247 research outputs found
Kemasan Budaya Lokal sebagai Inovasi Ekonomi Kreatif
Budaya suatu Daerah tidak bisa dilepaskan dengan perjalanan sejarah yang mengirinya, termasuk tidak terlepas campur tangan dari para pelaku di dalamnya. Kota Jakarta yang merupakan sebuah Daerah Khusus Ibukota dengan kehidupan masyarakat urbannya. Letaknya yang di pesisir, memposisikan masuknya pengaruh luar karena terjadinya perdagangan. Jakarta dan budayanya, bagi masyarakat Indonesia pada umumnya lebih dikenal dengan sebutan budaya Betawi. Budaya Betawi merupakan campuran dari beberapa kebudayaan lokal (Jawa, Bugis dan masyarakat di sekitar wilayah Pelabuhan Sunda Kelapa) dan luar (China, Arab, Portugis dan Belanda). Dalam perkembangannya terjadi akulturasi budaya yang akhirnya dikenal dengan kebudayaan Betawi. Perkembangan budaya Betawi sudah bertransformasi seiring dengan perubahan perilaku dari pelaku-pelaku di dalamnya baik secara personal maupun kelompok masyarakatnya. Semua itu juga tidak terlepas dari orientasi ekonomi sesuai dengan perkembangan jaman. Dalam kemasannya, kebudayaan Betawi lebih dikenal identik dan banyak mengadopsi dari kebudayaan China, Arab dan Jawa. Semua akulturasi tersebut diaplikasikan pada bangunan, pakaian, kesenian bahkan kulinernya. Terkait dengan judul penulisan ini, mengangkat kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang mengusung kreativitas seni jahit dengan teknik quilting pada Kelurahan Petojo – Jakarta Pusat. Kemasan Budaya lokal ini diaplikasikan dalam bentuk produk dekoratif yang memanfaatkan limbah (sisa konveksi) menjadi produk baru yang bernilai jual sebagai inovasi ekonomi kreatif yang menunjang pariwisata kota Jakarta
Kelompok Usaha Jahit Perca Kampung Petojo Jakarta
Abstract:
Community Services (PKM) is one of the Tri Dharma University, which is an obligation that
must be carried by lecturer beside teaching and doing research. Tailor group of patchcraft in
Petojo Village granted support by Ministry of Education and Culture, in science and
technology category. This category obtained in accordance with the requirements of Ministry
of Education and Culture gave empowermen in economy field for villagers raised using
Betawi icon through quilt stiching techniques. The method of this study is action reseach with
cordination and support by Ministry of Education and Culture.
Keywords: Science And Technology Category, Betawi Icon, Community Services.
Abstrak:
Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) merupakan salah satu dari Tri dharma Perguruan
Tinggi yang merupakan kewajiban yang harus dijalankan dosen disamping pengajaran dan
penelitian. Kelompok Usaha Jahit Perca Kampung Petojo Jakarta mendapatkan Hibah Dikti
kategori IbM (Iptek Bagi Masyarakat). Kategori IbM kami peroleh sesuai dengan persyaratan
Dikti dengan mengangkat pemberdayaan masyarakat dibidang ekonomi dengan ikon Betawi
melalui teknik jahit quilting. Metode penelitian yang penulis gunakan adalah action research
dengan bantuan hibah DIKTI.
Kata Kunci: Ibm, Ikon Betawi, Pkm
ANALISIS KESENJANGAN PEMBAGIAN PENDAPATAN PERKAPITA DAN TIPOLOGI DAERAH DI KABUPATEN PACITAN, MAGETAN, MADIUN
ANALISIS KESENJANGAN PEMBAGIAN PENDAPATAN PERKAPITA
DAN TIPOLOGI DAERAH DI KABUPATEN
PACITAN, MAGETAN, MADIUN
Oleh:
Retno Asih Juwitasari
ABSTRAKSI
Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses yang lebih luas dari yang
hanya memfokuskan pada perumbuhan ekonomi.peningkatan pembangunan
ekonomi merupakan peningkatan jumlah produksi barang dan jasa yang
dihasilkan oleh suatu Negara atau daerah dalam kurun waktu tertentu yang lebih
tinggi dari pada kenaikan jumlah penduduk sehingga peningkatan kesejahteraan
masyarakat adalah nyata termasuk di peningkatan pendapatan perkapita disertai
perubahan struktur ekonomi suatu Negara tersebut dan terjadi dalam waktu jangka
panjang.
Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder yang
diperoleh dari Badan Puat Statistik (BPS) Jawa Timur selama lima tahun yaitu
dari tahun 2004-2008. Data yang dianalisis menggunakan Indeks Williamson
yaitu suatu analisis untuk mengetahui daerah kabupaten Pacitan,Magetan Dan
Madiun mana yang mempunyai korelasi atau kontribusi yang bagus terhadap
pertumbuhan ekonomi di Propinsi Jawa Timur.
Berdasarkan hasil analisis dan pengujian Indeks Williamsson semua
daerah di Kabupaten Pacitan,Magetan dan Madiun mengalami kesenjangan dan
hipotesa tidak terbukti. Akan tetapi semua daerah di Kabupaten
Pacitan,Magetan,Madiun mempunyai Tipe daerah yang tumbuh tapi tidak
sejahtera.
Keyword : Produk Dometik Regional Bruto Jawa Timur, Daerah Kabupaten
Pacitan, Magetan dan Madiun, Jumlah penduduk Jawa Timur,
Daerah Kabupaten Pacitan, Magetan dan Madiun
Ondel-ondel Sebagai Ikon Seni Tradisi Betawi
ABSTRAK
Ikon suatu daerah mempunyai suatu keunikan tersendiri, biasanya mewakili keunikan atau kekhasan yang
mudah dingat. Seperti ondel-ondel yang menjadi ikon kota Jakarta. Ondel-ondel merupakan artefak
budaya bagi masyarakat Jakarta yang dipercaya sebagai pelindung dari leluhur yang hingga kini terus
terpilihara secara turun temurun. Ondel-ondel dipercaya sebagai penolak bala, biasanya diletakkan di
bagian depan suatu bangunan atau menjadi babak awal di awal pertunjukan seni betawi. Ondel-ondel
biasanya terdiri dari 2 (dua) buah boneka besar berpasangan, laki-laki dan perempuan yang memakai
pakaian Betawi. Kenapa ondel-ondel? Karena secara tidak langsung menjadi perlambang kehidupan
orang Betawi yang terbuka menerima peradaban secara internal maupun eksternal yang mempengaruhi
kehidupan.
Kata kunci: ondel-ondel, Betawi
ABSTRACT
Each province in Indonesia have its own unique icon implemented in its culture. Usually the unique
characteristics of the icon is widely famous and recognizeable by people of other provinces in Indonesia.
Ondel-Ondel, are iconic art itemsfor DKI Jakarta province. Ondel-ondel are cultural artifac for DKI
Jakarta citizens and believed as an protector given by the ancestor of Batavia’s people passed down from
generation to generation. Ondel-ondel is believed to be a charm to prevent badluck. Usually ondel-ondel
is located in front of building’s main entrances and used as an opening show in some Batavia art and
culture festivals or theaters. Ondel-ondel usually presented as two giant sized dolls which symbolized
Batavia men and batvia women wearing Batavia uniforms. So, why these ondel-ondel became the iconic
cultural items for Batavia people? It is because Batavia people gain their culture and traditions from
many internal and external factors which affected their way of living.
