transacting using financial technology applications changes people’s lifestyles from conventional technology to digital technology. On the other hand, limited public knowledge about financial technology has resulted in some people experiencing the risk of loss in the use of digital-based technology. Lack of knowledge raises various problems faced related to financial technology including an increasingly consumptive lifestyle, the risk of online loans that fail to pay, and the risk of investment failure. Based on this, the purpose of this community service and empowerment program is to educate and provide assistance to the students of the Rojaul Huda Darun Nasya Islamic Boarding School in order to have sufficient knowledge in utilizing financial technology and minimizing risk. The methods used are (1) exploring partnerships and discussing service topics (2) carry out observations to find problems that occur with partners; (3) providean explanation of service activities to partners; (4) carry out service activities at partner locations. The output obtained from the implementation of this Service and Empowerment Program is to increase knowledge and soft skills in the use of financial technology by the younger generation. The conclusion of this activity isthe importance of educating the public in the use of financial technology to avoid the risk of loss.Finansial Teknologi merupakan salah satu inovasi teknologi berbasis digital pada era revolusi industri 4.0 yang secara masif mengalami pertumbuhan sangat pesat. Perkembangan finansial teknologi diikuti dengan kemampuan masyarakat dalam mengadaptasi finansial teknologi dan digunakan secara masif dalam kehidupan sehari-hari. Kemudahan bertransaksi menggunakan aplikasi finansial teknologi mengubah gaya hidup masyarakat dari pemanfaatan teknologi konvensional ke teknologi digital. Disisi lain keterbatasan pengetahuan masyarakat tentang finansial teknologi mengakibatkan sebagian masyarakat mengalami risiko kerugian dalam pemanfaatan teknologi berbasis digital. Kurangnya pengetahuan menimbulkan berbagai permasalahan yang dihadapi terkait finansial teknologi di antaranya pola hidup yang semakin konsumtif, risiko pinjaman online yang mengalami gagal bayar, dan risiko kegagalan investasi. Berdasarkan hal tersebut maka tujuan program pengabdian dan pemberdayaan masyarakat ini adalah mengedukasi dan memberikan pendampingan kepada para santri Pondok Pesantren Rojaul Huda Darun Nasya agar memiliki pengetahuan yang cukup dalam memanfaatkan finansial teknologi dan meminimalisir risiko. Metode yang digunakan adalah (1) melakukan penjajakan kemitraan dan mendiskusikan topik pengabdian (2) melakukan pengamatan untuk menemukan masalah yang terjadi pada mitra; (3) memberikan penjelasan tentang kegiatan pengabdian kepada mitra; (4) melaksanakan kegiatan pengabdian di lokasi mitra. Luaran yang diperoleh dari pelaksanaan Program Pengabdian dan Pemberdayaan ini yaitu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam pemanfaatan finansial teknologi oleh generasi muda. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah pentingnya edukasi kepada masyarakat dalam pemanfaatan finansial teknologi agar terhindar dari risiko kerugian

    REVIEW : Identifikasi Senyawa Tanin Pada Tumbuhan Rambutan

    Get PDF
    Rambutan (Nephelium lappaceum L.) adalah salah satu tanaman yang sering dijumpai di Indonesia, karena tanaman ini tumbuh pada daerah beriklim tropis. Banyak sekali manfaatnya khususnya untuk mengobati penyakit-penyakit dengan cara tradisional. Metabolit sekunder yang terkandung pada daun rambutan antara lain ada steroid, flavonoid, saponin dan tanin. Metabolit sekunder itu sendiri didefinisikan dengan senyawa yang dihasilkan dari sebuah tanaman yang memiliki peran biologis dan ekologi. Umumnya, tanaman yang terkandung metabolit sekunder di dalamnya biasanya memiliki fungsi yaitu sebagai obat, seperti pada tanaman rambutan ini memiliki beberapa manfaat untuk mengobati penyakit-penyakit secara tradisional. Metode yang dilakukan pada review jurnal ini dengan pencarian literatur, review jurnal ini bertujuan untuk mengetahui metabolit sekunder yang terkandung dalam tanaman rambutan, khususnya tanin. Tanin yang terkandung pada daun rambutan sendiri yaitu kelompok besar dari senyawa kompleks yang didistribusikan merata pada setiap tanaman, setiap famili tanaman hampir semua memiliki spesies yang mengandung tanin, tanin tak hanya terdapat di bagian daun tetapi ada juga di bagian tanaman yang spesifik lainnya yaitu pada buah, kulit, dahan, dan batang. Tanin memiliki fungsi mengikat dan mengendapkan protein, di dunia pengobatan, tanin memiliki fungsi untuk mengobati diare, menghentikan pendarahan, dan juga memiliki fungsi untuk mengobati ambeien serta berkhasiat sebagai antioksidan

