239 research outputs found
SERAPAN HARA DAN HASIL JAGUNG (ZEA MAYS L.) AKIBAT PERMBERIAN BERBAGAI JENIS DAN METODE PERHITUNGAN KEBUTUHAN KAPUR PADA ULTISOL
Arief Maulana. 1305108010028. Serapan Hara dan Hasil Jagung (Zea mays L) Akibat Pemberian Berbagai Jenis dan Metode Perhitungan Kebutuhan Kapur pada Ultisol di bawah bimbingan Muyassir sebagai ketua dan Zuraida sebagai anggota.RINGKASANUltisol merupakan lahan potensial untuk dikembangkan sebagai lahan pertanian, akan tetapi kurang produktif apabila ditinjau dari kesuburan tanah. Pengapuran merupakan salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah pada tanah ultisol. Metode perhitungan kebutuhan kapur merupakan teknik menentukan banyaknya kapur yang diperlukan pada tiap-tiap hektar tanah dengan menggunakan metode perhitungan kebutuhan kapur. Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menentukan jumlah kapur yang diperlukan pada tanah-tanah masam sesuai kebutuhannya yaitu dengan metode Corey, Al-dd, SMP (Schoemaker, McLean, dan Pratt), dan Knooti.Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala dengan bahan contoh tanah di ambil dari Desa Aweuk Kecamatan Jantho Aceh Besar mulai dari Juli sampai dengan Oktober 2017. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan 9 perlakuan dan ulangan sebanyak 3 kali sehingga terdapat 27 satuan unit percobaan. Faktor yang diteliti adalah metode perhitungan kebutuhan kapur dan jenis kapur. Faktor 1 adalah metode perhitungan kebutuhan kapur yang terdiri dari 3 taraf yaitu : metode Corey, metode Al-dd, dan metode Knooti. Faktor 2 adalah jenis kapur yang terdiri dari 3 taraf yaitu : dolomit, kalsit, dan gypsum. Peubah yang diamati adalah serapan hara meliputi (N, P dan K), serta hasil jagung meliputi (panjang tongkol, berat tongkol berkelobot, berat tongkol tanpa kelobot, diameter tongkol berkelobot dan diameter tongkol tanpa kelobot).Kadar N dan Serapan K tanaman jagung pada ultisol berbeda akibat perbedaan metode perhitungan kebutuhan kapur, dimana penentuan kebutuhan kapur dengan metode corey menunjukkan kadar dan serapan yang paling baik. Komponen hasil jagung bervariasi akibat perbedaan metode perhitungan kebutuhan kapur dan jenis kapur yang digunakan. Komponen hasil jagung tertinggi dijumpai pada penentuan kebutuhan kapur dengan metode Corey dengan jenis kapur gypsum
PENGARUH CITRA SUPERMARKET TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA ALFA GUDANG RABAT PABELAN, SUKOHARJO
Dampak krisis ekonomi multi dimensi belum usai, bangsa Indonesia telah
dibebani lagi dengan kenaikan harga minyak dipenghujung tahun 2005, pemutusan
hubungan kerja dengan dalih perampingan dan efisiensi, kemiskinan meningkat
drastis, dan daya beli masyarakat menurun. Bagi kalangan pengusaha yang bergerak
dibidang retail, menurunnya daya beli masyarakat merupakan ancaman bagi
kelangsungan hidup perusahaan. Penurunan daya beli masyarakat terhadap barang
atau jasa akan berpengaruh pada penjualan dan laba perusahaan. Oleh karena itu bagi
perusahaan yang bergerak pada bidang retail, diperlukan strategi agar dapat
mempertahankan dan menarik konsumen. Salah satu strategi agar suatu organisasi
mampu bersaing adalah dengan membangun citra yang baik di mata konsumen
maupun publik, karena citra dapat mempengaruhi proses pembelian suatu produk atau
jasa. Oleh karena itu, citra menjadi faktor penting bagi keberhasilan pemasaran suatu
organisasi. Terciptanya citra yang baik bagi suatu organisasi diharapkan dapat
mempengaruhi perilaku konsumen khususnya loyalitas konsumen.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh variabel Citra Supermarket
yang terdiri atas variabel harga, pelayanan, kualitas dan lingkungan fisik dalam
mempengaruhi Loyalitas Konsumen. Untuk menguji penelitian ini peneliti
mengambil 100 sampel dengan teknik convenience sampling yang mewakili populasi
konsumen di Perusahaan Retail Alfa gudang rabat pabelan, kartosuro,Sukoharjo.
