16 research outputs found
Kajian Nilai dan Makna Kearifan Lokal Reog Ponorogo dan Relevansinya terhadap Pembentukan Karakter Bangsa
A nation with a strong character comes from the noble values ​​extracted from the culture of its people. The role of local wisdom is very important for this because it is from instilling local wisdom into the community that it can be a capital for the formation of noble character. With local wisdom, a national culture has strong roots to build national identity through education with local wisdom (local genius) as the basis for the formation of national identity. Because education is a cultural movement as a form of character for students, then through the formation of a school culture that is characterized by being able to re-instill local wisdom in a sustainable manner through education, or it can be said as a movement back to the basis of cultural values ​​of various regions as an effort to build national identity and as a guide for selecting other cultures that are not compatible with Indonesian culture. Local wisdom education teaches students to always be attached to the current situation they face
Teachers' Use Of Oral Corrective Feedback During Grammar Classes At SMPN 189
Feedback given by the teachers are constantly required for their students to grow and learn. Oral corrective feedback is an essential part of the language development process. The aims of this study are to discover what types of errors that English teachers prefer to provide feedback on, to find out what type of oral corrective feedback is mostly used in the classroom, and to find out teacher's reason of preferred type of oral corrective feedback that is used in the classroom. This study helped the students be aware of their errors during reading classes and helped the teacher discover the appropriate types of oral corrective feedback for their students. This study employed a case study as a method and a qualitative descriptive approach. The most frequent errors made by students were morpho-syntactic errors. Feedback types mostly used in the grammar class were Recast and Elicitation Request. It is suggested that future studies conduct the same research but with written corrective feedback
PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. MEGAH MEGALON INDUSTRI CILEUNGSI
ABSTRACT
WINDY PUTRI ARIANTI. 810128107. The Influence of Work Motivation On Employee Productivity At PT Megah Megalon Industri Cileungsi Bogor. Skripsi. Jakarta: Study Program of Economic Education, Faculty of Economic, State University of Jakarta. 2016.
The aim of this research is to obtain empirical data, vaild about the influence of work motivation on employee productivity at PT Megah Megalon Industry. This research during 3 months counted from March to May 2016. Using survey method with quantitative approach. The population were all employees PT Megah Megalon as many as 345 people. Population affordability as many as 138 people. Then Sample were taken as many as 100 people using simple random sample. the variable data X1 (Motivation) instrument used was s questionnaire using Likert scale models.the resulting regression equation is Y = 11,11 + 0,105X. test requirements analysis o the normality test error of estimates regression of Y on X to produce Lilifors test 0,052, while the Ltable = 0,089. Because the Lcount < Ltable then an error estimate is normally distributed. Testing Linierity of regression produces (Fh) 1,55 < (Ft) 1,61 it means
that Ho was accepted and liniearity. Regression equation Fh 63,41 > Ft 3,96 it means significant. Correlation coefficient of Product Moment generating r xy = 0,627, then performed the test significance correlation coefficient using the t test and resulting, tcount 7,96 > ttable 1,67. The coeficient of determination is 39,28% and it means that 39,28% the variation of employees productivity is determined by work motivation.
Keyword: Work Motivation, Employee Productivit
Pengaruh Faktor Kepuasan Kerja terhadap Employee Engagement di Perwiratama Group
Perwiratama Group is one of the companies in the business industry that must compete with another company in the same segmentation. One way to compete is by knowing the factors of job satisfaction and employee engagement at Perwiratama Group. These variables are job satisfaction factors and employee engagement. Respondents of this study were 84 employees of Perwiratama Group in four business units. The research method used is multiple linear regression. The result of this study shows that job satisfaction variable on work, job satisfaction on salary, and job satisfaction on co-workers influence employee engagement variables. While job satisfaction variables on promotion and job satisfaction on supervision of employee engagement variables have no effect. Adjusted R Square results are 0.431 or 43.1%. This value shows that the variables of job satisfaction factors (job satisfaction at work, job satisfaction on salary, job satisfaction on promotion, supervision of job satisfaction, and job satisfaction on colleagues) affect employee engagement variables at Perwiratama Group by 43.1%, while the rest is influenced by other factors not examined in this study
