1,771 research outputs found

    The performance of polyurethane grout to stabilise hemic peat

    Get PDF
    Peat has always considered as a challenging ground for any form of construction due to its engineering characteristics such as high short-term settlement, prolonged long�term post construction settlement and high natural moisture content exceedingly more than 100%. Numerous construction materials and methods have been developed in recent years for sustainable construction on peat. The polyurethane (PU) grouting as an option is similar to the cement base grouting application widely used for ground improvement. However, the PU grouting is a strong lightweight material with very short curing time. The Parit Nipah hemic peat has high natural moisture content (> 500%) with high initial void ratio (6.72-10.11) and compression index, cc between 3.17 to 4.57. Optimum mixing ratio for PU of 1:2 (polyol:isocyanate) was established to be used for PU grouting based on its compressive strength (>200 kPa) and curing time (<7 minutes). Numerical analysis was conducted by using PLAXIS 3D Foundation software to determine the boundary for laboratory and field models, as well to determine the grouting depth for PU. The depth of grouting for laboratory scale models were determined at 100 mm and 200 mm, while for the field scale models was at 1 m and 2 m deep. The settlement for natural and treated peat under embankment constructed in stages were monitored. The results of laboratory physical scale models and field models displayed similar settlement pattern. The PU grouted peat showed improvement in term of ground settlement compared to natural peat. PU grouting managed to reduce the settlement of peat up to 30% compared to natural peat. For the PU grouted peat, the increment in term of depth of grouting displayed better settlement improvement. Results showed that PU grouting has good potential to reduce the settlement of hemic peat

    Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Asfiksia Neonaturum di RSUD Raden Mataher Jambi Tahun 2013

    Full text link
    Asfiksia neonatorum merupakan suatu keadaan pada bayi baru lahir yang mengalami gagalbernapas secara spontan dan teratur segera setelah lahir, sehingga bayi tidak dapatmemasukkan oksigen dan tidak dapat mengeluarkan zat asam arang dari tubuhnya. Salah satufaktor kegagalan pernapasan dapat disebabkan oleh adanya gangguan sirkulasi dari ibu ke janinkarena ketuban telah pecah atau ketuban pecah dini. Peneltiain ini bertujuan untuk mengetahuifaktor-faktor yang mempengaruhi kejadian asfiksia neonatorum di RSUD Raden Mattaher Jambitahun 2013Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalampenelitian ini adalah seluruh bayi baru lahir yang dirawat di RSUD Raden Mattaher dari bulanJanuari–Maret Tahun 2013 yang berjumlah 298 bayi. Sampel pada penelitian ini diambil denganteknik pengambilan sampel simple random sampling yaitu bayi baru lahir yang dirawat di RSUDRaden Mattaher dari bulan Januari–Maret Tahun 2013 yang berjumlah 73 bayi. Analisis datadilakukan secara analisis univariat yang disajikan dalam bentuk tabuler dan tekstuler, sedangkananalisis bivariat dilakukan dengan uji Chi-Square.Hasil analisis secara univariat diperoleh (57,5%) responden tidak mengalami KPD dan (42,5%)mengalami KPD,(60,3%) responden mengalami anemia dan (39,7%) responden tidak mengalamianemia, (71,2%) responden memiliki usia tidak berisiko (20-35 tahun) dan (28,8%) respondenmemiliki usia berisiko (&lt; 20 atau &gt; 35 tahun). (64,4%) responden memiliki bayi baru lahir yangtidak mengalami asfiksia neonatorum dan sebagan lainnya (35,6%) responden memiliki bayi barulahir dengan mengalami asfiksia neonatorum.uji bivariat menunjukkanTerhadap Ketuban PecahDini Dengan Kejadian Asfiksia Neonatorum, dengan nilai p-value (α) = 0,007 dan OR =4,452,Kejadian Anemia Dengan Kejadian Asfiksia Neonatorum dengan nilai p-value (α) = 0,016dan OR = 4,383,Usia Ibu Dengan Kejadian Asfiksia Neonatorum dengan nilai p-value (α) = 0,030dan OR = 3,619.Terdapat hubungan yang signifikan antara Ketuban Pecah Dini Dengan Kejadian AsfiksiaNeonatorum, dengan nilai p-value (α) = 0,007 dan OR = 4,452.Terdapat hubungan yangsignifikan antara Kejadian Anemia Dengan Kejadian Asfiksia Neonatorum dengan nilai p-value(α) = 0,016 dan OR = 4,383.Terdapat hubungan yang signifikan antara Usia Ibu Dengan KejadianAsfiksia Neonatorum dengan nilai p-value (α) = 0,030 dan OR = 3,619

    Penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia dan Diksi dalam Teks Eksposisi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Bayang

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil tulisan teks eksposisi siswa terjadi banyak kesalahan karena tidak memperhatikan penulisannya seperti ejaan bahasa Indonesia dan diksi. Tujuan penelitian ini ialah sebagai berikut. Pertama, mendeskripsikan penggunaan ejaan bahasa Indonesia dalam teks eksposisi siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Bayang. Kedua, mendeskripsikan penggunaan diksi dalam teks eksposisi siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Bayang. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Data dari penelitian ini berupa teks eksposisi yang diperoleh dari sumber data penelitian. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumen. Dokumen yang digunakan adalah kumpulan teks eksposisi siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Bayang yang dikumpulkan saat pembelajaran bahasa Indonesia kepada guru. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan hal-hal berikut. Pertama, penggunaan ejaan bahasa Indonesia dalam teks eksposisi siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Bayang lebih banyak memiliki ketepatan penulisan huruf, penulisan kata, penulisan tanda baca, dan penulisan unsur serapan. Dari teks eksposisi siswa tersebut masih terdapat siswa yang belum memahami penggunaan ejaan bahasa Indonesia, hal ini dapat dibuktikan dari 26 teks eksposisi siswa dengan 340 ketidaktepatan penulisan huruf, 96 ketidaktepatan penulisan kata, 172 ketidaktepatan penulisan tanda baca, dan 47 ketidaktepatan penulisan unsur serapan. Kedua, penggunaan diksi dalam teks eksposisi siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Bayang lebih banyak memiliki kesesuian diksi, ketepatan diksi, keekonomisan diksi, ketegasan diksi, dan kejelasan diksi. Dari teks eksposisi tersebut masih ada siswa yang belum paham tentang penggunaan diksi. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan 22 ketidaksesuaian diksi, 30 ketidaktepatan diksi, 64 ketidakekonomisan diksi, 32 ketidaktegasan diksi, dan 43 ketidakjelasan diksi. Penyebab kesalahan ini karena siswa kurang paham dengan penggunaan ejaan bahasa Indonesia dan diksi (pemilihan kata)

    HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK TULISAN TANGAN DENGAN PERILAKU PADA SISWA KELAS X SMKN 10 SURABAYA

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan hubungan antara karakteristik tulisan tangan dengan perilakupada siswa kelas X SMKN 10 Surabaya. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif karena data dalam penelitian ini didapatkan dengan mengumpulkan tulisan tangan siswa, serta disajikan dengan kajian teori yang dikemukakan oleh pakar grafologi bernama Jean Hyppolyte Michon. Tulisan tangan siswa kelas X SMKN 10 Surabaya menjadi sumber data dalam penelitian ini. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Kemudian menggunakan teknik simak libat cakap dan dilanjutkan dengan teknik pancing serta teknik cakap semuka. Teknik analisis data yang digunakan dalam menyajikan penelitian ini adalah teknik padan ekstralingual karena unsur yang dihubungkan berada di luar bahasa yakni grafologi. Teknik ini bertujuan untuk menemukan perbedaan dan persamaan karakteristik tulisan tangan dengan perilaku siswa. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan kemiringan dan ukuran tulisan tangan yang beragam serta memiliki hubungan sangat baik terhadap perilaku siswa. Penelitian ini dapat digunakan sebagai rujukan seorang guru dalam mengasah intuisinya untuk menciptakan suasana pembelajaran yang efektif. Kata Kunci: siswa, grafologi, perilaku