Untuk mengumpulkan data dari konsumen dan menilai persepsi dan perilaku mereka
atas strategi yang diterapkan oleh Alfa Gudang Rabat, peneliti mendapatkan data
tersebut dengan menyebar kuesioner. Kemudian data diperoleh dan dilakukan uji
instrumen data (uji validitas dan reliabilitas) terhadap data yang diperoleh. Setelah
data yang mewakili variabel penelitian valid dan reliabel kemudian untuk
memperoleh nilai yang mendukung tujuan penelitian ini dilakukan Analisis Regresi
Berganda dan dilakukan uji goodness of fit test.
Dari analisis yang dilakukan yang meliputi analisis deskriptif dan analisis data
diperoleh deskripsi data mengenai responden. Diperoleh juga hasil regresi berganda,
yaitu: Y = -0,142 + 0,135 X1 + 0,229 X2 + 0,297 X3 + 0,462 X4 dari analisis
penelitian ini diketahui bahwa variabel independen dalam penelitian ini
mempengaruhi secara positif terhadap variabel dependen. Hasil uji goodness of fit test
menunjukkan bahwa model penelitian ini mampu memprediksi variabel dependen (uji
F), karena nilai Fhitung > nilai Ftabel (41,239 > 2,68) dan koefisien regresi variabel
independen juga signifikan mempengaruhi variabel dependen (uji t), karena semua
nilai thitung > nilai ttabel (2.049 > 1,985; 2.346 > 1,985; 4.034 > 1,985; 6.158 > 1,985)
dan koefisien determinasi (R2
) sebesar 63,5% menunjukkan variabel independen
(Harga, Pelayanan, Kualitas dan Lingkungan Fisik) memberikan pengaruh yang kuat terhadap pembentukan Loyalitas Konsumen
Perancangan Media Promosi Untuk Memperkenalkan Okane Steakhouse Di Kota Semarang
Perencanaan yang dilakukan adalah merancang media promosi yang menarik dan kreatif untuk meningkatkan daya tarik konsumen ke Okane Steakhouse. Perkembangan restoran di Semarang mengalami peningkatan yang cukup pesat, sehingga menimbulkan persaingan antara restoran-restoran di Semarang. Salah Satunya adalah Okane Steakhouseyang sedang gencar melakukan kegiatan promosi untuk dapat bersaing dengan menonjolkan keunggulan yang dimiliki. Perancangan ini membawa konsep Okane Steakhouse yaitu sebagai pioneer steakhouse yang berkualitas dan bermutu dengan fasilitas dan harga yang layak dengan hidangan yang disajikan. Perancangan media promosi ini dibuat berdasarkan hasil metode analisa yang digunakan yaitu SWOT yang menghasilkan strategi pemasaran dalam Matrix SWOT. Kegiatan promosi yang dilakukan adalah menggunakan media lini atas dan lini bawah berupa poster, spanduk, x-banner, flyer, brosur, stiker, tote bag, t-shirt, keychain, kalender, voucher discount, dan flashdisk. Melalui perancangan media promosi ini diharapkan dapat membawa Okane Steakhouse dalam meningkatkan daya tarik konsumen untuk berkunjung ke Okane Steakhouse
The Ideological Spectrum of Madrasah Aliyah Teachers in Surakarta
Teachers play a key role in shaping students' religious identity and character. Islamic Religious Education (PAI) in Madrasah Aliyah (MA) is considered to play a major role in developing students' character, morality, and ethics. Experimental studies by TIFA show that religious education that encourages multiculturalism contributes to the formation of positive relationships between teachers, which, in turn, affects relationships between students. However, amid tensions between cultures and religions, the question is whether PAI is appropriate and can make a significant contribution to inclusive character development. Previous research from the Center for Religious and Cross-Cultural Studies (CRCS) stated that the 2013 PAI Curriculum tended to focus too much on doctrine, reflect less on the spirit of respecting diversity, and less encourage harmonious interaction between religious communities. Madrasah Aliyah, as an Islamic educational institution, teaches Islamic material and social sciences as well as exact sciences. This study focuses on the spectrum