65 research outputs found

    KAJIAN VARIASI LAMA PERENDAMAN DALAM LARUTAN NATRIUM METABISULFIT (NA2S2O5) PADA PENGOLAHAN TEPUNG KENTANG

    Get PDF
    ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengkaji variasi lama perendaman kentang dalam larutan natrium metabisulfit (Na2S2O5) 3000 ppm terhadap kualitas tepung kentang. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak lengkap (RAL) non faktorial dengan variasi lama perendaman 0, 20, 40 dan 60 menit. Parameter penelitian meliputi rendemen, kadar air, kadar pati, derajat keasaman (pH), analisis warna serta uji hedonik terhadap warna dan aroma. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi lama perendaman dalam larutan natrium metabisulfit 3000 ppm memberi pengaruh nyata terhadap kadar air dan uji hedonik warna, tetapi memberi pengaruh tidak nyata terhadap rendemen, kadar pati, derajat keasaman (pH) dan uji hedonik aroma. Berdasarkan hasil uji lanjut BNT dapat disimpulkan bahwa perlakuan terbaik didapatkan pada perlakuan lama perendaman 40 menit dimana diperoleh rendemen sebesar 13,52%, kadar air sebesar 8%, kadar pati sebesar 51,15%, dearajat keasaman (pH) sebesar 6,27, skor terhadap warna diperoleh sebesar 4 (suka) dan skor terhadap aroma diperoleh sebesar 2 (tidak suka).Kata kunci :kentang, lama perendaman, natrium metabisulfit, dan tepung kentan

    IDENTIFIKASI DENSITY FIGURE DAN PENGENDALIAN VEKTOR DEMAM BERDARAH PADA KELURAHAN CICADAS BANDUNG

    Get PDF
    Abstrak: Dengue Haermorrhagic Fever (DHF) atau Demam Berdarah adalah salah satu penyakit yang sering mewabah di Indonesia. Pemantauan jentik nyamuk Aedes aegypti sebagai vektor penyakit ini menjadi kegiatan rutin yang dilakukan dinas kesehatan dengan bantuan kader. Dari data dinkes tahun 2011 didapatkan angka rumah bebas  jentik sebesar  93,38% untuk Kota  Bandung. Walau demikian angka  kejadian DHF  di  kota Bandung terus meningkat. Untuk mengetahui faktor resiko penyebab kejadian demam berdarah di kelurahan Cicadas yang padat penduduk, maka dilakukan suatu penelitian Cross Sectional Study. Berdasarkan analisis data penelitian lapangan, kelurahan Cicadas sebagai wilayah studi memiliki angka bebas jentik sebesar 77,78%, House Index(HI) 22,22%, Container Index(CI) 12,84% dan Breteau Index (BI) 27,45. Sehingga didapatkan nilai Density Figure(DF) adalah 4. Hal ini menunjukkan bahwa kepadatan populasi nyamuk adalah sedang. Sehingga diperlukan tindakan pengendalian nyamuk sebagai vektor penyakit. Dan dari hasil kuesioner didapatkan bahwa 17%  dari  total    responden tidak  melakukan  pengendalian vektor  sama  sekali.  48%  dari  total  responden melakukan salah satu dari empat jenis pengendalian vektor (fisik, biologi, kimia, proteksi diri). Dan didapatkan bahwa jenis pengendalian vektor yang paling sering dilakukan oleh masyarakat di kelurahan Cicadas adalah secara kimia, yaitu 62% dari total responden. Kemungkinan tingginya penggunaan jenis pengendalian tersebut karena dianggap yang paling praktis dan memberikan efek yang terlihat secara kasat mata. Berdasarkan hasil regresi linear didapatkan bahwa terdapat hubungan antara pengendalian vector dengan kejadian DHF sebesar 15,8%

