Jurnal Keperawatan Indonesia (JKI)
Not a member yet
    522 research outputs found

    Front Matter (Title Page, Table of Content, General Information, and Editorial Team)

    No full text

    The Influence of Gender and Hope on the Resilience of Bullied Adolescents

    Get PDF
    Bullying is currently a national concern in Indonesia. Many of the country’s children and adolescents have taken their lives due to a lack of resilience in the face of bullying. However, some studies have revealed that victims can survive the adverse effects of bullying. This study aimed to analyze the roles of hope and sociodemographic characteristics in the resilience of bullied adolescents in Indonesia. The study used a cross-sectional design and selected 305 bullied high school students in Semarang as participants through purposive sampling. The Adolescent Resilience Scale and the Children’s Hope Scale were used to measure the participants’ resilience and hope. A multiple linear regression test was applied to analyze the influence of hope and sociodemographic characteristics on resilience. The results showed that gender (β = -0.149, p = 0.001) and hope (β = 0.571, p = 0.001) significantly influenced the resilience of the bullied adolescents. Working through schools’ health units, nurses should establish partnerships with stakeholders, such as school personnel and parents, to develop hope-based intervention programs aimed at enhancing the resilience of bullied adolescents.   Abstrak  Pengaruh Gender dan Harapan terhadap Resiliensi Remaja Korban Perundungan. Fenomena perundungan di Indonesia saat ini telah menjadi perhatian nasional. Banyak anak dan remaja yang bunuh diri karena tidak kuat menghadapi perundungan. Namun, penelitian mengungkapkan bahwa beberapa korban dapat bertahan dari dampak buruk perundungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran harapan dan karakteristik sosiodemografi terhadap resiliensi remaja korban perundungan di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional dengan 305 siswa SMA korban perundungan di Kota Semarang terlibat sebagai responden yang dipilih melalui teknik purposive sampling. Kuesioner Adolescent Resilience Scale (ARS) dan Children's Hope Scale (CHS) digunakan untuk mengukur resiliensi dan harapan remaja korban perundungan. Uji regresi linier berganda digunakan untuk menganalisis pengaruh harapan dan karakteristik sosiodemografi terhadap resiliensi atau ketahanan. Hasil penelitian menunjukkan jenis kelamin (β = -0.149, p = 0.001) dan harapan (β = 0.571, p = 0.001) secara signifikan mempengaruhi resiliensi remaja korban perundungan. Perawat, melalui Unit Kesehatan Sekolah (UKS), perlu menjalin kemitraan dengan pemangku kepentingan seperti guru di sekolah dan para orang tua, guna mengembangkan program intervensi berbasis harapan yang bertujuan untuk meningkatkan resiliensi remaja korban perundungan.  Kata Kunci: harapan, perundungan, remaja, resiliens

    Back Matter (Submission Guide, Author Guidelines, Subscription Form)

    Get PDF

    Non-Pharmacological Management of Nausea and Vomiting in Cancer: A Scoping Review