of teacher ideology through supplementary literature used to complement PAI textbooks, as well as teachers' views on Islamic and national issues. Qualitative research methods are used with content analysis techniques, in-depth interviews, and focus group discussions (FGDs). Research findings include "unfair" attitudes, moderate-conservative approaches, moderate understandings of Jihad, and conservative but progressive beliefs in muamalah. In conclusion, Madrasah Aliyah teachers in Surakarta tend to have a moderate-conservative style with a contextual, inclusive, and tolerant nature. However, there is an element of conservatism in some problems with textual, exclusive, and intolerant understanding in public affairs
PERISTIWA MANGKOK MERAH : konflik dayak dengan etnis tionghoa di kalimantan barat pada tahun 1967
Skripsi ini berjudul “Peristiwa Mangkok Merah (Konflik Dayak Dengan Etnis Tionghoa Di Kalimantan Barat Pada Tahun 1967)”. Masalah utama yang diangkat pada penulisan skripsi ini yaitu “Mengapa Etnis Dayak terlibat konflik dengan Etnis Tionghoa di Kalimantan Barat pada tahun 1967 terkait dengan situasi politik di Indonesia?”. Penelitian ini dilakukan dengan bertujuan untuk menganalisis hubungan sosial masyarakat Dayak yang hidup berdampingan dengan orang-orang Tionghoa sejak lama, memahami latar belakang Peristiwa Mangkok Merah di Kalimantan Barat tahun 1967, menjelaskan bagaimana terjadinya Peristiwa Mangkok Merah di Kalimantan Barat tahun 1967, mengetahui cara penyelesaian konflik pasca Peristiwa Mangkok Merah dan stabilisasi hubungan Dayak-Tionghoa. Etnis Dayak dan Etnis Tionghoa sudah sejak lama hidup berdampingan, selama itu pula terjadi pasang surut hubungan keduanya akibat pertentangan-pertentangan yang pernah terjadi. Perbedaan budaya yang mencolok, kesenjangan ekonomi, serta etnosentrisme telah menyulut pertentangan antara Etnis Dayak dengan Etnis Tionghoa. Peristiwa G30S/PKI yang kemudian menyudutkan kaum komunis sebagai musuh bersama, menjadi salah satu pemicu pecahnya konflik Dayak - Tionghoa. Keberadaan kelompok gerilyawan PGRS/PARAKU yang beranggotakan mayoritas Tionghoa pro-komunis awalnya menjadi sasaran serangan Dayak terkait isu politik, namun pada kenyataannya serangan Dayak lebih banyak mengarah pada pemukiman-pemukiman Tionghoa. Puncak konflik antara Etnis Dayak dengan Etnis Tionghoa terjadi pada tahun 1967. Ribuan orang Tionghoa harus mengungsi dari kampung-kampung mereka akibat pengusiran oleh Etnis Dayak. Ribuan Etnis Tionghoa lainnya terbunuh akibat kekerasan dalam konflik tersebut. Serangan Dayak yang mengarah pada pemukiman Tionghoa menunjukkan adanya motif lain terkait sentimen etnis dalam penyerangan tersebut, bukan semata menumpas unsur-unsur komunis yang ada di Kalimantan Barat. ---------- This thesis titled “Peristiwa Mangkok Merah (Konflik Dayak Dengan Etnis Tionghoa Di Kalimantan Barat Pada Tahun 1967)”. The main issue raised in this thesis is "Why Dayak Ethnic conflict with ethnic Tionghoa in West Kalimantan in 1967 related to the political situation in Indonesia?". This research was conducted with the aim to analyze social relations Dayak people who live side by side with the Tionghoa people for a long time, to understand the background of events Bowl Red in West Kalimantan in 1967, to explain how the events Bowl Red in West Kalimantan in 1967, knowing the way of conflict resolution Red bowl and post-event stabilization Dayak-Tionghoa relations. Dayaks and ethnic Tionghoa have long coexisted, during the same tides occur due to the relationship between the two opposites that never happened. Striking cultural differences, economic disparities, and ethnocentrism has fueled conflict between ethnic Dayak and Tionghoa people. G30S/PKI were then cornered the communists as a common enemy, one of the triggers