13 research outputs found

    Phytochemical Screening and α-glucosidase Inhibitory of Secang Wood (Caesalpinia sappan L.)

    Get PDF
    Secang wood (Caesalpinia sappan L.) is a part of the Secang plant which is widely used to treat various diseases, including diabetes. Based on previous research, secang wood contains flavonoids which have the potential to inhibit the α-glucosidase enzyme. The research aims to determine the potential of ethanol extracted by meseration using 96% ethanol. Inhibition of activity was tested using microplate reader which was measured at a wavelength of 405 nm with acarbose as a comparison. The results of the research show that the ethanol extract of secang wood has inhibitory activity, including it in the active category based on the % inhibition value obtained at 83.63%. Meanwhile, acarbose has inhibitory activity, including it in the very active category with a %inhibition value of 79%

    Struktur Bahasa Sakai

    Get PDF

    ISOLASI FRAKSI LUNACRIDINE PADA EKSTRAK METANOL KAYU SANREGO (Lunasia amara Blanco) MENGGUNAKAN KROMATOGRAFI KOLOM

    Get PDF
    Telah dilakukan penelitian Isolasi fraksi lunacridine pada ekstrak metanol kayu sanrego (Lunasia amara Blanco) menggunakan kromatografi kolom dengan. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi fraksi lunacridine pada kayu sanrego (L. amara Blanco).  Kayu sanrego diekstraksi secara refluks menggunakan pelarut metanol dan dilanjutkan ke isolasi dengan metode kromatografi kolom dengan metode basah. Pembanding lunacridine dan sampel di KLT dan dielusi dengan eluen n-heksan : etil asetat (2:8) diliat di UV 254 nm dan 366 nm. Isolat pada vial-vial yang mengandung lunacridine yang diambil digabungkan dalam satu vial dan di uapkan kemudian ditimbang.Hasil menunjukkan bahwa diperoleh 23 vial yang terdiri dari 9 fraksi. Dimana lunacridine terdapat pada fraksi ke 8 yaitu vial 18 dan 19 sebanyak 0,0318 g

    PELATIHAN PEMBUATAN MINYAK AROMATERAPI PADDINGING

    Get PDF
    Abstrak: Analisa situasi masyarakat Desa Paddinging, mayoritas masyarakat bekerja sebagai petani dan hanya memanfaatkan hasil tani sebagai mata pencaharian. Masyarakat tidak lagi memiliki kegiatan keseharian selain bertani oleh sebab itu membuat minyak aromaterapi memiliki peluang besar yang dapat dilakukan ibu PKK bahkan kedepannya jika rutin dan terorganisir bisa menambah pendapatan masyarakat desa. Program ini bisa membantu meningkatkan pengetahuan warga untuk mengolah jahe dan sereh menjadi minyak aromaterapi. Dengan demikian tujuan pengabdian masyarakat ini adalah memberikan pelatihan dasar cara membuat minyak aromaterapi. Pelaksanaan program kerja dilakukan dengan metode pendekatan, diskusi, pelatihan dan praktek lapangan. Langkah-langkah program telah terlaksana dan  mencapai hasil sesuai yang diharapkan yaitu pelatihan dan pendampingan pembuatan minyak aromaterapi berbahan jahe, sereh, kayu manis dan cengkeh yang di beri label “Minyak Aromaterapi Cap Paddinging” sebagai obat pegal-pegal, meringankan sakit kepala, melancarkan peredaran darah bahkan antinyamuk.  Pemberdayaan masyarakat dalam pembuatan minyak aromaterapi sebagai kelompok sasaran dilakukan melalui pendekatan, diskusi, pelatihan dan praktek lapangan membuat minyak aromaterapi Cap Paddinging.Abstract: Analysis of the community situation of Paddinging village, the majority of people work as farmers and only utilize the crops as a livelihood. People no longer have daily activities other than farming because it makes aromatherapy oil has a great opportunity that PKK mother can do even in the future if routine and organized can increase the income of village people. This Program can help increase the knowledge of residents to cultivate ginger and lemongrass into aromatherapy oils. Thus the purpose of this community devotion is to provide basic training on how to make aromatherapy oils. Implementation of a work program is done by approach method, discussion, training, and field practice. The steps of the program have been carried out and achieved the results as expected is the training and mentoring the making of aromatherapy-based oils ginger, lemongrass, cinnamon, and clove labeled "Aromatherapy oil Cap Paddinging" as medicine aches, relieves headaches, blood circulation even mosquito repellent.  Community empowerment in the manufacture of aromatherapy oil as a target group is done through the approach, discussion, training, and practice of the field making aromatherapy oil Cap Paddinging

    TLC Bioautography Analysis of Sappan (Caesalpinia sappan L.) Wood Extract Against Propionibacterium acnes and Staphylococcus epidermidis Bacteria