    Teknologi Pendidikan: Pemanfaatan Teknologi dalam Pendidikan Pasca Pandemi

    Get PDF
    The presence of the pandemic in the first quarter of 2020 also changed the order of human life. All activities that were originally carried out in person changed to online meetings using technological tools and digital platforms. This is no exception for the education sector. In the world of education, learning, which was originally carried out face-to-face, was replaced by online meetings. This lasted for at least a period of 2 years. With the change of learning space, it also changes habits so that it affects the quality of education. In this journal, we try to examine various kinds of changes that exist in the post-pandemic education world as well as the benefits and functions of educational technology from the pandemic era to post-pandemic. In this observation we use qualitative methods. Interviews are the data collection technique we choose. The technical spread is through a google form questionnaire, the results obtained from this study, namely the use of post-pandemic technology greatly affect the learning process. Post-pandemic learning provides benefits in the form of time and place efficiency. However, post-pandemic learning has not fully run well, because educators and students are less focused on learning sessions and interfere with students' understanding of the material presen

    NUGET 4 BINTANG SEBAGAI MAKANAN BERGIZI UNTUK MENCEGAH STUNTING DI DESA BELANTING KECAMATAN SAMBELIA

    Get PDF
    Stunting merupakan kurangnya gizi kronis balita, terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan pertama. yang pada umumnya mempengaruhi pertumbuhan dan gangguan pada perkembangan otak. Stunting disebabkan oleh faktor multidimensi yang dapat menyebabkan balita akan memiliki tingkat kecerdasan tidak maksimal, menjadi lebih rentan terhadap penyakit, dan di masa depan dapat beresiko pada penurunan tingkat produktivitas. Pada tahun 2013 prevalensi stunting di Indonesia berada di urutan kelima. Sedangkan di provinsi NTB, pada tahun 2018 prevalensi stunting berada di urutan kedua. Salah satu desa di NTB yang menghadapi masalah kesehatan stunting adalah Desa Belanting, kecamatan Sambelia, NTB. Faktor yang menyebabkan stunting, yaitu kurangnya kurangnya pengetahuan orang tua tentang makanan bergizi dan angka pernikahan dini yang cukup tinggi. Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah stunting, dilakukan penyuluhan pengolahan makanan bergizi nugget 4 bintang yang bahan utamanya ikan tongkol. Ikan tongkol merupakan salah satu hasil laut atau tambak yang merupakan komoditas utama di Desa Belanting. Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan ibu dan calon ibu terkait stunting, gizi seimbang, dan pengolahan makanan bergizi seimbang. Olahan nugget ini bisa menjadi salah satu kreasi makanan tambahan untuk anak-anak agar lebih menarik. Upaya ini dilakukan dengan metode parasipatif, melalui penyuluhan gizi seimbang untuk mencegah stunting dan demonstrasi pembuatan makanan. Hasil kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan ibu dan calon ibu terkait stunting dan cara pencegahannya, salah satunya melalui pemberian supan gizi yang cukup atau seimbang. Selain itu, masyarakat dapat meningkatkan kreativitasnya dengan mengolah makanan bergizi yang menarik. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat menurunkan angka kejadian stunting di Desa Belanting

    Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tidak Terpenuhinya Kebutuhan akan Pelayanan Kesehatan (Unmet Needs) pada Pasien Diabetes Melitus Tipe II di Indonesia.

