Jurnal Perikanan Kelautan
Not a member yet
    263 research outputs found

    Kesesuaian Ukuran Kapal dengan Dokumen pada Kapal Jala Cumi (CAST NET) Di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Kejawanan Cirebon

    Get PDF
    Markdown merupakan terteranya gross tonnage (GT) kapal pada dokumen yang tidak sesuai dengan fisik kapal sesungguhnya.Markdown menimbulkan banyak kerugian baik dari pihak pemerintah maupun pemilik kapal sehingga Direktorat Jenderal Perhubungan Laut menerbitkan Peraturan Nomor UM.003/47/DJPL/15 tentang verifikasi atau pengukuran ulang untuk menanggulangi praktik markdown.Penelitian ini bertujuan untuk menghitung GT kapal berdasarkan Ldek serta membandingkan dengan dokumen awal pada kapal dan menghitung dan membandingkan GT kapal dengan rumus Direktorat Jenderal Perhubungan Laut  dengan rumus Nomura dan Yamazaki.Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif.Analisis pengukuran GT kapal pada penelitian ini untuk mendapatkan hasil GT dari 2 metode pengukuran dengan menggunakan rumus Nomura dan Yamazaki serta rumus Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. Hasil penelitian menunjukan dari 12 kapal jala cumi (cast net) yang telah diukur ulang pada saat penelitian terbukti 100% GT kapal pada dokumen awal tidak sesuai dengan fisik sesungguhnya (markdown).Perbandingan GT kapal dengan menggunakan rumus Direktorat Jenderal Perhubungan Laut  dan Nomura mendapatkan hasil yang berbeda karena konversi dan coefficient of block (Cb) yang digunakan pada kedua rumus tersebut berbeda.Pada rumus Direktorat Jenderal Perhubungan Laut  menggunakan konversi 0.25 dan coefficient of block 0.70, sedangkan pada rumus Nomura menggunakan konversi 0.353 dan coefficient of block 0.56

    Penambahan Ekstrak Kunyit Terhadap Karakteristik Presto Ikan Nila yang Disimpan Pada Suhu Kamar

    Get PDF
    Riset ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas kunyit serta konsentrasi terbaiknya dalam mengawetkan pindang presto ikan nila berdasarkan karakteristik uji mikrobiologis dan uji kimiawi meliputi kadar air dan pH, dengan demikian dapat diketahui lama masa simpan pindang presto ikan nila yang ditambahakan ekstrak kunyit tersebut. Riset ini dilaksanakan di Laboratorium Hasil Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran pada bulan Juli 2019. Metode riset yang digunakan adalah eksperimental, dengan empat perlakuan penambahan larutan ekstrak kunyit sebesar 0%, 3%, 4% dan 5%. Parameter uji yang diamati dalam riset yaitu uji mikrobiologis dengan metode TPC (Total Plate Count) secara duplo dan uji kimiawi meliputi analisis kadar air dan pH. Hasil riset menunjukkan bahwa perlakuan penambahan ekstrak kunyit dengan konsentrasi sebesar 4% mampu memberikan masa simpan pindang presto ikan nila sampai lima hari dibandingkan dengan pindang presto ikan nila yang tidak diberi perlakuan ekstrak kunyit atau kontrol (0%) yang hanya mampu bertahan selama dua hari, hal tersebut dibuktikan dengan jumlah total bakteri pada perlakuan 4% mencapai 5,57x104 CFU/gram pada hari ke-5, nilai kadar air mencapai 73% pada hari ke-5 dan  nilai pH mecapai 6,5 pada hari ke-5

    Analisis Nilai Tambah Industri Pengolahan Ikan Tuna Di Kawasan Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Nizam Zachman Jakarta

    Get PDF
    Penelitian ini mengenai analisis nilai tambah industri pengolahan ikan tuna di Kawasan Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Nizam Zachman, Jakarta, yang dilaksanakan pada bulan Oktober 2016. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai tambah dari pengolahan ikan tuna menjadi tuna olahan dan saluran distribusi pemasarannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan studi kasus dimana data dikumpulkan dengan teknik wawancara langsung terhadap dua industri pengolahan ikan tuna yaitu, PT. Awindo Internasional dan PT. Permata Marindo Jaya menggunakan kuisioner dan laporan produksi industri. Perhitungan dilakukan dengan metode Hayami 1987. Terdapat dua saluran distribusi dan pemasaran, Untuk saluran pemasaran terdiri dari dua saluran pada PT. Awindo Internasional pemasok (supplier), industri pengolahan, pembeli (buyer), dan konsumen sedangkan pada PT. Pemata Marindo Jaya kapal perusahan, industri pengolahan, pembeli (buyer), dan konsumen. Hasil penelitian menujukkan bahwa analisis nilai tambah ikan tuna yang dilakukan oleh PT. Awindo Internasional memiliki nilai sebesar Rp. 10.195 dan pada PT. Permata Marindo Jaya Rp. 649,79

