127 research outputs found

    PERILAKU KOROSI TITANIUM DALAM LARUTAN MODIFIKASI SALIVA BUATAN UNTUK APLIKASI ORTODONTIK

    Get PDF
    Penelitian ini membahas perilaku korosi titanium dalam larutan modifikasi saliva buatan untuk aplikasi ortodontik. Ada tujuh jenis titanium yang dipilih dalam pengujian ini. Yakni Ti-12 Cr Solution Treatment (ST), Ti- 12 Cr Aging Treatment (AT) 30 Ks, Ti-12 Cr (AT 60 Ks), TNTZ (ST), TNTZ (AT), Ti64 ELI (Extra Low Intertitial) dan Commercial Pure Titanium (CpTi). Spesimen direndam dalam gelas bejana berisi saliva buatan pH 5,0. Pengujian dilakukan dalam empat variasi waktu; 1 jam, 10 jam, 100 jam dan 1000 jam. Pengujian ini membandingkan laju korosi dan kekerasan dari tujuh sampel spesimen. Hasil pengujian ini berguna untuk referensi pasien dan dokter gigi dalam memilih bahan material ortodontik yang lebih baik. Hasil penelitian menunjukkan Ti-12 Cr (AT 60 Ks) memiliki laju korosi yang lebih rendah dibanding spesimen lainnya, 0, 00000034 mm/y (1000 jam). Nilai kekerasannya juga bagus, 296 HVN dibawah Ti-64 ELI, 313 HVN

    Pengaruh Market Orientation Terhadap Purchase Behaviour Melalui Customer Value Dan Perceived Service Service Quality Sebagai Variabel Intervening Pada Mall Upper Class Di Surabaya

    Full text link
    This study aimed to analyze the effect of Market Orientation on Purchase Behavior by Customer Value and Perceived Service Quality as an intervening variable in the upper clas mall in Surabaya. This study will be conducted by distributing questionnaires to 160 respondents consumers who've been to the mall Ciputra World, Galaxy Mall, Grand City, and Tunjungan Plaza minimum of 5x in a single month. Analysis technique used is quantitative analysis techniques with methods of path analysis. The results of this study indicate that Market Orientation affect positively and significantly to Purchase Behavior, Customer Value influence positively and significantly to Purchase Behavior, Perceived Service Quality influence positively and significantly to Purchase Behaviour

    ANALISIS DETERMINAN INTERNATIONAL FINANCIAL INTEGRATION INDONESIA

    Get PDF
    Indonesia merupakan salah satu negara yang mengimplementasikan international financial integration. Variabel yang digunakan untuk mempengaruhi international financial integration Indonesia adalah pertumbuhan ekonomi, inflasi, financial development, keterbukaan perdagangan, kurs rupiah/USD, suku bunga The Fed, dan gross fixed capital formation. Tujuan penelitian ini adalah menguji dan menganalisis pengaruh pertumbuhan ekonomi, inflasi, financial development, keterbukaan perdagangan, kurs rupiah/USD, suku bunga The Fed, dan gross fixed capital formation terhadap international financial integration dalam jangka panjang. Metode yang digunakan adalah VECM (Vector Error Correction Model). Kesimpulan yang diperoleh yaitu (1) pertumbuhan ekonomi berpengaruh signifikan dan positif terhadap international financial integration Indonesia, (2) inflasi berpengaruh signifikan dan negatif terhadap international financial integration Indonesia, (3) financial development berpengaruh signifikan dan positif terhadap international financial integration Indonesia, (4) keterbukaan perdagangan berpengaruh signifikan dan positif terhadap international financial integration Indonesia, (5) kurs rupiah/USD berpengaruh signifikan dan positif terhadap international financial integration Indonesia, (6) suku bunga The Fed berpengaruh signifikan dan negatif terhadap international financial integration Indonesia, dan (7) gross fixed capital formation berpengaruh signifikan dan negatif terhadap international financial integration Indonesia

    PENGARUH LAPISAN OKSIDA TAMBAHAN PADA ELEKTRODA E 6013 TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO LASAN BAJA KARBON RENDAH