    Reedik Palmi kaks maailma

    Get PDF
    Bakalaureusetööl „Reedik Palmi kaks maailma“ on kaks peamist sihti. Esimeseks eesmärgiks on info koondamine: töö annab ülevaate tolle vähetuntud literaadi elust ja ilukirjanduslikust loomingust, ümbritseb selle hädavajaliku kontekstiga ning teeb kättesaadavaks koduarhiivis talletatud käsikirjad. Uurimuse teine taotlus on pakkuda Palmi loometervikule eeldatavasti üsna tähendusrikast, samas lihtsasti rakendatavat tõlgendustasandit ja seeläbi lugemisviisi, mis võtab arvesse kahe maailma vastandusest tekkivaid mõttelisi lisaseoseid. Kahe maailma teema all on siin mõistetud motiivide süsteemi, mis vahendab samaaegselt funktsioneerivate, ent (peaaegu) ilma igasuguse ühisosata kirjanduslike reaalsuste vahel laiuvat lõhet; see käsitlus ei tugine mingile varasemale kirjandusteaduslikule teooriale, vaid kujutab endast töö autori konstrueeritud mudelit, loodud, aitamaks täpsemalt määratleda Palmi teostes korduvaid poeetikavõtteid. Bakalaureusetöö algab ülevaatega Reedik Palmi eluloost. Teine peatükk vaeb tema loomingu avaldamise asjaolusid ja vastukajasid sellele, süüvib põhjalikumalt kahe maailma teema struktuuri, nimetab teda mõjutanud kohalikke ja välismaiseid autoreid ning paigutab tema loomingu eesti sulaaja lõpu kirjandusmaastikule. Kolmas ja neljas peatükk keskenduvad vastavalt eraldi Palmi proosale ja luulele, toovad välja mõlemale omaseid tunnuseid, mis žanriti mõneti erinevad, kitsamalt on neis lahatud kahe maailma teema esinemisviise ühe jutu ja ühe luuletuse näitel. Töö lisadena on Reedik Palmi bibliograafia ja digiteeritud kujul ka (seni) avaldamata proosa- ja luulekäsikirjad

    Perbandingan Hasil Jadi Efek Luka Mata dengan Menggunakan Lateks Cair dan Lem Bulu Mata Pada Tata Rias Karakter Hantu

    Get PDF
    Tata rias karakter adalah tata rias yang merubah karakter wajah seseorang menjadi karakter wajah tertentu yang dibutuhkan untuk keperluan sebuah pementasan atau film, mendukung karakter tokoh yang akan diperankan dalam sandiwara, seni peran, halloween make up, dan sejenisnya. Perias pada umumnya menggunakan lateks cair untuk membuat efek khusus (karakter) karena sifatnya yang lentur, mudah dibentuk, elastis, melekat dan praktis. Lem bulu mata juga memiliki sifat lentur, elastis, dan melekat, maka kosmetik ini dapat digunakan dalam pembuatan efek khusus tata rias karakter. Penelitian ini bertujuan: 1) Mengetahui hasil jadi rias karakter hantu efek luka mata menggunakan bahan lateks cair. 2) Mengetahui hasil jadi rias karakter hantu efek luka mata menggunakan bahan lem bulu mata. 3) Mengetahui perbandingan hasil jadi efek luka mata rias karakter hantu antara menggunakan bahan lateks cair dan lem bulu mata. 4) Mengetahui respon panelis terhadap hasil tata rias karakter hantu efek luka mata antara penggunaan bahan lateks cair dan lem bulu mata. Jenis penelitian ini adalah eksperimen. Pengumpulan data menggunakan metode observasi dan angket dengan jumlah observer sebanyak 30 orang. Penelitian ini menggunakan analisis data uji statistik independent sample t test dengan bantuan SPSS 21.0. Penelitian ini mendapatkan hasil sebagai berikut : 1) Hasil efek luka mata melalui penggunaan lateks cair dengan rincian aspek proses pengaplikasian 3,2, kesesuaian hasil dengan objek asli 3,23, daya tahan 3,3, efisiensi waktu 3,33, tingkat kesukaan observer 3,2. 2) Hasil jadi efek luka mata menggunakan lem bulu mata dengan rincian aspek proses pengaplikasian 3,43, kesesuaian dengan objek asli 3,57, daya tahan 3,6, efisiensi waktu 3,37, tingkat kesukaan observer 3,7. 3) Perbandingan hasil dari efek luka melalui penggunaan lateks cair dan lem bulu mata sebanyak 5 aspek pada lateks cair tergolong dalam kategori baik dengan keseluruhan nilai rata-rata 3,25 dan pada lem bulu mata tergolong dalam kategori sangat baik dengan keseluruhan nilai rata-rata 3,53. 4) Respon panelis terhadap penggunaan kosmetik lateks cair dan lem bulu mata pada 7 aspek (bentuk, warna, elastisitas, tekstur, daya tahan, kelenturan dan daya rekat). Presentase hasil setuju dengan penggunaan lateks cair secara keseluruhan mendapat nilai 75% sehingga termasuk dalam kategori baik. Sedangkan hasil setuju dengan penggunaan lem bulu mata secara keseluruhan mendapat nilai 85% sehingga termasuk dalam kategori sangat baik. Kata kunci: Tata rias karakter, lateks cair, lem bulu mata, efek luk

