PROFIL MODEL MENTAL SISWA SMA PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA DENGAN MENGGUNAKAN TES DIAGNOSTIK MODEL MENTAL INTERVIEW ABOUT EVENT (TDM-IAE)

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran model mental siswa pada materi kesetimbangan kimia. Metode yang digunakan adalah metode deskrptif dengan instrumen penelitian berupa tes diagonistik model mental- Interview About Event (TDM-IAE) yang telah divalidasi. Penelitian dilakukan kepada enam siswa kelas XII IPA di salah satu SMA Negeri di kota Bandung, Dalam penelitian ini ditemukan bahwa siswa kemampuan tinggi, sedang, dan rendah mudah dalam menjelaskan level makroskopik, tetapi sulit dalam menjelaskam level simbolik, submikroskopik, serta mempertautkan ketiga level representasi kimia pada materi kesetimbangan kmia. Temuan ini didukung oleh tipe model mental ynag ditemukan pada beberapa frasa kunci dalam materi kesetimbangan kimia. Pada frasa kunci keadaan kesetimbangan yang dapat dicapai dari sisi mana saja baik dari sisi pereaksi, produk dan campuran pereaksi dan produk, ditemukan empat tipe model mental yaitu tipe model mental pemahaman utuh (PU), tipe model mental paham sebagian dan memiliki miskonsepsi yang spesifik (PS/MS), tipe model mental miskonsepsi spesifik (MS) dan tipe model mental tidak paham (TP). Pada frasa kunci menghitung konsentrasi kesetimbangan gas-gas dalam silinder C ditemukan dua tipe model mental, yaitu tipe model mental paham sebagian dan memiliki miskonsepsi yang spesifik (PS/MS) dan tipe model mental tidak paham (TP). Pada frasa kunci kedinamisan dari kesetimbangan kimia ditemukan tiga tipe model mental, yaitu tipe model mental pemahaman utuh (PU), tipe model mental pamah sebagian (PS), dan tipe model mental tidak paham (TP). ..... This study aims to get a picture of students' mental models in chemical equilibrium material. The method used is descriptive method with research instruments in the form of diagonistic tests of mental models - validated Interview About Event (TDM-LAE). The study was conducted on six students of class XII Science in one of the public high schools in the city of Bandung. In this study it was found that students of high, medium, and low ability were easy to explain the macroscopic level, but it was difficult to explain the symbolic, submicroscopic level and link the three levels of representation. chemistry on the equilibrium material. This finding is supported by the type of mental model found in several key phrases in chemical equilibrium material. In key phrases the state of equilibrium that can be achieved from any side, it is found the type of Sound understanding mental model (PU), the type of Partial Understanding with a Specific Misconceptio mental model (PS/MS), the type of Specific Misconception mental model (MS), and No Understanding mental model (TP). In the key phrase, calculate the equilibrium concentration of gases in cylinder C, found the type of mental model Partial Understanding with a Specific Misconception mental model (PS/MS), type of No Understanding mental model (TP). In dynamic key phrases of chemical equilibrium, found the type of Sound understanding mental model (PU), the type of Partial understanding mental model (PS), and the type of No Understanding mental model (TP)

Kevin’s Individuation Process in Split (2017)

Analytical psychology by Jung discusses the psyche. The soul includes conscious and unconscious physical events. According to Jung, the collective unconscious and archetypes are two components of the unconscious, and it is from these two that individuation will take place. The Carl Jung theory is applied in this work. The persona, shadow, anima/animus, and self-archetypes. The four main categories in Jung's theory are covered in this study. The purpose of this study is to determine how the individuation process contributes to the development of the main character's personality in the movie. According to the findings of this study, Kevin's ability to go through the process of individuation and reconnect with his true self is what makes The Beast the most significant archetype in this movie