the outbreak of conflict Dayak - Tionghoa. The existence of militant groups PGRS/PARAKU made up the majority of the pro-communist Tionghoa originally targeted by Dayak related to political issues, but in reality more Dayak attack leads to the settlements of Tionghoa. Height of the conflict between ethnic Dayak and Tionghoa Ethnicity occurred in 1967. Thousands of Tionghoa people were displaced from their villages due to the expulsion of the ethnic Dayak. Thousands of other Tionghoa people were killed in violence in the conflict. Dayak attacks that lead to the settlement of Tionghoa shows another motive related to ethnic sentiments in the attack, not simply crush the communist elements in West Kalimantan
PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN MOTIVASI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT (Survei terhadap Auditor Pada 10 Kantor Akuntan Publik di Kota Bandung)
ABSTRAK
Kompetensi, Independensi, Akuntabilitas dan Motivasi Auditor menentukan kualitas audit. Hasil audit yang berkualitas dapat memberikan tingkat kepercayaan yang tinggi bagi para pengambil keputusan berkenaan dengan laporan keuangan yang disajikan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan menguji secara empiris mengenai pengaruh antara kompetensi, independensi, akuntabilitas dan motivasi auditor terhadap kualitas audit baik secara simultan maupun parsial pada 10 Kantor Akuntan Publik di Kota Bandung.
Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah metode survey dengan pendekatan analisis deskriptif dan asosiatif karena ada variabel yang akan dijelaskan dan ditelaah seberapa besar pengaruh dari variabel tersebut. Populasi dalam penelitian ini adalah auditor pada 10 Kantor Akuntan Publik di Kota Bandung. Sampel penelitian ini berdasarkan pada metode nonprobability sampling. Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Penelitian ini mempunya sampel berjumlah 50 responden.
Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis diperoleh kesimpulan bahwa kompetensi, independensi, akuntabilitas dan motivasi auditor memberikan pengaruh 31,4%, 11,7%, 10,2%, 14,5% terhadap kualitas audit. Secara simultan kompetensi, independensi, akuntabilitas dan motivasi auditor memberikan pengaruh 67,8% terhadap perubahan kualitas audit pada 10 Kantor Akuntan Publik di Kota Bandung, sedangkan sisanya 32,2% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti oleh penulis seperti due professional care, jumlah klien, tekanan anggaran waktu dan sebagainya. Nilai koefesien determinasi penelitian ini sebesar 0,678 dan dari perhitungan statistik uji F diperoleh Fhitung (23,742) lebih besar dari Ftabel (2,579), artinya kompetensi, independensi, akuntabilitas dan motivasi auditor memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kualitas audit.
Kata Kunci: Kompetensi, Independensi, Akuntabilitas, Motivasi dan Kualitas audi
Penentuan Lokasi Alternatif Kawasan Hijau Binaan di Jakarta Barat
Pembagian fungsi utama kawasan mencakup kawasan lindung dan kawasan budidaya, sesuai dengan kondisi nyata Provinsi DKI Jakarta yang merupakan kota metropolis, secara tidak langsung pentingnya Ruang Terbuka Hijau (RTH) sebenarnya telah diantisipasi dalam RBWK 1965-1985 dan RUTR Jakarta 2005. Akan tetapi dengan berbagai macam kendala yang dihadapi oleh Pemda DKI Jakarta antara lain : daerah yang Peruntukannya ditetapkan sebagai RTH dalam RBWK 1985 sudah lama berkembang sebagai daerah perkampungan dan komplek Perumahan, status pemilikan tanah pada areal yang telah diperuntukan tersebut merupakan pemilikan anggota masyarakat, banyak lokasi RTH yang sudah dibebaskan tetapi karena tidak ada pengamanan dilapangan dimanfaatkan oleh masyarakat secara ilegal.Berdasarkan Rencana Struktur Tata Ruang wilayah Jakarta Barat dengan target lahan akan Ruang Terbuka Hijau 1,68% dari