18 research outputs found

    PENGARUH CROSSLINKER GLUTARALDEHIDA TERHADAP KINERJA SELULOSA BAKTERIAL SEBAGAI SUPERABSORBEN

    Get PDF
    ABSTRAK Polimer superabsorben (SAP) telah berhasil disintesis dari selulosa bakterial (BC) yang terikat silang. BC dihasilkan dengan memanfaatkan jus limbah kulit nanas sebagai media kultur. Kemampuan absorpsi BC ditingkatkan dengan mengubah bentuk hydrogel menjadi aerogel dengan cara dibeku-keringkan. Crosslinker yang digunakan adalah glutaraldehida (GA) dengan variasi massa terhadap BC 0, 2, 3, 4, dan 5 %massa, dan selanjutnya dipelajari pengaruhnya terhadap struktur dan kinerja SAP. SAP dikarakterisasi dengan Fourier Transform Infrared (FTIR) untuk menunjukkan terjadinya ikatan silang antar serat BC, X-ray Diffraction (XRD) untuk mengetahui pengaruh ikatan silang terhadap kristalinitas, dan Scanning Electron Microscopy (SEM) untuk mempelajari morfologi permukaannya. Hasil karakterisasi menunjukkan bahwa SAP telah terikat silang dan menyebabkan meningkatnya indeks kristalinitas (CrI) yang semula sebesar 52,21% pada SAP tanpa perlakuan menjadi 74,17% pada SAP terikat silang dengan konsentrasi GA optimum. Analisis morfologi SAP memperlihatkan rongga-rongga besar akibat proses beku kering. Kinerja SAP optimum diperoleh pada konsentrasi crosslinker GA 4%. Uji kinerja water absorbance menunjukkan hasil semakin meningkatnya swelling ratio (SR) seiring bertambahnya ikatan silang hingga tercapai nilai optimum dengan SR sebesar 63,07 g/g. Pada uji swelling rate diperoleh hasil bahwa laju penyerapan air hingga kesetimbangan tercapai setelah 15 menit perendaman. Sementara itu, uji water retention tidak menunjukkan hasil yang signifikan antara SAP dan SAP terikat silang. Kata kunci: superabsorben, selulosa bakterial (BC), glutaraldehida.   ABSTRACT Superabsorbent polymer (SAP) has been synthesized from the crosslinked bacterial cellulose (BC). The BC was produced by utilizing the juice of pineapple peels waste as the culture medium. The absorption capability of SAP was improved by changing the form of hydrogel into aerogel using freeze-drying method. The crosslinker agent that used was glutaraldehyde (GA) with varying the mass of GA solution towards BC for studying the effect of SAP’s structure and performances. SAP was characterized by Fourier Transform Infrared (FTIR) for indicating that the crosslinking between BC fiber was occurred, X-ray Diffraction (XRD) to find out the effect of crosslinking to crystallinity, and Scanning Electron Microscopy (SEM) to study the morphology of the surface. The result of the characterization showed that SAP crosslinked and caused an increasing in crystallinity index (CrI) from 52,21% of untreated SAP to 74,17% of crosslinked SAP with optimized concentration of GA. The analysis of SAP morphologies showed larger pores because of freeze drying process. The optimum performances of SAP is obtained at crosslinking agent concentration of GA 4%. The water absorbance of performance test showed the result that the swelling ratio (SR) improved as the increasing of crosslinking until it achieved the optimum point with the SR of 63,07 g/g. Swelling rate test obtained the result that the rate of water absorbency reached the equilibrium after 15 minutes. Meanwhile, water retention test did not show significant result between SAP and crosslinked SAP. Keywords: superabsorbent, bacterial cellulose (BC), glutaraldehyde

    THE EFFECT OF MIND’S EYE STRATEGY ON STUDENTS’ READING COMPREHENSION OF NARRATIVE TEXT AT THE TENTH GRADE OF SENIOR HIGH SCHOOL IN ACADEMIC YEAR 2021

    Get PDF
    The objective of this study is to find out the effect of the mind's eye strategy on students' reading comprehension. Students in the tenth grade of SMAN 1 Stabat were the subjects of the study. In this research, a quasi-experimental design with pre�test and post-test were used. There were two groups in this design: experimental and control groups that were chosen at random. In this research, the researcher used two classes as samples. They were X IA 1, which consisted of 32 students from the experimental class, and X IA 2, which was a control class. The quantitative technique was applied in this research. According to descriptive analysis, the lowest post-test score in the experimental class is 70 and 60 in the control class. The highest score of post-test in experimental class is 90 and 85 in control group. The mean score of post�test in experimental group is 82.19 and 72.50 in control group. As a result, there are variances between before and after treatment using the mind's eye strategy vs the conventional strategy. It indicates that using the mind's eye strategy to improve students' reading comprehension in narrative text is effectiv

