1,368 research outputs found
MODALITAS EPISTEMIK ~DAROU DAN ~HAZU DA DALAM KALIMAT BAHASA JEPANG 日本語~だろう、~はずだの認識モダリテイ
ABSTRACT
Nur, Nisia Dwi Agusta. 2015. “Modalitas Epistemik ~darou dan ~hazu da dalam Kalimat Bahasa Jepang”. Thesis, Department of Japanese Studies Faculty of Humanities Diponegoro University. The First Advisor Dra. Sri Puji Astuti, M. Pd. Second Advisor Lina Rosliana , S.S., M. Hum.
In writing this thesis, the writer discussed ‘’Epistemic Modality ~darou and ~hazu da in Japanese sentences”. The writer chose the title due to both of them have similarities and differences in showing the assumption of something. The purpose of this thesis is to explain about the structure and meaning of ~darou and ~hazu da in Japanese sentences for Japanese learning. Method used in this thesis was collecting the data, analyzing the data using substitution technique and presenting the data informally.
Epistemic modality is a way of the speaker shows how perception of the speaker towards a proposition or condition. According to how the perception of that speaker consists of three classifications, which are; dantei, suiryo, and gaizensei. Suiryo shows the perception of the speaker towards a proposition or a condition based on indirect imagination and thought. Meanwhile, gaizensei is a perception of the speaker based on logical thought and proofs.
Basically, ~darou shows suiryo. ~darou shows a perception based on uncertain imagination and thought so that can decrease the certainty of a propotition or a condition so it shows a spontaneous assumption. ~Darou is used to show the doubt of the truth of proposition and a weak assumption of the certainty.
On the other hand, ~hazu da shows gaizensei. ~Hazu da is based on logical thought and proofs so that the speaker brings a high certainty towards a proportition or a condition. ~hazu da is used to show the assumption based on several reasons, logical thought, and owned proof. ~hazu da has an epistemic degree which is higher than ~darou. It is happened because ~hazu da has high confidence of proposition.
Keywords: Modalitas epistemik ~darou dan ~hazu da
KOMPONEN KIMIA MINYAK ATSIRI PALA MABA
ABSTRAK:
Pala maba (Myrisiica succedanea) memiliki bentuk morfologi yang tidak jauh berbeda dengan pala (M.fragrans), bahkan keduanya memiliki aroma yang tidak jauh berbeda satu sama lain. Penyarian secara distilasi air terhadap daun, daging bush, biji dart fuli pala maba menghasilkan minyak atsiri berturut-turut. 0.32, 0.03, 2.89 dan 2.36 % Hasil analisis GCMS memperlihatkan bahwa keempat jenis minyak atsiri tersebut memiliki komponen karakteristik seperti safrol, miristisin dan elemisin yang telah dikenal memiliki aktivitas sebagai halusinogenik dan hipnotik.
Kata Kunci: M. succedanea, minyak atsiri dan organ tumbuhan
ABSTRACT:
Morphology of pala maba (Myrislica succedanea) is close to pala (Mfragrans), and their odor are identical. Water distillation on leaves, meat fruits, seeds and maces of pala maba yielded 0.32, 0.03, 2.89 and 2.36 % of essential oils respectively. The result of GCMS analyses showed that the essential oils content characteristic components, i.e safrole, myristicin and elemicin, known as hallucinogenic and hypnotic constituents.
