11 research outputs found
Gender Differences in Students' Interpersonal Communication
Objective: Interpersonal communication is an essential element of communication that creates meaningful social relationships in the academic environment. Students who have good interpersonal communication skills will be capable of interacting with others. However, it was reported that some students still have a low capacity for interpersonal communication caused by various factors, and one of them is gender. This research attempts to investigate the students’ interpersonal communication concerning gender and to find out whether there is a difference between male and female students in terms of interpersonal communication.
Methodology: This study was conducted through a descriptive method. The subject of this study includes 88 students consisting of 66 male and 22 female students at one state polytechnic in Bandung, Indonesia. The data were collected in terms of interpersonal communication and gender.
Results: The results show that male students had a slightly higher score of interpersonal communication than females. Regarding the significant elements of effective interpersonal communication, it was found that there are differences in the dominant component of interpersonal communication between male and female students. Female students dominated the area of equality, indicating that they have a more dominant ability to position themselves as equivalent to their communication partners to create comfortable communication. Male students dominated the area of openness, empathy, supportiveness, and a positive attitude showing that they have a more dominant ability to show a willingness to communicate honestly and full of understanding, so they were able to give support and positive thought.
Implication: The study recommends the use of appropriate communication activities that can encourage the students to be open, to be supportive, and to be positive. This condition will enable teachers to choose and apply the appropriate methods in the teaching and learning process to support the development of students’ interpersonal communication
STUDI DESKRIPTIF MENGENAI SOFT SKILLS PADA MAHASISWA DI POLMAN BANDUNG
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai soft skills pada mahasiswadan faktor-faktor yang berperan dalam penguasaan keterampilan tersebut. Penelitian diikuti olehmahasiswa tingkat II di Politeknik Manufaktur Negeri Bandung (Polman Bandung) yang terdiri dari22 mahasiswi dan 97 mahasiswa. Dengan mengunakan metode penelitian deskriptif dan alat ukursoft skills yaitu soft competency questionnaire-self assessment (SCQ-SA) mengukur enam aspek softskills yaitu motivation, flexibility, willingness to learn, integrity, relationship building dan teamwork& cooperation. Penelitian ini menemukan bahwa gambaran umum soft skills partisipan penelitiantergolong cukup (median = 3). Diantara keenam aspek tersebut, aspek flexibility yaitu keterampilanuntuk beradaptasi merupakan aspek yang lebih dikuasai oleh partisipan dibandingkan aspek-aspek yanglain. Penelitian ini juga menggali permasalahan yang sering dihadapi mahasiswa yaitu masalah motivasi,relasi dengan teman, dan kemauan untuk selalu ingin belajar. Pengujian terhadap perbedaan soft skills diantara perempuan dan laki-laki menunjukkan bahwa jenis kelamin tidak memiliki peran yang signifikanterhadap penguasaan soft skills pada mahasiswa
SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT SEBAGAI TOLOK UKUR KEBERHASILAN IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK DALAM MENCAPAI GOOD GOVERNANCE DI POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kepuasan pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan oleh Polman Bandung.Metode yang digunakan dalm penelitian ini adalah analisis kuantitatif dengan pengukuran menggunakan metode skala likert, untuk memperoleh nilai Survey Kepuasan Masyarakat (SKM) unit pelayanan digunakan pendekatan nilai rata-rata tertimbang dengan rumus total dari nilai persepsi per unsur dibagi total unsur yang terisi dikalikan nilai penimbang. Dimensi yang diukur terdiri dari 9 dimensi CHARACTER yaitu : kepatuhan, penanganan keluhan, jaminan, keandalan, kemampuan melayani, kejelasan, berwujud, empati, dan daya tanggap. Hasil uji validitas dan reliabilitas instrumen pengukuran menunjukkan bahwa instrumen tersebut valid dan reliabel sehingga instrumen pengukuran tersebut dapat digunakan dengan baik. Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 757 orang. Unit kerja yang diukur sebanyak 8 Unit Pelayanan di Polman Bandung. Kesimpulan hasil pengukuran menunjukkan skor total pengukuran kepuasan terhadap layanan di Polman Bandung adalah 75,39 yang berarti kategori Baik, dengan nilai terendah adalah dimensi tangibility (bukti fisik) dengan IKM 2,93 dan menjadi prioritas utama melakukan perbaikan, sedangkan dimensi ability to serve (kemampuan dalam memberikan layanan) dengan nilai IKM tertinggi 3,08 dan menjadi prioritas terakhir untuk melakukan perbaikan. Rencana tindak lanjut perbaikan dapat dilakukan dengan prioritas dimulai dari unsur yang paling kurang baik hasilnya dan disusun untuk jangka pendek, menengah, atau jangka panjang dalam mencapai good governance di Polman Bandung.This study aims to measure customer satisfaction with the services provided by Polman Bandung. The method used in this research is quantitative analysis with measurements using the Likert scale method, to obtain the value of the Community Satisfaction Survey (SKM) service unit a weighted average value approach is used with the total formula of the perception value per element divided by the total elements filled in multiplied by the weighting value. The dimensions measured consist of 9 CHARACTER dimensions, namely: compliance, complaint handling, assurance, reliability, service ability, clarity, tangible, empathy, and responsiveness. The results of the validity and reliability tests of the measurement instruments show that the instruments are valid and reliable so that the measurement instruments can be used properly. The number of respondents in this study was 757 people. The work units measured were 8 service units in Polman Bandung. The conclusion of the measurement results shows that the total score for measuring satisfaction with services at Polman Bandung is 75.39, which means the Good category, with the lowest value being the tangibility dimension (physical evidence) with an IKM of 2.93 and being the main priority for making improvements, while the ability to serve dimension (ability to provide services) with the highest IKM value of 3.08 and being the last priority for making improvements. The follow-up improvement plan can be carried out with priorities starting from the element with the least good results and arranged for the short, medium, or long term in achieving good governance in Polman Bandung
STUDI PENELUSURAN (TRACER STUDY) ALUMNI SEBAGAI SARANA PEMANTAUAN SERAPAN LULUSAN DI POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG
Penelitian studi penelusuran (tracer study) ini bertujuan untuk mengukur terkait profil lulusan (alumni) Politeknik Manufaktur Bandung (Polman Bandung) pada tahun 2022 . 4 indikator utama yang pengukuran yaitu : 1) Setelah Wisuda berapa lama masa tunggu di dalam memperoleh pekerjaan; 2) Gaji pertama setelah mendapatkan bekerja; 3) Status dari pekerjaan lulusan; dan 4) Kesesuaian kompetensi dengan bidang kerja. Penelitian dilakukan dengan pendekatan survey dan jenis penelitian kategori deskriptif kualitatif (qualitative research) dengan melalui tiga tahapan diantaranya: 1) mengembangkan konsep dan instrumen; 2) mengumpulan data; dan 3) menganalisa data dan pelaporan. Metode yang dilakukan dengan cara random (sampling), secara proporsional sesuai dengan jumlah lulusan yaitu dengan proporsi 38%. data diperoleh langsung dari alumni dan pengguna alumni melalui kuesioner yang terstruktur dan dikumpulkan menjadi data primer. Penyebaran kuesioner dilakukan secara online : https://ikal.polman-bandung.ac.id/alumni/index.html, dan http://tracerstudy.polman-bandung.ac.id, penyebaran secara langsung kepada pengguna alumni dan alumni dengan melakukan kunjungan industri yang diketahui jelas keberadaanya. Pengumpulan data lapangan dimulai pada 6 Agustus 2022 hingga Desember 2022. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lulusan tahun 2022 sebanyak 15 % mendapatkan pekerjaan sebelum wisuda (melalui presentasi industri) dan ≤ 3 bulan mendapatkan pekerjaan pasca wisuda sebesar 14%. Hasil studi penelusuran (tracer study) dapat dikatakan pendidikan yang dilaksanakan Polman Bandung sudah sesuai antara kompetensi dengan kebutuhan industri. Berdasarkan Gaji pertama setelah bekerja 86% nominal diatas 5.000.000, sedangkan untuk status pekerjaan, dan adanya kesesuaian kompetensi aluni dengan bidang kerja sebesar 99%, sistem pendidikan yang diberikan Polman Bandung dapat dikatakan merupakan hal yang terpenting di dunia usaha dan dunia industri dalam menunjang karier alumninya