    Efektifitas Pemberian Rotifera (Brachionus rotundiformis) Yang diperkaya dengan Taurin dan Glutamin Terhadap Kelangsungan Hidup dan Pertumbuhan Larva Ikan Kerapu Sunu (Plectropomus leopardus)

    Get PDF
    Ikan Kerapu merupakan salah satu Ikan laut yang berekonomis penting yang banyak ditangkap dan diekspor. Rendahnya kelangsungan hidup pada stadia larva menjadi penyebab pengembangan budidaya kerapu sunu masih mengalami kendala sehingga masih sulit pengadaan benih secara cukup dan berkelanjutan. Pemberian pakan alami pada stadia larva merupakan langkah yang penting dalam meningkatkan kelangsungan hidup larva. Jenis pakan alami yang sering digunakan dalam kegiatan pembenihan ikan laut yaitu rotifer (B. rotundiformis). Rotifer menjadi pakan pada stadia larva karena rotifer mempunyai ukuran yang kecil dan sesuai dengan bukaan mulut larva kerapu sunu. Namun pemberian rotifer masih belum cukup untuk meningkatkan kelangsungan hidup larva, sehingga perlu dilakukan pengayaan rotifer dengan asam amino. Asam amino yang diduga dapat mengkatkan kelangsungan hidup larva adalah Taurin dan Glutamin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian rotifer yang diperkaya dengan taurin dan glutamin dalam menunjang kelangsungan hidup larva kerapu sunu. Penelitian ini akan dilaksanakan di Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan  di Gondol, Bali pada bulan september 2017. Metode yang digunakan terdiri dari 4 perlakuan dan 4 kali ulangan: (A) tanpa Taurin dan Glutamin; (B) 0,5 taurin per 10 L media pengkaya; (C) 0,5 Glutamin per 10 L media pengkaya; (D) 0,5 Taurin dan 0,5 Glutamin per 10 L media pengkaya. Pemeliharaan larva menggunakan bak berukuran 1000 L dan di pelihara selama 10 hari. Pemberian rotifer  mulai dari D-2 sampai D-10. Parameter yang diamati adalah kelangsungan hidup, pertumbuhan, dan kualitas air

    Pemanfaatan Simplisia Pepaya Pada Ikan Rucah Untuk Pakan Kerapu Cantang (Epinephelus fuscoguttatus-lanceolatus) Di Keramba Jaring Apung Pesisir Pangandaran

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ikan rucah dengan dosis yang berbeda dan simplisia pepaya serta dosis yang optimal dapat menghasilkan pertumbuhan ikan kerapu cantang tertinggi di karamba jaring apung Pangandaran. Metode penelitian menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 kali ulangan. Analisis data penelitian menggunakan analisis ragam dengan uji F dengan taraf kepercayaan 95%, kemudian apabila terdapat perbedaan antar perlakuan dilakukan uji berganda Duncan dengan taraf kepercayaan 95%. Parameter yang diamati meliputi kelangsungan hidup (SR), Laju pertumbuhan harian dan Pertambahan bobot harian (DGR) ikan kerapu cantang, konversi pemberian pakan dan kualitas air. Hasil penelitian menunjukkan angka kelangsungan hidup pada ikan kerapu cantang berkisar selama dalam penelitian berlangsung berkisar 79,69% sampai dengan 81,25%. Hasil perhitungan laju pertumbuhan ikan kerapu cantang itu berkisar dari 0,042% sampai dengan 0,048%. Sedangkan pertambahan bobot harian (DGR) ikan kerapu cantang memiliki nilai kisaran sebesar 3,7 – 5,7 gram. Hasil nilai konversi pemberian pakan yang lebih tinggi karena memiliki Konversi Pemberian Pakan (FCR) sekitar 11,20% – 5,16%. Hal ini menunjukan bahwa pakan rucah yang dibumbuhi simplisia pepaya sebesar 5% lebih baik dari pada ikan rucah yang tidak dibumbuhi oleh simplisia pepaya. Kadar oksigen (DO) di pesisir Pantai Timur Pangandaran memiliki kadar oksigen rata – rata sebesar 6,7 mg/L, suhu berada di 28 – 30ºC, dan pH di pesisir Pantai Timur Pangandaran adalah 7,5

    Analisis Kesesuaian Wisata Pantai Di Pulau Tunda Kabupaten Serang Provinsi Banten