Keywords: ondel-ondel, Betaw
PENERAPAN BATIK NITIK PADA MEDIA ALTERNATIF
AbstractNitik Batik is one of the well-known batik motifs that developed in the Yogyakarta Region, precisely in the Trimulya, Kembangsongo, Blawong - Bantul districts. It has a characteristic nitik pattern from the unique canting shape which ends in 4 (four) splits with a geometric pattern. The nitik motif is thought to be from the pattern of Patola cloth - India. The detailed manufacture of Nitik batik and a long manufacturing process make the price of Nitik batik expensive. Monotonous colors and motifs make it unpopular among young people, for that effort and innovation are needed in its application. One of the efforts to maintain Nitik batik, it is necessary to innovate its application to alternative media with patterns and colors that contain the symbolic meaning of 'ban batik nitik motif' and make 'development of the nitik batik motif' one of the ‘icons’ of Yogyakarta batik. This research method is a descriptive qualitative approach, the result of which is the application of the development of the Nitik batik motif as an innovation in alternative media. The results of the research are in the form of innovative development of the Nitik batik motif with its application to alternative media, as an effort to preserve it and be recognized as the batik icon of Nitik Yogyakarta for present and future generations. Keywords: Nitik batik, colors and motifs, innovation, alternative media AbstrakBatik nitik adalah salah satu motif dikenal batik yang berkembang di Wilayah Yogyakarta, tepatnya diwilayah Trimulya, Kembangsongo, Blawong – Kabupaten Bantul. Mempunyai ciri khas pola nitik dari bentuk canting uniknya yang ujungnya membelah 4 (empat) dengan pola geometrisnya. Motif nitik diduga dari pola kain Patola – India. Pembuatannya batik tulis nitik yang detil dan proses pembuatan yang lama menjadikan harga batik nitik menjadi mahal. Warna dan motifnya yang monoton menjadikan tidak popular dikalangan kaum muda, untuk itu diperlukan usaha dan inovasi dalam penerapannya. Salah satu usaha untuk mempertahankan batik nitik, diperlukan inovasi penerapannya pada media alternatif dengan pola dan warna yang mengandung makna simbolis ‘motif batik nitik larangan’ serta menjadikan ‘pengembangan motif batik nitik’ menjadi salah satu ‘Ikon’ batik Yogyakarta. Metode penelitian ini dengan pendekatan metode penelitian kualitatif deskriptif, yang hasil akhirnya penerapan pengembangan motif batik nitik sebagai inovavasi pada media alternatif. Hasil penelitian berupa inovasi pengembangan motif batik nitik dengan penerapannya pada media alternatif, sebagai usaha untuk melestarikannya serta dikenali sebagai Ikon batik nitik Yogyakarta bagi generasi sekarang dan di masa mendatang. Kata kunci: batik nitik, warna dan motif, inovasi, media alternati
PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP JARINGAN HEWAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan multimedia interaktif
dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep jaringan hewan. metode
penelitian yang digunakan adalah Pre-Experimen Design dengan menggunakan
desain penelitian One-Group Pretes-Posttes design. Populasi dalam penelitian ini
terdiri dari seluruh siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 12 Bandung. Subjek dari
penelitian ini ditentukan dengan teknik purpossive sampling yaitu siswa kelas XI
MIPA 5 di SMA Negeri 12 Bandung. Instrumen yang digunakan untuk mengukur
ranah kognitif berupa soal objektif sebanyak 20 buah, instrumen penilaian ranah
afektif dan psikomotor berupa lembar observasi serta angket untuk mengetahui
respon siswa. Hasil penelitian pada aspek kognitif didapatkan skor rata-rata pretes
sebesar 35,86 dan skor rata-rata posttes sebesar 76 serta dari hasil uji N-Gain
didapatkan skor sebesar 0,61 dengan kategori sedang. Kemudian, hasil penelitian
pada aspek afektif mendapatkan skor rata-rata sebesar 78 dengan kategori baik,
dan pada aspek psikomotor mendapat skor rata-rata sebesar 79,46 dengan kategori
baik. Sedangkan, hasil angket dari keseluruhan siswa didapatkan respon positif
sebesar 72,69% dengan kategori lebih dari separuh siswa. Dari data hasil
penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan multimedia interaktif
dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep jaringan hewan.