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN JOYFULL LEARNING TERHADAP KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL KELAS VII-I SMPN 1 KEDUNGWARU TULUNGAGUNG
Penelitian ini membahas tentang pengaruh penerapan model pembelajaran joyfull learning yang bertujuan untuk mengetahui taraf signifikan pengaruh penggunaan model pembelajaran joyfull learning terhadap keaktifan dan hasil belajar matematika siswa pada materi sistem pertidaksamaan linear satu variabel kelas VII-I SMPN 1 Kedungwaru Tulungagung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen dengan desain dan teknik pengambilan data menggunakan pretest-postest only control group design. Dalam pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik cluster random samplingUntuk mencapai tujuan yang dimaksud, teknik penelitian ini terdiri dari melakukan tes sebelum penerapan pembelajaran joyfull learning (pretest) dan tes sesudah pembelajaran joyfull learning (posttest) kepada satu kelas yang terpilih sebagai subjek penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran joyfull learning dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa, karena pembelajarannya menyenangkan dan membuat siswa berperan aktif dalam proses pembelajaran, sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran joyfull learning memberikanpengaruh terhadap keaktifan siswa dan hasil belajar matematika siswa pada materi sistem pertidaksamaan linear satu variabel kelas VII-I di SMPN 1 Kedungwaru Tulungagung
PPK Ormawa-Pelatihan Budidaya Indigofera dan Manajemen Teknologi Pakan di Desa Sokawera
Program Peningkatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa (PPK Ormawa) merupakan salah satu kegiatan yang difokuskan pada pengabdian dan pengembangan potensi masyarakat di daerah yang dijadikan sebagai mitra pengabdian selama jangka waktu tertentu secara berkelanjutan. Desa Sokawera, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah dipilih menjadi desa sasaran karena memiliki potensi sumberdaya alam dan manusia yang melimpah. Namun potensi tersebut masih kurang dimanfaatkan karena rendahnya minat kaum muda dalam bidang peternakan serta rendahnya pengetahuan peternak dalam pemanfaatan teknologi pada bidang peternakan. PPK Ormawa membentuk Sanggar Ternak Muda “Berdikari” sebagai salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan yang ada yakni menjadi tempat atau wadah bagi pemuda dan masyarakat Desa Sokawera untuk belajar mengenai dunia peternakan sehingga terjadi peningkatan sumber daya manusia di Desa Sokawera. Metode yang dilakukan dengan melakukan diskusi, pelatihan dengan sistem ceramah dan praktik, serta melakukan pre-test dan post-test sebagai parameter keberhasilan kuantitatif. Sebanyak 20 orang peserta yang mengikuti pelatihan dijadikan sampel dalam data dengan hasil yang berbeda. Pengujian dilakukan dengan melakukan uji banding ganda atau two sample t-test menghasilkan temuan bahwa analisis perbandingan antara rata-rata data pre-test dan post-test yang mewakilkan pemahaman pengurus sanggar terhadap materi pelatihan adalah berbeda secara signifikan. Kemajuan ini mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Sokawera
PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. MEGAH MEGALON INDUSTRI CILEUNGSI
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data empiris yang valid mengenai pengaruh antara motivasi kerja terhadap produktivitas kerja karyawan PT Megah Megalon Industri. Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan terhitung mulai bulan Maret sampai dengan bulan Mei 2016. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT Megah Megalon Industri yang berjumlah 345 orang. Populasi terjangkau yaitu sebanyak 138 orang dan peneliti mengambil sampel yang digunakan sebanyak 100 orang karyawan dengan menggunakan teknik acak sederhana. Instrumen data yang digunakan variabel X (motivasi kerja) diukur menggunakan kuesioner dengan menggunakan skala likert. Data tersebut kemudian diuji validitas dan realibilitas, persamaan regresi dan uji persyaratan analisis serta uji hipotesis. Persamaan regresi yang dihasilkan adalah Ŷ = 11,11 + 0,105X. Uji persyaratan anilisis yaitu uji normalitas galat taksiran regresi Y atas X dengan uji liliefors menghasilkan Lhitung = 0,052, sedangkan Ltabel untuk n = 100 pada taraf signifikan 0,05 adalah 0,089. Karena Lhitung Ft 3,96 ini berarti persamaan regresi tersebut signifikan. Koefisien korelasi Product Moment dari Pearson menghasilkan rxy sebesar 0,627, selanjutnya dilakukan uji keberartian koefisien korelasi dengan menggunakan uji t dan dihasilkan thitung 7,96 > ttabel 1,67. Koefisien determinasi yang diperoleh sebesar 39,28% yang menunjukan bahwa 39,28% variasi produktivitas kerja dipengaruhi motivasi kerja
Pengaruh Faktor Kepuasan Kerja terhadap Employee Engagement di Perwiratama Group
Globalization increases competition between companies in the business industry. Every company must have optimal human resources (HR) to be able to compete in the business world. Optimal HR can be seen from various factors such as employee job satisfaction and employee engagement. Perwiratama Group is one of the companies in the business industry that must be able to compete, especially with companies in the same segmentation. One way to compete is to know the factors of job satisfaction and employee engagement in Perwiratama Group itself.
