36 research outputs found
Pengaruh Rutinitas Literasi Keagamaan dan Kecerdasan Emosional Terhadap Perilaku Santri di Pondok Pesantren Teknologi Riau
ABSTRAK
Rizka Alhidayah. (2022) : Pengaruh Rutinitas Literasi Keagamaan dan
Kecerdasan Emosional Terhadap Perilaku Santri di Pondok Pesantren Teknologi Riau
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh rutinitas literasi
keagamaan dan kecerdasan emosional terhadap perilaku santri di Pondok
Pesantren Teknologi Riau. Penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan
pendekatan kuantitatif. Adapun sampel pada penelitian ini adalah santri di Pondok Pesantren Teknologi Riau sebanyak 129 santri. Teknik pengumpulan data menggunakan angket, test dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan regresi linear sederhana dan regresi linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rutinitas literasi keagamaan berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku santri di Pondok Pesantren Teknologi Riau. Hal itu ditunjukkan dengan nilai R 0,673 dan nilai R squre (R2) yang menunjukkan koefisiendeterminasi, sebesar 0,453, dengan besarnya kontribusi 45,3%. Kecerdasanemosional berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku santri di Pondok Pesantren Teknologi Riau. Hal itu ditunjukkan dengan nilai R 0,681 dan nilai R squre (R2) yang menunjukkan koefisien determinasi, sebesar 0,463, denganbesarnya kontribusi 46,3%. Begitu juga terdapat pengaruh yang signifikan antararutinitas literasi keagamaan dan kecerdasan emosional terhadap perilaku santri diPondok Pesantren Teknologi Riau. Hal itu ditunjukkan dengan hasil nilai Fhitung >Ftabel (56,483 > 3,07), maka Ha diterima dan H0 di tolak. Begitu juga dengan hasil analisis determinasi pengaruh variable independent (rutinitas literasi keagamaan dan kecerdasan emosional) terhadap variable dependent (perilaku santri), dimana nilai r squre (R2) sebesar 0,473, dalam arti presentase pengaruh rutinitas literasikeagamaan dan kecerdasan emosional terhadap perilaku santri sebesar 47,3%. Kata Kunci: Rutinitas Literasi Keagamaan, Kecerdasan Emosional, PerilakuSantri
MEDIA BUSY BOX UNTUK MELATIH KETERAMPILAN PENGEMBANGAN DIRI MEMAKAI BAJU BERKANCING SISWA HAMBATAN INTELEKTUAL
Pengembangan media Busy Box ini bertujuan untuk melatih keterampilan
langkah-langkah memakai baju berkancing bagi siswa Hambatan
Intelektual ringan. Pengambilan data menggunakan wawancara, lembar
pengamatan dan studi lapangan. Metode pengembangan yang digunakan
adalah metode Development Research (Penelitian Pengembangan)
dengan model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation,
dan Evaluation). Ada lima tahapan yang telah dilakukan oleh peneliti
dalam melakukan penelitian ini. Pertama, pengumpulan data. Kedua,
desain produk. Ketiga, memproduksi desain awal sesuai desain yang
telah di buat kemudian dilanjutkan validasi ahli menggunakan kuesioner
yang dilakukan oleh 3 ahli yaitu 1 ahli media, 1 ahli Hambatan Intelektual,
dan 1 ahli materi. Keempat, Uji coba terhadap siswa kelas IV SLB-C Asih
Budi. Kelima, teknik evaluasi penelitian menggunakan teknik yaitu expert
review terkait produk yang dikembangkan dengan expert dosen
pendidikan khusus dan guru SLB-C Asih Budi dengan hasil 86% dari ahli
media, 96% dari ahli materi, dan 90% dari ahli hambatan intelektual.