Keywords : M succedanea, essential oil, and the plant orga
ESTIMASI TINGKAT KEASAMAN AIR HUJAN (PH) AKIBAT ABSORPSI GAS NO_2 DAN SO_2
Telah dilakukan perkiraan tingkat keasaman (pH) air hujan akibat pengaruh absorpsi gas \ce{NO2} dan \ce{SO2}. Hukum Henry digunakan untuk menghitung besarnya gas yang terlarut dalam air hujan. Nilai koefisien korelasi Pearson () digunakan untuk membandingkan nilai estimasi (hasil perhitungan) tingkat keasaman dengan nilai observasi (hasil pengukuran). Hasil analisa menunjukkan bahwa nilai estimasi tingkat keasaman (pH) air hujan akibat pengaruh absorpsi gas \ce{NO2} dan \ce{SO2} tidak sesuai dengan nilai tingkat keasaman (pH) air hujan hasil pengukuran. Selama 24 bulan periode perbandingan, nilai korelasi Pearson yang kuat hanya terdapat pada bulan Juli 2011, dimana R_{[\ce{SO2}]}=0,85 dan R_{[\ce{SO2 + NO2}]}=-0,85
Indonesia dalam pertautan budaya pembangunan dan budaya warga desa
The construction of the next imagined-village as a part of the next imagined-Indonesia evokes the need of a new genre on embedding the culture of development and the culture of civil-village. The article presents an “Until-Where” genre (on where the aims of development are reached). In the genre, praxis orientation becomes a context of both cultural analysis and social structure. The deconstructive critique of the culture of development is focused on Kantian humanism, evolutionism and development planning, the politics of space, and capitalization on village development.Co-articulation between the culture of development (which has the tendency for uniformity) and the culture of civil-village (which has the tendency for variation) is constructed, firstly, on toleration between the stake-holders for social transformation. Then the article proposes “Praxis of Familiation”, i.e. imagination on the family structure as a translation process for external influence. Focused on the lower stratum, the familiation should be used to empower the lowest one.Keywordsdeconstruction, “Until-Where” genre, “Praxis of Familiation”
Hubungan Antara Minat Menari Siswa Kelas V Dengan Pembelajaran Seni Budaya Dan Prakarya (SBDP) Di SD Negeri 05 Gurung Kabupaten Kapuas Hulu
Latar belakang penelitian ini adalah kurangnya minat menari siswa kelas V SD Negeri 05 Gurung. Kurangnya minat menari siswa tersebut menyebabkan hasil belajar siswa pada pembelajaran seni budaya dan prakarya (SBdP) khususnya materi seni tari rendah. Hal ini memotivasi peneliti untuk melakukkan penelitiian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan minat menari siswa kelas V dengan pembelajaran seni budaya dan prakarya (SBdP) materi seni tari di SD Negeri 05 Gurung Kabupaten Kapuas hulu tahun pelajaran 2021/2022. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Bentuk penelitian adalah korelasi. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah minat menari dan variabel terikat adalah pembelajaran seni budaya dan prakarya (SBdP). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 05 Gurung yang berjumlah 5 siswa dan yang akan dijadikan sebagai sampel dalam penelitian ini. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik komunikasi langsung, teknik komunikasi tidak langsung dan dokumentasi. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, angket dan dokumen. Selanjutnya, minat menari dan pembelajaran seni budaya dan prakarya (SBdP) akan di analisis menggunakan teknik analisis korelasi. Berdasarkan hasil analisis data penelitian tersebut, didapatkan hasil angket minat menari siswa memperoleh rata-rata sebesar 61,2 dalam kategori cukup. Hasil belajar pembelajaran seni budaya dan prakarya (SBdP) materi seni tari memperoleh nilai rata-rata sebesar 71 dengan kategori cukup. Hasil uji korelasi antara minat menari dengan pembelajaran seni budaya dan prakarya (SBdP) adalah sebesar 0,976 dengan kategori sangat kuat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara minat menari siswa kelas V dengan pembelajaran Seni Budaya dan Prakarya (SBdP) SD Negeri 05 Gurung Kabupaten Kapuas Hulu Tahun Pelajaran 2021/2022.
PENGARUH FINANCIAL LEVERAGE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN : Studi Kasus pada Perusahaan PT Delta Dunia Makmur Tbk periode 2007-2012
