221 research outputs found

    Kompetensi Kepribadian Guru Pendidikan Agama Islam Perspektif Al-Ghazali di SMA/SMK Negeri Kota Tarakan

    Get PDF
    Teachers' certification as a medium to improve teacher competence is considered not optimal, so it is necessary to explore a more comprehensive concept. This study aimed to examine the Personality Competency of Islamic Religious Education Teachers (PAI) at Tarakan State High School/Vocational High School in al-Ghazali Perspective. This research is field research that is descriptive qualitative. This research approach is a theological, pedagogical, psychological, and managerial approach. This study's data sources are primary data sources consisting of principals, deputy heads, Islamic Education teachers, learners, and secondary data sources consisting of the necessary documentation. Research instruments use observation guides, interview guidelines, and checklist documentation. Data collection methods use observation, interviews, and documentation. Data processing and analysis techniques through three stages, namely data reduction, data presentation (data display), and conclusion withdrawal (data verification). Through collecting, processing, and analyzing data, it was found that in general aspects of the personality of Islamic Education teachers in Tarakan City in al-Ghazali Perspective still exist that need to be improved from less to good. The implication is: Teachers must have the right criteria, as stated by Al-Ghazali and the LawAbstrakSertifikasi guru sebagai media untuk meningkatkan kompetensi guru, dinilai belum optimal, sehingga perlu untuk menggali sebuah konsep yang lebih komprehensif. Tujuan penelitian ini mengkaji Kompetensi Kepribadian Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMA/SMK Negeri Kota Tarakan dalam Perspektif al-Ghazali. Penelitian ini adalah penelitian lapangan yang bersifat deskriptif kualitatif. Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan teologis, pedagogis, psikologis, dan pendekatan manajerial. Sumber data dalam penelitian ini yaitu sumber data primer yang terdiri dari kepala sekolah, wakil kepala, guru Pendidikan Agama Islam, peserta didik, dan sumber data sekunder yang terdiri dari dokumentasi penting. Instrumen penelitian menggunakan panduan observasi, pedoman wawancara, dan check list dokumentasi. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun teknik pengolahan dan analisis data melalui tiga tahap, yaitu reduksi data, penyajian data (display data), dan penarikan kesimpulan (verifikasi data). Melalui proses pengumpulan, pengolahan, dan analisis data maka ditemukan hasil penelitian bahwa pada umumnya aspek kepribadian guru Pendidikan Agama Islam di Kota Tarakan dalam Perspektif al-Ghazali masih ada yang perlu ditingkatkan dari kurang baik menjadi baik. Implikasinya adalah: Guru harus memiliki kriteria baik sebagaimana telah diungkapkan oleh Al-Ghazali dan Undang-Undang

