74 research outputs found

    Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Lansia Dalam Kegiatan Posyandu Di Desa Plumbon Kec.Mojolaban Sukoharjoul

    Get PDF
    Posyandu Lansia merupakan pelayanan kesehatan dasar yang ada di masyarakat untuk para lansia agar kualitas hidup masyarakat di usia lanjut tetap terjaga dengan baik dan optimal. Akan tetapi Posyandu Lansia ternyata hanya ramai pada awal pendirian saja, selanjutnya lansia yang berkunjung mengkuti kegiatan di posyandu semakin berkurang. Dimana data dari Dinkes sukoharjo menunjukan bahwa kunjungan lansia ke posyandu di desa Plumbon, Kec.mojolaban, Sukoharjo yang terdiri 6 posyandu masih kurang dari target cakupan pelayanan poksila yaitu masih mempunyai cakupan dibawah 40%. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kunjungan lansia dalam kegiatan posyandu di Desa Plumbon Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo. Jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lansia yang berumur 60 tahun keatas yang bertempat tinggal di Desa Plumbon, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo yang berjumlah 275 orang, dan diambil sampel 73 orang dengan teknik proporsional random sampling. Teknik analisis data bivariat yang digunakan dengan analisis chi-square kemudian di uji regresi logistik untuk teknik analisa multivariat. Hasil Penelitian diketahui bahwa faktor yang mempengaruhi kunjungan lansia ke posyandu yaitu dukungan keluarga yang baik, sikap yang baik, pengetahuan baik, lansia yang tidak bekerja, umur > 70 tahun, akses yang baik, dan dukungan masyarakat yang bai

    Gambaran Kondisi Fisik Rumah Pasien Penderita Penyakit Tuberkulosis Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Tasikmadu Karanganyar

    Get PDF
    Rumah adalah tempat hunian atau berlindung dari keadaan alam sekitarnya, serta merupakan tempat untuk beristirahat setelah melakukan aktivitas untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Hasil studi pendahuluan diperoleh data dari Wilayah Kerja Puskesmas Tasikmadu Karanganyar bahwa pada bulan Januari 2012 sampai Maret 2013 terdapat pasien tuberkulosis paru sejumlah 30 penderita. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh gambaran kondisi fisik rumah pasien penderita penyakit tuberkulosis paru di Wilayah Kerja Puskesmas Tasikmadu Karanganyar yang meliputi pencahayaan, ventilasi, kepadatan hunian, suhu dan kelembaban. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif. Penelitian dilakukan pada tanggal 2 sampai 27 April 2013. Jumlah populasi 30 penderita penyakit tuberkulosis paru. Pengambilan sampel dengan menggunakan total sampling, sehingga jumlah sampel sebanyak 30 responden. Data penelitian diperoleh dari observasi. Alat yang digunakan dalam penelitian adalah lux meter, rolmeter, thermometer dan hygrometer. Hasil penelitian menunjukkan 12 rumah responden (40,0%) mempunyai pencahayaan yang baik, 18 rumah responden (60,0%) mempunyai penghawaan yang baik, 24 rumah responden (80,0%) mempunyai kepadatan hunian yang baik, 30 rumah responden (100,0%) mempunyai suhu rumah yang baik, dan 15 rumah responden (50,0%) mempunyai kelembaban yang baik

    Hubungan Antara Peran Pengawas Minum Obat (Pmo) Dengan Kepatuhan Kunjungan Berobat Pada Pasien Tuberculosis Paru (Bb Paru) Di Puskesmas Nogosari Boyolali

    Get PDF
    Support families and communities have a major role in improving treatment adherence is to oversee and supported in patients. Advantages family as Supervisory Drink Drugs (SDD) is a stay at home with the patient so that a more optimal monitoring and direct, requiring no transportation costs. This study aimed to determine the relationship between the role of the Supervisory Drink Drugs (SDD) to the patient treatment compliance visit Pulmonary Tuberculosis (TB Lung) in PHC Nogosari Boyolali. This study design with cross cross-sectional approach. The population in this study were all patients with TB were recorded in health centers that have Nogosari Boyolali SDD, sampling technique used is total sampling, so that the whole population is used as a sample. The analytical tool used by the Chi-square test (2). The results reveal that: 1) The role of the Supervisory Drink Drugs (SDD) in patients with pulmonary tuberculosis (pulmonary TB) in PHC Nogosari Boyolali included in both categories; 2) Visit Pulmonary Tuberculosis patients (pulmonary TB) in health centers included in the category Nogosari Boyolali obedient; and 3) There is a relationship between the role of the Supervisory Drink Drugs ((SDD) to the patient's compliance with treatment visit Pulmonary Tuberculosis (pulmonary TB) in PHC Nogosari Boyolali (p = 0.033)