    No full text
    Diabetes melitus tipe 2 merupakan salah satu masalah kesehatan yang terbesar di dunia. Diabetes melitus tipe 2 yang tidak terdiagnosis, tidak tertangani, dan tidak terkontrol dapat menyebabkan beban yang besar bagi pasien, sistem kesehatan, maupun produktivitas negara. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tidak terpenuhinya kebutuhan pelayanan kesehatan pasien diabetes melitus tipe 2 di Indonesia menggunakan data Indonesian Family Life Survey 5 (IFLS 5) yang diambil pada tahun 2014-2015. Penelitian dilakukan dengan desain analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional. Dari 561 subyek penelitian, didapatkan bahwa terdapat kebutuhan layanan kesehatan diabetes melitus tipe 2 yang tidak terpenuhi sebanyak 78,79%. Terdapat hubungan antara tidak terpenuhinya kebutuhan layanan kesehatan dengan usia (odds ratio 0.96, 95% confidence interval: 0.95-0.98), status ekonomi (odds ratio 0.26, 95% confidence interval: 0.12-0.55), status pekerjaan (odds ratio 1.86, 95% confidence interval: 1.23-2.80), dan kepemilikan asuransi kesehatan (odds ratio 0.55, 95% confidence interval: 0.36-0.83). Sehingga, dapat disimpulkan bahwa usia yang lebih muda, status ekonomi yang lebih rendah, bekerja, dan tidak adanya asuransi kesehatan berhubungan dengan tidak terpenuhinya kebutuhan pelayanan kesehatan pasien diabetes melitus tipe 2. Diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai hubungan antara tidak terpenuhinya kebutuhan pelayanan kesehatan pasien diabetes melitus tipe 2 dengan faktor-faktor yang berhubungan dengan daerah tempat tinggal pasien

    PEMANFAATAN APLIKASI KAHOOT SEBAGAI ALAT EVALUASI PADA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

    No full text
    Artikel ini mendiskripsikan tentang pemanfaatan aplikasi kahoot sebagai alat evaluasi pada pembelajaran anak usia dini. Tujuan artikel ini di antaranya untuk membantu guru dan siswa dalam memahami aplikasi kahoot dan untuk membantu guru sebagai alat evaluasi pembelajaran, memudahkan guru memberikan materi pembelajaran, dan memotivasi anak mengikuti kegiatan pembelajaran. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode penelitian library research atau studi kepustakaan dengan cara mengumpulkan data dari perpustakaan, membaca, mencatat, dan mengolah bahan penelitian. Hasil dari penelitian ini menghasilkan bahwa penggunaan aplikasi kahoot dapat membuat aktivitas pembelajaran lebih menyenangkan, memotivasi peserta didik dalam mengikuti pembelajaran, dan memudahkan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran serta sebagai alat evaluasi

    Peningkatan Aktivitas Enzim Polifenol Oksidase Yang Berasal Dari Hijauan Lokal Dengan Penambahan Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia Mangostana L.) Dan Perbedaan Suhu Inkubasi