    Get PDF
    Elektroda stick pada pengelasan SMAW adalah logam isisan yang dibungkus fluks. Jenis elektroda E 6013 merupakan jenis yang banyak digunakan dengan harga yang cukup murah. Komposisi fluks secara detail dari elektroda stick ini tidak diketahui secara pasti. Fluks pada elektroda stick mempunyai banyak fungsi seperti penambah unsur paduan, terbakar sebagi gas pelindung dan pemantap busur. Penelitian ini dilakukan karena adanya keinginan untuk meningkatkan kualitas sambungan las menggunakan elektroda E 6013 dengan biaya yang relatif murah untuk jenis baja yang lain seperti baja karbon medium dan baja paduan rendah. Pengelasan dilakukan pada plat baja karbon rendah ST 37setebal 10 mm. Elektroda yang digunakan adalah E 6013 berdiameter 2.6mm. Alur sambungan dibuat bersudut 90o dengan jarak akar 1.6 mm. Elektroda dilapisi dengan variasi jenis fluks tambahan yang dilarutkan dalam aseton. Sebanyak 3 sampel plat dilas dengan masing menggunakan fluks tambahan yaitu Al2O3, TiO2, dan MnO serta satu sampel plat tanpa fluks tambahan. Keempat plat dilas dengan parameter pengelasan yang sama untuk mengetahui pengaruh masing-masing fluks terhadap sifat mekanik dan struktur mikro sambungan. Hasil pengujian tarik menunjukkan adanya peningkaan kekuatan pada daerah HAZ untuk semua jenis fluks dibanding tanpa plat tanpa tambahan fluks. Fluks dari jenis TiO2 mempunyai efek yang lebih besar dari fluks lainnnya. Pengujian bending dan pengujian kekerasan mikro juga menunjukkan kecendrungan yang sama. Hal ini dibuktikan dengan kemapuan ketiga fluks dalam mereduksi penyusupan hidrogen dan oksigen selama pengelasan. Jumlah Void dan inklusi ditemukan lebih sedikit pada pengelasan menggunakan fluks Al2O3, TiO2, dan MnO dibanding tanpa fluks tambahan. Jumlah void dan inklusi yang paling sedikit diperoleh dari penggunaan fluks TiO2. Pengamatan fasa-fasa pada sampel las yang dietsa juga menunjukkan penurunan ukuran butir( grain refinement) yang tampak pada weld metal. Pengaruh yang lebih dominan antara penurunan void/inklusi dan penurunan ukuran butir pada weld metal terhadap peningkatan sifat mekanik tidak bisa ditentukan. Tetapi kedua sebab ini punya kontribusi masingmasing. Keyword: Fluks Al2O3, TiO2, MnO, Elektroda E6013, Sifat Mekanik, Void, Grain refinement

    Hydroxyapatite Coating on Titanium Alloy Ti-6Al-4V with Electrophoretic Deposition (EPD) for Dental Root Application

    Get PDF
    An Ī±+Ī² type titanium alloy, Ti-6Al-4V, has been coated with hydroxyapatite through electrophoretic deposition (EPD) method to improve quality of the alloy surface, in order to fulfill bioactivity requirement for orthodontic application as dental roots. The deposition process was conducted by EPD at different voltages (2 volts, 5 volts, and 10 volts) and time (2 minutes and 5 minutes). After deposition, the material was heated at temperature 700oC for 1 hour using a vacuum furnace. Coated samples analysis was conducted by scanning electron microscope (SEM) and energy dispersive X-ray (EDX) to examine coating layer morphology and its chemical composition, respectively. Experimental results showed that the voltage and time deposition gives different effects to surface coverage and thickness of hydroxyapatite layers. Optimum layer for dental roots is obtained from the voltage of 5 volts for 5 minutes with 100% surface coverage value and 45.55Ī¼m in thickness. With low voltage and short deposition time for making a uniform coating layer, this process is much cheaper than other processes, and it is predicted to be favorable for improving osseointegration of dental roots

    Kontribusi Lapisan Hidroksiapatit pada Purwarupa Implan Titanium terhadap Nilai Osseointegrasi Melalui Removal Torque Test