    Get PDF
    Sappan wood (Caesalpinia sappan L.) is one of the plants that is widely used in traditional medicine in Indonesia. Sappan wood is known to have several benefits, including its ability to treat several infectious diseases caused by bacteria. The aim of this research is to determine the class of active compounds that have antibacterial activity against Propionibacterium acnes and Staphylococcus epidermidis using TLC Bioautography analysis. The TLC results showed that the ethanol extract of Sappan wood contains alkaloid, flavonoid and phenol compounds. Bioautography TLC results show that the ethanol extract of Sappan wood has the potential for good antibacterial activity against the bacteria Propionibacterium acnes and Staphylococcus epidermidis with Rf values of 1: 0.92, Rf 2: 0.78, Rf 3: 0.65, Rf 4: 0.50, Rf 5: 0.38, Rf 6: 0.23 and Rf 7: 0.09 for Propinibacterium acnes. And the values of Rf 1: 0.65, Rf 2: 0.50, Rf 3: 0.38, Rf 4: 0.23 and Rf 5: 0.09 for Staphylococcus epidermidis

    IDENTIFIKASI MORFOLOGI dan PARAMETER SPESIFIK SIMPLISIA DAN EKSTRAK DAUN ROSELLA (Hibiscus sabdariffa L.) ASAL KAB. ENREKANG (SULAWESI SELATAN)

    Get PDF
    Identification of morphology and spesific parameters from simplicia and rosella leaf's extract (Hibiscus sabdariffa L.). From regency of Enrekang, South Sulawesi. Identification of morphology and spesific parameters from simplicia and rosella leaf's extract have been done. The aim of this research is to know morphology and to get data of spesific parameters from simplicia and rosella leaf's extract (Hibiscus sabdariffa L.). Morphology test showed that rosella leaf's had spesific characteristic, i.e had red nervatio, had three palmatifidus leaf and their edge of leaf was serrated. Microscopic test of simplicia showed that the shape of their xilem was spiral and ladder, mesophyl, had thick trachoma, Ca.oksalat shaped sand, fibers sklerenkim, oil cells, epidermis and, diasitik stomata type, cortical parenchyma and lymph lysogen. Chemical identification of rosella leaf's powder showed that lignin, cathecol, aleuron, and flavanoid. Spesific parameters of extract showed that water soluble compound was 6,6203% and ethanol soluble acompund was 18,6992%. Identification of chemical group used Thin Layer Chromatography that sprayed by spesific reagent showed that the extract contained terpenoid and flavonoid.Key word : Identification, morphology, Hibiscus sabdariffa

    SKRINING FARMAKOGNOSI TANAMAN ETNOFARMASI ASAL KABUPATEN BULUKUMBA YANG BERPOTENSI SEBAGAI ANTIKANKER

    Get PDF
    The use of traditional medicine has long been known and used by the people of South Sulawesi and recorded since the 15th century in lontara 'pabbura. Bulukumba as one of the areas of south Sulawesi inhabited by ethnic of Kajang and ethnic of Makassar has also been used plants to treat several of diseases including. Screening studies pharmacognostic origin Bulukumba conducted to identify medicinal plants used by the community Bulukumba to treat cancer. The research location is the village of Bahari Bonto Lembanna District Bulukumba, The research location is the village Lembana of Bonto Bahari District Regency of Bulukumba, the surveys plants etnofarmasi through sanro (traditional healers), public figures and society who have knowledge of traditional medicine with purposive sampling method. Pharmacognosy screening includes determination etnofarmasi plants that have been collected, organoleptic examination, morphology, anatomy and identification of chemical constituents using color reagent and precipitation reactions. The results obtained five plants etnofarmasi potential for the treatment of cancer, leaf of landep (Barleria prionitis L.) Family Acanthaceae, gewor (Basella rubra L) Famili Acanhtaceae, pecut kuda (Stachytarpheta jamaicensis) Family Loranthaceae, rumput mutiara (Hedyotis corymbosa L.) family Rubiaceae dan gondola (Commelina benghalensis L.) Family Commelinaceae, with chemical ingredients contain flavonoids, saponins, alkaloids, and tannins. The content of flavonoids and alkaloids in plants has the potential to be used as a cancer treatment. Keywords : Etnopharmacy, anticancer, Pharmacognosy screening. Abstrak Penggunaan obat tradisional telah lama dikenal dan digunakan oleh masyarakat Sulawesi Selatan dan dibukukan sejak abad ke-15 dalam lontara’ pabbura. Bulukumba sebagai salah satu wilayah Sulawesi Selatan dihuni oleh etnis Makassar dan etnis Kajang juga telah menggunakan tanaman termasuk untuk mengobati berbagai penyakit. Penelitian skrining farmakognostik asal Kabupaten Bulukumba dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi tanaman obat yang digunakan oleh masyarakat Bulukumba untuk mengobati penyakit kanker. Lokasi penelitian adalah desa Lembanna Kecamatan Bonto Bahari Kabupaten Bulukumba, dengan mensurvei tanaman etnofarmasi melalui sanro (pengobat tradisional), tokoh masyarakat dan masyarakat yang memiliki pengetahuan tentang obat tradisional dengan metode purposive sampling. Skrining farmakognosi meliputi determinasi  tanaman etnofarmasi yang telah dikumpulkan, pemeriksaan organoleptik, morfologi, anatomi dan identifikasi kandungan kimia menggunakan pereaksi warna dan reaksi pengendapan. Hasil penelitian didapatkan lima tanaman etnofarmasi yang potensial untuk pengobatan kanker yaitu daun landep (Barleria prionitis L.) Famili Acanthaceae, gewor (Basella rubra L) Famili Acanhtaceae, pecut kuda (Stachytarpheta jamaicensis) Famili Loranthaceae, rumput mutiara (Hedyotis corymbosa L.) family Rubiaceae dan gondola (Commelina benghalensis L.) famili Commelinaceae, dengan kandungan kimia mengandung flavanoid, saponin, alkaloid, dan tanin. Kandungan flavonoid, dan alkaloid dalam tanaman berpotensi untuk digunakan sebagai obat kanker.  Kata Kunci : Etnofarmasi, Antikanker, Skrining farmakognosi