    No full text
    Tren konsumsi makanan sehat semakin digemari di Indonesia. Survei yang dilakukan oleh GrabNext dan NielsenIQ (2020) menunjukkan bahwa tujuh dari sepuluh masyarakat Indonesia menyadari akan konsumsi makanan sehat. Salah satu gerakan konsumsi makanan sehat adalah menurunkan konsumsi produk ruminansia seperti daging merah dan susu. Daging merah dan susu merupakan salah satu sumber nutrisi yang sangat populer namun memiliki kandungan asam lemak jenuh yang tinggi. Konsumsi asam lemak jenuh berlebih dapat memicu berbagai penyakit. Mengonsumsi 100 gram daging merah per hari dapat memicu diabetes, stroke dan penyakit kardiovaskuler (Larsson and Orsini, 2014). World Health Organization (WHO) membatasi konsumsi asam lemak jenuh setiap orang dewasa sebesar 10% per konsumsi energi total. viii Asam lemak jenuh (SFA) dalam daging merah dan susu dihasilkan dari proses biohidrogenasi (BH). Biohidrogenasi mengubah asam lemak tidak jenuh (PUFA) dari pakan hijauan menjadi asam lemak jenuh (SFA) karena SFA dapat mengganggu kinerja bakteri rumen. Modifikasi biohidrogenasi dapat menjadi sebuah alternatif untuk menurunkan konversi PUFA. Polifenol oksidase (PPO) dapat digunakan untuk memodifikasi biohidrogenasi dengan membentuk ikatan protein-fenol. Ikatan tersebut terjadi karena reaksi enzim PPO dengan substratnya menghasilkan o-kuinon yang reaktif terhadap protein. Meskipun reaksi enzim PPO dengan substratnya dapat merugikan dalam industri pangan dan sangat dihindari, sebaliknya reaksi ini memberikan keuntungan dalam industri peternakan seperti proteksi asam lemak tidak jenuh dan pengawetan protein pada pakan hijauan. Potensi ini menarik diteliti lebih mendalam untuk meningkatkan inovasi industri peternakan. Beberapa penelitian terdahulu telah membuktikan bahwa ekstrak PPO dari semanggi merah (Trifolium pratense) memiliki kemampuan untuk memproteksi PUFA. Penelitian ini menggunakan pakan hijauan yang umum digunakan di Indonesia karena semanggi merah sulit ditemukan di Indonesia. Identifikasi enzim PPO juga telah dilakukan oleh Dja’far (2022) dan Lana (2022) pada beberapa jenis hijauan rumput dan hijauan legum yang banyak ditemui di Indonesia seperti rumput gajah (Pennisetum purpureum), rumput odot (Pennisetum purpureum cv. Mott), kaliandra (Calliandra calothyrsus), dan lamtoro (Leucaena leucocephala), namun hasil aktivitasnya masih sangat rendah dibandingkan dengan penelitian ekstraksi enzim PPO lainnya. Oleh karena itu potensi enzim PPO dalam hijauan lokal perlu ditingkatkan dengan menurunkan suhu ekstraksi menggunakan nitrogen cair, ix inkubasi dengan dua suhu yang berbeda (27oC dan 40oC) serta penggunaan aktivator dari bahan alami seperti ekstrak kulit manggis. Tan, et al. (2022) menyatakan bahwa ekstrak kulit manggis dapat meningkatkan aktivitas tirosinase hingga 3-3,5 kali lipat dari perlakuan tanpa aktivator. Ekstrak enzim PPO disentrifugasi dengan penambahan amonium sulfat dan dipurifikasi dengan metode air dua fasa (Aqueous Two-Phase System). Aktivitas enzim PPO hijauan lokal diuji menggunakan substrat katekol 0,01 M dan aktivator ekstrak kulit manggis. Absorbansi enzim PPO diukur menggunakan spektrofotometer dengan panjang gelombang 410 nm. Hasil data pada penelitian ini dikelompokkan menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok pola faktorial dengan 2 perlakuan dan 2 kelompok. Perlakuan sumber PPO berasal dari rumput gajah, rumput odot, kaliandra, dan lamtoro dengan aktivator ekstrak kulit manggis dan tanpa aktivator. Penelitian ini dikelompokkan dalam dua suhu inkubasi yang berbeda yaitu suhu 27oC dan 40oC. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam. Apabila terdapat perbedaan maka dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan. Hasil penelitian ini dapat meningkatkan aktivitas enzim PPO sebanyak 57 hingga 58 kali atau sebesar 5.721-5.862% dari penelitian terdahulu. Analisis data menunjukkan bahwa sumber PPO serta interaksi antara sumber PPO dan penambahan ekstrak kulit manggis tidak memberikan pengaruh (P>0,05) terhadap aktivitas enzim dengan rataan P1 4,5873 U; P2 4,5639 U; P3 4,5179 U; P4 4,1519 U dan P1M1 2,9925 U; P1M2 6,1822 U; P2M1 2,9824 U; P2M2 6,1454 U; P3M1 2,9784 U; P3M2 6,0574 U; P4M1 2,9939 U; P4M2 5,3099 U. Suhu inkubasi memberikan pengaruh nyata (P<0,05) dalam x meningkatkan aktivitas enzim dengan rataan S1, 4,8446 dan S2 4,0659. Penambahan aktivator ekstrak kulit manggis memberikan perbedaan yang sangat nyata (P<0,01) pada aktivitas enzim PPO. Penambahan ekstrak kulit manggis terbukti dapat meningkatkan aktivitas enzim PPO hijauan lokal sebesar 1,5 hingga 2,3 kali lipat dari perlakuan tanpa aktivator. Peningkatan tertinggi terjadi pada sumber PPO rumput gajah yang ditambahkan ekstrak kulit manggis yang diinkubasi pada suhu 27oC, dengan persentase peningkatan sebesar 134,81%. Hal ini mengindikasikan bahwa rumput gajah dan rumput odot dengan penambahan ekstrak kulit manggis pada suhu inkubasi 27oC dapat menghasilkan proteksi asam lemak tidak jenuh di dalam rumen lebih baik daripada hijauan lainnya
    corecore