70 research outputs found

    LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) LOKASI: SLB E PRAYUWANA

    Get PDF
    Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengasah kemampuan mahasiswa sebagai calon pendidik. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengalaman kepada mahasiswa tentang kompetensi apa saja yang harus dimiliki sebagai calon guru. Kegiatan PPL ini dilaksanakan dari tanggal Juli sampai dengan 17 September 2014. Kegiatan yang diselenggarakan ini didasarkan pada hasil observasi yang sudah dilaksanakan, dan disesuaikan dengan kebutuhan sekolah untuk menyelenggarakan kegiatan pendidikan. Kegiatan PPL atau praktik mengajar dilakukan pada satu kelas sebanyak 9 kali pertemuan. Dilihat dari program yang sudah berjalan, kegiatan PPL di SLB E Prayuwana ini tergolong berhasil. Semoga kegiatan yang sudah terlaksana dapat bermanfaat bagi sekolah, khususnya berguna untuk memajukan pendidikan bagi anak Berkebutuhan Khusus

    IMPLEMENTASI INTEGRASI KURIKULUM GONTOR, PERSIS, MUHAMMADIYAH DAN DIKNAS PADA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP 9 MUHAMMADIYAH TANGGULANGIN

    Get PDF
    Komponen pendidikan yang turut dalam keberhasilan siswa serta berlangsungnya proses belajar mengajar adalah Kurikulum. Istilah kurikulum memiliki berbagai tafsiran dengan sudut pandang berbeda oleh pakar yang mengartikanya,dalam bidang pendidikan Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan menganai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggara kegiatan belajar mengajar. Kurikulum sebagai komponen pendidikan yang dijadikan acuan oleh setiap satuan pendidikan,baik oleh pengelolah pendidikan atau penyelenggara pendidikan

    Analisis Faktor yang Mempengaruhi Minat Warga dalam Mengembangkan Ternak Sapi Potong (Studi Kasus: Nagori Tempel Jaya, Kcematan Bosar Maligas, Kabupaten Simalungun)

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apa saja faktor yang mempengaruhi minat warga dalam mengembangkan ternak sapi potong. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan metode Simpel Random Sampling, berdasarkan penelitian ini dari 176 populasi peternak sapi potong yang ada maka di ambil sebanyak 37 peternak untuk di jadikan sampel. Metode analisis yang di gunakan adalah regresi linier berganda dengan alat bantu perangkat SPSS 21. Hasil penelitian ini : (1) Terdapat pengaruh positif Variabel Pengalaman Beternak terhadap minat warga dalam mengembangkan ternak sapi potong di Nagori Tempel Jaya. (2) Tidak terdapat pengaruh Variabel Harga Bibit, Pendidikan Peternak, dan Umur Peternak terhadap minat warga dalam mengembangkan ternak sapi potong di Nagori Tempel Jaya.(3). Dari beberapa variabel yang di gunakan dalam penelitian ini di peroleh R Square sebesar 0,371, artinya terdapat 37,1% pengaruh variabel tersebut terhadapa Minat Peternak. Kesimpulan dalam penelitian ini Variabel Pengalaman Berternak berpengaruh signifikan terhadap minat sebesar 0,002 satuan, sedangkan Variabel Harga Bibit, Pendidikan Peternak, dan Umur Peternak tidak berpengaruh terhadap minat berternak sapi potong.The purpose of this study was to find out what factors influence people's interest in developing beef cattle. The sampling method was carried out using the Simple Random Sampling method, based on this study of the 176 population of beef cattle breeders available, 37 farmers were taken as samples. The analytical method used is multiple linear regression with SPSS 21 device assist. The results of this study: (1) There is a positive effect of variable farm experience on people's interest in developing beef cattle in Nagori Tempel Jaya. (2) There is no influence of Seed Price, Breeders' Education, and Age of Farmers on the interest of citizens in developing beef cattle in Nagori Tempel Jaya. (3). Of the several variables used in this study, R Square was 0.371, meaning that there were 37.1% of the influence of these variables on the interest of farmers. The conclusion of this study is that the Animal Experience Variable has a significant effect on interest of 0.002 units, while the Seed Price, Breeders 'Education, and Breeders' Variables have no effect on the interest in beef cattle breeding

    PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN PADA SISWA KELAS II SDN KRAGILAN 2 TAHUN PELAJARAN 2009/2010

    Get PDF
    Arif Nur Hidayat. NIM X7108627. Penerapan Model Pembelajaran Quantum untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi Perkalian pada Siswa Kelas II SDN Kragilan 2 Tahun pelajaran 2009/2010. Skripsi, Surakarta, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, Maret 2010. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar matematika pada materi perkalian melalui model pembelajaran quantum di kelas II SD Negeri Kragilan 2 Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen. Variabel yang menjadi sasaran perubahan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah peningkatan hasil belajar matematika pada materi perkalian, sedangkan variabel tindakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran quantum. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan model siklus. Tiap siklus terdiri dari 4 tahapan, yaitu : perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Sebagai subjek penelitian adalah siswa kelas II SD Negeri Kragilan 2 Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen yang berjumlah 17 siswa. Peneliti dalam memilih subjek bukan secara individual, tetapi secara klasikal. Pengumpulan data dilakukan dengan, observasi, tes, dan dokumen. Penelitian ini dilakukan sebanyak 3 siklus yang terbagi dalam 5 kali pertemuan. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pada siklus I nilai rata-rata hasil belajar siswa sebesar 68 dengan presentase siswa yang memperoleh nilai diatas KKM adalah 70,6%. Pada siklus II nilai rata-rata hasil belajar siswa sebesar 72,9 dengan presentase siswa yang memperoleh nilai diatas KKM adalah 82,4%. Pada siklus III nilai rata-rata hasil belajar siswa sebesar 81,8 dengan presentase siswa yang memperoleh nilai diatas KKM adalah 94,1%. Dengan demikian, dapat diajukan suatu rekomendasi bahwa pembelajaran matematika dengan penerapan model pembelajaran quantum dapat meningkatkan hasil belajar matematika pada materi perkalian pada siswa kelas II SDN Kragilan 2 Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2009/2010

    ANALISIS PERFORMANSI TEKNOLOGI RADIO TRUNKING DIGITAL STUDI KASUS PT PELINDO II TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

    Get PDF
    Sistem radio trunking secara umum merupakan grup sistem yang terdiri dari satu BTS atau lebih yang menggunakan beberapa frekuensi sehingga memungkinkan pembagian kanal untuk komunikasi diantara grup-grup yang diatur oleh Control Channel. Pada pembahasan performansi radio trunking terdapat dua aspek yang diperhatikan yaitu aspek coverage dan aspek capacity. Aspek coverage terdiri dari RSSI, BER serta DAQ sementara aspek capacity berhubungan dengan kanal trafik. Pada pengukuran data lapangan didapatkan bahwa RSSI pada indoor dan outdoor sudah sesuai standar ETSI sebesar -113 dBm maupun standar Hytera DMR sebesar -117.5 dBm namun terjadi queuing pada waypoint 454 RSSI outdoor uplink. Pada pengukuran BER terdapat selisih 2% antara BER data sheet dengan BER pengukuran. Pada pengambilan data DAQ nilai yang didapatkan sudah memenuhi standar minimal DAQ yang dipersyaratkan yaitu 3.4. Hasil pengamatan kanal trafik pada tanggal 7 Oktober 2015 didapatkan bahwa 7 kanal trafik mampu mengakomodasi trafik komunikasi pada tanggal tersebut. Berdasarkan data lapangan, terdapat 2 permasalahan yang harus diperbaiki yaitu BER yang berhubungan dengan coverage serta queuing yang berhubungan dengan capacity. Permasalahan BER tidak dapat dilakukan karena keterbatasan perangkat BER sehingga fokus analisis ditujukan pada permasalahan queuing. Berdasarkan analisis kanal trafik eksisting, didapatkan penerapan 10 kanal trafik mampu meminimalisir permasalahan queuing. Penerapan 10 kanal trafik mampu mengakomodasi 5.285 Erlang trafik dengan asumsi setiap user membangkitkan 0.050 Erlang dimana setiap user dapat melakukan 9 panggilan dengan durasi panggilan 21 s pada busy hours. Kata kunci : DMR, Performansi, Perbaika