    PENGARUH VARIASI KONSENTRASI MEDIUM PERTUMBUHAN DAN IDENTIFIKASI BAKTERI PEMBENTUK BIOFILM ORAL

    No full text
    Biofilm oral merupakan sekumpulan mikroorganisme baik bakteri, jamur ataupun kapang yang melekat di permukaan rongga mulut (gigi, lidah, langit-langit mulut, dan gusi) dan dibungkus oleh  karbohidrat. Beberapa jenis bakteri pembentuk biofilm oral pencetus terbentuknya  karang gigi bahkan karies  gigi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan konsentrasi media tumbuh bakteri oral dan mengidentifikasi bakteri pembentuk biofilm oral.  Metode penelitian menggunakan design experimental laboratorium kualitatif,  terhadap bakteri oral pembentuk biofilm yaitu bakteri Fusobacterium nucleate (FN), Porphyromonas gingivalis (PG),  dan Streptococcus mutans (SM). Bakteri ditumbuhkan pada media selektif Brucella Blood Agar (BBA) dengan penambahan darah domba (sheep blood) tidak terkoagulasi dengan variasi konsentrasi  5 dan 10% dalam kondisi anaerob. Bakteri yang tumbuh diidentifikasi bentuk morfologi  dan  pewarnaan Gram.    Hasil  penumbuhan bakteri pada media Brucella Blood Agar (BBA) dengan darah domba tidak  terkoagulasi  (DDTK) konsentrasi 5% menunjukkan  bahwa bakteri FN tidak mengalami pertumbuhan,  sedangkan bakteri PG dan SM dapat tumbuh. Pada konsentrasi media BBA 10% ketiga bakteri dapat tumbuh. Hasil identifikasi dengan pewarnaan Gram menunjukkan bakteri FN dan PG termasuk bakteri Gram negatif dengan  sel berwarna merah muda. Sedangkan pada bakteri SM termasuk bakteri Gram positif yang menunjukkan warna biru pada selnya. Adapun bentuk morfologi sel bakteri PG berbentuk  coccobasil, bakteri FN berbentuk  basil dan SM berbentuk coccus. Konsentrasi media yang terbaik bagi penumbuhan bakteri  Gram negatif (FN dan PG) dan bakteri Gram positif (SM) pembentuk biofilm oral adalah media yang konsentrasinya 10

    Pelatihan Pembuatan Minyak Aromaterapi Paddinging

    Full text link
    Analisa situasi masyarakat Desa Paddinging, mayoritas masyarakat bekerja sebagai petani dan hanya memanfaatkan hasil tani sebagai mata pencaharian. Masyarakat tidak lagi memiliki kegiatan keseharian selain bertani oleh sebab itu membuat minyak aromaterapi memiliki peluang besar yang dapat dilakukan ibu PKK bahkan kedepannya jika rutin dan terorganisir bisa menambah pendapatan masyarakat desa. Program ini bisa membantu meningkatkan pengetahuan warga untuk mengolah jahe dan sereh menjadi minyak aromaterapi. Dengan demikian tujuan pengabdian masyarakat ini adalah memberikan pelatihan dasar cara membuat minyak aromaterapi. Pelaksanaan program kerja dilakukan dengan metode pendekatan, diskusi, pelatihan dan praktek lapangan. Langkah-langkah program telah terlaksana dan mencapai hasil sesuai yang diharapkan yaitu pelatihan dan pendampingan pembuatan minyak aromaterapi berbahan jahe, sereh, kayu manis dan cengkeh yang di beri label “Minyak Aromaterapi Cap Paddinging” sebagai obat pegal-pegal, meringankan sakit kepala, melancarkan peredaran darah bahkan antinyamuk. Pemberdayaan masyarakat dalam pembuatan minyak aromaterapi sebagai kelompok sasaran dilakukan melalui pendekatan, diskusi, pelatihan dan praktek lapangan membuat minyak aromaterapi Cap Paddinging
    corecore