    Get PDF
    Biomaterial titanium mulai banyak digunakan sebagai bahan implan karena mempunyai kekuatan tinggi, lentur, tahan korosi dan biokompatibilitas yang baik. Namun demikian, titanium bersifat bioinert yang membuatnya tidak bisa berinteraksi dan menyatu dengan jaringan hidup. Untuk menutup kelemahan ini, titanium perlu dilapisi dengan bahan yang mempunyai bioaktivitas tinggi seperti biokeramik hidroksiapatit (HA). Pada studi ini, pelapisan HA telah dilakukan pada purwarupa implan berbentuk sekrup yang terbuat dari paduan titanium tipe Ī² yang relatif baru dikembangkan, yakni Ti-29Nb-13Ta-4.6Zr (TNTZ). Proses pelapisan dilakukan dengan menggunakan metode Electrophoretic Deposition (EPD). Lapisan HA pada permukaan TNTZ meningkatkan bioaktivitas implan logam ini sehingga memicu proses penyatuan implan dengan jaringan hidup (osseointegration). Parameter yang digunakan untuk menentukan nilai osseointegrasi ini adalah besarnya gaya puntiran (torsi) yang dibutuhkan untuk melepaskan sekrup dari tulang dengan menggunakan alat removal torque tester (RTT). Untuk itu, sekrup TNTZ berukuran M3x0.5 yang tidak dilapisi HA (tanpa HA) dan yang sudah dilapisi HA (lapis HA) ditanamkan pada paha atas (tibia) hewan uji mencit Rattus norvegicus Wistar kemudian dipelihara selama 2 (dua) minggu. Setelah itu, hewan uji dimatikan, dan besaran torsi untuk melepaskan masing-masing sekrup dari tibia mencit diukur dengan alat RTT tersebut, dan dilanjutkan dengan analisis histopatologi pada jaringan bekas pemasangan implan. Hasil studi menunjukkan bahwa implan TNTZ dengan lapis HA memiliki nilai osseointegrasi yang jauh lebih tinggi (470%) dari implan tanpa HA. Analisis histopatologi menunjukkan bahwa proses pembentukan jaringan baru (osteogenesis) yang jauh lebih banyak pada jaringan tulang yang dipasangi implan TNTZ lapis HA dibandingkan dengan tanpa HA. Disamping itu, adanya lapisanĀ  HA pada permukaan implan juga mampu mengurangi reaksi inflamasi yang berlebihan pada jaringan tulang hewan uji dalam waktu yang relatif singkat.Titanium biomaterials are starting to be widely used as implant materials because they have high strength, flexibility, corrosion resistance and good biocompatibility. However, titanium is bioinert which makes it unable to interact and blend with living tissue. To cover this weakness, titanium needs to be coated with a material that has high bioactivity such as hydroxyapatite (HA) bioceramic. In this study, HA coating was carried out on a screw-shaped implant prototype made of a relatively recently developed -type titanium alloy, namely Ti-29Nb-13Ta-4.6Zr (TNTZ). The coating process is carried out using the Electrophoretic Deposition (EPD) method. The HA layer on the TNTZ surface increases the bioactivity of these metallic implants thereby triggering the process of implant integration with living tissue (osseointegration). The parameter used to determine the osseointegration value is the amount of torsion required to remove the screw from the bone using a removal torque tester (RTT). For this reason, TNTZ screws measuring M3x0.5 which were not coated with HA (without HA) and which had been coated with HA (HA coated) were implanted in the upper thigh (tibia) of Rattus norvegicus Wistar mice and then reared for 2 (two) weeks. After that, the test animals were turned off, and the magnitude of the torque to remove each screw from the tibia of mice was measured with the RTT device, and continued with histopathological analysis of the implanted tissue. The results of the study showed that TNTZ implants with HA coating had a much higher osseointegration value (470%) than implants without HA. Histopathological analysis showed that the process of new tissue formation (osteogenesis) was much more abundant in bone tissue with HA-coated TNTZ implants compared to those without HA. In addition, the presence of an HA layer on the surface of the implant was also able to reduce the excessive inflammatory reaction in the bone tissue of the test animals in a relatively short time

    PENGARUH SHORT-TIME SOLUTION TREATMENT AND AGING TERHADAP STRUKTUR MIKRO DAN KEKERASAN PADUAN TITANIUM TI-6Al-4V UNTUK APLIKASI IMPLAN BIOMEDIS

    Get PDF
    Penelitian ini dilakukan untuk memeriksa pengaruh dari short-time solution treatment dan short-time aging terhadap struktur mikro dan kekerasan paduan titanium Ti-6Al-4V. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan biomaterial paduan Ti-6Al-4V yang kompatibel untuk penggunaan implan biomedis. Proses perlakuan panas yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari short-time solution treatment dan short-time aging lebih lanjut (st-STA) pada temperatur 490-530 oC, selama 40-60 s. Perlakuan Short-time solution treatment (st-STQ) telah merubah sebagian dari fasa prior Ī² menjadi fasa martensit acicular Ī±'. Perlakuan short-time aging memunculkan presipitat fasa Ī± dalam fasa metastabil Ī². Perubahan struktur mikro mengakibatkan peningkatan kekerasan paduanĀ  hingga 369 HV. Peningkatan tertinggi terdapat pada paduan yang diberi perlakuan short-time aging lebih lanjut (st-STA) pada temperatur 490 oC (763 K) selama 50 s. Hasil ini menunjukkan bahwa kekerasan paduan Tiā€6Alā€4V sangat tergantung dengan perubahan struktur mikro