luas Jakarta, serta melaksanakan refungsionalisasi taman pada 52 lokasi seluas kurang lebih 10,5 Ha di Jakarta Barat. Pemerintah kota Jakarta Barat mengalokasikan beberapa kawasan hijau binaan., pembangunan taman kota, dan penanaman pohon pelindung di Sentral Primer Baru Barat, pengembangan hutan kota Srengseng untuk kegiatan wisata, dan penataan Kawasan Rawa Belong sebagai pusat tanaman hias. Adanya kendala yang cukup besar dalam dana dan pengelolaan kawasan hijau binaan, mengakibatkan banyak kawasan hijau binaan di kota Jakatra Barat dikelola swasta, hal ini bisa dinilai negatif disatu sisi tetapi dipihak lain bisa dinggap positif, pemerintah daerah yang telah susah payah menata kawasan hijau binaan perlu didukung partisipasi dan peran serta warga dalam mengelolah kawasan hijau binaan berdasarkan kemandirian dan swadaya masyarakat, bahwa perkembangan kota Jakarta Barat yang semakin pesat mengakibatkan migrasi desa-kota semakin tinggi, oleh karena itu cara untuk mencegah terciptanya kondisi lingkungan yang tidak terencana serta kawasan kumuh dan kotor, dapat dilakukan melalui penghijauan kota Jakarta Barat dengan menanam pohon dan menyediakan kawasan hijau binaan yang mempunyai potensi untuk berkembang, memperbesar kawasan penghijauan sebagai paru-paru kota, melakukan penanaman pohon yang berfungsi memberikan perlindungan, meningkatkan pendidikan dan pengetahuan warga kota, dan menciptakan keindahan kota Jakarta Barat
A SEMIOTIC ANALYSIS: THE SEVERITY OF MOUNT MERAPI ERUPTION PORTRAYED ON KEMAL JUFRI’S PHOTOS AS THE 2ND PRIZE STORIES WINNER OF WORLD PRESS PHOTO
This Paper Entitled “A Semiotic Analysis: The Severity of Mount Merapi Eruption Portrayed on Kemal Jufri’s Photos as The 2nd Prize Stories Winner of World Press Photo”. It is aimed to uncover the meaning behind the photographs and to discover symbols, indexes and modes that appear in the photo stories. The study is qualitative which utilizes Eco’s (1994) Hermetic drift theory. The theory mainly focuses on the meaning of a symbol which not only has one meaning, but two or more meaning if the symbol is put in a different context. The main data are 12 photographs which were used in the photo stories taken from www.wordpressphoto.org. The study revealed the Juffri’s photo stories about the disaster of Mt. Merapi eruption. The symbols, indexes and modes in the photo stories signify the damages, losses, death, and suffering of the people people near Mt. Merapi, which directly got the worst effect of the disaster. The photo story also portrays collectiveness of Indonesian people to help the victims of the disaster
DETEKSI BILIRUBIN URIN GAJAH SUMATERA (ELEPHAS MAXIMUS SUMATRANUS) MENGGUNAKAN STRIP TEST DI PUSAT LATIHAN GAJAH SAREE ACEH BESAR
Penelitian ini bertujuan mengetahui ada tidaknya bilirubin dalam urin gajah sumatera di Pusat Latihan Gajah (PLG), Saree, Aceh Besar. Sampel penelitian menggunakan urin segar dari 15 ekor gajah sumatera yang berada di PLG, Saree, Aceh Besar. Urin segar ditampung dalam sebuah wadah dan dicelupkan reagent strip test. Setelah 30 detik perendaman, reagent strip test diangkat dan kemudian hasilnya dibaca hasil dengan mencocokkan atau membandingkan warna pada reagent strip dengan skala warna parameter yang terdapat pada wadah reagent strip. Hasil pemeriksaan, menunjukkan 3 sampel urin (G11, G12 dan G15) terdeteksi bilirubin positif satu dengan kadar 1 mg/dL dan 1 sampel urin (G10) terdeteksi bilirubin positif dua dengan kadar 2 mg/dL yang ditandai dengan perubahan warna pada bagan blok strip test, sedangkan 11 sampel lainnya menunjukkan hasil negatif (0 mg/dL). Dapat disimpulkan bahwa 11 sampel urin gajah sumatera yang ada di PLG Saree Aceh Besar menunjukkan tidak ditemukan bilirubin dalam urin, sedangkan 4 sampel lainnya menunjukkan hasil yang positif
- …