Jurnal Online Poltekkes Kemenkes Pontianak
Not a member yet
    722 research outputs found

    HUBUNGAN TINGKAT KONSUMSI MAKANAN KEMASAN DENGAN STATUS GIZI SISWA DI SMPN 1 PASONGSONGAN

    No full text
    Status gizi merupakan refleksi asupan yang berasal dari konsumsi makanan sumber energi, karbohidrat, protein, dan lemak secara keseluruhan. Konsumsi makanan tinggi kalori namun rendah kandungan zat gizi seperti makanan kemasan dapat mempengaruhi status gizi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan tingkat konsumsi makanan kemasan dengan status gizi siswa di SMPN 1 Pasongsongan. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan metode pengambilan data menggunakan convenience sampling. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa SMPN 1 Pasongsongan dengan jumlah sampel sebanyak 58 siswa. Data penelitian diperoleh dengan menggunakan lembar SQ-FFQ untuk tingkat konsumsi makanan kemasan serta pengukuran tinggi badan dan berat badan secara aktual menggunakan microtoise dan timbangan digital untuk status gizi. Analisis bivariat diuji dengan uji korelasi spearman rho. Rata-rata konsumsi energi, karbohidrat dan lemak dari makanan kemasan responden berada dalam kategori tinggi (>25%). Status Gizi mayoritas responden berada pada kategori gizi baik (63,8%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara tingkat konsumsi makanan kemasan dengan status gizi siswa di SMPN 1 Pasongsongan (p-value >0,05)

    PENGARUH TEMPERATUR DAN LAMA PENYAJIAN TERHADAP PH SUSU FORMULA (6-12 BULAN)

    Get PDF
    Latar Belakang: Susu formula sering diberikan kepada bayi sebagai pendamping atau pengganti ASI. Tingkat konsumsi susu formula pada bayi bisa bervariasi, sehingga mungkin ditemui susu formula yang tidak habis diminum dalam waktu beberapa jam. Proses penyajian susu formula di masyarakat juga beragam, dilakukan dengan air mendidih atau air hangat, tergantung pada kondisi di masyarakat. Perbedaan temperatur dan lama penyajian diduga akan mempengaruhi kualitas susu, yang ditandai dengan rasa asam. Oleh karena itu perlu diteliti pengaruh temperatur dan lama penyajian terhadap pH susu formula bayi 6-12 bulan. Tujuan: Menganalisis pengaruh temperatur dan lama penyajian terhadap pH susu formula ( 6-12 bulan ). Metode: Metode penelitian menggunakan Jenis penelitian True Experiment atau bersifat eksperimen nyata, dengan memvariasikan temperatur air pencampur susu formula 40, 50, 60, 70, dan 80°C. Serta memvariasikan lama penyajian dari 0, 1, 2, 3, 4 jam, kemudian mengukur pH susu formula dari setiap variabel. Metode analisis yang digunakan adalah analisis statistik Anova. Hasil: didapatkan bahwa ada 2 jenis pH yang terjadi pada campuran awal susu formula, dimana pada temperatur 60-80°C, mempunyai kondisi awal basa, dan temperatur 40-50°C dalam kondisi asam. Kedua kondisi tempertur ini mempunyai trend yang berbeda. pH terendah terjadi pada campuran yang didiamkan selama 4 jamKesimpulan: Temperatur air pencampur memberikan efek yang signifikan terhadap pH campuran susu formula 6-12 bulan, dimana P-value bernilai 0,030469 < 0,05. Lama penyajian memberikan efek yang signifikan terhadap pH campuran susu formula 6-12 bulan, dimana P-value bernilai 6,98x10-6 < 0,05. Perbedaan temperatur air pencampur mengakibatkan perbedaan pH awal campuran susu formula 6-12 bulan. Campuran susu formula dengan temperatur lebih tinggi, menghasilkan pH yag lebih tinggi

    FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STUNTING PADA BALITA DI DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) KABUPATEN KAPUAS HULU

    Get PDF
    Stunting (pendek) adalah suatu kondisi dimana balita memiliki tinggi badan menurut umur berada di bawah minus 2 Standar Deviasi (0,05