STUDI DESKRIPTIF MENGENAI SOFT SKILLS PADA MAHASISWA DI POLMAN BANDUNG
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai soft skills pada mahasiswadan faktor-faktor yang berperan dalam penguasaan keterampilan tersebut. Penelitian diikuti olehmahasiswa tingkat II di Politeknik Manufaktur Negeri Bandung (Polman Bandung) yang terdiri dari22 mahasiswi dan 97 mahasiswa. Dengan mengunakan metode penelitian deskriptif dan alat ukursoft skills yaitu soft competency questionnaire-self assessment (SCQ-SA) mengukur enam aspek softskills yaitu motivation, flexibility, willingness to learn, integrity, relationship building dan teamwork& cooperation. Penelitian ini menemukan bahwa gambaran umum soft skills partisipan penelitiantergolong cukup (median = 3). Diantara keenam aspek tersebut, aspek flexibility yaitu keterampilanuntuk beradaptasi merupakan aspek yang lebih dikuasai oleh partisipan dibandingkan aspek-aspek yanglain. Penelitian ini juga menggali permasalahan yang sering dihadapi mahasiswa yaitu masalah motivasi,relasi dengan teman, dan kemauan untuk selalu ingin belajar. Pengujian terhadap perbedaan soft skills diantara perempuan dan laki-laki menunjukkan bahwa jenis kelamin tidak memiliki peran yang signifikanterhadap penguasaan soft skills pada mahasiswa
Keterampilan Komunikasi Interpersonal antar Mahasiswa dan Hubungannya dengan Capaian Prestasi Akademik
Interpersonal communication patterns or it is commonly called as interpersonal communication is one of the soft skills that students should improve. The low ability of students’ interpersonal communication in a sense may cause problems since students must adapt to the academic environment which will eventually affect their academic achievement. This research is aimed at obtaining a description of the relationship between students’ interpersonal communication patterns with their academic achievement. The deductive method was applied by collecting data through a set of questionnaires which has been tested for its validity and reliability. The respondents of this research were 88 students of Politeknik Manufaktur Bandung. The data were tested using SPPS version 20. in which the correlation technique employed was product moment. The results obtained from testing the significant value table between the interpersonal communication skills and academic achievement variables show that there is a significant relationship between these two variables. This finding also indicates that the higher the increase of the students’ interpersonal communication skills, the higher their academic achievement will be. Further research can be developed by including other variables such as among others motivation, leadership, integrity, teamwork, lifelong learning, flexibility, and demography factors as the independent or mediator variable to get a more comprehensive result.  Keywords: communication skill; interpersonal communication; students’ academic achievement ABSTRAKPola komunikasi antar pribadi atau sering disebut komunikasi interpersonal merupakan salah satu soft skills yang perlu dikembangkan pada mahasiswa. Rendahnya keterampilan komunikasi  interpersonal pada mahasiswa sedikit banyak akan menyebabkan mahasiswa mengalami kesulitan dalan beradaptasi dengan lingkungan perkuliahan yang pada akhirnya akan berpengaruh pada prestasinya. