21 research outputs found

    KARAKTERISTIK DESAIN KAPAL BANTUAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DI KABUPATEN SUBANG

    Get PDF
    Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memiliki program pemberian kapal bantuan penangkapan ikan kepada nelayan. Untuk mengetahui keberhasilan program pemberian kapal bantuan salah satunya dengan menganalisis karakteristik desain kapal tersebut. Tujuan dari riset ini yaitu menganalisis karakteristik desain kapal berdasarkan rasio dimensi, general arrangement dan bentuk badan kapal. Riset dilakukan dengan metode deskriptif untuk menggambarkan karakteristik desain. Pengambilan data selama bulan Februari-Mei 2021 dengan objek 6 kapal bantuan yang berbasis di Kabupaten Subang. Berdasarkan hasil riset kapal bantuan memiliki rasio dimensi yang sesuai dengan rasio dimensi kapal perikanan di Indonesia. General arrangement pada setiap jenis ukuran kapal memiliki kesamaan dalam mendukung operasi penangkapan ikan. Bentuk kasko kapal bagian depan berbentuk V-bottom, sedangkan bagian midship sampai buritan memiliki bentuk kasko kapal U-bottom, dan bentuk transom di bagian buritan. Hal tersebut sesuai dengan kebutuhan dalam mengoperasikan alat tangkap statis khususnya gillnet. Kata kunci: bentuk kasko, dimensi utama, general arrangement, rasio dimens

    Hasil Tangkapan Alat Tangkap Bagan Apung Dengan Waktu Hauling Berbeda Di Pantai Timur Perairan Pangandaran

    Get PDF
    Bagan apung merupakan salah satu alat tangkap yang digunakan nelayan Pangandaran untuk menghasilkan ikan pelagis ekonomis penting khususnya pelagis kecil. Pada pengoperasian alat tangkap bagan apung, nelayan pangandaran biasanya melakukan waktu hauling setiap 2 jam sekali dengan waktu sebelum tengah malam dan setelah tengah malam. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan waktu hauling terbaik terhadap hasil tangkapan yang didapat dengan menggunakan alat tangkap bagan apung. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2017 - Oktober 2017 di Pantai Timur Perairan Pangandaran. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental. Penelitian terdiri atas 2 perlakuan dan 9 kali ulangan pada waktu sebelum tengah malam dan setelah tengah malam berdasarkan fase bulan. Data yang diamati dalam penelitian meliputi bobot total hasil tangkapan, bobot total per jenis ikan dan parameter kualitas air yang meliputi kecerahan, salinitas dan suhu. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji t-student. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bobot total hasil tangkapan lebih banyak terjadi pada waktu hauling setelah tengah malam dan hasil tangkapan udang rebon terbanyak didapat pada trip 3 pada fase bulan kuartal 3 sebesar 240 kg. Hasil tangkapan utama yang diperoleh selama penelitian adalah udang rebon. 

    Jaringan Kerja Dan Efektivitas Perbaikan Kapal Di Galangan Kpndp DKI Jakarta, Muara Angke (Network and Effectiveness of Ship Repair at Kpndp Shipyard DKI Jakarta, Muara Angke)

    Full text link
    A shipyard is a supporting element to meet the eligibility requirements through maintenance service for vessels and their engines. Lead time for ship repair may vary, depending on the condition of ship. The length of the ship repair process can lead to shipyard queuing. One attempt to improve the mechanism and ship repairing time is by analyzing the network. This study aims to identify the network diagram, to determine the critical path, and to find out the effectiveness of ship repair process. Activities and duration during ship repairing process were analyzed using critical path method (CPM) and measured the value of its effectiveness. The objects that were observed in this study are minor repairs and major repairs. The results showed that a minor repairs can be implemented in 7 days while based on productivity index it can be completed in 5 days and has a 98% effectiveness than the time alocated by the shipyard. Major repairs can be completed during 10 days; these repairing lead time were affected by damage to the machine which requires a long recovery process

    Catch Rate and Fish Catch of Boat Lift Net on Different Position in Palabuhanratu Bay Water, Sukabumi, Indonesia

    Get PDF
    The waters of Palabuhanratu Bay known as the main fishery base in Southern Java Indonesia because dynamical of oceanography influenced by the Indian Ocean. The common fishing gear used in these waters is the lift net, utilizing the phototactic properties of the fish. To determine the catch rate of lift net, focus of this study is to assess the catches with two different fishing areas of lift net with the coordinates of 07° 00' 00.6" S and 106° 32' 12.1" E (near from coast); 06° 59' 57.7" S and 106° 31' 39.7" E (far from coast). Catch rate analysis used Shindo's formulation interpretation, with the required data being the catch and effort. Captures near and far are dominated by Hairtail Fish weighing 3,3 - 38,5 kg with average catch weight for each trips ranging from 12,1 - 12,8 kg. The catch rate patterns for each type of fish did not differ significantly, the maximum value is Hairtail Fish on the far lift net and the minimum value is Mysis in the near lift net, and both lift nets have the same catch rate for the Squid and Seed Mackerel species. The main catch rate for the near lift net is 0,09 kg/h and for the 0,19 kg/h far lift net, while the side catch rate for the lift net is 2,21 kg/h and the chart is 2,45 kg/h

    Development of Morotai Island-North Maluku based on oceanographic-ecosystem condition