    FMX (EEPIS FACIAL EXPRESSION MECHANISM EXPERIMENT): PENGENALAN EKSPRESI WAJAH MENGGUNAKAN NEURAL NETWORK BACKPROPAGATION

    Get PDF
    In the near future, it is expected that the robot can interact with humans. Communication itself has many varieties. Not only from word to word, but body language also be the medium. One of them is using facial expressions. Facial expression in human communication is always used to show human emotions. Whether it is happy, sad, angry, shocked, disappointed, or even relaxed? This final project focused on how to make robots that only consist of head, so it could make a variety facial expression like human beings. This Face Humanoid Robot divided into several subsystems. There are image processing subsystem, hardware subsystem and subsystem of controllers. In image processing subsystem, webcam is used for image data acquisition processed by a computer. This process needs Microsoft Visual C compiler for programming that has been installed with the functions of the Open Source Computer Vision Library (OpenCV). Image processing subsystem is used for recognizing human facial expressions. With image processing, it can be seen the pattern of an object. Backpropagation Neural Network is useful to recognize the object pattern. Subsystem hardware is a Humanoid Robot Face. Subsystem controller is a single microcontroller ATMega128 and a camera that can capture images at a distance of 50 to 120 cm. The process of running the robot is as follows. Images captured by a camera webcam. From the images that have been processed with image processing by a computer, human facial expression is obtained. Data results are sent to the subsystem controller via serial communications. Microcontroller subsystem hardware then ordered to make that facial expression. Result of this final project is all of the subsystems can be integrated to make the robot that can respond the form of human expression. The method used is simple but looks quite capable of recognizing human facial expression. Keyword: OpenCV, Neural Network BackPropagation, Humanoid Robo

    Implementing Montessori Method to Teach Prophet Muhammad's Traits in Tadika Mysarah

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan pada pengenalan akhlak dan akhlak Nabi Muhammad SAW kepada anak usia dini melalui metode Montessori di Tadika Mysarah Padang Serai, Malaysia. Penelitian ini bermula dari perlunya paparan dini terhadap kebajikan-kebajikan Islam dan bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas pendekatan Montessori dalam menanamkan etika Nabi kepada anak-anak prasekolah. Dengan menggunakan metode seperti observasi kelas, wawancara guru, dan analisis bahan ajar berbasis Montessori, penelitian ini menilai dampak metode tersebut dalam menumbuhkan pemahaman tentang karakter Nabi di kalangan pelajar muda. Temuan awal menunjukkan hasil yang menjanjikan, menunjukkan bahwa pendekatan Montessori, melalui teknik interaktif dan berpusat pada anak, secara efektif memupuk pemahaman moral Nabi Muhammad (SAW) di kalangan anak-anak. Studi ini menggarisbawahi potensi pemanfaatan metodologi Montessori untuk menanamkan dan menumbuhkan sifat-sifat teladan dan ajaran Nabi Muhammad (SAW) di kalangan anak-anak yang bersekolah di Tadika Mysarah

    Foraging activity and control of termites in western Ethiopi

    Get PDF
    Imperial Users onl

    Pengaruh Minat Baca terhadap Keterampilan Menulis Teks Eksplanasi Siswa SMA Negeri 1 Lembah Melintang

    Get PDF
    This study aims to study whether there was interest interested in learning explanatory text writing students. This type of research is quantitative with a 2x2 factorial design. Students are grouped into two classes, namely the experimental class and the control class. The experimental class in this study was in class XI IPA 1, while the control class was in XI IPA 3. The instruments used to collect data were reading interest questionnaires and performance tests for explanatory text writing skills. The results of this study are the following two things. First, explanatory text writing skills of students who have high reading interest in the experimental class are better than students who have high reading interest in the control class. Second, explanatory text writing skills of students who have low reading interest in the experimental class are better than students who have low reading interest in the control class