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mendapatkan deskripsi tentang hubungan antara pola keterampilan komunikasi interpersonal antar mahasiswa dengan prestasi akademiknya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deduktif dengan pengumpulan data melalui kuesioner yang telah disusun dan dinyatakan valid dan reliabel untuk digunakan. Responden penelitian ini sebanyak 88 orang mahasiswa Politeknik Manufaktur Bandung. Pengujian data menggunakan SPSS versi 20 dimana teknik korelasi yang digunakan adalah product moment. Hasil pengujian berdasarkan tabel nilai signifikansi antara variabel keterampilan komunikasi interpersonal dengan variabel prestasi akademik menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara kedua variabel penelitian. Temuan penelitian ini juga mengindikasikan bahwa semakin meningkat keterampilan komunikasi interpersonal akan semakin meningkat pula prestasi akadenik mahasiswa. Penelitian selanjutnya dapat dikembangkan dengan memasukkan variabel lain dalam penelitian seperti motivasi, kepemimpinan, integritas, kerjasama tim, keinginan untuk terus belajar, fleksibilitas dan faktor demografi sebagai variabel bebas ataupun variabel mediator, sehingga didapatkan hasil yang lebih komprehensif.Kata kunci : keterampilan komunikasi, komunikasi interpersonal; prestasi akademik mahasisw
Kajian Kategori Engagement dalam Penerapan Konsep Green Campus di Institut Teknologi Nasional Bandung
ABSTRAKKampus hijau merupakan suatu program yang dilaksanakan di institusi pendidikan yang memiliki sistem akademik, manajemen, tatanan wilayah, dan kualitas sumber daya yang tidak terlepas dari konsep pembangunan berkelanjutan. Campus engagement melakukan penilaian terhadap program-program berkelanjutan untuk para sivitas akademika. Penilaian indikator ini perlu dilakukan, mengingat program-program berkelanjutan dapat meningkatkan keinginan dan komitmen sivitas akademika dalam mengimplementasikan konsep green campus. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengkaji penerapan konsep berkelanjutan yang terdapat pada standar STARS. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan observasi. Pengolahan data dilakukan dengan cara menentukan nilai poin untuk setiap indikator lalu dilakukan analisis deskriptif dan analisis SWOT. Hasil dari penelitian ini, Itenas mendapatkan 7,53 point dari point maksimum sebesar 21 point. Hal ini menunjukkan Itenas memiliki program yang masih kurang baik dalam mendukung para sivitas akademikanya untuk menerapkan green campus di Itenas.Kata kunci: kampus hijau, STARS AASHE, campus engagement ABSTRACTGreen campus is a program implemented in educational institutions that have academic system, management, regional order, and quality of resources that can not be separated dari the concept of sustainable development. Campus engagement assesses sustainable programs for academicians. Assessment of this indicator needs to be done, considering that sustainable programs can increase the desire and commitment of academicians in implementing green campus concept. This study was conducted by examining the implementation of sustainable concepts contained in the STARS standard. Data collection is conducted through interview and observation. Data processing is done by determining the value of points for each indicator and then by descriptive and SWOT analysis. The result of this research, Itenas get 7.53 point dari point maximum equal to 21 point, which indicated that Itenas still has a poor program in support of its academic civitas to implement green campus in Itenas.Keywords: green campus, STARS AASHE, campus engagemen
ANALISA MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING SEBAGAI SOLUSI PROGRAM PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DAN INKUBATOR BISNIS TEKNOLOGI PADA MASA PANDEMI COVID-19
The conditions of the Covid-19 pandemic have greatly affected the world of health, education and the economy so that it has the potential to increase the number of unemployed for college graduates, especially polytechnic graduates. This study presents data analysis of the Project Based Learning model as an alternative solution for job preparation by working as a new entrepreneur. This study aims to analyze the Project Based Learning learning model for several groups of Bandung Manufacturing Polytechnic students who are running entrepreneurial project programs from third parties. The research method chosen is descriptive analysis, which is a method that functions to describe or give an overview of the object under study through data or samples that have been collected as they are. The results show that the project based learning model can be applied well as a solution for entrepreneurship development programs and technology business incubator (PEKIT) during the Covid-19 pandemic.