Berdasarkan acuan penilaian, kualitas serta kelayakan media Busy Box
dinyatakan “Sangat Sesuai” dan berdasarkan komentar ahli media Busy
Box bagus, kreatif dan menarik bagi siswa hambatan intelektual. Teknik
kedua yaitu field test uji coba kepada tiga orang siswa kelas IV. Hasil Uji
Coba pada penelitian ini dapat disimpulkan, media Busy Box mampu
membuat siswa tertarik dan mendorong kemauan siswa mengikuti
instruksi langkah demi langkah memasang baju berkancing. Oleh sebab
itu, guru perlu mengetahui kemampuan dan kebutuhan siswa agar dapat
merancang media yang bervariasi serta kreatif untuk mengembangkan
kemampuan siswa Hambatan Intelektual.
Busy Box media development aims to practice the skills of the steps of
wearing buttoned shirts for students of light Intellectual Barriers. Data
retrieval uses interviews, observation sheets and field studies. The
development method used is the Development Research method with the
ADDIE model (Analysis, Design, Development, Implementation, and
Evaluation). There are five stages that have been done by researchers in
conducting this study. First, data collection. Second, the design of the
product. Third, producing the initial design according to the design that has
been made then continued expert validation using questionnaires
conducted by 3 experts, namely 1 media expert, 1 Intellectual Barrier
expert, and 1 material expert. Fourth, tests on students of grade IV SLB-C
Asih Budi. Fifth, research evaluation techniques using techniques such as
expert review related to products developed with expert special education
lecturers and SLB-C teachers Asih Budi with results of 86% from media
experts, 96% from material experts, and 90% from intellectual barrier
experts. Based on the reference assessment, the quality and feasibility of
Busy Box media is declared "Very Suitable" and based on expert
comments busy box media is good, creative and attractive to students
intellectual obstacles. The second technique is field test trials to three
grade IV students. The results of the trial in this study can be concluded,
Busy Box media is able to make students interested and encourage the
willingness of students to follow instructions step by step to put on
buttoned clothes. Therefore, teachers need to know the abilities and
needs of students in order to design varied and creative media to develop
the ability of intellectual barrier students
Factors Related with Nurse Compliance in the Implementation of Patient Safety Indicators at Hospital
Patient safety is one of the five crucial hospital safety issues. This study aimed to determine factors related with nurses’ compliance in the implementation of indicators of patient safety goals (IPSG 1, IPSG 2, IPSG 5, and IPSG 6). This study was a descriptive correlative with a cross-sectional approach. Samples were recruited using a purposive sampling technique (n = 102). Data were analyzed using chi-square and Mann–Whitney tests. The results of this study indicate that the leadership style of the head nurse, rewards, attitudes, and motivation had a significant relationship with the level of adherence in the implementation of IPSG 1 and IPSG 2. The level of nurses’ compliance in the implementation of IPSG 5 was only influenced by the leadership style of the room head and the nurses’ positive attitude. None of the factors had significant relationships with the level of nurses’ compliance in the implementation of IPSG 6. The consultative leadership style of the room head can change the level of nurses’ compliance in the implementation of IPSG 1 by 5.6 times, with 5.06 times toward IPSG 2 and 4.71 times toward IPSG 5. This research recommends the need for consultative leadership style from the room head to carry out the roles and functions as a supervisor to improve associate nurses’ compliance in the implementation of IPSG 1, IPSG 2, IPSG 5, and IPSG 6.