    PERILAKU KOROSI TITANIUM TIPE Ī² JENIS BARU, Ti-12Cr DALAM LINGKUNGAN 3% NaCl

    Get PDF
    Penelitian terhadap material dari paduan Titanium yang dikembangkan untuk aplikasi biomedis sangat diminati, khususnya paduan Titanium tipe b,karena paduan ini mempunyai sifat biokompatibeldan sifat mekanik yang bisa dikontrol. Namun demikian harga Titanium tipe b masih dijual dengan harga yang relatif mahal, karena mengandung banyak unsur paduan. Oleh karena itu paduan Titanium tipe b yang mempunyai hanya 1 paduan seperti Ti-12Cr mulai dikembangkan untuk bahan implan. Paduan ini sebenarnya khusus dikembangkan untuk penyangga tulang punggung. Saat ini penelitian paduan Ti-12Cr baru sampai pada tahap pengujian sifat mekanik.Berapa lama paduan Ti-12Cr dapat bertahan dalam tubuh manusia hingga terkorosi belum diketahui secara pasti, sehingga kajian perilaku korosi dari paduan ini perlu diklarifikasi.Sebelum pengujian korosi, karakterisasi paduan Ti-12Cr telah dilakukan menggunakan SEM, EDXdan uji keras.Hasil ini kemudian dibandingkan dengan Ti-12Cr setelah direndam dalam larutan NaCl 3%.Variasi perendaman dilakukan adalah 2, 4 dan 6 minggu.Pengurangan berat selama perendaman dihitung dengan timbangan digital OHAUS PioneerTM dengan membandingkan massa sebelum dan sesudah perendaman.Setelah perendaman struktur mikro Ti-12Cr menunjukkan adanya bintik-bintik hitam yang menunjukkan adanya korosi serta harga kekerasan mengalami peningkatan. Laju korosi dari Ti-12Cr hasil perendaman 2, 4 dan 6 minggu berturut-turut adalah 0,0267; 0,0283 dan 0,0380 mmpy. Korosi yang terjadi pada paduan Ti-12Cr disebabkan oleh adanya reaksi kimia antara paduan tersebut dengan larutan NaCl 3% (mengandung H2O dan NaCl)berupa Oksida yang terbentuk dipermukaan paduan Ti-12Cr yaitu TiO2 dan Cr2O3, hal ini juga diperkuat dengan hasil EDX yang menunjukkan adanya kandungan Oksigen dipermukaan paduan Ti-12Cr yang terkorosi.Key words: biomedis, Ti-12Cr, perilaku korosi, SEM, NaCl 3%

    Microstructure analysis of hydroxyapatite coating on stainless steel 316L using investment casting technique for implant application

    Get PDF
    Osteoporosis and traffic accidents are a significant factor that causes a bone fracture in Indonesia. One solution for the bones fracture treatment is by using fixation implant that has similar characteristics with the human bones. Stainless Steel (SS) 316L is one of biomaterial that has been used as an implant material due to its corrosion resistance, excellent biocompatibility, and excellent mechanical properties. However, the bioactivity properties of the material are needed to improve by coating it with hydroxyapatite (HA). In this research, HA was coated to the surface of 316L SS by using investment casting technique. A slurry of HA was poured into the casting cavity surface prior to the metal casting process and then followed by sintering at temperatures of 850Ā°C, 900Ā°C, and 950Ā°C. Characterization of HA coating layer on specimen surface was conducted by Optical Microscope, Scanning Electron Microscope (SEM), and Energy Dispersive X-Ray (EDX). The hardness of the samples was measured by Vickers Hardness Tester. The result of the experiment shows that the investment casting is successfully to coat the HA on the SS 316L surface. Pouring method produces HA layer with thickness (spongy and porous surface) in the range of 60 Ī¼m - 110 Ī¼m. The increasing of sintering temperature increases the hardness number of the surfaces, and affect the purity of HA, but it is not related to coating thickness. The optimum sintering temperature is obtained at 900Ā°C which produces the best calcium and phosphate ratio. The investment casting method is found as a simple and non-expensive technique that can be used to coat HA powder to SS 316L that produces good properties and optimum crystallinity of HA that suitable for orthopaedic implant application
    • ā€¦
    corecore