Penelitian ini mengkaji fenomena menurunnya Nilai Perusahaan pada PT. Delta Dunia Makmur Tbk, terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi menurunnya nilai perusahaan, salah satunya adalah Financial Leverage PT. Delta Dunia Makmur yang tidak sesuai standar dengan menurunnya laba bersih perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk 1) memperoleh gambaran financial leverage PT. Delta Dunia Makmur 2) memperoleh gambaran nilai perusahaan PT. Delta Dunia Makmur 3) memperoleh temuan pengaruh financial leverage terhadap nilai perusahaan pada PT. Delta Dunia Makmur Tbk Objek dalam penelitian ini adalah laporan keuangan PT. Delta Dunia Makmur tahun 2007-2012. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dan verifikatif, jenis penelitian adalah kuantitatif dengan desain penelitian time series design. Hasil penelitian yang dilihat berdasarkan hasil perhitungan persamaan regresi linear sederhana Y= -2,046 + 1,640X menunjukkan bahwa setiap kenaikan financial leverage sebesar 1 kali akan meningkatkan nilai perusahaan (PBV) sebesar 1,640. Berdasarkan uji signifikansi diketahui tingkat signifikansi sebesar 0,020 < 0,05, hal ini berarti hipotesis diterima. Dapat disimpulkan bahwa financial leverage berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan, artinya apabila financial leverage meningkat maka nilai perusahaan pun meningkat. Sebaliknya apabila financial leverage menurun maka nilai perusahaanpun menurun. Oleh karena itu, penulis menyarankan agar perusahaan memperhatikan pengelolaan aktiva perusahaan agar dapat meningkatkan Financial leverage perusahaan yang dapat meningkatkan nilai perusahaan PT. Delta Dunia Makmur Tbk
Perlindungan Data Pribadi Penerima Pinjaman Dalam Transaksi Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi (Peer to Peer Lending)
Perkembangan teknologi informasi sangat pesat, adanya kolaborasi antara teknologi informasi dengan berbagai bidang kehidupan melahirkan berbagai macam inovasi yang membuat kehidupan masyarakat semakin mudah. Inovasi di bidang teknologi informasi melahirkan model bisnis baru yang pada gilirannya mampu menghasilkan efisiensi bagi masyarakat. Revolusi teknologi informasi tersebut terus berkembang dan sekarang memasuki bidang keuangan yang regulasinya ketat. Kolaborasi antara teknologi informasi dengan bidang keuangan melahirkan Teknologi Finansial atau Financial Technology (Fintech), salah satunya pinjam-meminjam uang berbasis teknologi informasi (Peer to Peer Lending/P2P Lending). Masyarakat menjadi lebih mudah mengakses kebutuhan keuangannya melalui P2P Lending. Di sisi lain, muncul tantangan dalam P2P Lending mengenai perlindungan data (data pribadi, data transaksi dan data keuangan). Dalam penelitian ini yang akan dibahas hanya data pribadi Penerima Pinjaman, dimana data pribadi tersebut perlu dilindungi agar tidak terjadi penyalahgunaan yang menimbulkan permasalahan hukum
PENGARUH FINANCIAL LEVERAGE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN : Studi Kasus pada Perusahaan PT Delta Dunia Makmur Tbk periode 2007-2012
Penelitian ini mengkaji fenomena menurunnya Nilai Perusahaan pada PT. Delta Dunia Makmur Tbk, terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi menurunnya nilai perusahaan, salah satunya adalah Financial Leverage PT. Delta Dunia Makmur yang tidak sesuai standar dengan menurunnya laba bersih perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk 1) memperoleh gambaran financial leverage PT. Delta Dunia Makmur 2) memperoleh gambaran nilai perusahaan PT. Delta Dunia Makmur 3) memperoleh temuan pengaruh financial leverage terhadap nilai perusahaan pada PT. Delta Dunia Makmur Tbk Objek dalam penelitian ini adalah laporan keuangan PT. Delta Dunia Makmur tahun 2007-2012. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dan verifikatif, jenis penelitian adalah kuantitatif dengan desain penelitian time series design. Hasil penelitian yang dilihat berdasarkan hasil perhitungan persamaan regresi linear sederhana Y= -2,046 + 1,640X menunjukkan bahwa setiap kenaikan financial leverage sebesar 1 kali akan meningkatkan nilai perusahaan (PBV) sebesar 1,640. Berdasarkan uji signifikansi diketahui tingkat signifikansi sebesar 0,020 < 0,05, hal ini berarti hipotesis diterima. Dapat disimpulkan bahwa financial leverage berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan, artinya apabila financial leverage meningkat maka nilai perusahaan pun meningkat. Sebaliknya apabila financial leverage menurun maka nilai perusahaanpun menurun. Oleh karena itu, penulis menyarankan agar perusahaan memperhatikan pengelolaan aktiva perusahaan agar dapat meningkatkan Financial leverage perusahaan yang dapat meningkatkan nilai perusahaan PT. Delta Dunia Makmur Tbk
Telaah Yuridis Aplikasi Zoom Dalam Mengumpulkan Data Pribadi Ditinjau Dari Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2019 Tentang Penyelenggaraan Sistem Dan Transaksi Elektronik