    Determinants Influencing the Level of Corruption in Indonesia Local Governments

    Get PDF
    This study is based on the high levels of corruption occurring in Indonesia, indicated by the low level of the Corruption Perception Index (CPI). The majority of corruption cases occurring in Indonesia involves local governmental institutions. The high levels of corruption in local governments is related to government size, fiscal decentralization, and audit findings. The aim of this study is to determine the factors that cause the high levels of corruption in local governments. This study uses the agency theory as theoretical basis to formulate a framework of thought that connects government size, fiscal decentralization, audit findings, and corruption levels. The result of this study shows that the variables of government size, fiscal decentralization, audit findings, all have significant effects towards corruption levels. Fiscal decentralization and audit findings have a negative effect towards corruption level, while the government size variable has a positive effect on corruption levels. This study provides contribution to the practices of auditing, government execution, law enforcement, and corruption control initiatives in local governments in Indonesi

    Armor Layer Uniformity and Thickness in Stationary Conditions with Steady Uniform Flow

    Get PDF
    The continuous movement of riverbed particles due to turbulent flow determines the stability of non-cohesive riverbeds and banks during riverbed and bank erosion and sedimentation. This study emulated the stable channel design by deriving the low maintenance cost of the channel through bed protection by an armor layer. The study investigated the effects of shear stress and grain size uniformity to determine the minimum non-cohesive armor layer thickness for the stability of riverbeds under steady uniform flow conditions. Experiments were conducted with four different discharges, five armor material gradations, and five bed-slope variations in a full-scale flume. We observed and recorded the behaviors of the five gradations of armor materials for given discharges and bed slopes. Eighty data points were recorded and analyzed. The hydraulic analysis of the flow along with the soil mechanics analysis of the armor materials was done. The soil mechanic analysis was particularly focused on the uniformity coefficient of the armor layer, Cu, to derive the armor layer equation. However, for the manageability of the study, we set the limit of the Cu between 3.0 and 6.0. From the viewpoint of non-erodibility, a wider Cu value indicated a thinner armor layer. Variables that govern the armor layer thickness and the layer thickness itself were derived and proposed. The variables, namely Cu, shear stress (t0 and tc), and mean diameter of the bed load and armor materials (Db50 and Da50). Our results show that these variables governed the thickness of the armor layer, and this is expected to contribute to the design of stable natural channels, which can minimize the cost of irrigation canal maintenance and development. Doi: 10.28991/CEJ-2022-08-06-01 Full Text: PD

    Analisis Faktor Kondisi Ekonomi, Tingkat Pendidikan dan Kemampuan Berwirausaha terhadap Kinerja Usaha bagi Pengusaha Pindang di Desa Cukanggenteng Kabupaten Bandung

    Get PDF
    Kabupaten Bandung merupakan daerah dengan jumlah wirausahawan terbanyak kedua di Jawa Barat. Hal itu dikarenakan Kabupaten Bandung merupakan salah satu tujuan wisata di daerah Bandung sehingga dapat menjadi potensi untuk masyarakat disana untuk menjadi wirausahawan. Seperti halnya yang dilakukan oleh masyarakat di Desa Cukanggenteng yaitu dengan menjadi pengrajin ikan pindang. Namun usaha pindang disana cenderung tidak mengalami kemajuan dikarenakan beberapa faktor. Melalui penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh baik secara parsial maupun simultan dari faktor kondisi ekonomi, tingkat pendidikan, dan kemampuan berwirausaha terhadap kinerja usaha bagi pengusaha pindang di Desa Cukanggenteng Kecamatan Pasir Jambu Kabupaten Bandung. Mengetahui besar pengaruh dari seluruh variable x terhadap kinerja usaha dan faktor mana yang memberikan pengaruh paling besar terhadap kinerja usaha pengusaha pindang. Jenis penelitian ini menggunakan metode pengambilan sampel yaitu non probability sampling dengan jenis sampel jenuh untuk pengumpulan data. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dan metode analisis data menggunakan analisa regresi berganda dengan pengujian hipotesis menggunakan uji t dan uji f. Berdasarkan hasil uji t diperoleh hasil bahwa faktor kondisi ekonomi, tingkat pendidikan, dan kemampuan berwirausaha masing-masing berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja usaha. Hasil nilai koefisien determinasi diperoleh nilai sebesar 68,90% yang masing-masing memiliki besar pengaruh Kondisi Ekonomi sebesar 2,17%, Tingkat Pendidikan 10,92%, dan Kemampuan Berwirausaha sebesar 55,81% terhadap kinerja usaha. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara Kondisi Ekonomi, Tingkat Pendidikan, dan Kemampuan Berwirausaha terhadap Kinerja Usaha Pengusaha Pindang di Desa Cukanggenteng baik secara parsial maupun simultan. Variabel Kemampuan Berwirausaha memiliki pengaruh yang paling besar terhadap Kinerja Usaha. Kata Kunci : Kondisi Ekonomi, Tingkat Pendidikan, Kemampuan Berwirausaha, Kinerja Usah
    corecore