7 research outputs found
Sistem Pengelolaan Rekam Medis
Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, dan pengobatan. Permasalahan rekam medis di Puskesmas Tamalate yaitu adanya kesulitan dalam pengolahan data seperti berkas rekam medis yang tercecer karena semakin menumpuk berkas rekam medis dan terkadang salah penempatan berkas rekam medis pada tempatnya, sehingga menyebabkan petugas kesulitan untuk mencari berkas rekam medis. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mendalam tentang Sistem Pengelolaan Rekam Medis di Puskesmas Tamalate Makassar Tahun 2019, yang terdiri dari sistem penamaan, sistem penomoran, sistem penyimpanan, dan sistem pengangkutan rekam medis. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif yang dilakukan di Puskesmas Tamalate Makassar pada bulan Mei tahun 2019. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa pengelolaan rekam medis di Puskesmas Tamalate Makassar, sistem penamaannya menggunakan dua suku kata dan ditulis sesuai dengan identitas pasien. Sistem penomorannya dilakukan secara unit (Unit Numbering System) yang dimana pasien hanya diberikan satu nomor untuk kunjungan seterusnya. Sistem penyimpanan rekam medis menggunakan sistem sentralisasi yaitu adanya penggabungan antara rekam medis rawat jalan dan gawat darurat. Sistem pengangkutan rekam medis dilakukan oleh petugas rekam medis dengan menggunakan tangan, troli, dan kardus. Perlunya penambahan ruangan untuk tempat penyimpanan rekam medis serta rak penyimpanan perlu ditambahkan agar petugas rekam medis tidak mengalami kesulitan dengan ruangan yang terlalu sempit dan memberikan fasilitas yang baik kepada petugas rekam medis untuk melakukan pengangkutan berkas rekam medis agar tidak menggunakan tangan
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Alat Dan Mesin Pertanian (PTK Pada Siswa Kelas Xi Penyuluh Pertanian SMK Negeri 2 Walenrang)
penelitian ini disusun berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) bertujuan untuk mengetahui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran alat dan mesin pertanian. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI Penyuluh Pertanian SMK Negeri 2 Walenrang yang berjumlah 30 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dilaksanakan, tes siklus I diperoleh skor rata- rata sebesar 66,4 dan tes siklus II diperoleh skor rata-rata sebesar 75,83. Hasil penelitian ini diperoleh gambaran bahwa dengan menggunakan pembelajaran model kooperatif tipe jigsaw dapat mengefektifkan pembelajaran. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan 1) frekuensi kehadiran siswa, 2) keberanian bertanya dan menjawab pertanyaan dalam proses pembelajaran, 3) mempersentasekan hasil diskusi di depan kelas, dan 4) ketepatan waktu dalam mengumpulkan tugas serta meningkatnya 5) keseriusan siswa dalam mengikuti mata pelajaran alat dan mesin pertanian
ANALISIS HUBUNGAN WAKTU TUNGGU TERHADAP KEPUASAN PASIEN PADA PUSKESMAS MACCINI SOMBALA
Waiting time for services is a problem that often causes patient complaints in several health agencies. The length of time a patient waits at registration, examination, and reception drugs are reflects how the agencies manages the service component that is tailored to the patient's situation and expectations. This study aims to see the relationship between waiting time and patient satisfaction. This study uses an analytic observational research design with a cross-sectional study approach conducted at Public Health Center, Maccini Sombala of Makassar City. The sampling technique used purposive sampling with a total of 170 respondents. Analysis test with chi square test with significance level p 0.05 means that Ho is accepted and Ha is rejected, meaning there is no relationship between waiting time of taking drugs with patient satisfaction. So, it is recommended to health workers to be more committed and disciplined in providing services in accordance with the schedule that has been set.ABSTRAKWaktu tunggu pelayanan merupakan masalah yang sering menimbulkan keluhan pasien dibeberapa instansi kesehatan. Lamanya waktu tunggu pasien di pendaftaran, pemeriksaan, pengambilan obat mencerminkan bagaimana instansi tersebut mengelola komponen pelayanan yang disesuaikan dengan situasi dan harapan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan waktu tunggu dengan kepuasan pasien. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan studi Cross- sectional yang dilakukan di Puskesmas Maccini Sombala Kota Makassar. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah responden sebanyak 170 responden. Uji analasis dengan uji chi square dengan tingkat kemaknaan p 0.05 berarti Ho diterima dan Ha di tolak artinya tidak ada hubungan antara waktu tunggu pengambilan obat dengan kepuasan pasien. Sehingga, disarankan kepada petugas kesehatan agar lebih komitmen dan disiplin waktu dalam memberikan Pelayanan yang sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan
Impact of opioid-free analgesia on pain severity and patient satisfaction after discharge from surgery: multispecialty, prospective cohort study in 25 countries
