735 research outputs found

    Perancangan Dan Pengembangan Mesin Pembersih Bulu Ayam (Otomatis)

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian mengenai perancangan alat pembersih bulu ayam ini adalah Untuk mengetahui cara merancang dan membuat mesin pembersih bulu ayam, serta untuk mengetahui prinsip kerja dari mesin pembersih bulu ayam. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Studi Literatur dan Eksperimen. Perancangan dan pembuatan ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data dari rancangan terdahulu. Data bisa berupa spesifikasi alat-alat dan lainnya. Secara aktual dilakukan pengambilaan dengan memvariasi kemudian dilakukan perhitungan secara analisis, Dari pengembangan mesin pembersih bulu ayam dalam penelitian ini, dan akan dirancang terlebih dahulu menggunakan software Autodesk Inventor Professional 2015 sebagai acuan dalam perancangan. Adapun hasil penelitian rangka mesin pencabut ini terdiri dari besi siku, Rangka ini terdiri dari 2 bagian, yaitu rangka inti dan rangka pemanas. sistem transimisi menggunakan 2 buah puli tipe B dan sabuk-V tipe B-25. Tabung pencabut bulu ayam terbuat dari bahan steinless steel. Mesin pencabut bulu ayam ini digerakkan oleh motor listrik ¼ HP dengan putaran pada poros pencabut adalah 225 rpm. Dari hasil uji coba rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk memproses 2 ekor ayam sekaligus adalah 3 menit dengan hasil pencabutan mencapai 90

    Pengaruh Kuat Arus dan Waktu Elektroplating Nikel terhadap Kekerasan dan Laju Korosi Baja

    Get PDF
    Elektroplating merupakan proses pengendapan ion-ion pada suatu logam dasar katoda pengendapan katoda terjadi karena perpindahan ion-ion bermuatan listrik dari anoda dengan perantara larutan elektrolit, terjadi terus menerus pada tegangan konstan sehingga terjadi pengendapan dan menempel pada logam. Mesin yang digunakan pada penelitian ini merupakan mesin yang telah dibuat sebelumnya, kapasitas tangki 50 liter larutan elektrolit dan tegangan yang dihasilkan sebesar 24 volt dan arus sebesar 50 ampere. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh besar arus listrik 2,3 ampere, serta lama waktu pencelupan 10,20, dan 25 menit terhadap nilai kekerasan dan laju korosi. Dari hasil penelitian, foto makro terlihat bahwa pada proses pencelupan 10 menit nikel yang menempel masih kurang rata dan terlihat masih belum sempurna serta sedikit kasar, waktu peceleupan 20 menit terlihat bahwa nikel yang menempel sudah merata dan permukaan spesimen lebih halus. Hasil pengujian kekerasan terendah terjadi pada kuat arus elektroplating 2 ampere dengan lama pencelupan 25 menit sebesar 16.33 HRc dan nilai kekerasan tertinggi dihasilkan pada kuat arus 3 ampere dengan pada pencelupan 25 menit. Hasil pengujian laju korosi paling tinggi terjadi pada raw material yaitu 2424.25 mmpy sedangakan nilai laju korosi terendah adalah 1385.28 mmpy dengan lama pencelupan 25 menit dan kuar arus 3 ampere

    Pemeliharaan Reaktor 403 Pada Unit Resin Production di PT. Kansai Prakarsa Coatings