    PROBLEMATIKA TAFSIR FEMINIS: Studi Kritis Konsep Kesetaraan Gender

    Get PDF
    Abstract: Gender equality is a discourse that is still warm to be discussed by Muslim feminists. Initiators and supporters of gender equality often questioned about Islamic laws that were considered to be unfair since they had positioned men and women differently such as the obligotary for  adhan (call for prayer), the Friday prayers, the number of goats in aqiqah (welcoming celebretion of child’s birth), and the compulsory of breastfeeding and caring for the child. Through content analysis, this study tried not only to elaborate a number of products of reintepretation based on Qur'anic Hermeneutics version of the female models but also show the history of the ideology of feminism and the inappropriateness of using hermeneutical exegesis. Feminism departed from the ideology of hatred as a form of resistance against the oppression of women that occurred in Western Christian civilization in th past. Hermeneutical exegesis approach also came from an academic Christian tradition that considered Bible text not as a God’s revelation. Both conditions were diametrically opposed to the fact in the Islamic tradition. The text of the Qur’an in Islam, was not a cultural product, but as a revelation of God to human being in the world. Historically,  Islam never surpressed to women, but it placed women in a glorious position. Meanwhile, different roles given to men and women were aimed at getting maximum benefits to the world so that they could work together and complement each other to achieve happiness in the world and the hereafter.الملخص :أصبح موضوع المساواة بين الرجل والمرأة موضوع حديث حارّ بين نساء النسوية المسلمات. قد تتسائل مؤسِّسات المذهب النسوي ومؤيّدوها الشريعة الإسلامية التي – في نظرهن – لم تكن عادلة وتضع الرجل والمرأة في مستوى ومكان غير متواز ، مثل مشروعية الأذان وأداء صلاة الجمعة للرجال وعدد الغنم في العقيقة مختلف بينهما، وتكليف حضانة الأولاد ورعايتهم على النساء. حاولت هذه الدراسة – عن طريق تحليل المضمون ليس فقط دراسة نتائج من إعادة تفسير القرآن بنمط الهرمينيطيقا لدى النساء بل عرضت كذلك تاريخ إيديولوجية النسوية وعدم صحة استخدام التفسير الهرمينيطقي في هذا المجال. اعتمدت النسوية على إيديولوجية الكره والحقد كشكل معارضات على أنواع الظلم تجاه المرأة في المجتمع الغربي المسيحي في القرون الماضية. وأصل التفسير الهرمينيطقي  كذلك من التقاليد الأكاديمية المسيحية المعتبرة أن الإنجيل ليس وحيا يوحي. هذان الشيئان متناقضان بما في الإسلام من أن القرآن ليس انتاجا ثقافيا بل وحي من الله. ليس في الإسلام التاريخ عن ظلم الرأة بل هو وضعها في مرتبة رفيعة. أم تفريق الدور بينهما ليس إلا ليكون كل منهما نافعا في هذه الدنيا ويتعاونان ويتكاملان للحصول على السعادتين في الدنيا والآخرة.Abstrak: Kesetaraan gender merupakan diskursus yang tetap hangat diperbincangkan para feminis muslim. Penggagas dan pendukung kesetaraan gender tidak jarang mempersoalkan hukum Islam yang dianggap kurang adil dan memposisikan laki-laki dan perempuan secara berbeda seperti pembebanan adzan, shalat Jum’at, jumlah kambing saat aqi>qah di satu sisi, dan pembebanan menyusui dan merawat anak di sisi yang lain. Melalui content analysis kajian ini mencoba tidak saja untuk mengelaborasi sejumlah produk reintepretasi al-Qur’an model Hermeneutika versi kaum perempuan tetapi juga menunjukkan sejarah ideologi feminisme serta ketidaktepatan penggunaan tafsir hermeneutika. Feminisme berangkat dari ideologi kebencian sebagai bentuk perlawanan terhadap penindasan perempuan yang terjadi dalam peradaban Barat-Kristen di masa lalu. Metode tafsir Hermeneutika juga berasal dari tradisi akademis Kristen yang menganggap teks Bible bukan sebagai wahyu. Kedua kondisi ini berseberangan secara diametral dengan fakta dalam tradisi Islam. Teks al-Qur’an, dalam Islam, bukanlah produk budaya, melainkan wahyu. Islam tidak memiliki sejarah penindasan terhadap kaum perempuan, bahkan memposisikan perempuan dalam posisi yang mulia. Perbedaan peran yang diberikan kepada laki-laki dan perempuan ditujukan agar keduanya dapat bermanfaat secara maksimal di dunia, untuk saling bekerja sama dan melengkapi demi mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.Keywords: kesetaraan, gender, perempuan, feminisme, tafsir, hermeneutik

    Analisis Preferensi Konsumen Dalam Pembelian Gula Kelapa di Pasar Tradisional dan Pasar Modern Kabupaten Banyumas