Background: Balancing opioid stewardship and the need for adequate analgesia following discharge after surgery is challenging. This study aimed to compare the outcomes for patients discharged with opioid versus opioid-free analgesia after common surgical procedures.Methods: This international, multicentre, prospective cohort study collected data from patients undergoing common acute and elective general surgical, urological, gynaecological, and orthopaedic procedures. The primary outcomes were patient-reported time in severe pain measured on a numerical analogue scale from 0 to 100% and patient-reported satisfaction with pain relief during the first week following discharge. Data were collected by in-hospital chart review and patient telephone interview 1 week after discharge.Results: The study recruited 4273 patients from 144 centres in 25 countries; 1311 patients (30.7%) were prescribed opioid analgesia at discharge. Patients reported being in severe pain for 10 (i.q.r. 1-30)% of the first week after discharge and rated satisfaction with analgesia as 90 (i.q.r. 80-100) of 100. After adjustment for confounders, opioid analgesia on discharge was independently associated with increased pain severity (risk ratio 1.52, 95% c.i. 1.31 to 1.76; P < 0.001) and re-presentation to healthcare providers owing to side-effects of medication (OR 2.38, 95% c.i. 1.36 to 4.17; P = 0.004), but not with satisfaction with analgesia (beta coefficient 0.92, 95% c.i. -1.52 to 3.36; P = 0.468) compared with opioid-free analgesia. Although opioid prescribing varied greatly between high-income and low- and middle-income countries, patient-reported outcomes did not.Conclusion: Opioid analgesia prescription on surgical discharge is associated with a higher risk of re-presentation owing to side-effects of medication and increased patient-reported pain, but not with changes in patient-reported satisfaction. Opioid-free discharge analgesia should be adopted routinely
Kejadian Anemia pada Ibu Hamil: (Studi Analitik di Puskesmas Pertiwi Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan)
Anemia is caused by the lack number of red blood cells to distribute oxygen to system and fetus, anemia can be known if the content of Hb < 11 mg. The purpose of this research was to find out the relation of nutrition knowledge, food supply, and obedience in consuming Fe tablet with anemia in Pertiwi Health Center South Sulawesi Province. The type of research used was analytical survey with cross sectional design and collected using questionnaire with total samples of 158 people. The result of this research showed that there was relation of knowledge and anemia (p=0,009), there was relation of food supply and anemia (p=0,004), and there is relation of obedience in consuming Fe tablet with anemia (p=0,004). It is suggested to pregnant mother to always pay attention to the fetus by maintaining the food supply and routinely consume Fe tablets during pregnancy, because it affects the fetus health, growth and development.Anemia disebabkan karena kurangnya jumlah sel darah merah sehat untuk menghantarkan oksigen ke jaringan dan janin, anemia dapat diketahui bila kadar Hb < 11 mg. Jenis penelitian yang di gunakan adalah survey analitik dengan rancangan cross sectional dan dikumpulkan dengan menggunakan kusioner dengan jumlah sampel sebanyak 158 orang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan gizi, hubungan asupan makanan, dan hubungan kepatuhan konsumsi tablet Fe di Puskesmas Pertiwi Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan pengetahuan dengan anemia (p=0,009), ada hubungan asupan makanan dengan anemia (p=0,004), dan ada hubungan kepatuhan konsumsi tablet Fe dengan anemia (p=0,004). Disarankan kepada ibu hamil agar selalu memperhatikan kandungannya dengan cara menjaga asupan makanannya dan rutin mengkonsumsi tablet Fe selama kehamilan berlangsung, karena berpengaruh pada kesehatan serta tumbuh kembang janin
Use of Dissolved Glucose on Cultured Media on the Survival Rate, Growth Rate and Stress Resistance of Saline Tilapia Larvae (Oreochromis niloticus)
Saline tilapia fish is a result of technology engineering technique that is tolerant with brackish waters and sea with salinity ≥ 20 ppt. The main problem in the development of saline tilapia is the availability of seeds because the resulting synthesis is still low. One effort to overcome the problem of low tilapia salinity this is by providing dissolved organic material such as glucose. Glucose plays an important role as a source of energy for animals including tilapia. The aim of this research is to determine the optimum dose of dissolved glucose to the survival and growth of salt tilapia larvae (Oreochromis niloticus). The research was conducted from March to May 2017 at Brackish Water Aquaculture (BPBAP) Takalar, South Sulawesi. The research container using 25 L plastic volume basin amounted to 15 pieces. The test animals used were 7-day saline tilapia larvae of 0.03 gram sized for 20 days. The glucose used is pure glucose in powder form. The study was designed using a complete randomized design consisting of 5 treatments and each having 3 replications. The five treatments are 0, 50, 100, 150, 200 ppm per day added to the once-daily research container that is the morning. The result of variance analysis showed that soluble glucose administration had significant effect (p <0.01) on the synthesis and growth rate of saline tilapia fish. The highest survival rates and growth rates were achieved at 100 ppm doses of 94.44% and 14.93% / day respectively, while the lowest at doses of 0 ppm were 74.81% and 11.85% / day respectively.Keywords: glucose, salin tilapia, survival, growth rate