    PHOENIX DACTYLIFERA DAN NIPPLE MASSAGE TERHADAP PERCEPATAN KALA I PERSALINAN

    Get PDF
    Latar Belakang: Persalinan lama merupakan salah satu faktor risiko terjadinya laserasi perineum yang bisa menyebabkan perdarahan, sehingga erat kaitannya dengan morbiditas pada ibu dan bayi. Hasil studi literatur review untuk meningkatkan kontraksi uterus, melunakkan serviks dan membantu proses awal persalinan dengan pemberian phoenix dactylifera atau nipple massage. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pemberian phoenix dactylifera dan nipple massage dengan percepatan kala I persalinan. Metode: Penelitian eksperimen kuasi dengan post test control group design ini dilakukan pada April- Oktober 2019. Sampel 140 ibu bersalin dengan purposive sampling dibagi menjadi 4 kelompok (35 responden kurma, 35 responden nipple massage, 35 responden kurma dan nipple massage, dan 35 responden asuhan standar). Teknik analisis multivariat yang digunakan adalah Kruskal-wallis. Hasil: Terdapat perbedaan signifikan lama kala I persalinan dengan pemberian nipple massage, kurma dan kombinasi nipple massage dan kurma (signifikansi 0.009 < 0.01). Rerata waktu kala I persalinan kelompok : kurma (31,29 menit),  kombinasi kurma dan nipple massage (12,56 menit), dan nipple massage (6,96 menit) lebih cepat dari kelompok kontrol. Kesimpulan: Pemberian phoenix dactylifera dan nipple massage secara signifikan mempercepat pembukaan dan lama kala I persalinan. Asuhan ini berpotensi sebagai upaya preventif kasus partus lama dan menurunkan kebutuhan induksi persalinan

    ANALYSIS OF THE MEDIA FEASIBILITY OF ANDROID-BASED APPLICATIONS "POLA ASUH SEHAT"

    Get PDF
    Background: One indirect cause of stunting is that many parents still neglect to provide appropriate care for their children due to various factors. In the era of rapidly advancing information technology, digital solutions can offer an alternative for parents to stay updated via electronic media, especially smartphones, due to their convenience compared to reading guidebooks. Objective: To assess the feasibility of an Android-based application product called "Pola Asuh Sehat" (Pola Asuh Sehat). Method: This study employs research and development (R&D) with the ADDIE development model. The research was conducted in the Saigon Community Health Center area, Pontianak City, with a sample of 10 mothers of stunted children, selected through purposive sampling. The research instrument was a closed questionnaire designed to assess feasibility from material experts, media experts, and users. Data were analyzed using univariate data analysis to describe the quality and feasibility of the application. Results: Media expert evaluations of the "Pola Asuh Sehat" application showed an average score of 88.75%, categorized as highly feasible. Material expert evaluations received an average score of 95%, also categorized as highly feasible, while the small group testing received an average score of 81%, classified as highly feasible. Conclusion:"Pola Asuh Sehat" application received a high feasibility rating from media experts, material experts, and from implementation testing in a small group settin

    Zat Gizi Biskuit Bigaw Dengan Penambahan Tepung Ikan Gabus Dan Tepung Wortel Untuk Balita Stunting

    Get PDF
    Stunting adalah kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis terutama pada seribu hari pertama kehidupan (HPK). Penelitian bertujuan untuk mengetahui kandungan zat gizi dan sifat organoleptik biskuit dengan penambahan tepung ikan gabus dan tepung wortel. Penelitian  dilaksanakan pada bulan juni - bulan juli 2024 di lingkungan kampus Politeknik kemenkkes Jayapura untuk melakukan pengujian dan uji zat gizi di laboratorium Mbrio di bogor. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian Quasy eksperiment menggunakan rancangan acak lengkap yang terdiri dari suatu biskuit yaitu tepung ikan gabus dan tepung wortel di buat dengan 3 perlakuan. Penggunaan tepung ikan gabus pada F1 25%, F2 33%, F3 41% dan penggunaan tepung wortel pada F1 41%, F2 33%, F3 25%. Hasil penelitian menemukan bahwa penambahan tepung terbaik pada biscuit adalah F2, dan  kandungan zat gizi produk lebih tinggi dari pada biscuit yang ada di pasaran. Kesimpulan penambahan tepung ikan gabus dalam pembuatan biscuit dapat meningkatkan nilai gizi dan kualitas biscuit menjadikannya alternatif yang layak dan ekonomi

    PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENGEMBANGAN YOGHURT BUAH LAKUM SEBAGAI ALTERNATIF MINUMAN FUNGSIONAL

    Get PDF
    Buah lakum (Cayratia trifolia (L.) Domin) adalah   tumbuhan   yang   telah   dikenal   di Kalimantan Barat yang memiliki banyak potensi khususnya di bidang kesehatan maupun industri. Potensi ini ditunjang dari sisi kandungan buah- buahan yang merupakan sumber zat gizi seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral (Antarlina, 2009) Masyarakat etnis Melayu di Kecamatan Sungai Kunyit Kabupaten Mempawah telah melakukan pemanfaatan buah lakum sebagai pewarna alami dengan nilai indeks pemanfaatan khusus sebesar 0,030 yang berarti 3% pemanfaatan bagian buah adalah sebagai pewarna alami (Prasetyo, 2016).Saat ini Etnis Melayu di Kecamatan Sungai Kunyit telah mengkomersialkan produk olahan dari tumbuhan lakum seperti sirup, dodol dan selai. Aktivitas komersialisasi produk-produk olahan dari tumbuhan lakum biasanya dilakukan oleh ibu-ibu rumah tangga. Mereka melakukan aktivitas tersebut bertujuan untuk menambah dan menunjang pendapatan keluarga (Prasetyo, Linda, Mukarlina, 2015).Soyghurt merupakan produk fermentasi susu kedelai dengan menggunakan bakteri Streptococcus thermophilus dan Lactobacillus bulgaricus yang merupakan spesies mikroba yang esensial dan aktif dalam hubungan simbiotik serta telah umum dipakai dalam proses pembuatan yoghurt. Apabila dilihat dari segi gizinya, soygurt mengandung kadar protein yang lebih tinggi dari yogurt (Hanifah, 2016).Pemanfaatan buah lakum sebagai tambahan produk soyghurt menunjukkan bahwasanya produk tersebut dapat diterima baik secara organoleptik dan memiliki kandungan antioksidan yang tinggi. Sehingga soyghurt buah lakum dapat dimanfaatkan  sebagai salah satu minuman fungsional   yang   berfungsi   untuk   kesehatan.   Selain   itu   juga   dapat   mengembangkan pemanfaatan buah lakum lebih luas lagi selain produk sirup, dodol atau selai yang telah ada di wilayah Sungai Kunyit

    EDUKASI GIZI TERKAIT ZAT GIZI MAKRO, MIKRO DAN CAIRAN PADA ATLET HANDBALL DI KOTA PALEMBANG

    Get PDF
    Kegiatan edukasi ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap atlet handball di Kota Palembang terkait asupan zat gizi makro dan mikro serta cairan. Edukasi gizi dilakukan pada 27 atlet handball di tiga sekolah menengah atas di Kota Palembang menggunakan metode ceramah dan media edukasi berupa powerpoint dan leaflet. Pengukuran pengetahuan dan sikap dilakukan sebelum dan sesudah edukasi menggunakan kuesioner pre-test dan post-test. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengetahuan dan sikap atlet setelah edukasi. Sebelum edukasi, sebagian besar atlet memiliki tingkat pengetahuan yang cukup (71,4%) dan sikap yang baik (67,9%). Setelah edukasi, mayoritas atlet memiliki pengetahuan yang baik (66,7%) dan sikap yang sangat baik (22,3%) serta baik (77,7%). Hal ini menegaskan bahwa edukasi gizi efektif dalam meningkatkan pemahaman dan sikap positif atlet terhadap pentingnya asupan gizi seimbang. Edukasi gizi berperan penting dalam mendukung kesehatan dan performa atlet, sehingga program edukasi gizi sebaiknya terus dilakukan untuk memastikan para atlet mendapatkan asupan gizi yang optimal

