13 research outputs found

    Kualitas air sumur gali ditinjau dari parameter mikrobiologis di tepi sungai gajah wong yogyakarta

    Get PDF
    This study aims to identify the bacteria Escherichia coli in the water dug wells owned by residents on the banks of the gajah wong river, Kotagede-Yogyakarta. Bacteria Eschericia coli is one cause of diarrhea that need to know its existence to prevention of diarrhea. This research used descriptive analytics.The results showed, all the well water as a positive contain Eschericia Coli. The closer the distance between the well and the river, the higher the content ofEschericia.Coli. 50% of dug well water sampled is still feasible for consumption because the content of Escherichia coli is still less than 50 MPN/100m

    Pengaruh Faktor Determinan Terhadap Keberhasilan Implementasi Program Kampung Keluarga Berencana Di Kabupaten Banyumas

    Get PDF
    RINGKASAN Latar Belakang : Permasalahan dalam implementasi program Kampung Keluarga Berencana (Kampung KB) hingga saat ini masih banyak mengalami kendala, sehingga realisasi program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) khususnya program KB bagi masyarakat masih rendah. Capaian program Kampung KB sangat dipengaruhi oleh faktor komunikasi, sumberdaya, disposisi dan struktur birokrasi yang saling berkaitan dalam pelaksanaan program Kampung KB. Salah satu faktor penting yang dapat diidentifikasi yaitu peran Institusi Masyarakat Pedesaan (IMP) sebagai tenaga lini lapangan dalam keberhasilan pelaksanaan Program Kampung KB. Perlunya kejelasan regulasi sebagai perhatian yang tinggi terhadap tingkat kesejahteraan Kader IMP sebagai faktor motivasi dalam implementasi kebijakan, sehingga mereka berdaya dan mampu menjalankan program dengan baik. Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah faktor komunikasi, sumber daya, disposisi dan struktur birokrasi berpengaruh terhadap keberhasilan implementasi program kampung KB. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh faktor determinan terhadap keberhasilan implementasi program kampung KB. Metode : Jenis penelitian kuantitatif deskriptif. Variabel penelitian terdiri variabel bebas (Xı) Komunikasi, (X2) Sumberdaya, (X3) Disposisi, (X4) Struktur Birokrasi dan Variabel terikat (Y) Keberhasilan Implementasi Program Kampung KB. Responden yaitu Institusi Masyarakat Pedesaan (IMP) Kecamatan dan Desa berjumlah 180 orang sebagai sampel penelitian. Pengumpulan data menggunakan google form yang sudah diuji validitas dan reliabilitasnya. Analisis data secara deskriptif dan Regresi Berganda. Hasil penelitian menunjukkan angka signifikansi yang diperoleh diketahui nilai signifikansi Komunikasi 0,000, Sumber Daya 0,908, Disposisi 0,026, Struktur Birokrasi 0,012. Variabel terikat 10,569. Hasil analisis dariproses pengujian keempat faktor yang menentukan keberhasilan implementasi program kampung KB terdapat faktor sumber daya yang memiliki pengaruh tidak signifikan. Kesimpulan dengan rendahnya pengaruh yang ditimbulkan oleh faktor sumber daya yang mencakup sumber daya manusia, sumber daya anggaran, dan sumber daya informasi dan kewenangan diantaranya adalah banyaknya SDM pelaksana Kampung KB merangkap jabatan dalam program lain sehingga dapat berdampak pada masing-masing pelaksana kurang mencurahkan perhatian terhadap pelaksanaan program Kampung KB. Selanjutnya keterserapan alokasi anggaran Bantuan Operasional Keluarga Berencana (BOKB) yang relatif rendah/belum maksimal, adanya ketidak kesesuaian antara ketetapan anggaran yang ditentukan oleh BKKBN dengan kebutuhan anggaran yang dibutuhkan oleh kelompok sasaran. Dalam hal ini proses perencanaan kegiatan dan penganggaran serta rekruitmen kurang melibatkan unsur IMP selaku tenaga Lini lapangan yang ada di wilayah Kampung KB. Saran bagi Pemerintah Daerah selaku Pengambil Kebijakan adalah dengan adanya kejelasan aturan dan Regulasi yang jelas serta komitmen bersama lintas sektor dan Stakeholder. Kata kunci: Komunikasi, Disposisi, Keberhasilan Implementasi, Program Kampung KB Struktur Birokrasi, Sumber Day

