1,600 research outputs found
LACANIAN UNCONSIOUS IN DYLAN THOMAS \"ELEGY\" AND \"IN MY CRAFT OR SULLEN ART\"
LACANIAN UNCONSIOUS IN DYLAN THOMAS \"ELEGY\" AND \"IN MY CRAFT OR SULLEN ART\" - Psychoanalysis, Unconscious, Dylan Thomas, Metaphor-Metonym
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA LISAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE KARYA WISATA KELOMPOK A TKIT AZ-ZAHRA SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2010 / 2011
Kemampuan berbahasa lisan Anak Usia Dini perlu ditingkatkan, Oleh karena itu pembelajaran harus menarik dan menyenangkan. Salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan berbahasa lisan adalah dengan menggunakan metode
karya wisata.Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang bertujuan untuk mengetahui implementasi metode karyawisata dalam meningkatkan kemampuan berbahasa lisan siswa TK A TKIT Az-Zahra Sragen dan untuk mengetahui seberapa besar keberhasilan implementasi dengan metode karyawisata dapat meningkatkan kemampuan berbahasa lisan siswa TK A TKIT Az-Zahra Sragen. Penelitian ini bersifat kolaboratif antara peneliti, guru kelas, dan kepala sekolah. Data dikumpulkan menggunakan metode observasi, wawancara, dokumentasi dan tes. Data dianalisis secara deskriptif kuantitatif model alur, dengan dua siklus, yang setiap siklusnya dilakukan tiga kali pertemuan.
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan kemampuan berbahasa lisan siswa TK A TKIT Az-Zahra Sragen melalui metode karyawisata. sebelum tindakan sampai dengan siklus II yaitu sebelum tindakan 48,25 %, siklus I 78,25 %
dan siklus II 86,5 % Kesimpulan penelitian ini adalah melalui metode karya wisata dapat meningkatkan kemampuan berbahasa lisan siswa TK A TKIT Az-Zahra Sragen dari sebelum tindakan sampai siklus II sebesar 38,25 %. Dan ketuntasan kemampuan berbahasa lisan pada akhir siklus II telah mencapai target keberhasilan dengan nilai rata-rata 2,5 dalam kategori sebagian berhasil
PEMBENTUKAN IDENTITAS TOKOH IAN DALAM NOVEL 5 CM KARYA DONNY DHIRGANTORO: TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan struktur dan pembentukan identitas tokoh Ian dalam novel 5 Cm karya Donny Dhirgantoro dengan tinjauan psikologi sastra. Metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif, yaitu data yang dianalisis dan hasil analisisnya berbentuk deskripsi fenomena. Objek dalam penelitain ini adalah pembentukan identitas tokoh Ian dalam novel 5 Cm karya Donny Dhirgantoro. Data yang digunakanberupa kalimat, dan wacana. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer, yang berupa novel 5 Cm karya Donny Dhirgantoro dan sumber data sekunder yang diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan orang lain sebelumnya dan artikel yang berhubungan dengan penelitian ini. Teknik analisis data menggunakan model pembacaan semiotik, yang terdiri dari pembacaan heuristik, yaitu menganalisis struktur fisik novel, dan hermeneutik yaitu menafsirkan makna atau peristiwa yang terjadi dalam novel. Secara struktural dapat disimpulkan bahwa tema dalam novel 5 Cm adalah perjuangan yang sungguh-sungguh pasti akan menghasilkan kesuksesan. Alur yang digunakan alur maju. Tokoh dalam novel 5 Cm terdiri dari Genta, Arial, Ian, Zafran, Riani, dan Arinda. Latar tempat dalam novel 5 Cm terdapat di Jakarta, Bogor, Madiun, Blitar, dan Malang. Latar waktu dalam novel 5 Cm terjadi pada tahun 1998-2012. Latar sosial digambarkan dengan kehidupan masyarakat yang modern. Secara psikologis analisis proses pembentukan identitas tokoh Ian dilalui dengan dua proses (1) imitasi, keinginan untuk meniru orang lain dan (2) identifikasi, dorongan untuk menjadi identik dengan orang lain. Faktor yang mempengaruhi pembentukan identitas tokoh Ian yaitu (1) orang tua, tokoh yang penting dalam pembentukan identitas, (2) lingkungan sosial, faktor penting dalam pembentukan ciri khas kejiwaan dan norma manusia, (3) media, merupakan alat (sarana) komunikasi seperti koran, majalah, radio, televisi, film, poster, dan spanduk,(4) tokoh idola, tokoh yang disorot banyak orang karena prestasinya yang prima, dan (5) sahabat, orang yang bisa memahami, hadir saat membutuhkan, serta mau berbagi. Saran untuk pembaca adalah penelitian ini dapat memperluas ilmu pengetahuan dan diharapkan dapat motivasi bagi peneliti selanjutnya dalam bidang psikologi satra
PERBANDINGAN KADAR ALKOH9OL ANTARA TAPE BERAS (Oryza sativa) DENGAN TAPE JAGUNG (Zea mays) DENGAN PENAMBAHAN SARI BUAH NANAS (Ananas comosus )
Beras dan jagung merupakan bahan makanan yang mengandung karbohidrat.