    Get PDF
    Gula kelapa cetak merupakan salah satu bahan makanan pokok yang dibutuhkan baik dalam rumah tangga maupun industri pengolah makanan. Kabupaten Banyumas merupakan salah satu daerah penghasil gula kelapa terbesar di Provinsi Jawa Tengah. Perajin gula kelapa cetak penting untuk mengetahui preferensi konsumen terhadap atribut-atribut gula kelapa cetak, sehingga keinginan dan kebutuhan konsumen terhadap gula kelapa cetak dapat terpenuhi. Tujuan penelitian ini adalah (1) Mengidentifikasi preferensi konsumen terhadap kategori atribut yang dipertimbangkan dalam pembelian gula kelapa cetak di pasar tradisional dan pasar modern Kabupaten Banyumas (2) Mengetahui preferensi konsumen terhadap atribut yang paling dominan dalam pembelian gula kelapa cetak di pasar tradisional dan pasar modern Kabupaten Banyumas (3) Mengidentifikasi peringkat kepentingan atribut gula kelapa cetak pada pasar tradisional dan pasar modern di Kabupaten Banyumas yang menjadi pertimbangan dalam pembelian gula kelapa cetak (4) Mengidentifikasi preferensi atribut yang dipertimbangkan konsumen dalam pembelian gula kelapa cetak di pasar tradisional dan pasar modern Kabupaten Banyumas. Penelitian ini dilaksanakan di pasar tradisional dan pasar modern Kabupaten Banyumas pada bulan Maret hingga April 2019. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Pengambilan sampel menggunakan metode Accidental Sampling (sampling kebetulan) dan diperoleh sampel 120 responden konsumen gula kelapa cetak. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cochran Q Test dan Conjoint. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Atribut yang dipertimbangkan konsumen dalam pembelian gula kelapa cetak yaitu rasa sebanyak 119 orang, warna sebanyak 120 orang, aroma sebanyak 116 orang dan bentuk gula kelapa cetak sebanyak 115 orang. (2) Atribut yang paling dominan dipertimbangkan dalam pembelian gula kelapa cetak adalah warna gula kelapa cetak sebanyak 120 orang. (3) Peringkat kepentingan atribut yang menjadi bahan pertimbangan dalam pembelian gula kelapa cetak adalah warna gula kelapa cetak (48,66%), rasa gula kelapa cetak (20,80%), aroma gula kelapa cetak (16,13%) dan bentuk gula kelapa cetak (14.40%). (4) Preferensi konsumen terhadap atribut gula kelapa cetak adalah konsumen menyukai gula kelapa cetak yang memiliki warna cokelat (0,87%), rasa manis (0,32%), aroma nira kelapa (0,25%) dan bentuk cetakan bambu (0,22%)

    Kritik Terhadap Pemikiran Abdul Munir Mulkhan Mengenai Konsep Ketuhanan Dan Pluralisme Syekh Siti Jenar

    Get PDF
    Paham pluralisme agama menjadi salah satu tantangan serius bagi pemikiran Islam kontemporer. Paham ini pada dasarnya menyatakan bahwa semua agama adalah jalan yang sama-sama sah menuju Tuhan yang sama. Salah seorang yang cukup aktif menyebarkan paham ini adalah Abdul Munir Mulkhan. Melalui buku-buku tentang Syekh Siti Jenar, Abdul Munir Mulkhan berupaya mencari pembenaran bahwa paham pluralisme agama berasal dari ajaran lokal. Penelitian ini bertujuan menguraikan bagaimana pemahaman Abdul Munir Mulkhan terhadap konsep Ketuhanan dan Pluralisme Syekh Siti Jenar. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Pendekatannya adalah pendekatan deskriptif yang dilakukan dengan meneliti status sekelompok manusia, suatu obyek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Berdasarkan penelitian ini, Abdul Munir Mulkhan salah paham terhadap ajaran Syekh Siti Jenar sehingga menganggapnya sebagai pembenaran dari paham pluralisme agama dan penolakan terhadap syariat Islam. Pemahaman Abdul Munir Mulkhan terhadap ajaran Syekh Siti Jenar memiliki persamaan dengan ajaran para anggota SI Merah yang berideologi komunis. Keduanya menyandarkan ajaran Syekh Siti Jenar dari Serat Syekh Siti Jenar karya Raden Panji Natarata. Akan tetapi, keduanya juga berbeda pemahaman dengan sang penulis Serat Syekh Siti Jenar, yakni R.P. Natarata

    Leadership and Its Position in Islamic Education

    Get PDF
    This study aims to describe leadership and its position in Islamic education. The method used in this research is a literature study by collecting (material materials) sourced from various books, journals, and other sources. The results of the study indicate that an effective leader in an educational institution is able to motivate his staff (teachers and non-teachers) to excel and work with high spirits. He will also be able to build good relationships with parents and the surrounding community for the betterment of the institution he leads. Achievement motivation and high work spirit of school/madrasah staff will give birth to better quality education services which then produce students who excel

    Metode Pengajaran Sejarah Menurut Hamka

    Get PDF
    corecore