    BIOSTATISTIK: Sebuah Aplikasi SPSS dalam Bidang Kesehatan dan Kedokteran

    Get PDF
    Buku ini disusun berdasarkan keilmuan bidang statistik yang semakin berkembang, khususnya biostatistik, utamanya di ranah akademis semakin banyak penelitian yang menggunakan analisis statistik. Buku ini disusun untuk menambah wawasan agar pembaca dapat menganalisis data penelitian, menggunakan aplikasi SPSS dalam menganalisis data dengan benar, dan memilih metode yang tepat sehingga menghasilkan output penelitian yang bisa dipertanggungjawabkan dan memberi manfaat sesuai bidang ilmu yang diteliti

    PENGARUH FAKTOR DETERMINAN TERHADAP KEBERHASILAN IMPLEMENTASI PROGRAM KAMPUNG KELUARGA BERENCANA DI KABUPATEN BANYUMAS

    Get PDF
    Abstrak Permasalahan dalam implementasi program Kampung keluarga berencana hingga saat ini masih banyak mengalami kendala, sehingga realisasi program KB bagi masyarakat masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menguji faktor  komunikasi, sumber daya, disposisi, struktur birokrasi terhadap tingkat keberhasilan implementasi program Kampung KB. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Banyumas, menerapkan metode penelitian kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner, observasi dan dokumentasi. Analisis data menggunakan metode analisis deskriptif dan analisis regresi. Hasil penelitian menggambarkan keberhasilan implementasi program Kampung KB mengalami peningkatan, meliputi pencapaian program Tribina 67% dan tingkat kesadaran masyarakat dalam program Kampung KB 71,1% sehingga mampu mendorong pertumbuhan pencapaian keikutsertaan Program KB, peningkatan keharmonisan rumah tangga dan keikutsertaan masyarakat dalam penggunaan produk KB. komunikasi, disposisi dan struktur birokrasi memiliki pengaruh secara signifikan terhadap keberhasilan implementasi program Kampung KB. Sumber daya memiliki pengaruh yang lemah terhadap keberhasilan implementasi program Kampung KB yang disebabkan perencanaan kegiatan dan anggaran, sarana dan prasarana kurang sesuai dengan kebutuhan alokasi di lapangan. Namun pelaksanaan program tetap didukung terpenuhinya kebutuhan SDM pelaksana teknis sebagai tenaga lini lapangan dengan sebagian besar IMP atau kader memiliki masa kerja lebih dari lima tahun sehingga sudah memiliki ketrampian dan pengalaman dalam program Kampung KB. Sebagai kesimpulan peningkatan keberhasilan program Kampung KB ditentukan oleh faktor komunikasi yang jelas dan berkelanjutan, disposisi para implementator khususnya IPM sebagai tenaga lini lapangan, dan struktur birokasi perangkat daerah dan BKKBN. Sumber daya masih menjadi faktor penghambat program disebabkan sistem perencanaan kegiatan dan anggaran yang bersifat topdown yang berdampak pada ketidak sesuaian rencana kegiatan dan alokasi anggaran dengan kebutuhan prioritas kelompok sasaran.   Kata Kunci: Disposisi, Implementasi, Komunikasi, Program Kampung KB, Struktur Birokrasi, Sumber Day

    Alternatif Pengelolaan Limbah Tepung Tapioka Berbasis Teknologi Bersih Ramah Lingkungan untuk Meningkatkan Nilai Ekonomis Produk di Dermaji