    Get PDF
    AbstrakPenelitian ini berfokus pada pembahasan seputar cara pemeliharaan dan prosedur perbaikan mesin reaktor pembuat resin ketika terjadi kerusakan yang cukup besar pada saat melakukan pemeliharaan tersebut tanpa menjelaskan secara detail dan terperinci dari proses produksi resin itu sendiri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari cara pemeliharaan secara berkala dan berkelanjutan pada mesin reaktor dengan baik dan benar sesuai dengan standar operasional prosedur di PT Kansai Prakarsa Coatings serta mempelajari prosedur perbaikan mesin reaktor ketika terjadi kerusakan yang cukup besar pada saat dilakukan pemeliharaan tersebut. Metode yang digunakan adalah dengan melakukan observasi di lapangan, studi literatur dan wawancara terhadap para pekerja serta pengumpulan data dari arsip perusahaan. Dari hasil penelitian diperoleh mesin reaktor 403 selalu dalam kondisi baik setiap kali dilakukan pemeliharaan per 3 bulan dengan interval waktu pemeliharaan sekitar 2-2,5 jam dan mesin reaktor 403 juga tidak memiliki frekuensi kerusakan akibat pemeliharaan per 3 bulan tersebut yang dapat disimpulkan bahwa efektivitas program pemeliharaan mencapai 100% karena dalam 1 tahun tersebut setiap kali dilakukan pemeliharaan preventif per 3 bulan tidak ada kerusakan pada mesin yang diakibatkan oleh kegiatan pemeliharaan. Kata kunci: Resin; Reaktor; Pemeliharaan Preventif.AbstractThis research focuses on the discussion about how to maintain and repair the resin-making reactor machine when there is considerable damage during the maintenance without explaining in detail and detail the resin production process itself. The purpose of this research is to learn how to regularly and continuously maintain the reactor engine properly and correctly in accordance with standard operating procedures at PT Kansai Prakarsa Coatings and to study the procedure for repairing the reactor engine when there is considerable damage during the maintenance. The method used is by conducting field observations, literature studies and interviews with workers and collecting data from company archives. From the results of the study, it was found that the 403 reactor engine was always in good condition every time it was carried out every 3 months with maintenance time intervals of about 2-2.5 hours and the 403 reactor engine also did not have a frequency of damage due to maintenance every 3 months which could be concluded that the effectiveness of the program maintenance reaches 100% because in that 1 year every time preventive maintenance is carried out every 3 months there is no damage to the machine caused by maintenance activities. Keywords: Resins; Reactor; Preventive Maintenance

    Rancang Bangun Mesin Penggiling Sekam Padi Menjadi Bahan Pakan Ternak (Dedak)

    Get PDF
    In the development of technology and industry, a lot of tools are made to make it easier to do work. In the farming sector, a lot of tools are needed to facilitate development in the farming sector. One of the tools needed is a machine to make animal feed. One of the ingredients for making animal feed is bran, bran produced from the process of milling rice husks. To produce bran, a tool that can crush rice husks into the form of flour is designed to make animal feed suitable, as well as make the shape of a portable grinding machine. In this design, data collection steps were carried out with literature studies and after that carried out experiments on the manufacture of rice husk grinding machines. In conducting the experiment, the concept of design, design, calculation, manufacture and testing of grinding machines was also carried out. The result of this design is the design of a grinding machine and a grinding machine that can smooth rice husks into flour and portable forms. The specifications of the rice husk grinding machine are a frame with a length of 580 mm, a width of 380 mm and a height of 995 mm. Drive source 7 HP petrol motor with belt pulley transmission. The speed of the grinding blade shaft can be changed by replacing the pulley on the driving motor so that it can determine the fineness of the bran and the speed of the grinding. As well as the filter on the milling section can be replaced in order to adjust to the required level of fineness

    Karakterisasi Pasir Besi Alam Pantai Samudera Baru dan Pemanfaatannya sebagai Filler pada Sistem Penyaring Elektromagnetik

    Get PDF
    Telah dilakukan karakterisasi pasir besi alam Pantai Samudera Baru Karawang dan aplikasinya sebagai filler pada penyaring elektromagnetik. Sampel pasir pantai diekstraksi menggunakan magnet permanen untuk memisahkan material magnetik dan non magnetik. Karakterisasi pasir besi menggunakan Scanning Electron Microscopy with Energy Dispersive X-ray (SEM-EDX). Hasil karakterisasi menggunakan SEM-EDX menunjukkan bahwa sampel pasir besi mengandung unsur Fe dan O, yang berasal dari fase Magnetit (Fe3O4), Maghemite (γ-Fe2O3) dan hematit (α-Fe2O3). Sistem penyaring elektromagnetik dibuat dari pipa PVC berdiameter 1 inchi yang diberi lilitan kawat tembaga berdiameter 0,35 mm, panjang kolom penyaring 50 cm dengan 1050 lilitan dan dimasukkan pasir besi 500 gram sebagai media penyaring. Penyaringan dilakukan dengan mengalirkan sampel air dengan besar arus konstan yaitu 2 A. Hasil pengujian menggunakan Spektroskopi Serapan Atom (SSA) menunjukkan penurunan kadar logam Fe dari 1,228 ppm menjadi 0,0510 ppm dan 0,0813 ppm.Kata Kunci : pasir besi, SEM-EDX, sistem penyaring elektromagneti