    PERAN INDONESIA DALAM KERJASAMA ASEAN-KOREA SELATAN MELALUI ASEAN-KOREA CENTRE

    Get PDF
    Cooperation between ASEAN and South Korea has been established since 1989. Until now, various kinds of cooperation have been implemented, one of which is the ASEAN-Korea Centre, an intergovernmental organization that aims to promote exchanges between South Korea and ASEAN member countries. Indonesia, as one of the member countries of ASEAN-Korea Centre, implements its foreign policy based on active and independent principle through the various role in supporting ASEAN-Korea Centre programs. This research is aimed to analyse the roles that Indonesia plays in the ASEAN-Korea Centre using the concept of national role conceptions from Holsti. The process of collecting and analyzing data is done by qualitative methods through the process of interviews, literature studies and content analysis. The result shows that Indonesia has a national role conception as a regional leader, active independent, and regional-subsystem collaborator in the ASEAN-Korea Centre. Indonesia's national role in the ASEAN-Korea Centre has strengthened Indonesia's international reputation and supported a variety of Indonesian diplomacy in ASEAN

    Perbandingan Kebijakan Ketahanan Pangan Indonesia dan Vietnam

    Get PDF
    Food and Agriculture Organization (FAO) memberikan peringatan terkait krisis pangan yang dapat menjadi ancaman di masa pandemi Covid-19. Berbagai negara berupaya mengambil tindakan secara tepat dan cepat untuk mencegah terjadinya krisis pangan termasuk negara Indonesia dan Vietnam. Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan perbedaan kebijakan ketahanan pangan yang diterapkan oleh pemerintah Indonesia dan Vietnam selama pandemi Covid-19 dengan menggunakan metode komparatif melalui pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemerintah Indonesia maupun Vietnam memiliki perbedaan dalam menyikapi hal tersebut karena diakibatkan oleh perbedaan sistem pemerintahan serta situasi yang terjadi pada masing-masing negara.Pemerintah Indonesia merumuskan beberapa kebijakan baru untuk mencegah krisis pangan yaitu dengan menjaga stabilitas harga pangan, mendukung petani kecil, meningkatkan produksi tanaman pangan dan membangun food estate. Kebijakan ketahanan pangan Vietnam meliputi kerugian pajak pertanian, biaya irigasi dan pengurangan kerugian pascapanen dengan melindungi pinjaman bunga. Adanya proses perbedaan perencanaan kebijakan pada kedua negara tersebut, Pemerintah Indonesia merumuskan kebijakan baru dengan menyesuaikan kondisi yang terjadi, sedangkan Pemerintah Vietnam menjalankan kebijakan yang telah ada secara efektif dan bersifat turun temurun sehingga berdampak jangka panjang.Kebijakan ketahanan pangan Vietnam meliputi kerugian pajak pertanian, biaya irigasi dan pengurangan kerugian pascapanen dengan melindungi pinjaman bunga. Adanya perbedaan proses perencanaan kebijakan pada kedua negara tersebut, Pemerintah Indonesia merumuskan kebijakan baru dengan menyesuaikan kondisi yang terjadi, sedangkan Pemerintah Vietnam menjalankan kebijakan yang telah ada secara efektif dan bersifat turun temurun sehingga berdampak jangka panjang. Kebijakan ketahanan pangan Vietnam meliputi kerugian pajak pertanian, biaya irigasi dan pengurangan kerugian pascapanen dengan melindungi pinjaman bunga. Adanya proses perbedaan perencanaan kebijakan pada kedua negara tersebut, Pemerintah Indonesia merumuskan kebijakan baru dengan menyesuaikan kondisi yang terjadi, sedangkan Pemerintah Vietnam menjalankan kebijakan yang telah ada secara efektif dan bersifat turun temurun sehingga berdampak jangka panjang

    ANALISIS KONDISI INDIVIDU DAN LINGKUNGANNYA DI PEMUKIMAN LAHAN BASAH PADA DELAPAN KOTA/KABUPATEN BERBEDA: Analysis of Individual Conditions and Their Environment in Wetland Settlements in Eight Different Cities/Districts

    Get PDF
    Survei ke rumah-rumah warga yang ada di permukiman lahan basah yang berbeda daerah dan diberikan kuesioner atau pertanyaan-pertanyaan seputar kondisi rumah kondisi lingkungan rumah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kondisi pemukiman lahan basah di lokasi survei sudah sesuai dengan standar atau belum. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode survei dan observasi. Studi ini dilakukan dengan cara mendatangi rumah-rumah yang tinggal di tempat lahan basah, yang tiap- tiap orang dari kelompok kami melakukan survei untuk enam orang responden dan akan dilakukan kuesioner terhadap responden tersebut. Serta, kami gunakan aplikasi GPS essencial untuk keabsahan survei dan observasi. Diperoleh berbagai jawaban atas kuesioner dari 54 responden. Jawaban kuesioner disajikan dalam delapan tabel, sesuai dengan judul setiap kuesionernya. Dimana, dihasilkan terkait karakteristik responden, karakteristik observasi lingkungan rumah, karakteristik sumber air bersih, dan lima karakteristik lainnya. Keunggulan lahan basah bila dijadikan daerah pemukiman yaitu kandungan air yang cukup banyak, kaya akan hewan dan tumbuhan, serta memiliki potensi dalam meningkatkan kesejahteraan manusia. Banyaknya permasalahan yang berkaitan dengan lahan basah adalah timbul dari manusia itu sendir