Saat ini dunia dilanda wabah Covid-19 yang membuat pertemuan secara fisik (offline) menjadi sangat terbatas. Tantangan ini menimbulkan peluang, salah satunya bagi Zoom Cloud Meetings (Zoom) sebagai salah satu aplikasi yang banyak digunakan di Indonesia untuk pertemuan secara daring. Zoom merupakan hasil perkembangan teknologi informasi yang menciptakan komunikasi gaya baru, sehingga muncul fenomena Zoomdemic. Aplikasi ini menjadi penyelamat di tengah penerapan Work From Home (WFH) di Indonesia. Penggunaan Zoom mensyaratkan proses pendaftaran yang memerlukan pengumpulan Data Pribadi dari Pengguna. Zoom termasuk ke dalam Penyelenggara Sistem Elektronik yang menyediakan, mengelola dan mengoperasikan layanan komunikasi meliputi panggilan suara, panggilan video dalam bentuk platform digital. Penulis membahas mengenai proses mengumpulkan Data Pribadi yang dilakukan Zoom menggunakan aturan hukum mengenai penyelenggaraan sistem dan transaksi elektronik yang berlaku di Indonesia
PEMETAAN LAHAN KRITIS DI KECAMATAN PACET DAN KECAMATAN TRAWAS KABUPATEN MOJOKERTO
Kecamatan Pacet dan Trawas merupakan Kecamatan yang ada di Kabupaten Mojokerto dalam beberapa tahun terakhir mengalami degradasi lahan yang merupakan salah satu Indikator adanya lahan kritis yaitu berupa bencana tanah longsor dan banjir bandang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persebaran lahan kritis di kecamatan Pacet dan Trawas Kabupaten Mojokerto. Penelitian ini merupakan jenis penelitian survey. Obyek dalam penelitian ini adalah lahan kritis di Kecamatan Pacet dan Kecamatan Trawas, sampel dalam penelitian ini adalah seluruh wilayah Kecamatan Pacet dan Kecamatan Trawas. Data diperoleh melalui dokumentasi dan observasi. Selanjutnya, data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan SIG ( Sistem Informasi Geografi ) yaitu pemetaan, skoring, Overlay, dan Query selanjutnya didiskripsikan. Dengan kondisi fisiografisnya Kecamatan Pacet dan Kecamatan Trawas tergolong rentan terhadap erosi. Hal ini dapat mengakibatkan produktivitas pertanian yang menurun, terdapat permukaan yang berbatu, terdapat kedalaman solum tanah yang dangkal, dan adanya penggunaan lahan yang berupa lahan terbuka, merupakan indikasi yang menunjukan adanya lahan kritis di Kecamatan Pacet dan Kecamatan Trawas. Dari pemetaan lahan kritis di Kecamatan Pacet dan Kecamatan Trawas menghasilkan di Kecamatan Pacet terdapat 4927,11 ha (50,1 %) lahan kritis yang tergolong ringan, 3384 ha(43,4 %) lahan kritis yang tergolong ringan , 965,17 ha (9,8 %) lahan kritis yang tergolong sedang, 489,99 ha (5 %) lahan kritis yang tergolong berat, dan 59,57 ha (0,6 %) lahan kritis yang tergolong sangat berat. Sedangkan di Kecamatan Trawas terdapat 4474,06 ha (67,98 %) lahan kritis yang tergolong sangat ringan, 1539,66 ha (23,39 %) lahan kritis yang tergolong ringan , 406,2 ha (6,17%) lahan kritis yang tergolong sedang, 156,63 ha (2,38 %) lahan kritis yang tergolong berat, dan 4,72 ha (0,07%) lahan kritis yang tergolong sangat berat.Kata kunci : Produktivitas, etos kerja, umur, pengalaman, dan jarak rumahAbstractPacet and Trawas an existing district in Mojokerto, in recent years, land degradation is one of the indicators ofcritical land of landslides and flash floods. This research aims to determine the distribution of critical land indistrict Pacet and Trawas in Mojokerto. This research is survey research. The object of this research is ofcritical land in the district Pacet Trawas, the sample in this research are all subdistrict in Pacet and Trawas.Data obtained through the documentation and observation. Furthermore, the data obtained were analyzed usingGIS (Geographic Information Systems) its a mapping, scoring, Overlay, and Query, and then to be dsescribed.With psysiography conditions Pacet and Trawas are vulnerable to erosion. This result can decreasedagricultural productivity, there is a rocky surface, there is a shallow depth of solum soil, and the land use in theform of open land, an indication which showed the of critical land in the subdistrict Pacetand Trawas. Fromthe mapping of critical land in the subdistrict Pacet and Trawas produced in the subdistrict Pacet 4927.11 ha(50.1%) were classified as mild critical land, 3384 ha (43.4%) were classified as mild critical land, 965.17 ha (9.8%) were classified as degraded land, 489.99 ha (5%) were classified as severe critical land and 59.57 ha(0.6%) were classified as degraded land is very heavy. While in the District Trawas there 4474.06 ha (67.98%)were classified as degraded land is very light, 1539.66 ha (23.39%) were classified as mild critical land, 406.2ha (6.17%) classified as degraded land, 156.63 ha (2.38%) were classified as severe critical land and 4.72 ha(0.07%) were classified as degraded land is very heavy.Keywords: Land Degradation, Natural Disasters, critical land
- …