    Get PDF
    Prevention and management of nausea and vomiting are important in cancer treatment. Effective management requires both pharmacological and non-pharmacological interventions. Patients and family members have important contributions to achieve effective control of nausea and vomiting through self-management. The objective of this review is to explore and synthesize the scientific literature about self-management strategies as a type of non-pharmacological intervention for managing nausea and vomiting in cancer patients. The articles were searched in PubMed, Science Direct and ClinicalKey databases using keyword combinations of "cancer", “non-pharmacological”, "intervention", "management", "nausea" and "vomiting". The inclusion criteria were articles that were free; full text; published in the last five years; provided information about non-pharmacological strategies in managing nausea and vomiting in cancer; and were written in English. Out of a total of 232 papers identified, 21 were selected. The results show that non-pharmacological management of nausea and vomiting ranged from simple self-management techniques to integrative therapies and palliative interventions. Self-management emphasizes patient autonomy in their own care and encourages patients and families to assume the responsibility of managing relevant aspects of their condition. The strategies include dietary modifications, environmental modifications, psychological strategies, exercise and taking of medication as prescribed. The interventions discussed in this article can be applied by patients as directed or instructed by healthcare teams. Nurses play an important role in educating patients on non-pharmacological interventions and encouraging them to achieve self-efficacy. Further research of other such interventions with larger sample sizes is needed to provide more accurate results.   Abstrak Manajemen Nonfarmakologis Mual dan Muntah pada Kanker: Scoping Review. Pencegahan dan pengelolaan mual dan muntah penting dalam pengobatan kanker, yang efektif dengan intervensi farmakologis dan nonfarmakologis. Pasien dan anggota keluarga pun mempunyai kontribusi penting untuk mencapai pengendalian mual dan muntah yang efektif melalui manajemen diri pasien. Tujuan dari tinjauan ini adalah untuk mengeksplorasi dan menyintesis literatur ilmiah tentang strategi manajemen diri sebagai jenis intervensi nonfarmakologis untuk mengelola mual dan muntah pada pasien kanker. Artikel-artikel tersebut dicari di basis data PubMed, Science Direct, dan ClinicalKey menggunakan kombinasi kata kunci "kanker", "non-farmakologis", "intervensi", "manajemen", "mual", dan "muntah" dengan kriteria inklusi seperti: artikel tidak berbayar; teks lengkap; diterbitkan dalam lima tahun terakhir; memberikan informasi tentang strategi non farmakologis dalam manajemen mual muntah pada pasien kanker; dan ditulis dalam Bahasa Inggris. Dari total 232 makalah yang diidentifikasi, 21 dipilih untuk penelitian ini. Hasil telaah menunjukkan bahwa manajemen nonfarmakologis mual dan muntah meliputi teknik manajemen diri yang sederhana hingga terapi integratif dan intervensi paliatif. Manajemen diri menekankan otonomi pasien dalam perawatan mandiri dengan mendorong pasien dan keluarga untuk bertanggung jawab mengelola aspek yang relevan dari kondisi mereka. Strategi tersebut meliputi modifikasi pola makan, modifikasi lingkungan, strategi psikologis, olahraga, dan minum obat sesuai resep. Intervensi yang dibahas dalam artikel ini dapat diterapkan oleh pasien seperti yang diarahkan atau diinstruksikan oleh tim kesehatan. Perawat memainkan peran penting dalam mendidik pasien tentang intervensi nonfarmakologis dan mendorong mereka untuk mencapai efikasi diri. Penelitian lebih lanjut dari intervensi serupa lainnya dengan ukuran sampel yang lebih besar diperlukan untuk memberikan hasil yang lebih akurat. Kata Kunci: intervensi, kanker, manajemen, mual, muntah, nonfarmakologi

    “E-Matching Card” to Improve Cooperation and Cognitive Abilities Among Nursing Students

    Get PDF
    One of the learning models that can help students is the cooperative learning model (cooperative learning). Cooperative learning is a group learning method that makes students active in groups. They are expected to work together and discuss the tasks given by the lecturer. One type of cooperative learning model is making a match. Students make a matching learning model using learning cards can increase student activity so that this model is expected to be able to improve learning outcomes. The purpose of this research is to build a learning model using the student make a match approach’s learning cards to enhance nursing and midwifery students’ comprehension, interprofessional communication, and collaboration. The research method used was a pretest–posttest control group design. This research was conducted at one nursing education institution in Yogyakarta among fourth semester students totaling 60 within two months. The findings of this study are that learning using games creates an atmosphere that reduces student stress and facilitates student learning by increasing understanding, interprofessional communication, and collaboration among students (p-value=0.000). The conclusion of this study is that learning card games can improve students’ knowledge and teamwork/cooperation skills.   Abstrak "E-Matching Card" untuk Meningkatkan Kerjasama dan Kognitif Mahasiswa Keperawatan. Salah satu model pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa adalah model pembelajaran kooperatif (cooperative learning). Pembelajaran kooperatif merupakan metode pembelajaran kelompok yang menjadikan siswa aktif, dalam kelompok diharapkan dapat bekerja sama dan berdiskusi menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh dosen. Salah satu jenis model pembelajaran kooperatif adalah membuat kecocokan. Model pembelajaran "make a match" menggunakan kartu pembelajaran dapat meningkatkan aktivitas siswa sehingga model ini diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk membangun model pembelajaran dengan pendekatan "Make a Match Learning Cards" untuk meningkatkan pemahaman, komunikasi interprofessional, dan kolaborasi mahasiswa keperawatan dan kebidanan. Metode penelitian yang digunakan adalah Pretest-Posttest Control Group Design. Penelitian ini dilaksanakan di salah satu institusi pendidikan keperawatan di Yogyakarta pada mahasiswa semester IV yang berjumlah 60 orang dalam waktu 2 bulan. Temuan penelitian ini adalah pembelajaran menggunakan game menciptakan suasana yang mengurangi stres siswa dan memfasilitasi pembelajaran siswa dengan meningkatkan pemahaman, komunikasi interprofessional, dan kolaborasi antar siswa (nilai p = 0,000). Hal ini dapat disimpulkan bahwa pengetahuan dan kerjasama tim dalam mempelajari model permainan kartu pembelajaran pada mahasiswa keperawatan lebih baik daripada mereka yang tidak mempelajari model permainan kartu pembelajaran. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pembelajaran dengan permainan kartu dapat meningkatkan pengetahuan mahasiswa dan keterampilan kerjasama tim. Kata Kunci: kartu belajar, kartu mencocokkan, keperawatan, kerjasama, kogniti