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN IPS

Sebelumnya peneliti telah melakukan pembelajaran IPS di kelas IV di salah satu Sekolah Dasar di Bandung dengan materi mengenai peta. Karena sempat mengisi jam kosong mata pelajaran IPS di kelas IV, peneliti melakukan pembelajaran dengan siswa hanya menggunakan metode ceramah saja dengan mengacu pada buku paket di sekolah. Melalui pembelajaran tersebut, peneliti mendapatkan hasil belajar yang dinilai masih kurang. Berdasarkan pengerjaan soal dari buku paket IPS yang ada, diperoleh sebanyak 6 orang yang dapat mencapai KKM IPS yaitu nilai 70 keatas dari jumlah 30 siswa. Berdasarkan hal tersebut, peneliti beranggapan bahwa memerlukan perbaikan untuk mengatasi hal tersebut. Oleh karena itu peneliti menyusun perencanaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran IPS. Siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami pembelajaran IPS cukup banyak, Inilah alasan mengapa peneliti memilih kelas IV ini, karena ±65% siswanya kesulitan dalam menyerap materi pelajaran IPS. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana proses pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran NHT dapat meningkatkan hasil pembelajaran siswa pada mata pelajaran IPS. Penelitian tersebut dilakukan dalam 4 siklus di kelas IV dengan jumlah siswa 30 orang, yang terdiri 18 orang siswi perempuan dan 12 siswa laki-laki. Berdasarkan hasil penelitian, penerapan pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dapat meningkatkan hasil belajar siswa dikelas IV pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, dan penerapan pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.;---Previous researchers have conducted social studies lesson in the fourth grade in one elementary school in Bandung with material on the map. Because the time to fill the empty hours of social studies in class IV, researchers conducted a study with students only using lecture method only with reference to the textbooks in schools. Through the study, researchers get a learning outcome that is insufficient. Based on the work exercises from the textbooks existing IPS, gained as much as 6 to reach KKM IPS value is 70 and above of the total number of 30 students. Based on this, the researchers assumed that require repair to overcome it. Therefore, researchers planning cooperative learning model NHT to improve learning outcomes of fourth grade students in social studies. Students who have difficulty in understanding the social studies learning quite a lot, is the reason why the researchers chose the fourth grade, as ± 65% of their students absorb the material difficulties in social studies. In general, this study aims to determine the extent of the learning process using NHT learning model can improve student learning outcomes in social studies. The study was conducted in four cycles in the fourth grade with the number of students 30 people, including 18 female students and 12 male students. Based on the research results, the implementation of cooperative learning Numbered Heads Together (NHT) can improve student learning outcomes in class IV on the subjects of Social Sciences, and the implementation of cooperative learning Numbered Heads Together (NHT) can improve learning outcomes of fourth grade students in the subjects of Science Social knowledge

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR MODAL DAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL PERUSAHAAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BEI

Kemampuan perusahaan dalam mengelolah perusahaan dengan baik maupun menghasilkan laba sebanyak mungkin dapat digambarkan melalui harga saham perusahaan itu sendiri. Harga saham yang tinggi menunjukan bahwa semakin efektif dan efisien perusahaan dalam menjalankan operasionalnya sehingga mampu meningkatkan laba optimal. Apabila perusahaan mengalami penurunan dalam operasionalnya maka harga saham juga akan mengalami penurunan. Objek penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh ukuran perusahaan, struktur modal dan kepemilikan manajerial perusahaan terhadap harga saham. Struktur modal dalam penelitian ini diproksikan dengan Dept to Asset Ratio melalui laporan keuangan tahunan perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indinesia. Teknik pengambilan sampel mengunakan teknik penentuan dengan pertimbangan atau karakteristik tertentu atau yang disebut dengan purposive sampling pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2011 – 2016 dan berdasarkan kriteria yang telah ditentukan maka diperoleh sempel sebanyak 5 perusahaan pertambangan. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda dengan alat bantu aplikasi SPSS 23 (Statistical Product and Service Solution) untuk melihat besarnya kontribusi tiap – tiap variabel dalam mempengaruhi harga saham. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa variabel ukuran perusahaan berpengaruh signifikan positif terhadap harga saham, sedangkan struktur modal dan kepemilikan manajerial berpengaruh tidak signifikan positif terhadap harga saham. Pengaruh ukuran perusahaan, struktur modal dan kepemilikan manajerial terhadap harga saham mempunyai nilai determinasi sebesar 78,5% sedangkan sisanya 21,5% dipengaruhi oleh variabel lain diluar regresi