Abstrak
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Tingkat Kepatuhan Perawat dalam Implementasi Indikator Sasaran Keselamatan Pasien di Rumah Sakit. Keselamatan pasien adalah salah satu dari lima isu penting keselamatan di rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan faktor-faktor yang terkait dengan kepatuhan perawat dalam penerapan indikator sasaran keselamatan pasien (IPSG 1, IPSG 2, IPSG 5, dan IPSG 6). Desain penelitian menggunakan deskriptif korelatif dengan pendekatan cross-sectional. Sampel diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling (n= 102). Data dianalisis dengan menggunakan uji Chi-square dan Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan kepala ruangan, penghargaan, sikap, dan motivasi memiliki hubungan yang signifikan dengan tingkat kepatuhan dalam penerapan IPSG 1 dan IPSG 2. Tingkat kepatuhan perawat dalam penerapan IPSG 5 hanya dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan kepala ruangan dan sikap positif perawat. Tidak ada faktor yang memiliki hubungan signifikan dengan tingkat kepatuhan perawat dalam penerapan IPSG 6. Gaya kepemimpinan konsultatif kepala ruangan dapat mengubah tingkat kepatuhan perawat dalam penerapan IPSG 1 sebesar 5,6 kali, dengan 5,06 kali terhadap IPSG 2 dan 4,71 kali terhadap IPSG 5. Penelitian ini merekomendasikan perlunya gaya kepemimpinan konsultatif dari kepala ruangan untuk melaksanakan peran dan fungsi sebagai pengawas untuk meningkatkan kepatuhan perawat dalam penerapan IPSG 1, IPSG 2, IPSG 5, dan IPSG 6.
Kata Kunci: indikator sasaran keselamatan pasien, kepatuhan, perawa
PENGARUH LINGKUNGAN KERJA NON FISIK DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. BETON ELEMENINDO PERKASA DIVISI HRD & GENNERAL AFFAIR
This study aims to determine the description of the non-physical work environment, motivation and performance of employees at PT. Betonelemenindo Perkasa and to determine the effect of the Non-Physical Work Environment on employee performance. The Effect of Motivation on Employee Performance and to determine the effect of non-physical work environment and motivation on employee performance at PT. Beton Elementindo Perkasa. This study uses quantitative methods with a population and sample of 64 employees of PT. Betonelemenindo Perkasa Human Resource Department and General Affairs Division, using Nonprobability Sampling technique with Saturated Sampling. The analytical technique used is descriptive analysis, Pearson product moment correlation coefficient and multiple regression analysis. Hypothesis testing uses the F-Test to see the effect simultaneously and the -T-Test to see the partial effect.
The results of this study indicate that the non-physical work environment and motivation have a significant effect on performance. Partially and positively the non-physical work environment has an effect on employee performance and motivation has a significant positive effect on employee performance.
Keywords: Non-Physical Work Environment, Motivation and Employee Performanc
PENERAPAN KETERAMPILAN BERTANYA GURU DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA SMA SANTUN UNTAN PONTIANAK
Abstrak: Penelitian ini mendeskripsikan penerapan keterampilan bertanya guru dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran sosiologi di kelas XI IPS SMA Santun Untan Pontianak. Penelitian ini bertujuan menganalisis penerapan keterampilan bertanya guru, aktivitas siswa, dan upaya guru dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas XI IPS SMA Santun Untan Pontianak. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data yaitu teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan bertanya guru merupakan aktivitas yang paling sering dan paling penting dalam melakukan proses pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara bahwa pelaksanakan pembelajaran sosiologi dapat dikatakan meningkat, siswa cenderung cukup aktif bertanya kepada guru dan cara guru menggunakan teknik keterampilan bertanya sudah baik. Karena dalam setiap tahap pembelajaran guru dituntut untuk mengajukan pertanyaan, dan kualitas pertanyaan yang diajukan guru akan menentukan kualitas jawaban siswa.  Kata Kunci : Keterampilan bertanya guru, aktivitas belajar siswa.  Abstract : This research is described about applicant skill how to ask teacher to improve the student activity in sociology subject at Santun Untan Pontianak senior high school. This research had aims to analyze applicant skill how to ask teacher, student activity & the teacher effort to improve the student activity at Santun Untan Pontianak senior high school. The method is kualitatif describe with collecting data technique that is observation, interview and documentation. The research result is the skill how to ask teacher was the activity that almost & most important when did the study method. According to observation & interview result that the implementation of learning sociology is improve, students tend to be quite active to ask the teacher and how teachers use the questioning skills techniques already good. Because in every stage of learning teachers are required to ask questions, and the quality of the questions asked by the teachers will determine the quality of the students' answers. Keywords: Teachers questioning skills, student activity.