    Care Burden of Family Caregivers of Elderly Relatives with Breast Cancer in the Asian Culture: Integrative Review

    Get PDF
    Breast cancer is the most common type of cancer and a major cause of death in elderly women. In Asia, the roles and responsibilities of family caregivers of elderly relatives with breast cancer vary across cultural and social contexts, but the care burden and its impacts on caregivers’ quality of life have been reported globally. Therefore, this review aims to summarize existing evidence of the care burden and experiences of family caregivers caring for elderly relatives with breast cancer in Asian cultures. This integrative review used databases, including MEDLINE, Cumulative Index of Nursing and Allied Health Literature (CINAHL), and Scopus, to conduct a comprehensive search of all studies published in English between 1994 and 2016 in relation to the topic at hand, yielding 322 articles, eight of which met the eligibility criteria and were included in the review. Three domains of the care burden, including physical, psychological, and financial, were identified and reported as varying in degree across cultures. Caring for elderly patients with breast cancer in Asian cultures was found to be performed on passionate grounds involving love, sympathy, relationships, and attachments. The positive and negative experiences among family caregivers were found to be associated with cultural factors, including beliefs, social norms, traditional practices, and religion. A stronger family bond and sense of togetherness within the family were expressed as positive, whereas caring for the elderly was described as burdensome, or negative. While the caregiver role is perceived as integral to the Asian family caregiver’s life, they nonetheless experience physical, psychological, and financial burdens related to the care. Thus, the deep insight into the burden of family caregivers offered herein warrants the provision of appropriate support from health professionals to family caregivers.   Abstrak Beban Pengasuhan Pelaku Rawat di Keluarga dalam Merawat Lansia dengan Kanker Payudara di Asia: Tinjauan Integratif. Kanker payudara adalah jenis kanker yang paling umum dan merupakan penyebab utama kematian pada perempuan lansia. Dalam konteks sosial dan budaya di Asia, peran dan tanggung jawab yang dimiliki oleh family caregiver dalam mendampingi pasien lansia dengan kanker payudara bervariasi. Meskipun demikian, beban pengasuhan dan dampaknya terhadap kualitas hidup caregiver dilaporkan dialami di seluruh dunia. Oleh karena itu, studi ini bertujuan untuk mengumpulkan bukti tentang beban pengasuhan dan pengalaman family caregiver di Asia dalam merawat kerabat lansia yang menderita kanker payudara. Tinjauan integratif ini menggunakan kumpulan data dari MEDLINE, Cumulative Index of Nursing and Allied Health Literature (CINAHL), dan Scopus, untuk melakukan pencarian komprehensif dari semua studi terkait topik beban family caregiver yang diterbitkan dalam bahasa Inggris antara tahun 1994 dan 2016. Pencarian komprehensif ini menemukan 322 artikel yang delapan di antaranya memenuhi kriteria kelayakan untuk ditinjau secara integratif. Identifikasi terhadap tiga domain dari beban pengasuhan; fisik, psikologis, dan keuangan, menemukan bahwa tingkat beban tersebut bervariasi antara satu budaya dan yang lainnya. Ditemukan bahwa merawat pasien lansia dengan kanker payudara dalam budaya Asia dilakukan atas dasar dorongan jiwa yang melibatkan cinta, simpati, hubungan, dan keterikatan. Pengalaman positif dan negatif yang dialami oleh family caregiver diasosiasikan dengan faktor budaya, termasuk kepercayaan, norma sosial, praktik tradisional, dan agama. Ikatan keluarga yang lebih kuat dan rasa kebersamaan dalam keluarga diekspresikan sebagai pengalaman positif, sedangkan merawat lansia digambarkan sebagai beban yang bersifat negatif. Meskipun peran sebagai pengasuh dianggap sebagai bagian yang penting dari kehidupan family caregiver di Asia, mereka tetap mengalami beban fisik, psikologis, dan keuangan. Studi ini bertujuan memberikan pengetahuan yang mendalam tentang beban family caregiver agar dapat digunakan dalam menjamin penyediaan dukungan yang tepat dari tenaga kesehatan profesional kepada family caregiver. Kata Kunci: beban pengasuhan; budaya Asia; family caregiver; kanker payudara; pasien lansi