    Get PDF
    Morotai Island is developing district located in the North of North Halmahera and one of the areas that has potential source from ecosystem biodiversity. This biodiversity is very unique related to ocean condition such as ocean currents and other properties. This research used survey data in 2015 and other data from satellite and database insitu. The results showed that the Sea Surface Temperature (SST) ranges from 26.7 0C to 32.8 0C and the salinity ranges from 33.48 to 36.8 psu characterized by open ocean. The ocean currents patterns different in surrounding area due to variety of depth, tide effect, monsoonal situation, and local aspects. The mangrove area mostly located in the south, while coral reef stands in the almost coastal area. This region is mostly influenced by monsoons and also the Indonesia throughflow. From the results, the location in the southern part is very suitable for marine culture and tourism, while in the northern region it is very suitable for tourism, conservancy, and fishing. These activities will lead Morotai as an important area for enhancing the local revenu

    JARINGAN KERJA DAN EFEKTIVITAS PERBAIKAN KAPAL DI GALANGAN KPNDP DKI JAKARTA, MUARA ANGKE (Network and Effectiveness of Ship Repair at KPNDP Shipyard DKI Jakarta, Muara Angke)

    Get PDF
    ABSTRACTA shipyard is a supporting element to meet the eligibility requirements through maintenance service for vessels and their engines. Lead time for ship repair may vary, depending on the condition of ship. The length of the ship repair process can lead to shipyard queuing. One attempt to improve the mechanism and ship repairing time is by analyzing the network. This study aims to identify the network diagram, to determine the critical path, and to find out the effectiveness of ship repair process. Activities and duration during ship repairing process were analyzed using critical path method (CPM) and measured the value of its effectiveness. The objects that were observed in this study are minor repairs and major repairs. The results showed that a minor repairs can be implemented in 7 days while based on productivity index it can be completed in 5 days and has a 98% effectiveness than the time alocated by the shipyard. Major repairs can be completed during 10 days; these repairing lead time were affected by damage to the machine which requires a long recovery process.Key words: CPM, effectiveness of ship repair, network analysis-------ABSTRAKGalangan kapal merupakan unsur penunjang untuk memenuhi kebutuhan kelaikan kapal melalui perawatan beserta mesinnya. Proses perbaikan kapal dapat bervariasi tergantung dengan kondisi kapal. Lamanya proses perbaikan kapal dapat mengakibatkan terjadinya antrian galangan. Upaya untuk meminimalisir antrian kapal salah satunya dengan menganalisis jaringan kerjanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi struktur jaringan kerja, menentukan jalur kritis serta mengetahui efektifitas proses perbaikan kapal. Proses dan waktu perbaikan kapal dianalisis menggunakan metode jalur kritis (Critical Path Method) kemudian dihitung nilai efektivitasnya. Hal yang diamati dalam penelitian ini yaitu perbaikan ringan dan perbaikan berat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyelesaian perbaikan ringan di galangan KPNDP membutuhkan waktu selama 7 hari sedangkan berdasarkan index produktivitasnya dapat diselesaikan selama 5 hari dan memiliki efektivitas 98% dibandingkan waktu yang dialokasikan oleh galangan. Perbaikan berat dapat diselesaikan selama 10 hari, lamanya perbaikan ini dipengaruhi dengan kerusakan mesin yang membutuhkan proses perbaikan yang lama.Kata kunci: CPM, efektivitas perbaikan kapal, analisis jaringan kerj

    Analisis Keterkaitan Parameter Oseanografi Terhadap Upaya Penangkapan Ikan Tenggiri (Scomberomorus comerson) yang Didaratkan Di PPN Kejawanan Cirebon

    Get PDF
    Kegiatan perikanan tangkap adalah kegiatan ekonomi yang mencakup penangkapan atau pengumpulan hewan dan tanaman air yang hidup di laut atau perairan umum secara bebas. Salah satu daerah sentra perikanan tangkap adalah Cirebon. Produksi perikanan yang cukup tinggi di dominasi oleh perikanan tangkap di laut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan parameter oseanografi terhadap upaya penangkapan ikan. Penelitian ini dilakukan di perairan Cirebon dan Pelabuhan Perikanan Kejawanan dengan melihat hubungan suhu permukaan laut, klorofil-a dan Catch Per Unit Effort (CPUE). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa perairan Laut Jawa memiliki variabilitas. Nilai faktor oseanografi yaitu Suhu Permukaan Laut (SPL) dan Klorofil-a. Rata-rata nilai SPL pada bulan Agustus hingga Desember terus mengalami peningkatan. Nilai rata-rata konsentrasi klorofil-a tinggi pada bulan Agustus hingga Desember. Dengan demikian Ikan Tenggiri yang didaratkan di PPN Kejawana Cirebon mempunyai keunikan yaitu musim tangkapan yang dilakukan dalam 1 tahun yaitu 5 bulan, Agustus hingga Desember. Nilai hasil tangkapan ikan tenggiri tertinggi berada pada bulan Oktober yaitu sebesar 650 kg dan terendah terjadi pada bulan September yaitu 146 kg. nilai R square sebesar 0,926 yang menunjukan bahwa keeratan hubungan linear antara variabel (X) dan variabel (Y) yaitu sebesar 92,6%, sedangkan sisanya yaitu 7,4% dipengaruhi oleh variabel lain di luar variabel perhitungan

    STUDY ON MARKET PROCESS OF TUNA POLE-AND-LINE FISHERY IN EASTERN INDONESIA: A STUDY CASE IN SORONG, PAPUA BARAT PROVINCE

    Get PDF
    This research is a study of the way the small-scale pole-and-line tuna fishery in Sorong, Indonesia by examining official records of supply chains; key informant and fishers’ perceptions of marketing; and personal observations of landings and selling. The main finding of the study is that the pole-and-line fishers in Sorong have made strenuous efforts to escape the constrictions of middlemen by direct selling to processors.
    corecore