    Get PDF
    Desa Dermaji Lumbir Banyumas menjadi sentra industri rumahan tepung tapioka secara turun temurun. Produk yang dihasilkan menyumbang 28% pasokan tapioka di Jawa Tengah. Mayoritas penduduk adalah petani singkong mencapai 69% sehingga pengolahan singkong menjadi tepung adalah upaya meningkatkan nilai ekonomi barang. Sayangnya sumbangsih terhadap pasokan tepung tapioka tersebut tidak diimbangi dengan peningkatan perekonomian yang signifikan, karena produsen hanya menjadi pemasok tengkulak besar yang memiliki gudang dengan kapasitas banyak sehingga harga yang didapat produsen hanya menutup modal produksi. Masalah lain diantaranya alat produksi yang mulai lapuk, packaging, pengelolaan administrasi keuangan termasuk pembukuan dan pemasaran. Permasalahan yang lebih krusial yaitu pembuangan limbah yang mengandung HCN atau CN (sianida) yang dapat mencemari sumber mata air warga dan berakibat terhadap gangguan kesehatan. Terbatasnya bak penampungan juga menghambat menghasilkan endapan ke dua untuk bahan tepung tapioka kualias kedua yang disebut “tepung elot”. Metode yang dilakukan diantaranya melakukan treatment limbah menggunakan kapur tohor, beberapa pelatihan terkait packaging (Memberi pelatihan pengemasan produk, termasuk pemberian merk dagang pada produk sehingga lebih menarik), peggunaan APD untuk mengurangi resiko kecelakaan kerja, pelatihan pembukuan dan pemasaran secara online. Adapun hasil pengabdian adalah: (1) Pemberian mesin Diesel kapasitas 24 Pk sehingga proses produksi naik dari 3 Kwintal per minggu menjadi 7 kwintal. (2) Terbentunya bak penampungan tambahan untuk endapan ke 2 sehingga menghasilkan tepung elot dengan separo harga dari tepung kualitas 1 sehingga pendapatan pengrajin naik 50%. (3) Terbangunnya bak pengolahan limbah cair dengan mesin turbin dengan penambahan kapur tohor (Ca(OH)2) sebagai penurun kadar sianida (treatment teknologi tepat guna) dengan hasil penurunan sianida sejumlah 66,88%. (4) Pemberian mesin jahit karung portabel. (5) Design merk produk. (6) Pelatihan tentang manajemen pemasaran berbasis digital

    PENGENDALIAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE DENGAN PENDEKATAN EFEKTIFITAS PENGGUNAAN VOLUME BAK PENAMPUNGAN AIR (Studi Kasus Di Kelurahan Prenggan Kecamatan Kotagede Yogyakarta)

    No full text
    Latar belakang: Bak mandi merupakan salah satu tempat perkembangbiakan vektor DBD. Ada tidaknya jentik nyamuk Aedes aegypti dalam suatu bak mandi dipengaruhi oleh volume bak mandi, warna, bahan, kondisi tutup. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan volume bak mandi dengan keberadaan jentik nyamuk Ae aegypti dan hubungan antara volume bak mandi dengan kejadian penyakit demam berdarah di Kelurahan Prenggan Kecamatan Kotagede. Metode: Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah distribusi fekuensi dengan uji statistik chi square. Pengumpulan data dilakukan dengan melaksanakan survey jentik pada bak mandi pada rumah yang dijadikan sampel dengan metode single larva. Hasil uji statistik hubungan antara volume bak dengan keberadaan jentik nyamuk Ae aegypty menggunakan Pearson Chi Square. Hasil: Ada perbedaan yang signifikan, antara perbedaan warna gelap dan terang dengan keberadaan jentik nyamuk (HI = 74,28%, CI = 76,79%). Ada perbedaan yang signifikan antara bak tertutup dan volume air dalam bak dengan keberadaan jentik nyamuk. Kesimpulan: Ada perbedaan yang signifikan, antara bak tertutup dan volume air dalam bak dengan keberadaan jentik nyamuk Aedes aegypti. Disarankan untuk mencari pembersih biasa untuk membersihkan bak mandi, sehingga tidak timbul kotoran/lumut yang menyebabkan kesan sebagai wadah gelap. Kata Kunci: DBD, Aedes aegypti, volume bak, vektor