    Performa Mesin Plastic Melter Kapasitas 15 - 20 Liter

    Get PDF
    Jumlah sampah plastik yang terus meningkat setiap tahunnya membuat kita harus terus melakukan pembaharuan dalam mengatasinya. Daur ulang sampah merupakan hal yang harus dilakukan agar sampah plastik dapat menjadi bahan yang lebih berguna. Oleh sebab itu dilakukan pembuatan mesin plastic melter sebagai salah satu alat mendaur ulang sampah plastik. Mesin plastic melter kapasitas 20 liter ini merupakan alat yang dapat melelehkan sampah plastik menjadi pasta yang dapat di cetak sesuai kebutuhan. Pada penelitian ini penulis membuat mesin plastic melter dengan motor listrik dan thermocontrol agar memudahkan penggunaan dari mesin tersebut. Mesin ini berbentuk tabung dengan pemanas kompor dimana plastik dipanaskan dan di aduk dengan mixer yang di gerakkan motor listrik. Mesin ini memiliki dimensi 712x500x1100mm dengan motor listrik 1 HP dengan putaran 2800rpm yang di redusi 70rpm. Mesin plastic melter ini dapat mencapai suhu 200° celcius dalam waktu 9 menit

    Pelapisan Baja Karbon Jis S50c Menggunakan Metode Elektroplating: Variasi Pelapisan Nickel (NI) dan Chrom (CR) Terhadap Sifat Fisik dan Sifat Kimia

    Get PDF
    Pelapisan menjadi bagian akhir dari proses produksi dari suatu produk dengan melakukan pemberian sifat tertentu pada suatu permukaan benda kerja dengan mengharapkan benda tersebut akan mengalami perbaikan terhadap sifat fisiknya mencapai bentuk setelah 6 proses pengerjaan mesin serta penghalusan terhadap permukaan benda kerja. Nikel terdapat besi dan kobalt yang sering digunakan untuk tujuan pencegahan karat dan menambah keindahan.Tujuan penelitian ini mencari pengujian sem, pengujian korosi, pengujian ketebalan dan pengujian kekerasar dari Pelapisan Baja Karbon JIS S50C dengan metode electroplating nikel dan krom dilakukan di Laboratorium Teknik Mesin Universitas Sigaperbangsa Karawang, sedangkan pengujian serta analisa hasil eksperimen material di Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T) Bandung dan pusat Penelitian Fisika di LIPI Serang. Penelitian ini menggunakan alat electroplating dan komponen bak penampung elektrolit, power supply, penjepit anoda dan katoda, heater, aerator, gerinda listrik, alat pengujur kekerasan vickers, Salt Spray Chamber dan mikrosop optik. Pelapisan menjadi bagian akhir dari proses produksi dari suatu produk dengan melakukan pemberian sifat tertentu pada suatu permukaan benda kerja dengan mengharapkan benda tersebut akan mengalami perbaikan terhadap sifat fisiknya mencapai bentuk setelah 6 proses pengerjaan mesin serta penghalusan terhadap permukaan benda kerja. Nikel terdapat besi dan kobalt yang sering digunakan untuk tujuan pencegahan karat dan menambah keindahan.Tujuan penelitian ini mencari pengujian sem, pengujian korosi, pengujian ketebalan dan pengujian kekerasar dari Pelapisan Baja Karbon JIS S50C dengan metode electroplating nikel dan krom dilakukan di Laboratorium Teknik Mesin Universitas Sigaperbangsa Karawang, sedangkan pengujian serta analisa hasil eksperimen material di Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T) Bandung dan pusat Penelitian Fisika di LIPI Serang. Penelitian ini menggunakan alat electroplating dan komponen bak penampung elektrolit, power supply, penjepit anoda dan katoda, heater, aerator, gerinda listrik, alat pengujur kekerasan vickers, Salt Spray Chamber dan mikrosop opti

    Effect of Preheat Temperature Variation with Cooling Media on Mechanical Properties in Welding SS400 Steel

    Get PDF
    SS400 material is a type of low-carbon steel with a carbon content of 0.17%. It is recognized as low-carbon steel. SS400 steel is commonly employed in shipbuilding and general construction projects. This study recommends the utilization of SS400 steel in tank manufacturing through the Shielded Metal Arc Welding (SMAW) process. Before the SMAW welding process, specimens undergo a specific treatment involving preheating at temperatures of 100°C, 150°C, and 200°C. Subsequently, after preheating, specimens are welded, followed by immersion in a cooling medium, either well water or SAE 15W-40 oil. The preheating and cooling processes aim to enhance the mechanical properties of the material. Impact testing, tensile testing, and microstructure analysis were conducted to evaluate the effects of these treatments. The research results demonstrate a significant improvement in Impact energy, tensile strength, yield strength, modulus of elasticity, and strain in specimens subjected to preheating and cooling treatment. These findings indicate that the use of preheating and cooling can enhance the mechanical performance of SS400 material, providing positive benefits in construction applications that require increased strength and resilienc
    • …
    corecore