    Get PDF
    Pulau Tunda merupakan salah satu pulau di Kabupaten Serang Provinsi banten yang berpotensi untuk kegiatan wisata. Penelitian ini bertujuan untuk menilai kualitas estetika dan mencari zona yang berpotensi untuk kegiatan wisata pantai di Pulau Tunda. Metode yang dilakukan adalah metode survey, data pengukuran diperoleh langsung dari lapangan (in-situ), kemudian pengukuran nilai estetika menggunakan klasifikasi eucledient. Hasil pengambilan data menunjukan kualitas estetika di Pantai Pulau Tunda memiliki nilai tinggi dan rendah. Stasiun yang memiliki kualitas estetika tinggi adalah stasiun 1,2,5,6,7,8,9,10 dan 11 memiliki nilai estetika 3.72 – 3.84 dikarenakan didominasi oleh tipe pantai berpasir dan bewarna putih. Sedangkan stasiun 3 dan 4 memiliki kualitas rendah dan memiliki nilai 2.32 – 2.64 dikarenakan didominasi oleh vegetasi mangrove dan pantai Pulau Tunda memiliki empat zona yang sering dikunjungi oleh wisatawan. Tiga zona dikategorikan sebagai zona estetika tinggi dan terletak di bagian utara , selatan dan barat  Pulau Tunda. Di sisi lain, satu lokasi lainnya memiliki estetika berkualitas tinggi dan terletak di timur Pulau Tunda. Zona yang memiliki kualitas estetika tinggi didominasi oleh hamparan pasir putih dan memiliki pandangan kearah laut hamparan terumbu karang. Pada zona yang memiliki kualitas rendah didominasi oleh vegetasi pantai estuari.

    Kombinasi Sumber Protein Dan Karbohidrat Sebagai Pakan Ikan Lele Sangkuriang (Clarias gariepinus) Fase Pembesaran

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kombinasi limbah ikan tongkol sebagai sumber protein pakan dan dedak sebagai sumber karbohidrat yang menghasilkan pertumbuhan tertinggi ikan lele sangkuriang stadia pembesaran. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli – Agustus 2017 di jaring apung Kolam Percobaan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universiras Padjadjaran Ciparanje, Jatinangor, Jawa Barat. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap  (RAL) yang terdiri dari enam perlakuan dan tiga kali ulangan. Kombinasi limbah ikan tongkol dan dedak yaitu berturut – turut pakan A (95%,5%), B (90%, 10%), C (85%, 15%), D (80%, 20%), E (75%, 25%), dan F (Pakan Komersial). Ikan lele Sangkuriang yang digunakan berukuran 22 ± 0,8 g (stadia pembesaran) dipelihara dalam 18 unit waring dengan padat tebar 20 ekor/waring selama 60 hari. Pengaruh setiap perlakuan terhadap parameter dianalisis menggunakan analisis ragam atau Analysis of Variance (ANOVA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pakan uji dengan berbagai kombinasi limbah ikan tongkol sebagai sumber protein dan dedak sebagai sumber karbohidrat tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap laju pertumbuhan harian (LPH) dan terhadap efisiensi pemanfaatan pakan (EPP) ikan lele Sangkuriang. Hasil analisis ANOVA menunjukkan bahwa kombinasi 75% limbah ikan tongkol dan 25% dedak sebagai pakan ikan lele Sangkuriang stadia pembesaran memberikan hasil terbaik terhadap laju pertumbuhan harian sebesar 1,03% dan efisiensi pemanfaatan pakan sebesar 38,52%

    Aktivitas Antioksidan, Kadar Total Flavonoid dan Fenol Ekstrak Metanol Kulit Batang Mangrove Berdasarkan Stadia Pertumbuhannya