Perbandingan Tindak Pidana Korupsi di Brazil dengan di Indonesia

Korupsi merupakan suatu tindakan yang merugikan negara, dan permasalahan korupsi  marak terjadi di berbagai belahan dunia sehingga setiap negara perlu bekerja sama untuk melawan korupsi. Korupsi juga terjadi Indonesia dan Brazil. Di kedua negara tersebut marak terjadinya korupsi yang melibatkan para pejabat pemerintah, korupsi pada sektor swasta, dan bahkan masyarakat umum. Namun dikarenakan kondisi Indonesia dan Brazil berbeda, maka terkait pengaturan tindak pidana korupsi di kedua negara tersebut pun pasti berbeda. Terkait perbedaan pengaturan tersebut maka dapat diperbandingkan dan menjadi salah satu solusi atas maraknya tindak pidana korupsi di berbagai negara yakni dengan mengadopsi penanganan korupsi di negara lain apabila sesuai kebutuhan negara tersebut, yang dalam penelitian ini dilakukan melalui perbandingan penanganan korupsi di negara Brazil dan Indonesia. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode normatif dengan pendekatan perbandingan dan pendekatan undang-undang. Setelah membandingkan kedua negara dapat terlihat bahwa sanksi di Indonesia lebih keras di bandingkan Brazil, namun Brazil memiliki sanksi yang secara sosial dapat membuat pelaku jera, dan untuk lembaga penegak hukum kedua negara memiliki kemiripan, namun juga terdapat perbedaan lembaga peradilan pengawas keuangan di Brazil yang dapat disejajarkan dengan BPK, namun BPK bukanlah lembaga penegak hukum korupsi. Terkait sistem peradilan kedua negara tersebut juga memiliki kemiripan, namun pelaksanaan sistem plea bargaining yang di Indonesia harus ada izin hakim dan pelaku harus membayar kerugian atas perbuatannya sedangkan di Brazil tidak. Tidak ada yang lebih unggul dari kedua negara tetapi justru mereka dapat saling mencontoh seperti Brazil dapat menerapkan sanksi yang lebih tinggi, sedangkan Indonesia dapat mengadopsi sanksi yang dilakukan oleh Brazil agar pelaku tindak pidana korporasi jera

Gender, Corporate Risk Taking and Performance

This study examines theeffect of gender diversity in the board of director on firm leverage and financial performance. Arguably, the more the proportion of female director on board, the corporate risk taking and performance should be lower. To mitigate the negative effect of female directors’ presence, education background is used as moderating variable. The study uses dataof listed firms in Indonesia Stock Exchange over the period of 2010-2014. The results show that the presence of female directors on the board is negatively associated with leverage. The similar result is also found on the effect of female director on the boardon firm performance. Results also reveal that education background does notmoderate the link between women presence on leverage and performance. However,the few control variables and relatively small sample could be considered should be acknowledged. Keywords: Women on Board, Risk Taking Decision, Firm Performance, Educatio

A Literature Review and Transport Modelling of Nanoparticles for Enhanced Oil Recovery