    PELAKSANAAN PENDIDIKAN VOKASIONAL PENGELASAN BAGI ANAK TINDAK PIDANA DI PANTI SOSIAL MARSUDI PUTRA ANTASENA MAGELANG

    Get PDF
    Pendidikan vokasional pengelasan di Panti Sosial Marsudi Putra “ANTASENA” Magelang (selanjutnya disebut PSMP Antasena Magelang) diberikan kepada anak tindak pidana agar anak memiliki keterampilan dan mampu hidup mandiri. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan kondisi komponen dan pelaksanaan pendidikan vokasional pengelasan bagi anak tindak pidana di PSMP Antasena Magelang. Pendekatan penelitian yang digunakan yaitu kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Subjek penelitian ini adalah anak tindak pidana dan instruktur program ketrampilan pengelasan di PSMP Antasena Magelang. Objek penelitian ini berupa pendidikan vokasional pengelasan yang meliputi komponen, kelebihan, kendala, serta pelaksanaan pendidikan vokasional pengelasan di PSMP Antasena Magelang. Metode yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Adapun metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah metode analisis deskriptif. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan cara triangulasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen pendidikan vokasional pengelasan di PSMP Antasena Magelang sudah berjalan sesuai dengan fungsinya. Walaupun kurikulum belum tersedia, tetapi pendidikan vokasional pengelasan mampu berjalan dengan baik. Hasil dari proses pembelajaran vokasional tersebut adalah anak dapat melakukan pengelasan seperti membuat tralis pintu, disamping itu secara kepribadian anak dapat menghargai karya, menghargai waktu dan dapat menjalin komunikasi yang baik dengan orang lain. Kelebihan dari pelaksanaan pendidikan vokasional pengelasan yaitu mengembangkan bakat, memberi pengalaman, mengisi waktu luang, dan rehabilitasi. Kendala dari pelaksanaan pendidikan vokasional pengelasan yaitu peralatan, dan tim pengajar. Pendidikan vokasional pengelasan di PSMP Antasena Magelang dilaksanakan tiga kali dalam seminggu, dengan total perbandingan 30% teori dan 70% praktek

    PENGARUH KOPERASI SEKOLAH DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XI KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK NEGERI 1 BANTUL TAHUN AJARAN 2011/2012

