17 research outputs found

    IMPLEMENTATION OF LEGAL PROTECTION FOR TEACHERS TO TACKLING CRIMINAL ACTS OF PERSECUTION

    Get PDF
    The teacher has the task of teaching, educating, guiding, directing, training, evaluating, evaluating students to realize the goals of national education, upholding school discipline, disciplining students who violate the discipline given sanctions so that they are aware of their mistakes. Teachers have the right to obtain legal protection in their duties, including protection against acts of violence, threats, discriminatory treatment, intimidation, and unfair treatment from students, parents, community, bureaucracy, or other parties. Baidlowi Ahmad S.Pd.I was a professional educator, when disciplining students Ahmad Fais Royadi violated religious norms, immorality, and politeness were given sanctions (Punishment). Students complain to parents, suspecting that teachers are acting in violation of Law Number 23 of 2002 on Child Protection, article 54. Parents report teachers to the Indonesian Child Protection Commission (KPAI) and the Police. This research was prepared using a normative juridical approach, which is research focused on examining the application of rules or norms in positive law. The results showed that the implementation of the legal protection of Baidlowo Ahmad, S.Pd.I teachers regulated by Law No.30 of 2002 concerning the National Education System article 40 paragraph (1) d, Law No. 14 of 2005 concerning Teachers and Lecturers Article 39 Paragraph (1), (2), (3), Government Regulation Number 74 the Year 2008 Article 39 Paragraph (2) Article 40 Paragraph (2). There is no clear and firm certainty, that prioritizing teacher welfare can be ruled out by child protection which contains strict sanctions. Legal protection arrangements for teachers are ruled out by child protection, teachers should get equitable legal protectio