    Front Matter (Title Page, Table of Content, General Information, and Editorial Team)

    Get PDF

    The Quality of Life of Adolescents Experiencing Online Game Addiction During the COVID-19 Pandemic

    Get PDF
    The availability of the internet and the increase in stress in adolescents caused by the pandemic have led adolescents to frequently seek entertainment through online games. Online gaming can negatively impact adolescents by causing a decline in their physical health, psychological issues, difficulty forming healthy social relationships, and decline their quality of life. This study identified the relationship between online game addiction and the quality of life of adolescents during the COVID-19 pandemic. This research utilized a cross-sectional approach and involved 96 adolescents as the research sample selected using the incidental sampling method. Data collection was carried out using the Game Addiction Scale for Adolescent and WHOQOL-Bref, while the Spearman Rho test was used for data analysis. The results of the data analysis showed a significance p-value of 0.000 (p < 0.05) and r = -0.711, indicating that there was a unidirectional relationship between online game addiction and quality of life. Thus, it can be concluded that the higher the level of online game addiction, the lower the quality of life of adolescents.    Abstrak  Kualitas Hidup Remaja yang Mengalami Kecanduan Game Online Selama Pandemi COVID-19. Ketersediaan internet dan meningkatnya stres remaja akibat pandemi membuat remaja sering mencari hiburan melalui game online. Bermain game online secara berlebihan dapat menyebabkan mereka mengalami kecanduan. Hal tersebut dapat menimbulkan dampak negatif seperti penurunan kesehatan fisik, masalah psikologis, hubungan sosial dan penurunan kualitas hidup mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara kecanduan game online dengan kualitas hidup remaja selama pandemi COVID-19. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross-sectional dan memilih 96 remaja sebagai sampel penelitian yang dipilih dengan metode incidental sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan Game Addiction Scale for Adolescent dan WHOQOL-Bref, sedangkan analisis data menggunakan uji Spearman Rho. Hasil analisis data menunjukkan signifikansi nilai p sebesar 0,000 (p < 0,05) dan r = -0,711, menunjukkan bahwa terdapat hubungan searah antara kecanduan game online dengan kualitas hidup. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat kecanduan game online maka kualitas hidup remaja akan semakin rendah. Kata Kunci: game online, kecanduan, kualitas hidup, remaj

    Risk Factors for Hypertension Among Adults Living in A Rural Area, Minahasa

    Get PDF
    Hypertension is a major public health issue in Indonesia due to its high prevalence and the fact that it is a risk factor for heart disease, kidney failure, and stroke. Age, gender, family history, alcohol consumption, smoking, iodine consumption, physical activity, and obesity are all risk factors for hypertension. Adults with undiagnosed hypertension can face an increased risk of morbidity and mortality if it is left untreated. Early detection and knowledge about the risk factors for hypertension in adults are important. This cross-sectional study aimed to investigate the risk factors for hypertension in adults in Mapanget Village, North Minahasa. The sample size was 384 respondents, and the sample was obtained using convenience sampling. Data were collected using an online questionnaire and analyzed using a Chi-square test. The study found a relationship between hypertension and family history (p = 0.01), obesity (p = 0.03), smoking (p = 0.01), physical activity (p = 0.01), and alcohol consumption (p = 0.01). This study recommends people live a healthy lifestyle by controlling their blood pressure and weight, not drinking alcohol, not smoking, and engaging in physical activities that are appropriate given their abilities.   Abstrak Faktor Risiko Hipertensi pada orang Dewasa yang Tinggal di Pedesaan Minahasa. Hipertensi merupakan masalah kesehatan yang utama di Indonesia karena prevalensinya yang tinggi dan menyebabkan komplikasi seperti penyakit jantung, gagal ginjal, dan stroke. Faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian hipertensi yaitu usia, jenis kelamin, riwayat keluarga, asupan alkohol, merokok, asupan konsumsi yodium, aktivitas fisik, dan obesitas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian hipertensi pada usia dewasa di Desa Mapanget, Minahasa Utara. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif korelasional dengan desain cross sectional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 384 orang. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan Chi square. Hasil penelitian didapatkan bahwa riwayat keluarga (p = 0,001), obesitas (p = 0,033), merokok (p = 0,005), aktivitas fisik (p = 0,004), dan konsumsi alkohol (p = 0,009) Mimouna hubungan yang signifikan terhadap kejadian hipertensi di Desa Mapanget, Minahasa Utara. Sedangkan jenis kelamin (p = 0,334) tidak berhubungan dengan kejadian hipertensi di Desa Mapanget. Rekomendasi dari penelitian ini adalah agar masyarakat melakukan gaya hidup sehat dengan mengontrol tekanan darah dan berat badan, tidak mengonsumsi alkohol, menghindari rokok, dan melakukan aktivitas fisik sesuai dengan kemampuan fisik. Kata Kunci: dewasa, healthy lifestyle, hipertensi, tekanan dara