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh: 1) koperasi sekolah terhadap minat berwirausaha, 2) prestasi belajar kewirausahaan terhadap minat berwirausaha, 3) koperasi sekolah dan prestasi belajar kewirausahaan secara bersama-sama terhadap minat berwirausaha. Penelitian ini merupakan penelitian ex-post facto dengan subyek penelitian siswa SMK N 1 Bantul kompentensi keahlian administrasi perkantoran yang telah mendapatkan mata diklat kewirausahaan dan berjumlah 64 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan angket atau kuisioner, wawancara, observasi ke sekolah dan dokumentasi prestasi belajar kewirausahaan. Uji validitas instrumen menggunakan teknik analisis Product Moment, sedangkan uji reliabilitas menggunakan koefisien Alpha. Analisis regresi sederhana digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas secara sendiri-sendiri terhadap variabel terikat, sedangkan untuk mengetahui pengaruh kedua variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat digunakan analisis regresi ganda dengan dua prediktor. Sebelum menganalisis data terlebih dahulu dilakukan pengujian prasyarat analisis meliputi uji linearitas dan uji multikolinieritas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) terdapat pengaruh positif dan signifikan koperasi sekolah terhadap berwirausaha siswa kompentensi keahlian Administrasi Perkantoran yang ditunjukkan dengan persamaan regresi Y = 25,603 + 0,755 X1 dengan koefisien korelasi r sebesar 0,571; koefisien determinasi (r2) sebesar 0,326 dan thitung sebesar 5,478. 2) terdapat pengaruh positif dan signifikan prestasi belajar kewirausahaan terhadap minat berwirausaha siswa kompentensi keahlian Administrasi Perkantoran yang ditunjukkan dengan persamaan regresi Y = 19,113 + 0,278 X2 dengan koefisien korelasi r sebesar 0,489; koefisien determinasi (r2) sebesar 0,239; dan diperoleh thitung sebesar 4,413. 3) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan koperasi sekolah dan prestsi belajar kewirausahaan terhadap minat berwirausaha siswa kompentensi keahlian Administrasi Perkantoran yang ditunjukkan dengan persamaan regresi Y = 6,169 + 0,633 X1 + 0,286 X2 dengan (R) sebesar 0,674; (R2) sebesar 0,454 dan nilai Fhitung sebesar 25,369. Besarnya pengaruh variabel koperasi sekolah dan prestasi belajar kewirausahaan terhadap minat berwirausaha adalah sebesar 45,4% dengan rincian 27,3% hasil kontribusi koperasi sekolah dan 18,1% hasil kontribusi prestasi belajar kewirausahaan, sedangkan sisanya 54,6% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. Kata kunci : koperasi sekolah, prestasi belajar, kewirausahaa

    Formulasi dan Karakterisasi Nanoemulsi Minyak Atsiri Buah Pala (Myristica fragrans Houtt) serta Uji Aktivitas Tabir Surya

    Get PDF
    Paparan sinar ultraviolet memiliki dampak negatif pada kulit. Dampak negatif pada kulit dapat diminimalisir dengan penggunaan tabir surya. Minyak atsiri buah pala (Myristica fragrans Houtt) merupakan bahan alam yang berpotensi sebagai tabir surya. Penelitan ini bertujuan untuk membuat sediaan nanoemulsi dari minyak atsiri buah pala, karakterisasi, dan menguji aktivitas tabir surya dalam bentuk sediaan minyak atsiri dan nanoemulsinya. Formula nanoemulsi dibuat dengan 5 variasi konsentrasi minyak atsiri yaitu F0 (0% kontrol), F1 (1%), F2 (2%), F3 (4%) dan F4 (6%). Minyak atsiri buah pala tanpa dibuat sediaan nanoemulsi dibuat dengan konsentrasi yang sama sebagai pembanding pada saat uji aktivitas tabir surya. Karakterisasi nanoemulsi yang dilakukan meliputi uji organoleptis, uji pH, uji viskositas, uji persen transmitan, uji tipe nanoemulsi, uji PSA, uji freez-thaw cycle dan uji sentrifugasi. Pengujian potensi tabir surya dilakukan menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada rentang panjang gelombang 290-400 nm dengan etanol sebagai blanko. Hasil karakterisasi organoleptis menunjukkan penampakan jernih dan stabil tanpa adanya pemisahan fase. Hasil uji pH, viskositas, tipe nanoemulsi, persen transmitan, sentrifugasi, freez-thaw cycle, dan uji ukuran partikel sediaan nanoemulsi menunjukan hasil yang baik dan sesuai dengan parameter. Sediaan nanoemulsi selalu memiliki nilai yang lebih baik dari segi nilai SPF, %Te dan %Tp dibanding sediaan minyak atsirinya. Sediaan nanoemulsi yang memiliki aktivitas tabir surya terbaik pada penlitian ini adalah F4 (6%) dengan nilai SPF sebesar 1,538; nilai %Te sebesar 37,375%; dan nilai %Tp sebesar 80,732%. Sediaan nanoemulsi memiliki aktivitas yang rendah sebagai tabir surya
    • …
    corecore