    Hubungan Asupan Vitamin B6, Asam Folat, dan Vitamin B12 dengan Demensia pada Pra Lansia di Posbindu Kecamatan Driyorejo Gresik

    No full text
    Demensia menyerang sekitar 50 juta orang di seluruh dunia, yang mencakup sekitar 5% dari populasi lansia global. Diperkirakan jumlah individu yang mengalami demensia akan mengalami peningkatan signifikan mencapai sekitar 82 juta pada tahun 2030. Angka ini diproyeksikan akan terus meningkat hingga mencapai 152 juta pada tahun 2050. Masa pra lansia merupakan masa krusial untuk dilakukan intervensi yang dapat menurunkan risiko demensia di usia lanjut. Tujuan dari kajian ini adalah untuk mengeksplorasi dan menganalisis hubungan asupan vitamin B6, asam folat, dan vitamin B12 dengan demensia pada individu pra lansia di Posbindu Kecamatan Driyorejo, Gresik. Adapun penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan desain penelitian cross-sectional yang melibatkan 88 individu pra lansia di Posbindu Kecamatan Driyorejo, Gresik. Pengumpulan data tentang asupan zat gizi vitamin B6, asam folat, dan vitamin B12 dilakukan dengan menggunakan kuesioner SQ-FFQ (Semi Quantitative Food Frequency Questionnaire). Sementara itu, penilaian terhadap demensia dilaksanakan dengan menggunakan instrumen MMSE (Mini Mental State Examination). Temuan dari penelitian ini mengindikasikan asupan vitamin B6 cukup pada 61,4% responden, sedangkan 38,6% mengalami defisiensi. Asupan asam folat cukup pada 6,8% responden, sedangkan 93,2% mengalami defisiensi. Asupan vitamin B12 cukup pada 15,9% responden, dan 84,1% mengalami defisiensi. Hasil dari uji chi-square menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara asupan vitamin B12 (p = 0,034) dengan demensia, sementara tidak ada hubungan yang signifikan yang ditemukan antara asupan vitamin B6 (p = 0,762) dan asam folat (p = 0,333) dengan demensia

    Hubungan Pengeluaran Pangan, Tingkat Stres dengan Status Gizi Petani Padi Desa Jayamulya, Indramayu

    No full text
    Petani padi merupakan pelaku utama sektor pertanian yang berperan penting dalam ketahanan pangan nasional, namun sering menghadapi tantangan ekonomi dan psikologi yang dapat berdampak pada kesejahteraan dan status gizinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengeluaran pangan dan tingkat stres dengan status gizi petani padi di Desa Jayamulya, Indramayu. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross-sectional , melibatkan 90 responden yang dipilih melalui simple random sampling. Variabel yang dianalisis mencakup pengeluaran pangan, tingkat stres, dan status gizi yang diukur menggunakan kuesioner PPG 2018 dan PSS-10 serta pengukuran antropometri (IMT). Analisis penelitian ini meliputi analisis univariat dan bivariat yaitu Uji Chi-Square . Hasil penelitian menunjukkan bahwa 48,9% petani memiliki pengeluaran pangan rendah, 47,8% mengalami stres berat, dan 66,7% memiliki status gizi kurang. Uji Chi-Square mengungkapkan terdapat hubungan yang signifikan antara pengeluaran pangan dan status gizi (p=0,05) serta antara tingkat stres dan status gizi (p=0,001). Intervensi gizi yang tepat dan edukasi mengenai pengelolaan tingkat stres diperlukan untuk meningkatkan kesehatan dan produktivitas petani secara berkelanjutan

    586

    full texts

    722

    metadata records
    Updated in last 30 days.
    Jurnal Online Poltekkes Kemenkes Pontianak is based in Indonesia
    Access Repository Dashboard
    Do you manage Open Research Online? Become a CORE Member to access insider analytics, issue reports and manage access to outputs from your repository in the CORE Repository Dashboard! 👇