Master's thesis in Petroleum engineeringNanotechnology has been envisioned to transform every sector of industries, particularly in the petroleum industry. Numerous researches, especially on nano-EOR, have been done in the past few years and shown promising results for improving oil recovery. Injected nanoparticles (NPs) are believed to be able to form adsorption layers on the top of grain surface. The adsorptions layers then alter the wettability of the rock and reduce the interfacial tension. Due to the importance of the adsorption, numerous theoretical studies were performed to simulate the transport behavior of NPs in the porous media. The purpose of this thesis is to i) review the state-of-the-art progress of nanoparticles application in the petroleum industry especially in EOR, and ii) simulate the transport and adsorption of nanoparticles in the porous media. Literatures show that various types of nanoparticles can improve oil recovery through several mechanisms such as wettability alteration, interfacial tension reduction, disjoining pressure and mobility control. Parameters such as salinity, temperature, size, and concentration are substantial for nano-EOR. Several experiments indicate that NPs can improve the oil recovery significantly up to 20% after the primary recovery period. Classical Advection-Dispersion Equation (ADE) is commonly used to simulate particles flow in the porous media, but it fails to simulate NPs flow due to the adsorption that occurs. The colloidal filtration theory (CFT) is used in the study to accommodate the adsorption. Several modifications on CFT, such as dual site model (ISTM), increase the number of unknown variables that reduce the efficiency and the accuracy of the model. Therefore, a simple modified linear adsorption model (ML) is proposed by the author, followed by parameter sensitivity study to reduce the unknown parameters and understand each parameter affecting on the model. The simulation result indicates that CFT model is unable to predict the effluent history data. Differently, ML model demonstrates that it can predict the effluent history quite well. The comparison with ISTM indicates that both can simulate the behavior of NPs, and our ML model gives slightly better result than ISTM model. Therefore, the transport and adsorption of NPs can be predicted by the simple linear adsorption model

Pengaruh Jumlah Perusahaan, Modal dan Nilai Produksi Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kecil dan Kerajinan Rumah Tangga di Kab Tuban

Tujuan penelitian ini agar variabel julah perusahaan, modal dan nilai produksi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja pada industry kecil dan kerajinan rumah tangga di Kabupaten Tuban. Dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda dengan bantuan program SPSS 22.0 untuk mengolah data penelitian. Populasi 20 kecamatan dan untuk sampel diambil secara acak dengan mengambil 2 kecamatan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa variabel jumlah perusahaan, modal dan nilai produksi memiliki pengaruh signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja pada industry kecil dan kerajinan rumah tangga di Kabupaten Tuban. Dan variabel yang paling dominan adalah jumlah perusahaan, karena semakin bertambahnya jumlah perusahaan maka akan semakin bertambahnya jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan. Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda dengan pengujian asumsi klasik, koefisen determinasi, uji f dan uji t.Hasil pengujian menunjukan bahwa variabel jumlah perusahaan, modal dan nilai produksi memiliki pengaruh signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja pada industry kecil dan kerajinan rumah tangga di Kabupaten Tuban. Dan variabel yang paling dominan adalah jumlah perusahaan, karena semakin bertambahnya jumlah perusahaan maka akan semakin bertambahnya jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan. Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda dengan pengujian asumsi klasik, koefisen determinasi, uji f dan uji t

ENGLISH LEARNERS’ STRATEGIES OF LEARNING READING COMPREHENSION ACROSS DIFFERENT GENDERS

This article presents English learners’ strategies of learning reading comprehension across genders. The aims of this study was to know the intensity of the reading strategy used by second semester students of University of Islam Malang and to know the reading strategies used the most by male and female students of University of Islam Malang. This research employed quantitative approach. The sample of this study was 40 students of English education department that consist of 20 male students and 20 female students. The finding showed the intensity strategy that used by students from three categories were N = 33 students with average high score (GLOB: M = 4.22; PROB: M = 4.53; SUP: M = 4.19). Meanwhile, the strategies that frequently used by the male students were (GLOB: M = 4.35; PROB: M = 4.45: SUP: M = 4.20) and female students (GLOB: M = 4.97; PROB: M = 4.56; SUP: M = 4.21) with total students most used strategy were male 18 and female 15. Male students frequently employed the approach of double-checking their knowledge whenever they encountered new information, read broad information fast in the text and ask dense questions to find answers in the book while, female students used the text's keyword to comprehend what they read, read the material twice to determine the relationship between the information and only read the opening and conclusion before reading the entire text. Based on the research findings, the researcher concluded that most of the students were classified as high strategy usage of Global Reading Strategy, Problem Solving Strategy and Support Reading Strategy. Meanwhile, male and female students had some similarities and diffirences in utilizing those three catagories in comprehending the text. Key Words: Reading strategy, Gender student