    Kualitas Air Sumur Berdasarkan Pemeriksaan Mikrobiologis di Pasar Tradisional

    No full text
    Beringharjo traditional market has many visitors and traders who utilize the sanitation facilities. It requires the provision of clean water both in quality and quantity. Based on the results of interviews with traders, employees and visitors, they complained about the condition of the water which is yellow, cloudy, smelly and not tasty when cooked for consumption purposes. The purpose of this study was to test the clean water with microbiological parameters. The research was descriptive and used cross-sectional approach. The research population numbered 55 and the sample was determined by using purposive sampling technique. The sample amounted to 10 clean water. The variables of this study were Total coliform and E. coli in clean water. The data were analyzed by using MPN (most probable number) method. The results of the microbiological parameter test showed that 7 samples were positive contained coliform and E. coli which exceeded the quality standard. The test results from 10 samples of clean water found that 7 samples of water did not meet the clean water requirements because they exceeded the threshold value and 3 samples were in accordance with the requirements of sanitation hygiene.Pasar Beringharjo merupakan pasar yang ramai pengunjung dan banyak pedagang yang memanfaatkan fasilitas sanitasi. Hal tersebut menuntut pemenuhan penyediaan air bersih baik secara kualitas maupun kuantitas. Berdasarkan hasil wawancara kepada pedagang, pegawai serta pengunjung, mereka mengeluhkan kondisi air di pasar tersebut yang berwarna kuning, keruh, berbau amis dan tidak enak jika dimasak untuk keperluan konsumsi. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menguji air bersih dengan parameter mikrobiologis. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dan menggunakan pedekatan cross-sectional. Populasi penelitian berjumlah 55 dan sampel ditentukan menggunakan teknik purposive sampling. Sampel berjumlah 10 air bersih. Variabel penelitian ini adalah Total coliform dan E. coli pada air bersih. Data dianalisis dengan metoda MPN (most probable number). Hasil uji parameter mikrobiologis menunjukkan bahwa 7 sampel positif mengandung coliform dan E. coli yang melebihi baku mutu. Hasil uji dari  10 sampel air bersih menemukan 7 sampel air belum memenuhi syarat-syarat air bersih karena melebih nilai ambang batas (NAB) dan 3 sampel sudah sesuai persyaratan keperluan higiene sanitasi

    ASPEK HUKUM PENDAFTARAN HAK CIPTA DAN PATEN

    No full text
    Hak Kekayaan Intelektual berhubungan dengan perlindungan penerapan ide dan informasi yang memiliki nilai komersial, Bagi pemilik ide dan informasi yang memiliki nilai komersial tersebut, Hak Kekayaan Intelektual merupakan kekayaan pribadi yang dapat dimiliki dan diperlakukan sama dengan bentuk-bentuk kekayaan lainnya. Perlakuan yang sama itu seperti memperjualbelikan atau menyewakannya. Supaya ide dan informasi yang memiliki nilai komersial tersebut tidak dimanfaatkan oleh orang lain secara tidak bertanggungjawab, maka harus ada perlindungan dari segi hukum. Tulisan ini membahas secara singkat tentang dua ketegori yang dilindungi dalam Hak Kekayaan Intelektual, yaitu hak cipta dan paten. Di sisi lain tulisan ini bertujuan untuk memberi pemahaman tentang aspek hukum dari pendaftaran hak cipta dan paten

    AMYATI (155100005)

    No full text
    MERK : OPPO FIND X Kemunculan OPPO Find X Ia tidak hanya datang dengan berbekal chipset paling mutakhir saja, namun juga sebuah inovasi desain berupa kamera bermekanisme sliding yang dapat naik turun secara otomatis. Mereka menjuluki teknologi ini dengan nama Stealth 3D Cameras. Desain ini adalah solusi mandiri dari OPPO yang ingin menampilkan sesuatu yang revolusioner, alih-alih mengadopsi desain berponi yang konvensional seperti mayoritas ponsel lain. 1 mengenai Hak Cipta : Hak Cipta adalah hak eksklusif bagi Pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak Ciptaannya atau memberikan izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. Hak cipta termasuk kedalam benda immateriil, yang dimaksud dengan hak milik immateriil adalah hak milik yang objek haknya adalah benda tidak berwujud (benda tidak bertubuh). Sehingga dalam hal ini bukan fisik suatu benda atau barang yang di hak ciptakan, namun apa yang terkandung di dalamnya yang memiliki hak cipta.Sejarah Samsung bermula pada tahun 1938 dimana Lee Byung-Chull (1910-1987) berasal dari keluarga pemilik tanah yang luas di daerah Uiryeong datang ke kota Daegu dan mendirikan Samsung Sanghoe, sebuah perusahaan perdagangan kecil dengan empat puluh karyawan yang berlokasi di Su-dong (sekarang Ingyo-dong

    GENERAL INTEREST IN PATENT RIGHTS

    No full text
    This article aimed at studying provisions in TRIPs Agreement and Law Number 14 of 2001 regarding Patent, particularly provisions reflecting criteria of public interest.The approach used is statutory and conceptual approaches by analysing TRIPs Agreement and Law Number 14 of 2001. It is concluded that public interest has been stipulated generally in TRIPs Agreement and Law Number 14 of 2001 in their provisions regarding kind and scope of the use of limitation and exception of patent holder’s exclusive rights. Law Number 14 of 2001 basically has implemented limitation and exception provisions stipulated in TRIPs Agreement. However, it does not provide further and clearer elaborations on some provisions that need to be elaborated further. In addition, both TRIPs Agreement and Law Number 14 of 2001 do not provide criteria as to public interest
    corecore