    Influence of Self-Motivation and Health Locus of Control on Adherence to Medication Among Hypertension Patients

    Get PDF
    Hypertension is one of the more common comorbidities among patients infected with the Sars-CoV-2 virus, which causes COVID-19, but many hypertensive patients do not comply with taking medication. This study analyzed the relationship of self-motivation and health locus of control with self-management (medication adherence) among hypertensive patients during the COVID-19 pandemic at Private Hospital Surabaya, Indonesia. The research adopted a correlative analytic design with a cross-sectional approach, and the study’s population comprised 74 hypertensive patients recruited by simple random sampling who were treated at Private Hospital Surabaya, Indonesia The instruments used included the Treatment Self-Regulation Questionnaire to measure self-motivation, the Multidimensional Health Locus of Control Scale to measure locus of control, and the Morisky Medication Adherence Scale–8 to measure self-management (medication adherence). Spearman’s rank correlation coefficient was employed for data analysis to measure the relationships between self-motivation, locus of control, and with self-management (adherence to taking medication). The results reveal a relationship between self-motivation and adherence to medication at a level of p = 0.000 and a relationship between health locus of control and adherence to taking medication at a level of p = 0.000 among hypertensive patients during the COVID-19 pandemic at Private Hospital Surabaya, Indonesia. The findings suggest the value of efforts to provide motivation to patients and support their being more responsible in controlling their health conditions by adherence to medication.   Abstrak Pengaruh Motivasi Diri dan Locus of Control pada Kepatuhan Minum Obat Pasien dengan Hipertensi. Hipertensi merupakan salah satu penyakit dengan komorbiditas tertinggi pada pasien yang terinfeksi virus Sars-CoV-2 penyebab COVID-19, diperparah dengan masih banyaknya pasien hipertensi yang tidak patuh minum obat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan motivasi diri dan health locus of control dengan self-management (kepatuhan minum obat) pada pasien hipertensi pada era pandemi COVID-19 di rumah sakit swasta Surabaya. Desain penelitian ini adalah analitik korelatif dengan pendekatan cross-sectional. Populasi penelitian ini adalah pasien hipertensi yang dirawat di rumah sakit swasta Surabaya Indonesia dengan simple random sampling sebanyak 74 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah the Treatment Self-Regulation Questionnaire untuk mengukur motivasi diri, Multidimensional Health Locus of Control Scale untuk mengukur locus of control, dan Morisky, Medication Adherence Scale untuk mengukur selfmanagement (kepatuhan pengobatan). Analisis data yang digunakan untuk mengukur self-motivation, locus of control dengan self-management (kepatuhan minum obat) adalah tes Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara motivasi diri dengan kepatuhan minum obat pada pasien hipertensi di era pandemi COVID-19 di rumah sakit swasta Surabaya dengan taraf (p = 0,000), dan ada hubungan antara lokus kesehatan dengan pengendalian dan kepatuhan minum obat bagi pasien hipertensi di era pandemi COVID-19 di rumah sakit swasta Surabaya (p = 0,000). Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya dengan memberikan motivasi dan dukungan untuk lebih bertanggung jawab dalam mengontrol kondisi kesehatannya (patuh minum obat). Kata Kunci: kepatuhan minum obat, locus of control, pasien hipertensi, self-motivatio

    467

    full texts

    522

    metadata records
    Updated in last 30 days.
    Jurnal Keperawatan Indonesia (JKI) is based in Indonesia
    Access Repository Dashboard
    Do you manage Open Research Online? Become a CORE Member to access insider analytics, issue reports and manage access to outputs from your repository in the CORE Repository Dashboard! 👇