    Hubungan Tingkat Pengetahuan Pengawas Minum Obat (PMO) Penderita TBC dengan Perilaku Pencegahan Penularan TBC di Wilayah Kerja Puskesmas Jatiyoso Kabupaten Karanganyar

    Get PDF
    Drugs Taking Supervisors (DTS) is someone who ensures adherence to medication with TB. DTS role in the treatment of tuberculosis patients is not only limited to the treatment of tuberculosis patients, but also to perform actions TB transmission to other family members. TB infection prevention behavior must be conducted in accordance with the recommendations specified eg home ventilation, disposal of sputum of patient, and so on. Knowledge about TB disease, particularly about modes of transmission and prevention of transmission is essential to the DTS can take measures to prevent the transmission of pulmonary TB well. This study aims to determine the relationship of knowledge Drugs Taking Supervisors (DTS) TB patient with infection prevention behavior TB in the region of public health district jatiyoso karanganyar regency.This research is deskripstif analytic cross sectional approach. The study population is taking medication oversight of all TB patients are still undergoing treatment at the region of public health district jatiyoso as many as 32 people and as many as 32 samples with a total sampling technique. Research instrument in the form of questionnaires. Techniques of data analysis using Chi Square and Fisher Exact Test. The study concluded that: (1) the level of knowledge of drugs taking supervisors (DTS) of TB disease in the public health district Jatiyoso mostly moderate, (2) behavioral of drugs taking supervisors (DTS) tuberculosis patients about prevention of tuberculosis in the public health district Jatiyoso most are moderate, and (3) there is a correlation between taking the drugs taking supervisors (DTS) TB patients with TB disease prevention behaviors in the public health district jatiyoso, Chi Square test results with SPSS for windows 16.0 p = 0.049 where p ≤ 0.0

    Asuhan Keperawatan Jiwa pada Nn. S dengan Perubahan Persepsi Sensori Halusinasi Pendengaran di Ruang Sumbodro Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta

    Get PDF
    Kesehatan jiwa bukan hanya tidak ada gangguan jiwa, melainkan mengandung berbagai karakteristik yang positif yang menggambarkan keselarasan dan keseimbangan kejiwaan yang mencerminkan kedewasaan kepribadiannya. Pada tahun 2012, 450 juta orang diseluruh dunia menderita gangguan mental, dan sepertiganya tinggal di negara berkembang, sebanyak 8 dari 10 penderita gangguan mental itu tidak mendapatkan perawatan. Memperoleh gambaran nyata tentang penerapan asuhan keperawatan pada pasien gangguan jiwa dengan masalah utama halusinasi. Setelah dilakukan asuhan keperawatan pada klien didapatkan hasil klien mampu berinteraksi dengan orang lain sehingga tidak terjadi perilaku kekerasan. Klien mampu membina hubungan saling percaya, klien mampu menyebutkan penyebab halusinasi, klien mampu menerapkan apa yang diajarkan perawat untuk mengusir halusinasi. Kesimpulan : Kerjasama antara tim kesehatan pada klien sangat diperlukan untuk keberhasilan asuhan keperawatan pada klien, komunikasi terapeutik dapat mendorong klien untuk lebih kooperatif, klien lebih memilih melakukan kegiatan yang positif untuk mengatasi halusinasi yang dialaminya