    Get PDF
    Rhizophora mucronata merupakan sumber daya hayati yang melimpah di wilayah perairan Indonesia. Perbedaan stadia umur dan kondisi lingkungan pada kulit ari dari pancang dan kulit batang pada pohon mangrove Rhizophora mucronata menyebabkan senyawa bioaktif yang terkandung dalam kulit ari pada pancang dan kulit batang pada pohon mangrove Rhizopora mucronata berbeda. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui profil metabolit sekunder, aktivitas antioksidan, kadar total flavonoid dan total fenol dari ekstrak kulit batang dan kulit ari mangrove Rhizophora mucronata berdasarkan stadia pertumbuhannya. Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2018 sampai bulan November 2018 di Laboratorium Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Laboratorium Fakultas MIPA dan Laboratorium Sentral Universitas Padjadjaran. Hasil uji profil metabolit sekunder ekstrak kulit batang pada pohon mangrove Rhizophora mucronata dari Perairan Karangsong yang di dapat yaitu alkaloid, flavonoid, fenol hidrokuinon, tannin dan saponin, sedangkan profil metabolit sekunder yang didapat dari sampel kulit batang pada pancang dari Leuweung Sancang yaitu alkaloid, flavonoid, fenol hidrokuinon, triterpenoid, tanin, dan saponin. Hasil uji antioksida pada sampel kulit batang pada pancang mangrove Rhizophora mucronata menunjukan bahwa nilai IC50 dari sampel Leuweung Sancang sebesar 65,59  μg/mL sedangkan utuk nilai IC50 dari sampel kulit batang pada pohon mangrove Rhizophora mucronata dari Perairan Karangsong Sebesar 84,80  μg/mL dan Kadar total flavonoid kulit ari pada pancang mangrove Rhizophora mucronata dari Leuweung Sancang sebesar 269±0,05 mg QE/g ekstrak dan pada sampel kulit batang pada pohon mangrove R. mucronata di Perairan Karangsong sebesar 20±0,16 mg QE/g ekstrak sedangkan untuk kadar total fenol dari ekstrak kulit batang pancang dari Leuweung Sancang sebesar 148,14±0,3 mg GAE/g ekstrak dan pada sampel kulit batang pada pohon mangrove R. mucronata di Perairan Karangsong Sebesar 164,13±0,15 mg GAE/g ekstrak

    Analisis Sebaran Suhu Permukaan Laut pada Musim Barat dan Musim Timur Terhadap Produksi Hasil Tangkapan Ikan Lemuru (Sardinella lemuru) Di Perairan Selat Bali

    Get PDF
    Penelitian mengenai analisis sebaran suhu permukaan laut pada musim barat dan musim timur terhadap produksi hasil tangkapan ikan lemuru (sardinella lemuru) di perairan Selat Bali ini telah dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan bulan Juni 2019. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis pengaruh suhu permukaan laut terhadap hasil tangkapan (produksi) ikan lemuru hasil tangkapan di perairan Selat Bali.  Perairan Selat Bali terletak pada rentang 8.10oLS - 8.90oLS dan 114.25oBT – 115.25oBT. Ikan lemuru dapat ditemukan dan ditangkap pada suhu 26oC – 29oC, dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa trend hasill tangkapan ikan lemuru tertinggi terjadi pada bulan April yang memiliki rata –rata yaitu sebesar 1.885ton dan trend terendah terjadi pada bulan Juli yang memiliki rata – rata hasil tangkapan sebanyak 109 ton namun selama 5 tahun terdapat hasil tangkapan yang sangat melimpah yaitu terjadi pada bulan November 2014 dan pada Januari hingga Maret 2017 tidak ditemukannya ikan lemuru. Pada saat musim Barat suhu permukaan laut cenderung tinggi dibanding musim Timur hasil tangkapan ikan lemuru juga lebih tinggi di musim Barat dibanding musim Timur. Daerah tangkapan ikan lemuru berada pada sepanjang laut Selatan Belimbingsari sampai laut Selatan Pulukan (8.10oLS-8.50oLS dan 114.20oBT-115.10oBT) namun pada saat melimpah ikan lemuru dapat ditemui di laut sekitar Taman Nasional Alas Purwo . Koefesien R bernilai 0.565 atau 56,5% hubungan suhu permukaan laut cukup kuat dengan hasil tangkapan ikan lemuru, nilai determinasi pun bernilai 0,32 atau 32% hasil tangkapan ikan lemuru dipengaruhi oleh nilai suhu permukaan laut

    Potensi Mikroba Probiotik dari Ikan Nila Mati Masal di Waduk Cirata

    Get PDF
    Identifikasi mikroba lambung adalah studi awal untuk mengembangkan mikroba probiotik untuk meningkatkan efisiensi pakan. Menggunakan nila dari Waduk Cirata sebagai sumber mikroba probiotik yang memasok kebutuhan ikan di waduk.  Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimen dan observasi. Saluran pencernaan ikan diambil dan dihancurkan dalam aseptik. Inokulasi mikroba digunakan dengan metode tuang di media nutrisi agar. Mikroba ditanam dan diisolasi untuk mendapatkan kultur murni. Identifikasi mikroba didasarkan pada parameter fisik, kimia, dan organoleptik. Hasil dari percobaan dan pengamatan menunjukkan bahwa Lactobacillus sp. dan Bacillus sp. berpotensi untuk digunakan sebagai mikroba probiotik

    248

    full texts

    263

    metadata records
    Updated in last 30 days.
    Jurnal Perikanan Kelautan
    Access Repository Dashboard
    Do you manage Open Research Online? Become a CORE Member to access insider analytics, issue reports and manage access to outputs from your repository in the CORE Repository Dashboard! 👇