    Pembangunan Ekonomi Melalui Peningkatan Ketahanan dan Kemandirian Masyarakat Di Desa Sindangsari Kecamatan Kutawaluya Kabupaten Karawang

    Get PDF
    Karawang Regency is one of the areas that have a fairly high income. However, in 2021 Karawang Regency is designated as an extremely poverty area with a percentage of an extremely poor population of 4.51% with reference to data from the Central Agency on Statistics (BPS). One of the villages that have become a priority for extreme poverty alleviation programs in Karawang Regency is Sindangsari Village. Therefore, to assist the government in improving the economy of Sindangsari Village, Community Service activities are carried out. This Community Service activity is carried out by initiating the empowerment of village officials and the community in improving the economy. Sindangsari Village, Kutawaluya District, Karawang Regency through the submission of the legality of Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) in the form of a Business Identification Number (NIB) and halal certificates, the creation of a website as a means of promoting UMKM, as well as seminar activities to encourage the revitalization of BUMDes. The method used in the service consists of 3 (three) stages, which consist of: 1) preparation; (2) implementation; (3) reporting. All community service programs have shown success and can be used as a reference to improve village economic development, namely the realization of making business legalities as many as 50 UMKM, making village websites, and seminars on increasing the capability of village apparatus and BUMDes management. However, the success of the service program must be accompanied by increased synergy between village officials and the community to strengthen village independence.Kabupaten Karawang merupakan salah satu daerah yang memiliki pendapatan yang cukup tinggi. Namun pada tahun 2021 Kabupaten Karawang ditetapkan sebagai daerah kemiskinan ekstrem dengan persentase penduduk miskin ekstrem sebesar 4,51% dengan mengacu pada data Badan Pusat Statistik (BPS). Salah satu desa yang menjadi prioritas program pengentasan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Karawang adalah Desa Sindangsari. Oleh karena itu, dalam rangka membantu pemerintah dalam untuk meningkatkan perekonomian Desa Sindangsari dilakukan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini dilakukan dengan menginisiasi pemberdayaan aparatur desa dan masyarakat dalam meningkatkan perekonomian. Desa Sindangsari Kecamatan Kutawaluya Kabupaten Karawang melalui pengajuan legalitas Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) berupa Nomor Induk Berusaha (NIB) dan sertifikat halal, pembuatan website sebagai sarana promosi UMKM, serta kegiatan seminar untuk mendorong revitalisasi BUMDes. Metode yang digunakan dalam pengabdian terdiri dari 3 (tiga) tahap, yang terdiri dari: 1) persiapan; (2) pelaksanaan; (3) pelaporan. Seluruh program pengabdian kepada masyarakat menunjukan keberhasilan serta dapat dijadikan sebagai acuan untuk meningkatkan pembangunan ekonomi desa yaitu dengan realisasi pembuatan legalitas usaha sebanyak 50 UMKM, pembuatan website desa, serta seminar peningkatan kapabilitas aparatur desa dan pengurus BUMDes. Namun keberhasilan program pengabdian tersebut harus disertai dengan peningkatan sinergitas perangkat desa dengan masyarakat untuk penguatan kemandirian desa

    Kesalahan Berbahasa Indonesia dalam Bidang Fonologi pada Kanal Youtube Shine Shine: Kasus pada Natasya Shine

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesalahan berbahasa Indonesia dalam bidang fonologi pada kanal Youtube Shine Shine. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Subjek penelitiannya adalah video Youtube Shine Shine yang terdiri dari beberapa video populer dengan durasi di bawah 10 menit. Pengambilan subjek dengan durasi di bawah 10 menit bertujuan agar analisis yang dilaksanakan lebih fokus. Penelitian ini memilih kanal Youtube Shine Shine karena tokoh di dalam video adalah penutur asing. Seperti yang kita ketahui, bahwa kesalahan dalam bahasa Indonesia sering ditemukan pada penutur asing. Pengumpulan data dilakukan dengan metode simak, diikuti dengan teknik dasar sadap serta teknik lanjutan Simak Bebas Libat Cakap (SBLC) dan catat. Analisis data dilakukan dengan metode distribusional, diikuti dengan teknik dasar Bagi Unsur Langsung (BUL) dan teknik lanjutan perluas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesalahan berbahasa Indonesia dalam bidang fonologi pada kanal Youtube Shine Shine meliputi perubahan fonem yang berjumlah 15 data, penambahan fonem dengan jumlah 6 data, dan penghilangan fonem yang berjumlah 4 data
    corecore