    GAYA MENGAJAR GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT BELAJAR BAHASA ARAB SISWA KELAS XI BAHASA DI MA AL-HUSAINI BIMA

    Get PDF
    Gaya mengajar adalah gaya yang dilakukan guru pada waktu mengajar di muka kelas yang termasuk cepat atau lambatnya langkah-langkah yang dilakukan melalui jalan pelajaran, termasuk juga sikap dan tingkah laku dan tinggi rendahnya, pelannya suara guru pada waktu mengajar. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui 1) bentuk-bentuk gaya mengajar guru dalam meningkatkan minat belajar Bahasa Arab siswa. 2) faktor pendukung&nbsp; gaya mengajar guru&nbsp; dalam meningkatkan Minat Belajar Bahasa Arab siswa kelas XI Bahasa di MA Al-Husainy Kota Bima. Jenis Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, populasi siswa MA Al-Husainy Kota Bima, sampel penelitian ini adalah siswa kelas XI, teknik pengumpulan data adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan tekhnik analisis yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian, pertama gaya mengajar guru dalam meningkatkan minat belajar bahasa Arab siswa kelas XI MA Al-Husainy Kota Bima yaitu Bahasa arab itu ada empat kompetensi berbicara, kompetensi mendengar, kompetensi menulis, dan kompetensi membaca. Sedangkan faktor pendukungnya&nbsp; antara lain yang pertama gaya guru dalam mengelola kelas serta gaya guru dalam memberikan pandangan-pandangan positi

    Penggunaan Konjungsi Kausalitas dan Konjungsi Kronologis pada Teks Eksplanasi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Bayang

    Get PDF
    Konjungsi atau dikenal juga dengan kata hubung adalah kata tugas yang digunakan untuk menghubungkan kata dengan kata, frasa dengan frasa, klausa dengan klausa, kalimat dengan kalimat, dan bahkan paragraf dengan paragraf. Peneliti memilih judul penelitian ini dikarenakan karena penggunaan konjungsi dalam sebuah kalimat sangat berpengaruh terhadap makna kalimat. Penelitian ini memiliki dua tujuan, yaitu (1) mendeskripsikan dan menjelaskan penggunaan konjungsi kausalitas pada teks eksplanasi siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Bayang dan (2) mendeskripsikan dan menjelaskan penggunaan konjungsi kronologis pada teks eksplanasi siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Bayang. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Data dalam penelitian ini adalah kalimat yang mengandung konjungsi kausalitas dan konjungsi kronologis pada teks eksplanasi yang ditulis oleh siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Bayang. Sumber data dalam penelitian ini adalah teks eksplanasi yang ditulis oleh siswa kelas VIII.2 SMP Negeri 2 Bayang yang berjumlah 28 teks. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi. Teknik penganalisisan data dalam penelitian ini, yaitu (1) reduksi data, (2) display data (penyajian data), dan (3) penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam teks eksplanasi siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Bayang tersebut terdapat 72 konjungsi kausalitas yang tepat penggunaannya dan 121 konjungsi konjungsi kausalitas yang tidak tepat. Di samping itu, juga terdapat 21 konjungsi kronologis yang tepat penggunaannya dan 132 konjungsi kronologis yang tidak tepat. Kesalahan penggunaan konjungsi kausalitas dalam Teks Eksplanasi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Bayang paling banyak ditemukan pada penggunaan konjungsi oleh karena itu. Kesalahan penggunaan konjungsi kronologis dalam Teks Eksplanasi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Bayang paling banyak ditemukan pada penggunaan konjungsi kemudian. Dapat disimpulkan bahwa Penggunaan Konjungsi Kausalitas dan Konjungsi Kronologis pada Teks Eksplanasi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Bayang tergolong kurang baik, karena penggunaan konjungsi kausalitas dan konjungsi kronologis tidak tepat lebih banyak dari pada penggunaan konjungsi kausalitas dan konjungsi kronologis yang tepat
    corecore