    KUALITAS SEMEN SEGAR SAPI SIMENTAL PADA MUSIM YANG BERBEDA FRESH SEMEN QUALITY OF SIMENTAL BULLS IN DIFFERENT SEASONS

    Get PDF
    Ā Penelitian ini dilakukan di Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari (BBIB) dengan rentang waktu pengambilan data pada bulan maretĀ  -Ā  April 2020 dengan jumlah pejantan sebanyak 16 ekor dengan umur berkisar 3 tahun, data diperoleh hasil penampungan pada musim penghujan dan musim kemarau. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui serta menjelaskan perbedaan kualitas dari semen sapi Simental pada musim yang berbeda. Manfaat dari penelitian ini yaitu sebagai bahan dalam menyiapkan pejantan sapi Simental untuk diproduksi semen beku pada musim yang berbeda. Disamping itu juga sebagai informasi bagi pihak yang akan melakukan penelitian lanjut tentang profil produksi semen. Pengambilan semen dilakukan dengan menggunakan vagina buatan. Metode Penelitian yang di gunakan study kasus data yang diambil data sekunder catatan kualitas semen, Variabel yang diamati meliputi, warna, derajat keasaman, volume, konsistensi, konsentrasi, motilitas. Analisa data yang digunakan, untuk perhitungan data volume, konsentrasi, pH dan motilitas dengan uji perbandingan uji T sampel berpasangan yang diolah secara astatistik menggunakan aplikasi SPSS. Sedangkan untuk parameter warna dan konsistensi dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan rataan volume sebesar 5,6044 ml Ā± 0,6522 ml (pada musim hujan) dan 5,6287 ml Ā± 0,7174 ml (pada musim kemarau), rataan pH menunjukkan rataan sebesar 6,5463 Ā± 0,0876 (pada musim hujan) dan 6,4838 Ā±0,0,0203 (pada musim kemarau), rataan konsentrasi sebesar 946,9428 juta/ml Ā± 95,403 juta/ml (pada musim hujan) dan 979,9080 juta/ml Ā± 110,371 juta/ml (pada musim kemarau), rataan motilitas sebesar 70,8831% Ā± 4,3748% (pada musim hujan) dan 74,0686% Ā± 5,135% (pada musim kemarau). Untuk parameter warna semen presentase warna putih susu pada musim hujan 78,6%, sedangkan pada musim kemarau sebesar 77,86%, Sedangkan parameter konsistensi, semen dengan konsistensi sedang 35,86%, konsistensi pekat 16,11% (musim kemarau) dan konsistensi sedang 32,9%, konsistensi pekat 11,89% (musim hujan). Kesimpulan ialah Perbedaan musim kemarau dan musim penghujan tidak mempengaruhi kualitas semen segar ditinjau dari parameter volume dan konsentrasi semen segar. Akan tetapi berpengaruh untuk parameter pH dan motilitas semen segar. Warna dan konsistensi semen segar sapi pejantan Simental ditinjau dari analisa deskriptif, cenderung lebih baik pada musim kemarau dibandingkan dengan musim hujan. Kualitas semen segar sapi Simental pada musim kemarau lebih baik di banding pada musim hujan dengan catatan kualitas pakan relatif sama. Saran perlu penelitian lebih lanjut untuk mengkaji perbedaan kualitas semen dengan parameter lingkungan lain, selain perbedaan musim.Ā Kata kunci : musim kemarau, musim penghujan, kualitas semen, sapi SimentalĀ This research was located in Singosari artificial insemination (BBIB) starting from early March 2020 until the end of April 2020 with 16 heads of Simental bulls with ages range arround 3 years, the data obtained from collect in rainy season and dry season.Ā  The purpose of this research is to know and explain fresh semen quality of Simental bulls in different seasons. The benefit of this research for materials in preparing the Simental Bulls for the production of frozen semen in different seasons. Besides, it is also give some information for who will do further research on semen production profile. This Intake of semen is carried out using the artificial vaginal method. Research method that used in this research is study case data taken secondary data cement quality record. Variables observed include color, degree of acidity, volume, consistency, concentration, and motility. Analysis of the data, used for the calculation of data on volume, concentration, pH and motility. The method used in this research is the comparative test of paired sample T test which is processed astatistically using the SPSS application. As for the color and consistency parameters analyzed descriptively. The results showed an average volume of 5.6044 ml Ā± 0.6522 ml (in the rainy season) and 5.6287 ml Ā± 0.7174 ml (in the dry season), the average pH showed an average of 6.5463 Ā± 0.0876 (at rainy season) and 6.4838 Ā± 0.0.0203 (in the dry season), the average concentration of 946.9428 million / ml Ā± 95.403 million / ml (in the wet season) and 979.9080 million / ml Ā± 110.371 million / ml (in the dry season), the average motility was 70.8831% Ā± 4.3748% (in the rainy season) and 74.0686% Ā± 5.135% (in the dry season). For the color parameter of the percentage of milk milky white in the rainy season is 78.6%, while in the dry season it is 77.86%, while the consistency parameter, semen with medium consistency is 35.86%, concentrated consistency is 16.11% (dry season) and moderate consistency 32.9%, thick consistency 11.89% (rainy season). The conclusion is the difference between the dry season and the rainy season does not affect the quality of fresh semen based from the parameters of the volume and concentration of fresh semen. However, it has an effect on the parameters of pH and motility of fresh cement. The color and consistency of fresh semen of Simental bulls is reviewed from descriptive analysis, tends to be better in the dry season compared to the rainy season. The quality of fresh semen of Simental bulls in the dry season is better than in the rainy season, with the relatively the same feed quality. Further research is needed to examine differences in cement quality with other environmental parameters, in addition to season differences.Ā Keywords: dry season, rainy season, semen quality, Simental Bull

    PENGARUH KADAR KETERGANTUNGAN NIKOTIN TERHADAP TINGKAT KEMAUAN BERHENTI MEROKOK PADA LANSIA PEREMPUAN PADA MASA PANDEMI DI DATARAN TINGGI DIENG