Semua bahan pangan yang meng andung karbohidrat dapat diolah menjadi makanan
khas yang disebut tape. Tape merupakan salah satu jenis makanan dari hasil
fermentasi bahan baku yang diberi ragi sebagai sumber mikrobanya. Tape sebagai
hasil fermentasi menghasilkan alkohol dan glukosa. Pen elitian ini bertujuan untuk
mengetahui perbandingan kadar alkohol tape beras dengan tape jagung dengan
penambahan sari buah nanas. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia
Universitas Muhammadiyah Surakarta pada bulan Oktober 2006. metode yang
digunakan untuk penelitian ini adalah ekperimen dengan menggunakan Rancangan
Acak Lengkap (RAL) pada Faktorial yang terdiri dari 2 Faktor, yaitu faktor 1 (sari
buah nanas) dengan konsentrasi 0 ml, 25 ml, 37,5 ml, dan 50 ml. Dan faktor 2 (bahan
baku) yaitu beras (B1) dan jagung (B2). Dari data penelitian diperoleh data yaitu
kadar alkohol pada tape beras, pada penambahan sari buah nanas pada konsentrasi 0
ml adalah 7,57 %, pada konsentrasi 25 ml adalah 9,4 %, pada konsentrasi 37,5 ml
adalah 12,1 % dan pada kons entrasi 50 ml adalah 17,37 %. Sedang pada tape jagung,
pada penambahan sari buah nanas pada konsentrasi 0 ml adalah 5,5 %, pada
konsentrasi 25 ml adalah 8,1 %. Pada konsentrasi 37,5 ml adalah 9,27 % dan pada
konsentrasi 50 ml adalah 9,87 %. Berdasarkan hasil penelitian dapat diperoleh bahwa
pada tape beras mempunyai kadar alkohol lebih tinggi bila dibandingkan dengan tape
jagung dan semakin tinggi konsentrasi sari buah nanas, kadar alkohol yang dihasilkan
semakin tinggi
Peningkatan Kemampuan Kreatifitas Anak Mengaplikasikan Alat Peraga Edukatif Menggunakan Metode Loose Parts
Penelitian ini dilatarbelakangi rendahnya kemampuan kreatifitas anak dalam belajar sambil bermain selama ini. Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan kemampuan kreatifitas anak bermain dengan menggunakan metode loose parts. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 2 siklus, setiap siklus terrdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Penelitian ini dilaksanakan di KB Al Farisi Ngemplak Boyolali kelompok B yang terdiri dari 20 siswa pada semester ganjil Tahun Pelajaran 2020/2021. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, dokumentasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa presentase ketuntasan belajar pada tahap pra siklus sebesar 9%. Setelah menerapkan bermain dengan metode loose parts, maka didapatkan hasil persentase ketuntasan belajar pada siklus I sebesar 27%, selanjutnya terjadi peningkatan yang signifikan pada siklus II sebesar 93%. Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan metode bermain dengan menggunakan barang- barang bekas yang ada di sekitar (loose parts) dapat meningkatkan kemampuan kreativitas anak KB Al farisi Kelompok B
Analisis Pendidikan Pelatihan Dan Kompetensi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Kabupaten Tulungagung
How important it is to pay more serious attention to employees through education and training or training, in order to realize good governance from Government Apparatus that is effective, efficient, clean and professional and productive. For this reason, it is necessary to formulate a detailed and integrated effort that must be done to achieve optimal employee performance. This study aims: (1) Analyzing the effect of simultaneous training and work competency education on employee performance at the Public Works and Spatial Planning Office in Tulungagung Regency. (2) Analyze the effect of training education and work competency partially on employee performance in the Public Works and Spatial Planning Office of Tulungagung Regency. (3) Analyzing which variable factors have a dominant influence on employee performance at the Public Works and Spatial Planning Office in Tulungagung Regency. This study uses a quantitative analysis method, namely analysis of data that has been given a score in accordance with a predetermined measurement scale using statistical formulas. The analysis used is data in the form of numbers. Whereas the quality test uses (1) the instrument validity test, (2) the instrument reliability test. Test classic assumptions using; (1) normality test, (2) linearity test, (3) multicollinearity test, and (4) heteroscedasticity test. The results showed that: (1) The effect of simultaneous training and work The results showed that: (1) Training education and work competence simultaneously have a significant influence on the performance of employees at the Public Works and Spatial Planning Office of Tulungagung Regency. (2) Partially, training and work competency education has a significant effect on the performance of employees at the Public Works and Spatial Planning Office of Tulungagung Regency. (3) Training education has the most dominant influence on employee performance at the Public Works and Spatial Planning Office of Tulungagung Regency
Agama, Konflik, dan Integrasi Sosial (Integrasi Sosial Pasca Konflik, Situbondo)
The research discusses the integration efforts after the riot in Situbondo, East Java. Situbondo community has initiated several conflic resolutions and integrations supported by Muslims andChristian leaders. The data on the role of religious community, in this case Islam and Christian as well as the community in Situbondo in general, is gathered through observation, interview, and a survey. Secondary data is gathered through review of literure relevant to the research problems. Conflict, social integration, and reconciliation theories are used to explain and analyzeresearch problems based on the data gathered. The finding shows that integration in Situbondo community and reconsiliation effort carried out by religious communities (Islam, Christianand the whole community of Situbondo) was drawn from local wisdom in Situbondo. The local wisdom serves as social capital in manifesting integration in the community and harmonious relation among religious communities
- …