    SPIRITUALITAS DAN KUALITAS HIDUP PENDERITA DIABETES MELLITUS

    Get PDF
    Latar Belakang. DM dan komplikasinya berdampak pada penurunan kualitas hidup penderita. Upaya mempertahankan kualitas hidup dilakukan dengan menginternalisasi, menerima kondisi serta melaksanakan perawatan DM secara disiplin. Spiritualitas yang adekuat menunjang manajemen perawatan yang adekuat yang akan berdampak pada kualitas hidup yang baik. Tujuan. Penelitian bertujuan mengetahui hubungan antara spiritua;itas dengan kualitas hidup penderita DM. Metoda. Desain penelitian adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional yang bertujuan mengetahui hubungan spiritualitas dengan kualitas hidup pada penderita DM. Penelitian dilakukan pada 51 penderita DM di wilayah kerja Puskesmas Padangsari Kota Semarang. Hasil. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata skor spiritualitas 76,43, rata-rata skor kualitas hidup dimensi fisik 22.23, dimensi psikologis 19.52, dimensi sosial 10.21, dan dimensi lingkungan 27.64. Hasil uji korelasi Pearson menunjukkan ada hubungan antara spiritualitas dengan kualitas hidup penderita DM, dengan arah hubungan yang positif (nilai P 0,025). Pembahasan. DM menurunkan kualitas hidup penderitanya dengan menurunkan semua dimensi kesehatan secara umum. Agama dan spiritualitas membentuk dasar makna dan tujuan serta memberikan bekal bagi penderita DM untuk memaknai penyakit yang mereka alami sebagai suatu peristiwa hidup yang positif. Pasien DM yang sehat secara spiritual dapat mendayagunakan kepercayaan mereka dalam melakukan koping terhadap penyakit, nyeri, dan tekanan hidup. Mereka mempunyai perasaan eksistensi pribadi yang bermakna, pemenuhan tujuan hidup, serta perasaan hidup sampai pada suatu tahap adalah berharga serta cenderung mempunyai pandangan yang lebih positif dan kualitas hidup yang lebih baik. Kualitas hidup yang baik pada penderita berdampak positif terhadap kepatuhan terhadap manajemen terapi DM. Kesimpulan. Aspek spiritual pada penderita DM mutlak diperhatikan dalam asuhan keperawatan untuk mempertahankan kualitas hidup mereka. Kata Kunci : spiritualitas, kualitas hidup, DM Pendahuluan Prevalensi penderita Diabetes Melitus (DM) d

    Perbedaan Pendidikan Kesehatan Metode Ceramah Dengan Ceramah Disertai Leaflet Terhadap Pengetahuan Keluarga Pasien Post Stroke Di Kecamatan Pasar Kliwon Surakarta

    Get PDF
    Stroke merupakan penyebab no 1 kecacatan serius di indonesia. Stroke di Surakarta menduduki peringkat 1 dengan prosentase 46% didominasi di Kecamatan Pasar Kliwon. Tujuan penelitian ini adalah menguji perbedaan pendididikan kesehatan metode ceramah dengan ceramah disertai leaflet terhadap pengetahuan keluarga pasien post stroke di kecamatan pasar kliwon surakarta. JeniS penelitian ini adalah penelitian Quasi experiment dengan rancangan pre- post test control group design. Populasi penelitian ini adalah pasien yang menderita stroke di wilayah binaan Puskesmas Sangkrah yaitu di Kelurahan Sangkrah dan Kelurahan Semanggi. Sampel penelitan ini adalah 72 responden yang dibagi menjadi dua kelompok pendidikan kesehatan. Hasil penelitian ini menujukkan terdapat perbedaan pengetahuan antara kelompok ceramah dengan kelompok ceramah disertai leaflet,Pada hasil uji independent sample t- test pada pre test didapatkan nilai t adalah 0, 146 ( 0, 884 ) dan ada post test nya nilai t adalah 13,381 . Pada uji paired sample t- test didapatkan nilai t adalah 5,641 ( p= 0,000 ) sedangkan pada kelompok ceramah disertai leaflet nilai t adalah 25,408 ( p= 0, 000 ). Kesimpulan dari penellitian ini adalah penggunaan metode pendidikan kesehatan menggunakan ceramah diserti leaflet lebih effektif untuk meningkatkan pengetahuan dari pada metode ceramah

    Asuhan Keperawatan Pada Ny. H Dengan Chronic Kidney Disease Yang Mengalami Hipotensi Di Ruang Hemodialisa Rumah Sakit Pku Muhammadiyah Surakarta