    Get PDF
    Pandemi yang saat ini terjadi dirasakan oleh dunia international, tidak hanya negara berkembang seperti Asia namun nyaris seluruh negara terkena dampak yang disebabkan oleh penyakit Covid-19. Faktor resiko tertinggi adalah yang memilki penyakit bawaan seperti ISPA, Bronchitis, DM, darah tinggi dan lainya. Merokok menjadi faktor risiko berbagai infeksi saluran pernapasan dan meningkatkan tingkat keparahan penyakit atas penilitian yang dilakukan pakar-pakar kesehatan masyarakat. Dan perokok lebih tinggi kemungkinannya menderita penyakit COVID-19 yang parah dibandingkan orang yang tidak merokok (WHO, 2020). Indonesia adalah negara yang kaya keragaman sosial budaya dan geografis, sebagai contoh budaya merokok dikalangan lansia perempuan di Dataran Tinggi Dieng. Hal ini mencerminkan kekuatan dari wanita dieng dan kebersamaan saat merokok. Sebagai fakta kondisi lansia perempuan yang merokok terlihat segar bugar dan sehat bahkan tidak mengeluhkan gangguan kesehatan. Menurut dinas kabupaten Wonosobo terjadi peningkatan kejadian ISPA sebesar 32% pada balita dan Jantung pada Wanita usia subur sebesar 37%. Studi pendahuluan didapatkan tingkat ketergantungan nikotin pada 12 lansia yang dijumpai sudah diambang batas, sementara kemauan berhenti merokok tinggi akan tetapi mereka sulit mengendalikan perilaku merokoknya karena kadar ketergantungan pada nikotinnya pada 5 lansia dari 12 lansia tersebut sudah diatas nilai 5 atau 89%. Berdasarkan analisis diperoleh hasil bahwa dari keseluruhan 87 responden, terdapat kelompok mau berhenti merokok dengan kadar ketergantungan nikotin tinggi sebanyak 32 responden, dan tidak mau berhenti merokok dengan kadar ketergantungan nikotin yang tinggi sebanyak 16 responden, sedangkan kelompok mau berhenti merokok dengan kadar ketergantungan nikotin yang rendah sebanyak 17 responden dan tidak mau berhenti merokok dengan kadar ketergantungan nikotin yang rendah sebanyak 22 responden. Dengan analisis chi square diketahui bahwa variabel kadar ketergantungan nikotin terhadap kemauan berhenti merokok didapatkan hasil continuity correction adalah 2,588 nilai E (0%) artinya tidak ada nilai E yang kurang dari 5 dengan demikian nilai p value (0,05) yang berarti ada pengaruh yang signifikan antara variabel pengaruh kadar ketergantungan nikotin terhadap kemauan berhenti merokok. Pengendalian perilaku merokok menjadi tanggung jawab bersama mengingat dampak akibat asap rokok sangat berbahaya, sebaiknya melibatkan segala lini mulai dari lingkungan rumah yaitu menghadirkan dan memaksimalkan keluarga dalam pencegahan perilaku merokok

    PENGETAHUAN IBU DAN PERAN PETUGAS MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) DENGAN PERILAKU IBU DALAM PENANGANAN DIARE PADA BALITA DI BANTUL