The variables in this study are job satisfaction and employee engagement factors. The research respondents were 84 Perwiratama Group employees in four business businesses. The analysis used is multiple linear regression.
The results of this study indicate that the variables of job satisfaction on work, job satisfaction on salary, and job satisfaction on colleagues affect the employee engagement variable. While job satisfaction variables on promotion and job satisfaction on supervision of employee engagement variables had no effect. The result of Adjusted R Square is 0.431 or 43.1%. This value shows that the variables of job satisfaction (job satisfaction at work, job satisfaction on salary, job satisfaction on promotion, job satisfaction supervision, and job satisfaction on colleagues) affect the employee engagement variable at Perwiratama Group by 43.1%, while the rest is influenced by other factors not examined in this study. The scores obtained in the employee engagement assessment in this study fall into the category of not engaged, that employees do not have an engagement with the company and will not make much contribution to the company and work by always thinking about the end of working hours
KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA YANG DIANALISIS DENGAN METODE GRADED RESPONSE MODELS (GRM) BERDASARKAN KEMAMPUAN AKADEMIKNYA PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL DI MTsN 6 TULUNGAGUNG
ABSTRAK
Skripsi dengan judul “Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Yang
Dianalisis Dengan Metode Graded Response Models (GRM) Berdasarkan
Kemampuan Akademiknya Pada Materi Sistem Persamaan Linear Dua
Variabel Di MTsN 6 Tulungagung”. Skripsi ini ditulis oleh Windy Arianti,
NIM. 17204163163, pembimbing Dr. Dewi Asmarani, M.Pd.
Kata kunci : Kemampuan Berpikir Kritis, Graded Response Models (GRM).
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan
mengungkapkan aspek berpikir kritis siswa. Kemampuan berpikir kritis sangat
diperlukan pada kurikulum 2013 yang diminta siswa dapat mengerjakan soal-soal
tipe high-order thinking salah satunya dengan latihan soal HOTS. Untuk
mengetahui keterampilan berpikir kritis siswa dapat diukur dengan tes dan dinilai
dengan menggunakan penilaian Graded Response Models (GRM) dengan tujuan
untuk menampilkan estimasi parameter butir dan kemampuan siswa.
Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mendeskripsiskan kemampuan siswa
berpikir kritis yang memiliki kemampuan akademik tinggi dan dianalisis dengan
metode GRM berdasarkan pada materi sistem persamaan linear dua variabel di
MTs Negeri 6 Tulungagung (2) mendeskripsiskan kemampuan siswa berpikir
kritis yang memiliki kemampuan akademik sedang dan dianalisis dengan metode
GRM berdasarkan kemampuan akademik sedang pada materi sistem persamaan
linear dua variabel di MTs Negeri 6 Tulungagung (3) mendeskripsiskan
kemampuan siswa berpikir kritis yang memiliki kemampuan akademik rendah
dan dianalisis dengan metode GRM berdasarkan kemampuan akademik rendah
pada materi sistem persamaan linear dua variabel di MTs Negeri 6 Tulungagung.
Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus dengan pendekatan
kualitatif. Lokasi penelitian di MTs Negeri 6 Tulungagung dengan subjek
penelitian ini yaitu 6 siswa yang dipilih berdasarkan kriteria tertentu. Metode
pengumpulan data yaitu tes tertulis dan wawancara. Tes berbentuk essay sebanyak
2 soal HOTS berdasarkan indikator berpikir kritis. Wawancara dilakukan untuk
memperluas informasi siswa.Teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi
data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Pengecekan keabsahan data
dilakukan dengan cara:(1)meningkatkan kecermatan dalam penelitian, (2)
triangulasi, (3)pemeriksaan atau pengecekan teman sejawat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) siswa dengan kemampuan
akademik tinggi memiliki kemampuan berpikir kritis tinggi pula dan memenuhi
semua indikator berpikir kritis yaitu FRISCO (focus, reason, inference, situation,
clarity, overview), (2) siswa dengan kemampuan akademik sedang memiliki
kemampuan berpikir kritis sedang pula dan memenuhi beberapa indikator yaitu
focus, reason, inference, clarity. (3) siswa dengan kemampuan akademik rendah
memiliki kemampuan berpikir kritis rendah pula dan memenuhi sedikit indikator
yaitu situation dan kurang mampu dalam indikator inference