Factors Related with Nurse Compliance in the Implementation of Patient Safety Indicators at Hospital
Patient safety is one of the five crucial hospital safety issues. This study aimed to determine factors related with nurses’ compliance in the implementation of indicators of patient safety goals (IPSG 1, IPSG 2, IPSG 5, and IPSG 6). This study was a descriptive correlative with a cross-sectional approach. Samples were recruited using a purposive sampling technique (n = 102). Data were analyzed using chi-square and Mann–Whitney tests. The results of this study indicate that the leadership style of the head nurse, rewards, attitudes, and motivation had a significant relationship with the level of adherence in the implementation of IPSG 1 and IPSG 2. The level of nurses’ compliance in the implementation of IPSG 5 was only influenced by the leadership style of the room head and the nurses’ positive attitude. None of the factors had significant relationships with the level of nurses’ compliance in the implementation of IPSG 6. The consultative leadership style of the room head can change the level of nurses’ compliance in the implementation of IPSG 1 by 5.6 times, with 5.06 times toward IPSG 2 and 4.71 times toward IPSG 5. This research recommends the need for consultative leadership style from the room head to carry out the roles and functions as a supervisor to improve associate nurses’ compliance in the implementation of IPSG 1, IPSG 2, IPSG 5, and IPSG 6. Abstrak Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Tingkat Kepatuhan Perawat dalam Implementasi Indikator Sasaran Keselamatan Pasien di Rumah Sakit. Keselamatan pasien adalah salah satu dari lima isu penting keselamatan di rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan faktor-faktor yang terkait dengan kepatuhan perawat dalam penerapan indikator sasaran keselamatan pasien (IPSG 1, IPSG 2, IPSG 5, dan IPSG 6). Desain penelitian menggunakan deskriptif korelatif dengan pendekatan cross-sectional. Sampel diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling (n= 102). Data dianalisis dengan menggunakan uji Chi-square dan Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan kepala ruangan, penghargaan, sikap, dan motivasi memiliki hubungan yang signifikan dengan tingkat kepatuhan dalam penerapan IPSG 1 dan IPSG 2. Tingkat kepatuhan perawat dalam penerapan IPSG 5 hanya dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan kepala ruangan dan sikap positif perawat. Tidak ada faktor yang memiliki hubungan signifikan dengan tingkat kepatuhan perawat dalam penerapan IPSG 6. Gaya kepemimpinan konsultatif kepala ruangan dapat mengubah tingkat kepatuhan perawat dalam penerapan IPSG 1 sebesar 5,6 kali, dengan 5,06 kali terhadap IPSG 2 dan 4,71 kali terhadap IPSG 5. Penelitian ini merekomendasikan perlunya gaya kepemimpinan konsultatif dari kepala ruangan untuk melaksanakan peran dan fungsi sebagai pengawas untuk meningkatkan kepatuhan perawat dalam penerapan IPSG 1, IPSG 2, IPSG 5, dan IPSG 6. Kata Kunci: indikator sasaran keselamatan pasien, kepatuhan, perawa
POLA ASUH ORANGTUA TUNGGAL (STUDI KASUS DI DESA TELUK KAPUAS KECAMATAN SUNGAI RAYA KABUPATEN KUBU RAYA)
                                   AbstractThe title of the research was "Parenting Single Parenting (Case Study in DesaTeluk Kapuas Kecamatan Sungai Raya KabupatenKubu Raya)". The research method used was a qualitative research method with descriptive research type. The data source of this research was a single parent who is in the village of Teluk Kapuas. Data collection techniques through interviews, observation and documentation, data collection tools were observation guides, interview guides and documentation tools. The analysis in this study was presented in a descriptive qualitative manner, using 8 informants namely, 3 single parents and 5 children from the single parent. The results of his research that (1) Parenting applied by single parents is more dominant with democratic parenting patterns. Itwas proven by parents encouraging children to be open as expressed their opinions, there was good cooperation between parents and children in carrying out activities, there was guidance and direction from parents about good and bad deeds, as well as controls or supervision conducted by parents who were not rigid to children. (2) The impact of parenting that was applied by a single parent gives a positive impact; the child is more confident because it was given support by his parents, cares about the environment inside and outside the home and makes his parents a role model for him.Keywords: Parenting, Single Parent
PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN SOSIOLOGI KELAS XI IPS MAN 2 PONTIANAK
AbstractThis study aims to determine the effect of learning activities on student learning outcomes in learning sociology class XI IPS at MAN 2 Pontianak. The method used is descriptive quantitative research. The data source of this study was students of class XI IPS and the data were in the form of answer sheets for student questionnaires and midterm test scores. The results of research on learning activities are based on respondents' questionnaire answers, namely by percentage of visual activities (48%), oral activities (51%), listening activities (48%), writing activities (38%), drawing activities (40%), motor activities ( 38%), mental activities (34%), emotional activities (38%). The learning results obtained are known from 88 students, there are 61 students who are in the high category, which means reaching the value of KKM for sociology subjects, 27 students in the medium category and no students in the low category. The effect of learning activities on learning outcomes based on the value of t count 2,302> t value table 1,987 then Ho is rejected and Ha is accepted. It can be concluded that there is a significant effect between learning activities on the learning outcomes of XI IPS class students at Man 2 Pontianak. With the percentage contribution of learning activities to learning outcomes by 0.06% while the rest is influenced by other variables not examined in this study. Keywords: Influence, Learning Activities, Learning Outcome
Pengaruh Naungan terhadap Pertumbuhan dan Produksi Beberapa Genotipe Cabai Rawit (Capsicum annuum L.)
Percobaan ini dilakukan untuk melihat pengaruh naungan, genotipe dan interaksi antara genotipe dengan naungan terhadap pertumbuhan dan produksi beberapa genotipe cabai rawit, selain itu untuk mengkonfirmasi kembali tingkat toleransi naungan dari beberapa genotipe cabai rawit. Percobaan ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Leuwikopo, Dramaga, Bogor, Jawa Barat pada bulan November 2021 sampai bulan Maret 2022. Percobaan menggunakan rancangan kelompok lengkap teracak (RKLT) pola tersarang, dengan petak utama naungan dan anak petak berupa 3 genotipe cabai rawit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa naungan paranet 55% menyebabkan peningkatan tinggi tanaman, tinggi dikotomus, lebar tajuk, lebar daun dan panjang daun. Naungan paranet 55% juga menyebabkan penurunan bobot buah per tanaman, produktivitas, fruitset, jumlah bunga dan jumlah buah pada tanaman cabai rawit yang diamati. Genotipe G4 (F8.145291-14-9-3-12-1) dan G7 (Genie) memiliki bobot buah per tanaman, produktivitas, umur berbunga, fruitset, tinggi tanaman, tinggi dikotomus dan ukuran daun yang lebih tinggi dibandingkan dengan genotipe G3 (F10.160291-3-12-5-51-1-1- 2-2-1). Interaksi antara genotipe dan tingkat naungan terdapat pada karakter panjang buah, diameter buah dan panjang daun. Genotipe cabai rawit G4 dan G7 termasuk genotipe cabai rawit yang moderat toleran naungan, sedangkan genotipe cabai rawit G3 termasuk genotipe cabai yang peka naungan berdasarkan produksi relatifnya. Genotipe G4 dan G7 memiliki konsistensi yang sama dengan penelitian sebelumnya, dimana genotipe G4 memiliki tingkat toleransi yang lebih tinggi terhadap naungan dibandingkan dengan genotipe G3 dan G7 tetap menjadi genotipe yang moderat toleran naungan.
Kata kunci: Intensitas cahaya rendah, fruitset, produktivita