    Get PDF
    The death rate due to diarrhea in Indonesia reaches 7.4%. Based on a morbidity survey by the departement of health in 2009, mortality due to diarrhea in infants is 75/100,000 children. A mother's knowledge becomes important in handling diarrhea diseases because the fatal incidence of diarrhea is caused by negligence and late treatment. The government made efforts to approach / how to manage sick children by giving birth to MTBS. This effort combines improved case management in sick toddlers (curative) with aspects of nutrition, immunization and counseling (promotive and preventive). In order for MTBS to be implemented as expected, systematic and comprehensive steps are needed, as well as the integrity of the mother's role supported by her knowledge of diarrhea management as well as the role of MTBS officers so that the risk of death from diarrhea can be reduced. thus helping in efforts to equalize health services and open access for all levels of society to obtain integrated health services. This type of research is an analytic survey with cross sectional approach. With a population of 288 toddler mothers with a sample of 175, using a purposive sampling technique. Research instruments using questionnaires and data analysis using the chi square test. Based on the tests conducted showed a significant relationship between maternal knowledge and the role of MTBS officers with maternal behavior in handling diarrhea, with the Pearson Chi-Square test results of 41,917 and 54,315 and X2 table values with df = 4 a = 0.1 which is equal to 7,779 which indicates that X2 count> X2 table. which means that p <0.1. Thus it can be concluded that the higher the mother's knowledge and the better the role of the MTBS officer, the better the mother's behavior in handling diarrhea

    TINGKAT KETERAMPILAN DASAR BERMAIN SEPAKBOLA SISWA KELAS ATAS SEKOLAH DASAR NEGERI SREPENG SEMANU GUNUNGKIDUL TAHUN AJARAN 2014/2015

    Get PDF
    Prestasi Sepakbola Kelas Atas SD N Srepeng cenderung menurun setiap tahunnya dan kurangnya dukungan dalam pembelajaran Sepakbola. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa tingkat keterampilan dasar dalam permainan sepakbola siswa kelas atas Sekolah Dasar Negeri Srepeng pada tahun ajaran 2014/2015. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang menggambarkan situasi atau keadaan yang sedang berlangsung tanpa pengajuan hipotesis. Teknik pengumpulan data dilaksanakan dalam 1 (satu) tahap, yaitu mengambil data dari siswa sejumlah 40 siswa putra yang berasal dari SD Negeri Srepeng. Pelaksanaan pengambilan data dilakukan di lapangan sepakbola Desa Pacarejo. Instrumen yang digunakan adalah tes keterampilan dasar sepakbola untuk anak usia 10-12 tahun dari Daral Fauzi (2009). Pada proses pelaksanaan tes dibantu oleh 3 orang petugas yang berasal dari guru olahraga yang ada di wilayah kecamatan Semanu. Analisis data dilakukan dengan teknik triangulasi dengan perpaduan antara hasil observasi saat pembelajaran, angket siswa dan dokumentasi, yang kemudian diolah dan disimpulkan dalam hasil penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Tingkat Keterampilan Dasar Bermain Sepakbola Siswa Kelas Atas Sekolah Dasar Negeri Srepeng Semanu Gunungkidul Tahun Ajaran 2014/2015 berkategori ā€œsedangā€ dengan persentase 60%. Secara keseluruhan tingkat Tingkat Keterampilan Dasar Bermain Sepakbola Siswa Kelas Atas Sekolah Dasar Negeri Srepeng Semanu Gunungkidul Tahun Ajaran 2014/2015 adalah 0 siswa atau 0%, katagori ā€œbail sekaliā€, 3 siswa atau 7,5%, kategori ā€œbaikā€ 24 siswa atau 60% kategori ā€œsedangā€ 13 siswa atau 32,5%, kategori ā€œkurangā€ dan 0 siswa atau 0% katagori ā€œkurang sekaliā€

    Factors of independent of activities of daily living among osteoarthritis elderly

    Get PDF
    The aim of this cross-sectional study was to determine the relationship between ability to carry out activities of daily living (ADL) independently and functional ability, mental status, exercise habits, and other factors, among elderly people with osteoarthritis (OA) at Pleret Bantul, Indonesia. Measures included Katz Index of Independence in ADL, Western Ontario and McMaster Universities Osteoarthritis Index (WOMAC), and the Short portable mental status questionnaire (SPMSQ). Chi-square analyses odds ratios (OR) were calculated. The study results showed that the ADL independence among the sample was associated with younger age OR=.347; 95% CI =.253-.477), exercise habit OR=7.07; 95% CI=2.86-17.47) and functional ability (OR=2.34; 95% CI=1.82-3.01). There was no relationship between living situation or mental status and ADL. These findings can be used as information to design programs to support independence in ADLs among elderly persons with OA in Indonesia