Kata kunci : Hasil Belajar Siswa, Multimedia Interaktif, Jaringan Hewan
Analisis Kebutuhan Mahasiswa dalam Mengembangkan Bahan Ajar English for Children
Abstrak Penelitian bertujuan mengidentifikasi kebutuhan mahasiswa dalam mengembangkan bahan ajar English for Children. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Metode pengumpulan data menggunakan angket dan dokumentasi. Penelitian dilakukan di Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Muhammadiyah Tangerang. Responden terdiri dari 77 mahasiswa yang menanggapi angket dengan 29 item yang mewakili enam variabel penelitian. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian dikelompokkan menjadi enam variabel kebutuhan, yaitu: tujuan pembelajaran, topik, latihan, kegiatan pembelajaran, media pembelajaran, dan penilaian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa membutuhkan konsep teori bahasa Inggris yang terkait dengan pengajaran anak, konsep pengembangan rencana pembelajaran bahasa Inggris untuk anak-anak, konsep karakteristik anak dalam belajar bahasa Inggris, konsep pengajaran empat keterampilan bahasa Inggris (listening, speaking, reading, dan writing) menggunakan lagu, cerita, permainan, dan pengajaran berbantuan teknologi. Mahasiswa juga membutuhkan latihan dan aktivitas belajar yang bervariasi, serta media pembelajaran berupa buku teks dan penilaian pembelajaran yang dilakukan di akhir topik. AbstractThe research aimed to identify students' needs in developing English for Children teaching materials. The research approach used descriptive quantitative. Data collection methods used questionnaires and documentation. The research was conducted at the Elementary School Teacher Education Study Program, Muhammadiyah University, Tangerang. Respondents consisted of 77 students who responded to a questionnaire of 29 items representing the six research variables. The research results were grouped into six need variables: learning objectives, topics, exercises, learning activities, learning media, and assessment. Data analysis technique used descriptive analysis. The results showed that students need theoretical concepts of English related to teaching children, the concept of developing English learning plans for children, the concept of children's characteristics in learning English, the concept of teaching the four English skills (listening, speaking, reading, and writing) using songs, stories, games, and technology-assisted teaching. Students also need various learning exercises and activities, as well as learning media in the form of textbooks and learning assessments carried out at the end of the topic
Analisis Efisiensi Teknis Pembenihan Ikan Nila di PT Hatchery Nila Kekar Pasuruan
Along with the increase in fish consumption in Indonesia and the rapid development of freshwater fish farming, it is necessary to guarantee the availability of a supply of seeds that meet the requirements of both quality, quantity and continuity. PT Hatchery Nila Kekar as a producer of tilapia seeds had fluctuations in production caused inefficiency in the use of production inputs. This study aims to identify the factors that influence the production of tilapia hatchery and to analyze the level of technical efficiency. The total sample in the study was 60 pool units taken by census technique. Analysis of factors affecting production and technical efficiency used the Cobb Douglas Stochastic Frontier production function approach. The results of the analysis showed that the production factors that have a significant effect on the amount of production are the variables of ​​​​pond area, number of female broodstock, pellet feed and total weight of broodstock. The technically efficient pools are 34 while 26 pools are not yet efficient.Seiring dengan kenaikan konsumsi ikan di Indonesia dan perkembangan budidaya ikan air tawar yang semakin pesat, maka diperlukan jaminan ketersediaan pasokan benih yang berkualitas dan continue. PT Hatchery Nila Kekar sebagai produsen benih ikan nila mengalami fluktuasi produksi benih yang disebabkan oleh ketidakefisienan penggunaan input dalam fungsi produksi Cobb Douglas Stochastic Frontier. Hasil analisis menunjukkan bahwa faktor produksi produksi. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi produksi benih ikan nila di PT Hatchery Nila Kekar Pasuruan serta menganalisis tingkat efisiensi teknisnya. Sampel dalam penelitian sebanyak 60 unit kolam yang diambil dengan teknik sensus. Analisis dilakukan dengan pendekatan yang berpengaruh terhadap jumlah produksi yaitu variabel luas kolam, jumlah betina, jumlah pakan pelet dan berat total induk. Kolam yang efisien secara teknis sebanyak 34 sedangkan 26 kolam belum efisien
- …