Keywords: Learning Model, Project Based Learning, Entrepreneurship, Business Incubator, Covid-19 Pandemic.Kondisi pandemi covid-19 telah banyak mempengaruhi dunia kesehatan, pendidikan dan ekonomi sehingga berpotensi meningkatkan jumlah pengangguran bagi lulusan perguruan tinggi khususnya lulusan politeknik. Penelitian ini menyajikan data analisa model pembelajaran Project Based Learning sebagai alternatif solusi penyiapan lapangan kerja dengan berprofesi sebagai wirausahawan baru. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa model pembelajaran Project Based Learning kepada beberapa kelompok mahasiswa Politeknik Manufaktur Bandung yang sedang menjalankan projek kewirausahaan program dari pihak ketiga. Metode penelitian yang dipilih adalah deskriptif analisis yaitu suatu metode yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data atau sampel yang telah terkumpul sebagaimana adanya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran berbasis proyek (Project based learning) dapat diterapkan dengan baik sebagai solusi program pengembangan kewirausahaan dan inkubator bisnis teknologi (PEKIT) di masa pandemi covid-19.
Kata Kunci: Model Pembelajaraan, Project Based Learning, Kewirausahaan, Inkubator Bisnis, Pandemi Covid-19
Kondisi pandemi covid-19 telah banyak mempengaruhi dunia kesehatan, pendidikan dan ekonomi sehingga berpotensi meningkatkan jumlah pengangguran bagi lulusan perguruan tinggi khususnya lulusan politeknik. Penelitian ini menyajikan data analisa model pembelajaran Project Based Learning sebagai alternatif solusi penyiapan lapangan kerja dengan berprofesi sebagai wirausahawan baru. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa model pembelajaran Project Based Learning kepada beberapa kelompok mahasiswa Politeknik Manufaktur Bandung yang sedang menjalankan projek kewirausahaan program dari pihak ketiga. Metode penelitian yang dipilih adalah deskriptif analisis yaitu suatu metode yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data atau sampel yang telah terkumpul sebagaimana adanya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran berbasis proyek (Project based learning) dapat diterapkan dengan baik sebagai solusi program pengembangan kewirausahaan dan inkubator bisnis teknologi (PEKIT) di masa pandemi covid-19.
Kata Kunci: Model Pembelajaraan, Project Based Learning, Kewirausahaan, Inkubator Bisnis, Pandemi Covid-1
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA SUKAMANDI KABUPATEN SUBANG PROVINSI JAWA BARAT MELALUI PEMANFAATAN SUMBER TENAGA BARU TERBARUKAN
Sukamandi Village is a village that has the potential to become a tourism destination. The beautiful atmosphere and the presence of tourist attractions, namely Bukit Jamali and Curug Cibingbin, can attract tourists to visit and enjoy the lovely natural atmosphere. However, some problems can make tourists uncomfortable while enjoying the natural beauty of Sukamandi Village, namely the uneven distribution of electricity around the waterfall. The community service program through student community service activities that have been carried out in Sukamandi Village, Sagalaherang District, West Java Province, has been running well and smoothly. Through training, community empowerment can improve knowledge and basic concepts in using new and renewable energy sources. The activity partners, namely the residents of Sukamandi Village, have tried to utilise new renewable energy sources from water, air and solar energy in lighting media in their village. --- Desa Sukamandi merupakan desa yang memiliki potensi untuk dijadikan destinasi pariwisata. Suasananya yang asri serta adanya tempat wisata yaitu Bukit Jamali dan Curug Cibingbin, dapat menarik hati para wisatawan untuk berkunjung dan menikmati suasana alam yang asri. Namun, terdapat permasalahan yang dapat membuat wisatawan kurang nyaman pada saat sedang menikmati keindahan alam yang dimiliki Desa Sukamandi, yaitu tidak meratanya penyaluran listrik di wilayah sekitar curug. Program pengabdian masyarakat melalui kegiatan KKN mahasiswa yang telah dilaksanakan di Desa Sukamandi, Kecamatan Sagalaherang, Propinsi Jawa Barat telah berjalan dengan baik dan lancar. Kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan pelatihan mampu meningkatkan pengetahuan dan konsep dasar dalam memanfaatkan sumber energi baru terbarukan dengan baik. Mitra kegiatan yaitu warga masyarakat Desa Sukamandi telah mencoba memanfaatkan sumber energi baru terbarukan yang berasal dari energi air, udara dan cahaya matahari dalam media penerangan di desanya