    Peran Orang Tua, Tenaga Kesehatan, Dan Teman Sebaya Terhadap Pencegahan Perilaku Merokok Remaja

    Get PDF
    ABSTRAK Indonesia menjadi negara terbesar ketiga pengguna rokok, WHO menyatakan anak terpapar asap rokok dan menanggung resiko terkena berbagi penyakit akibat asap rokok, tingkat prevalensi perokok remaja di Indonesia diperkirakan 70 juta anak, 37% atau sama dengan 25,9 juta anak adalah perokok, upaya pemerintah dalam pencegahan perilaku merokok tidak banyak membuahkan hasil, tidak dipungkiri peran orang sekitar dan lingkungan perlu dilibatkan. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi pengaruh peran orangtua, peran tenaga kesehatan, dan peran teman sebaya terhadap pencegahan perilaku merokok pada remaja usia 15 sampai 17 tahun di Kecamatan Banguntapan kabupatenBantul. Jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah remaja usia 15 sampai 17 tahun berjumlah 835, Teknik pengambilan sampel menggunakan random sampling yaitu 150 responden, Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan Uji analisis bivariat (kendall tau) dan multivariat regresi linier berganda dengan hasil F hitung 45,984 > F tabel 2,74 dengan tingkat signifikansi 0,000 (Ļ < 0,05). Dapat disimpulkan dukungan peran orangtua, peran tenaga kesehatan, dan peran teman sebaya sangat mempengaruhi pencegahan perilaku merokokpada remaja.Kata kunci : Peran Orangtua, Peran Tenaga Kesehatan, Peran Teman Sebaya,Pencegahan Perilaku Merokok

    ANALISA TEKNIS PRODUKSI ALAT BERAT UNTUK PENGUPASAN BATUAN PENUTUP PADA PENAMBANGAN BATUBARA PIT X PT. BINTANG SYAHID ENERGY DI BERAU ā€“ KALTIM

    No full text
    ABSTRAKPada sebuah kegiatan penambangan batubara, utamanya pada proses kegiatan pengupasan dan pemindahan batuan penutup sering sekali terjadi ketidak sesuaian hasil produksi aktual di lapangan dengan target yang sudah direncanakan. Ketidak sesuaian yang terjadi akan menjadi masalah serius jika pencapaian produksi lebih rendah/kecil dari target, dan ini justru hal yang paling sering terjadi. Dalam proses pengupasan batuan penutup batubara, faktor-faktor yang bisa mempengaruhi produksi dari alat-alat berat yang bekerja antara lain dari faktor materialnya sendiri, kondisi alat-alat berat itu sendiri, kondisi lokasi kerja dan jalan angkut, kondisi cuaca dan effisiensi kerja alat dan operator. Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab ketidak sesuaian produksi ini diperlukan sebuah analisa teknis untuk mengevaluasinya. Analisa dilakukan dengan terlebih dahulu mengambil data-data aktual di lapangan. Ada 2(dua) jenis data yang diambil, data Primer dan data Sekunder. Yang tergolong data primer antara lain waktu edar alat2 berat, effisiensi alat dan operator, faktor keterisian bucket, jarak lokasi buangan tanah dan geometri jalan angkut. Sementara yang termasuk data sekunder di antaranya data curah hujan, data geologi dan peta-peta. Dari data-data di atas kemudian dibuat analisa dan perhitungan untuk mendapatkan faktor penyebab ketidak tercapaian produksi dari yang direcanakan, apakah dari faktor alat, faktor operator, faktor lokasi kerja dan jalan angkut ataupun dari faktor cuaca. Dari perhitungan nanti juga akan didapatkan berapa besar kemampuan produksi sesungguhnya dari kondisi aktual di lapangan
    corecore