    Get PDF
    Saat ini hemodialisis merupakan terapi pengganti ginjal yang paling banyak dilakukan dan jumlahnya dari tahun ketahun terus meningkat. Data United States Renal Data Sistem (USRDS) menyebutkan bahwa Amerika lebih dari 65% ESRD mendapat terapi Hemodialisis. Sementara itu data jumlah pasien hemodialisis di indonesia mencapai 2260 orang pada tahun 2008. Terjadi peningkatan 5,2% dari tahun 2007. Prosedur hemodialisa bukan berarti tanpa resiko. Meskipun hemodialisa aman dan bermanfaat untuk pasien, namun bukan berarti tanpa efek samping dan hipotensi adalah komplikasi yang paling umum muncul pada saat hemodialisis. Frekuensi terjadinya hipotensi intradialisis adalah 25-55% dari semua pasien yang mengalami hemodialisa. Tujuan umum untuk mengetahui dan mendapatkan pengalaman yang nyata tentang Asuhan Keperawatan yang tepat pada pasien dengan CKD yang Mengalami Hipotensi. Metode yang digunakan adalah metode deskriftif dengan pendekatan studi kasus. Kesimpulan dari karya ilmiah ini adalah pada pasien Ny. H mengalami masalah Hipotensi saat menjalani hemodialisa yang memerlukan perhatian khusus bagi perawat untuk menanganinya

    HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN MELAKUKAN LATIHAN FISIK PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS DI PUSKESMAS GATAK SUKOHARJO

    Get PDF
    ABSTRACT By: Tri Teguh Islami Majid Patients with type 2 diabetes mellitus are expected to perform self-care with relevant behaviors to avoid blood glucose levels such as physical disability. Some factors that can support physical adherence in patients with diabetes mellitus, including family support factors. This study aims to determine the relationship between family support with adherence to physical exercise in people with diabetes mellitus in Gatak Sukoharjo Health Center.This research is a descriptive correlative research with cross sectional approach. The study population was all patients with diabetes mellitus who routinely performed outpatient at Gatak Sukoharjo Health Center, and got population of 122 people. The samples were 55 patients using accidental sampling technique. The data were collected used questionnaire and data analysis used Spearman rank correlation test. This research concludes there was relationship of family support with physical activity at client of Diabetes melitus in work area of health center of Gatak Sukoharjo (rs = 0,779; p-value = 0,000). One of the functions of the family is the affective function of the function of mutual care, meaning that the family functions as a place of warmth and support stopover. Families who served as caregivers' were able to provide support to family members with chronic illness Keywords: family support, physical exercise compliance, diabetes mellitus patient

    Pengaruh Edukasi Kesehatan Terhadap Tingkat Penurunan Kecemasan pada Lanjut Usia Penderita Hipertensi di Wilayah Puskesmas Kartasura

    Get PDF
    Hypertension is a form of health disorder that is often experienced by the elderly due to the aging process. one of the conditions that cause anxiety in people with hypertension is a lack of knowledge, with education it is hoped that it can increase the knowledge of people with hypertension about their disease and reduce the level of anxiety. Purpose: to find out whether there is an effect of education on the level of anxiety experienced by elderly people with hypertension in the Kartasura Health Center area. Method: with a quantitative method of design One Group Pretest-PostTest Design. Sample: is elderly respondents with hypertension as many as 40 people. Sampling uses the Purpose Sampling method with Wilcoxon Signed Ranks Test analysis. In collecting data using the research instrument Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) with a total of 14 questions. Results: This study showed that before education was carried out as many as 16 respondents had mild anxiety (40.0), moderate anxiety 16 respondents (40.0), severe anxiety 8 respondents (20.0) the highest value was 31, the lowest value was 14, the average was 21.60. After being given education, 20 respondents (50.0) were not anxious, 17 respondents were mildly anxious (42.5), 3 respondents were moderately anxious (7.5), the highest score was 29, the lowest value was 7, and the average was 14.37. The p-value is 0.000 based on the Wilcoxon Signed Ranks Test. In conclusion, there are differences in anxiety levels before and after being given an education
    corecore